3.5.6 Larutan NaOH 0,2 N
Larutkan 8 g NaOH dengan aquadest bebas CO
2
di labu 1000 ml Ditjen POM,1995.
3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Pemeriksaan Kualitatif Natrium Tetraboraks pada sampel
Sampel bakso yang telah dihaluskan masing-masing ditimbang sebanyak 10 g di dalam krus porselen, lalu dikeringkan di oven pada suhu 60ºC
hingga benar-benar kering, kemudian diabukan pada suhu 600
o
C selama 8 jam. Abu yang diperoleh dilarutkan dalam 20 ml air suling. Sebanyak 1 ml larutan
filtrat dari abu sampel dimasukkan ke dalam cawan penguap. Ditambah 4 ml pereaksi kurkumin dalam etanol, diuapkan di atas penangas air sehingga terbentuk
residu berwarna merah kecoklatan dan pada residu tersebut diberikan beberapa tetes amonia encer. Diamati apakah warna merah kecoklatan berubah menjadi
hitam kehijauan Prosedur modifikasi Balai Besar POM, 2007.
3.6.2 Analisa Kuantitatif Secara Spektrofotometri 3.6.2.1 Pembuatan Larutan Induk Baku I LIB I
Natrium tetraboraks ditimbang saksama 50 mg dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml. Ditambahkan air suling secukupnya dan dikocok hingga
homogen. Kemudian larutan dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan Konsentrasi 500 ppm.
3.6.2.2 Pembuatan Larutan Induk Baku II LIB II
Larutan induk baku I dipipet 2,5 ml ml lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml. Ditambahkan air suling secukupnya dan dikocok hingga
Universitas Sumatera Utara
homogen. Kemudian larutan dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan konsentrasi 25 ppm.
3.6.2.3 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Natrium Tetraboraks
Larutan induk baku II dipipet 0,6 ml dan dimasukkan ke dalam cawan penguap, lalu ditambahkan 4 ml pereaksi kurkumin dan goyang-goyangkan cawan
dengan hati-hati agar kedua larutan bercampur. Letakkan cawan diatas penangas air, atur temperatur pada 55±2
o
C biarkan selama 80 menit sampai terbentuk residu berwarna merah kecoklatan. Angkat cawan dan dinginkan. Setelah cawan dingin
pada suhu kamar, tambahkan 10 ml etanol 95, aduk dengan hati-hati sampai semua residu terlarut, masukkan ke dalam labu tentukur 25 ml konsentrasi 0,6
ppm. Bilas cawan dengan sedikit etanol 95 dan masukkan air bilasannya ke labu tentukur. Selanjutnya ditambahkan etanol 95 hingga garis tanda lalu larutan
dihomogenkan. Diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 400-800 nm dengan menggunakan blanko yaitu 4 ml kurkumin yang diuapkan di cawan
penguap seperti halnya diatas dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan dengan etanol 95 hingga garis tanda Fishman, 1989.
3.6.2.4 Penentuan Waktu Kerja Larutam Natrium tetraboraks
Larutan induk baku II dipipet 0,6 ml dan dimasukkan ke dalam cawan penguap, lalu ditambahkan 4 ml pereaksi kurkumin dan goyang-goyangkan cawan
dengan hati-hati agar kedua larutan bercampur. Letakkan cawan diatas penangas air, atur temperatur pada 55±2
o
C biarkan selama 80 menit sampai terbentuk residu berwarna merah kecoklatan. Angkat cawan dan dinginkan. Setelah cawan dingin
pada suhu kamar, tambahkan 10 ml etanol 95, aduk dengan hati-hati sampai
Universitas Sumatera Utara
semua residu terlarut, masukkan ke dalam labu tentukur 25 ml konsentrasi 0,6 ppm. Bilas cawan dengan sedikit etanol 95 dan masukkan air bilasannya ke
labu tentukur. Selanjutnya ditambahkan etanol 95 hingga garis tanda lalu larutan dihomogenkan. Diukur serapan maksimum pada panjang gelombang yang
diperoleh Fishman, 1989.
3.6.2.5 Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi Larutan Natrium Tetraboraks