Direktivitas Antena Gain Antena Pola Radiasi Antena

Gambar 2.1 Antena Sebagai Pemancar dan Penerima

2.4 Parameter – Parameter Antena

Parameter – parameter antena digunakan untuk menguji atau mengukur performa antena yang akan digunakan. Berikut penjelasan beberapa parameter antena yang sering digunakan yaitu direktivitas antena, gain antena, pola radiasi antena, polarisasi antena, beamwidth antena, bandwidth antena, impedansi antena, dan Voltage Standing Wave Ratio VSWR.

2.4.1 Direktivitas Antena

Pengarahan atau direktivity antena adalah perbandingan antara intensitas ra diasi daya tiap unit sudut ruang pada arah tertentu Uθ, Ф terhadap intensitas radiasi rata-rata Uo dari seluruh permukaan pancaran. Semakin besar direktivitas maka lebar berkas antena semakin sempit. Dalam penggunaan praktis yang dimaksud directivity merupakan direktivitas maksimum yaitu pada arah sumbu pancar pada arah pancaran maksimal yang dapat dituliskan pada Persamaan 2.2.[5] ad o U U U D as Direktivit r P 4 ∏ = = = 2.2 Universitas Sumatera Utara Dimana : D = Direktivitas U = Intensitas radiasi Watt o U o = Intensitas radiasi rata – rata Watt o P rad = Total daya yang dipancarkan Watt

2.4.2 Gain Antena

Gain antena adalah perbandingan logarithmik antara daya antenna dibandingkan dengan antena dipole ½ λ. Apabila digunakan antena isotropik, maka gain dinyatakan dalam dBi. Gain dari sebuah antena adalah kualitas nyala yang besarnya lebih kecil daripada penguatan antena tersebut yang dapat dinyatakan dengan Persamaan 2.3 : D k G Gain . = = 2.3 Dimana : k = efisiensi antena, 0 ≤ k ≤ 1 Gain dapat dihitung dengan membandingkan kerapatan daya maksimum antena yang diukur Antenna Under Test dengan antena referensi yang diketahui gainnya. Maka dapat dituliskan pada Persamaan 2.4 : referensi antena G x referensi antena P diukur yang antena P G max max = 2.4 Sebagai referensi biasanya dipakai antena dipole ½ λ, antena corong horn, dan yang paling sering adalah antena isotropis dengan efisiensi 100. Universitas Sumatera Utara Gain terhadap antena isotropis dinyatakan sebagai G o . Maka dapat dituliskan pada Persamaan 2.5 : 100 max max si berefisien isotropis antena G x referensi antena P diukur yang antena P G o = 2.5 Untuk Antena yang berapertur ideal dapat dituliskan persamaan rumus gain seperti pada Persamaan 2.6. 2.6 Dimana A adalah apertur dari antena tersebut.

2.4.3 Pola Radiasi Antena

Pola radiasi antena didefenisikan sebagai sebuah fungsi matematika atau sebuah representasi grafik dari sifat radiasi dari antena sebagai fungsi dari kordinat ruang . Pola radiasi antena menjelaskan bagaimana antena meradiasikan energi ke ruang bebas atau bagaimana antena menerima energi. Gambar 2.2 menunjukkan pola radiasi antena dalam dua dimensi dan tiga dimensi. Dua dimensi tiga dimensi Gambar 2.2 Dimensi Pola Radiasi Antena 2 4 λ π A G = Universitas Sumatera Utara Dua gambaran pola radiasi yang paling penting adalah pola bidang medan listrik E dan pola bidang medan magnet H. Pada bidang medan listrik E merupakan gambaran pola radiasi yang diperoleh dari nilai maksimum pengarahan radiasi di mana medan listrik E terbentang pada bidang gambar. Sama halnya dengan pola bidang medan listrik E, pola bidang medan magnet H merupakan gambaran pola radiasi yang diperoleh dari nilai maksimum pengarahan radiasi di mana medan magnet H terbentang pada bidang gambar. Bidang medan listrik E dan bidang medan magnet H saling tegak lurus. Gambar 2.3 menunjukkan koordinat bidang pada pola radiasi, di mana warna ungu menyatakan bidang medan listrik E dan warna biru menyatakan bidang medan magnet H. Gambar 2.3 Ilustrasi Bidang Pola Radiasi Antena

2.4.4 Polarisasi Antena