Proses Adopsi Perilaku Fungsi Ginjal Pada Pasien Dengan Gagal Jantung Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2009

Agar seseorang bertindak untuk mengobati atau mencegah penyakitnya, ia harus merasa bahwa ia rentan terhadap penyakit tersebut.

2. Keseriusan yang dirasakan

Tindakan individu untuk mencari pengobatan dan pencegahan penyakit akan didorong pula oleh keseriusan penyakit tersebut terhadap individu atau masyarakat.

3. Manfaat dan Rintangan – rintangan yang dirasakan

Apabila individu merasa dirinya rentan untuk penyakit yang dianggap gawat serius, ia akan melakukan suatu tindakan tertentu. Tindakan tersebut tergantung pada manfaat dan rintangan yang ditemukan dalam mengambil tindakan tersebut.

2.5. Proses Adopsi Perilaku

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasar oleh pengetahuan. Penelitian Rogers 1974 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yakni : 1. Awarness kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek. 2. Interest ketertarikan, dimana orang mulai tertarik pada stimulus. 3. Evaluation mempertimbangkan terhadap baik tidaknya stimulus bagi dirinya hal ini berarti sikap responden sudah baik. 4. Trial, dimana orang sudah mulai mencoba perilaku baru. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 5. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, dan sikap terhadap stimulus Notoatmojo, 2003. Apabila peneriamaan perilaku baru atau adopsi perilaku seperti ini, dimana didasari pengetahuan, kesadaran sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya apabila adopsi perilaku tidak didasari pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama Notoatmojo, 2003 2.6. Konsep Sehat – Sakit Persepsi masyarakat tentang sehat – sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu, disamping unsur sosial; budaya. Sebaliknya petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kriteria medis yang objektif berdasarkan symptom yang tampak guna mendiagnosa kondisi fisik seseorang. Perbedaan persepsi antara masyarakat dan petugas kesehatan inilah yang yang sering menimbulkan masalah dalam melaksanakan program kesehatan. Kadang – kadang orang tidak pergi berobat ke petugas kesehatan sebab dia tidak merasa mengidap penyakit. Atau jika individu merasa bahwa penyakitnya disebabkan oleh mahluk halus, maka ia akan memilih untuk berobat pada ”orang pandai” yang dianggap mampu mengusir mahluk halus tersebut dari tubuhnya sehingga penyakitnya itu hilang. sarwono, 1997 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2.7. Hipertensi 2.7.1. Pengertian Hipertensi