Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

M. Mubarak Hasibuan : “Maneki Neko” Dalam Pandangan Jepang Nihon No Siso Kara Miru “Maneki Neko”, 2009. USU Repository © 2009 membawa keberuntungan httwww.wikipediaor.id. Ini salah satu mtos yang ada mengenai kucing.

2. Kerangka Teori

Dalam Abdurrahman 1999:30 Wahyu mengatakan bahwa kerangka teori adalah jalan pikiran menurut kerangka yang logis untuk menangkap, menerangkan dan menunjukan masalah–masalah yang telah diidentifikasikan. Dengan demikian, penulis akan menguraikan landasan pikiran penulis untuk menjelaskan permasalaha- permasalahan yang telah dirumuskan di atas. Pembahasan mengenai karakter dan mitos “Maneki Neko” di Jepang tidak terlepas dari dua hal yaitu pertama: asal mula kucing “maneki neko”Jenis kucing Japanese Bobtail. Kedua cerita mitos “maneki neko”. Japanese Bobtail adalah salah satu ras kucing yang terbentuk secara alamiah. Sesuai namanya, ras kucing dengan ekor pendek bobtail ini berasal dari Jepang. Ras kucing ini telah ada selama beberapa abad. Kucing-kucing ini banyak disebutkan dan digambarkan dalam berbagai dokumen kuno yang berasal dari Jepang. Dengan demikian dalam pembahasan ini penulis memakai landasan atau konsef beberapa ahli tentang mitos, magi dan takhayul Jika berbicara tentang mitos, satu hal yang harus ditegaskan yaitu pengertian mitos itu sendiri. Kata mitos barasal dari bahasa Yunani muthos, yang secara harfiah di artikan sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan seseorang, dalam pengertian yang lebih luas bisa berarti suatu pernyatan, sebuah cerita, ataupun alur suatu drama Dhavamony, 2001:147. Ilmu yang mempelajari mitos disebut Mythology. Kata mythlogy dalam bahasa Inggris menunjuk pengertian, baik sebagai studi atas mitos atau isi mitos, maupun M. Mubarak Hasibuan : “Maneki Neko” Dalam Pandangan Jepang Nihon No Siso Kara Miru “Maneki Neko”, 2009. USU Repository © 2009 bagian tertentu dari sebuah mitos. Sedangkan kata mitos berasal dari bahasa inggris “myth” yang berarti dongeng atau cerita yang dibuat-buat. Mitos menceritakan bagaimana suatu keadaan menjadi sesuatu yang lain; bagaimana dunia yang kosong menjadi berpenghuni, bagaimana situasi yang kacau menjadi teratur dan lain–lain. Zaman mitos adalah kejadian yang menyebapkan manusia dipengaruhi dan menjadi seperti sekarang ini. Dan zaman yang moderen seperti ini pun mitos–mitos tetap ada dan sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Jadi mitos juga dapat dikatakan bermanfaat bagi manusia. Mitos digunakan untuk mempengaruhi masyarakat secara langsung dan telah mengubah kondisi manusia hingga seperti sekarang ini. Dalam Dhavamony 1969:1134-5 Eliade menyatakan, mengetahui mitos berarti mempelajari rahasia asal muasal segala hal. Oleh karena itu mitos-mitos tentang Maneki Neko sengat berpengaruh bagi pola hidup dan pola pikir masyarakat Jepang. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis dan perdagangan. Mitos Maneki Neko merupakan cerita rakyat untuk rakyat, yang diceritakan dari mulut ke mulut dan itu diyakini dengan sungguh-sungguh. Menurut Bascom dalam Danandjaja 1984:50-67 cerita prosa rakyat dapat dibagi tiga golongan, mitos, legenda dan dongeng. Menurutnya mitos adalah cerita prosa rakyat yang dianggab benar-benar terjadi dan dianggab suci oleh empunya sendiri. Mitos di tokohi oleh makhluk setengah dewa atau para dewa. Sedangkan menurut Minsarwati 2002:22 mitos adalah suatu fenomena yang sangat dikenal, namun tempatnya sangat sulit dirumuskan dengan tepat, sehingga dalam membicarakan mengenai mitos, pertama harus diuraikan dulu apa makna mitos. Mitos myth adalah cerita rakyat legendaris atau tradisional, biasanya bertokoh makhluk yang luar biasa dan mengisahkan peristiwa-peristiwa yang tidak dijelaskan M. Mubarak Hasibuan : “Maneki Neko” Dalam Pandangan Jepang Nihon No Siso Kara Miru “Maneki Neko”, 2009. USU Repository © 2009 secara Rasional, seperti cerita terjadinya sesuatu kepercayaan atau keyakinan yang tidak terbukti tetapi diterima mentah-mentah Sudjima,1984:50. Begitu jugalah dengan Maneki Neko, yang memiliki berbagai mitos-mitos, dimana mitos-mitos itu berupa cerita- cerita yang dapat dipercaya tetapi tidak bisa dapat dibuktikan dengan rasional kita. Oleh karena itu penulis memakai landasan atau pandangan terhadap teori mitos. Selain itu penulis juga memakai landasan teori Magi. Bicara tentang magi, banyak para ahli memberi pandapat. Magi menurut Dhavamony 2001:47 adalah suatu penomena yang sangat dikenal dan umunya dipahami, namun tampaknya sangat sulit dirumuskan dengan tepat. Atau lebih jelasnya magi adalah kepercayan dan praktik menurut mana manusia yakin bahwa secara langsung mereka dapat mempengaruhi kekuatan alam dan mereka sendiri, entah untuk tujuan baik atau buruk. Menurut Frazer dalam Dhavamony 1958:56 magi sama sekali tidak berkaitan dengan agama yang didefinisikannya sebagai sesuatu orientasi ke arah roh, dewa-dewa atau hal-hal lain yang melampaui susunan alam atau kosmos fisik ini. Ahli magi menghubungkan dirinya dengan kekuatan “supranatural” yang melampaui alam dan manusia. Dengan demikian, magi adalah suatu jenis supernaturalisme. Oleh karena itu Maneki Neko juga mempunyai kekuatan Magi untuk menari orang untuk bisa memilikinya dan menyakininya. Seperti ada suatu kekuatan supranatural yang tersembunyi. Selain itu, magi bersifat individual, magi biasanya merupakan keadaan di mana seseorang mempergunakan penyihir untuk memenuhi maksud-maksud pribadi tertentu. Misalnya kematian seorang musuh, penyembuhaan penyakit, tercapainya kemakmuran atau kemenangan atas suatu perang B.Malinowski 1954:88. Magi bertujuan mencapai M. Mubarak Hasibuan : “Maneki Neko” Dalam Pandangan Jepang Nihon No Siso Kara Miru “Maneki Neko”, 2009. USU Repository © 2009 hubungan dengan daya-daya alam, pada hakikatnya bersifat manipulatif, yakni mau mengontrol daya-daya alam tersebut untuk kepentingan pribadi. Dalam hal ini Maneki Neko memiliki magi untuk mendapatkan kemakmuran bagi pemiliknya bukan untuk menyakiti atau merugikan seseorang. Selain Mitos dan Magi penulis juga menggunakan landasan Takhayul, yang hampir sama dengan Mitos dan Magi, tetapi jelas beda. Menurut Mustafa Kamal 2003 Takhayul berasal dari Tahayalat yang artinya hayalan. Oleh karena itu Takhayul adalah merupakan cerita hayalan dari manusia. Takhayul itu mitos, sesuatu yang tidak nyata khayali jadi Takhayul itu hanya ada dalam cerita-cerita yang tidak jelas asal usulnya atau cerita dalam mimpi dan cerita yang tidak masuk akal. Sedangkan menurut Yusfitriadi, 2007 Takhayul adalah sesuatu yang tidak nyata. Itu hanya ada dalam cerita saja tidak nyata khayali. Mengacu pada pendapat di atas cerita Maneki Neko juga bisa dikatakan cerita berupa hayalan belaka, hayalan-hayalan yang dibuat orang Jepang yang mengingkan kemakmuran dan keberuntungan. Namun hayalan ini bisa juga jadi kenyatan dan bisa juga tidak sama sekali. Tetapi orang Jepang tetap menjadikan cerita tentang Maneki Neko sebagai suatu kepercayaan, karena sudah menjadi kebudayan orang Jepang yang percaya terhadap cerita yang baik untuk mereka atau sebaliknya. Takhayul sesungguhnya adalah khayalan belaka. Ia merupakan bayangan yang dimaginasikan. Takhayul adalah semacam system kepercayaan ada unsur keyakinan terhadap sesuatu yang ada di luar jangkauan nalar dan logika. Lalu keyakinan ini sangat boleh jadi mentradisi ketika ditransformasikan dari generasi ke generasi htt;kompas.com. Oleh karena itulah cerita tentang Maneki Neko, yang katanya dapat M. Mubarak Hasibuan : “Maneki Neko” Dalam Pandangan Jepang Nihon No Siso Kara Miru “Maneki Neko”, 2009. USU Repository © 2009 memberikan keberuntungan bagi pemiliknya sudah menjadi suatu kepercayan dan keyakinan yang kuat di dalam hati orang Jepang.

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian