Tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan perawat dan bidan dalam penatalaksanaan nyeri pasien pasca operasi Seksio Caesaria dengan
hasil penelitian yang diperoleh dari responden yang menjawab pernyataan dengan skor 7-13 termasuk dalam tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 13
responden 52.
5.2. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden
19 responden76
berlatar belakang
tingkat pendidikan
AKPER. Dari 19 responden dengan latar belakang pendidikan Akper tersebut, hanya 9
responden 47 yang mempunyai tingkat pengetahuan baik dan 10 responden 52 mempunyai tingkat pengetahuan cukup, maka pengetahuan perawat di
rumah sakit tersebut mempunyai pengetahuan yang cukup ini terjadi karena kurangnya pengetahuan perawat dalam melakukan penatalaksanaan nyeri pasien
pasca operasi seksio caesaria. Hal ini didukung oleh pernyataan Budiningsih 2005 bahwa pengetahuan bukan sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan
sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami
reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru, maka diharapkan bagi setiap perawat ataupun bidan dapat menambah pengetahuannya melalui informasi
yang ada disekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden berusia antara
20-40 tahun yaitu 25 responden 100 menurut Notoadmodjo 2003 di dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan
Universitas Sumatera Utara
ke arah yang lebih dewasa, baik dan matang pada diri individu jadi, pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan pertambahan usia.
Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman, bisa didapat dari informasi yang disampaikan oleh guru, orang tua, teman, buku, dan surat kabar.
Selain itu, lingkungan juga akan membentuk kepribadian seseorang dimana lingkungan banyak menyediakan informasi yang dapat menambah pengetahuan
seseorang. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoadmodjo, 2003. Pernyataan ini
mendukung hasil penelitan bahwa mayoritas responden mempunyai pengalaman kerja selama 1 – 5 tahun yaitu sebanyak 12 responden 48 dengan pengetahuan
baik sebanyak 7 responden, pengetahuan cukup sebanyak 5 responden dan tidak ada perawat yang mempunyai pengetahuan tidak baik, untuk pengalaman kerja
5 tahun yaitu sebanyak 10 responden 40 dengan pengetahuan baik 5 responden dan pengetahuan cukup 5 responden, hal ini dapat dinyatakan bahwa
pengalaman kerja 5 tahun tidak mendukung untuk memiliki pengetahuan yang lebih baik, maka hal ini dapat di ungkapkan oleh Notoadmodjo 2003 bahwa
melalui pendidikan seseorang akan memperoleh pengetahuan, apabila semakin tinggi tingkat pendidikan, maka hidup akan semakin berkualitas, dimana
seseorang akan berfikir logis dan memahami informasi yang diperolehnya. Pengalaman juga merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi Notoadmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak pernah mengikuti pelatihanseminar tentang manajemen nyeri secara non
farmakologis yaitu sebanyak 24 responden 96. Menurut Potter Perry 2005, bahwa semakin banyak informasi yang diterima oleh seseorang maka semakin
meningkat pula pengetahuan yang dimilikinya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hal-hal yang diketahui
perawat atau bidan yaitu cara-cara untuk mengurangi rasa nyeri pasien pasca operasi seksio caesaria yang meliputi tehnik non farmakologis yaitu : tehnik
distraksi, relaksasi dan hipnoterapi, hal ini didukung oleh semua pernyataan yang diberikan dapat dijawab dengan baik dengan hasil penelitian yang diperoleh dari
responden yang menjawab pernyataan dengan skor 7-13 termasuk dalam tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 13 responden 52 dan skor 14-20 termasuk
dalam tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 12 responden 48. Pernyataan lain juga dijelaskan bahwa intervensi untuk mengurangi
ketidaknyamanan atau nyeri selama persalinan yaitu intervensi farmakologis nyeri non farmakologis perawat berperan besar dalam penanggulangan nyeri non
farmakologis dengan menggunakan tehnik relaksasi bernafas. Nyeri persalinan yang disebabkan oleh rasa nyeri, takut dan tegang dapat dikurangi diredakan
dengan berbagai metode yaitu menaikkan pengetahuan ibu tentang hal-hal yang akan terjadi pada suatu persalinan, menaikkan kepercayaan diri dan relaksasi
pernafasan. Tehnik relaksasi bernafas merupakan tehnik pereda nyeri yang banyak memberikan masukan terbesar karena tehnik relaksasi dalam persalinan dapat
mencegah kesalahan yang berlebihan pasca persalinan. Adapun relaksasi bernafas selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen sistem saraf simpatis
Universitas Sumatera Utara
SSO dalam keadaan homeostatis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, mengurangi kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradaptasi dengan
nyeri selama proses persalinan Grahacendikia, 2009. Menurut hasil penelitian Purnama 2005 menjelaskan bahwa
perawatan luka merupakan tindakan untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Namun dalam pelaksanaannya dapat meningkatkan intensitas
nyeri. Untuk mengurangi nyeri digunakan manajemen nyeri baik secara farmakologis maupun non farmakologis. Secara non farmakologis ada berbagai
tehnik seperti stimulus dan massage kutaneus, distraksi, terapi es dan panas, hypnotis dan relaksasi. Tehnik distraksi dilakukan dengan pengalihan dengar yaitu
dengan mendengarkan musik yang berirama klasik, sedangkan tehnik relaksasi dengan menggunakan nafas abdomen dengan frekuensi lambat dan berirama.
Pengetahuan perawat ataupun bidan dapat lebih baik dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar dapat menambah
pengetahuannya dan mendapat informasi tentang penatalaksanaan nyeri pasien pasca operasi seksio caesaria. Hal ini dijelaskan oleh Potter Perry 2005 bahwa
Pengetahuan merupakan informasi dan penemuan yang bersifat kreatif untuk mempertahankan pengetahuan baru, dimana perawat dapat menggunakan
kemampuan rasional logis dan pemikiran kritis untuk menganalisis informasi yang diperoleh melalui pembelajaran tradisional, pencarian informasi, belajar dari
pengalaman, penelitian ide terhadap disiplin ilmu lain, dan pemecahan masalah untuk menentukan terminologi tindakan keperawatan. Selain itu, perawat dapat
menggunakan kemampuan penyelidikan ilmiah untuk mengidentifikasi dan menyelidiki masalah klinis, profesional atau pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dari hasil penelitian tentang pengetahuan perawat dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien seksio caesaria di Rumah Sakit Umum Sundari
Medan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa dari 25 responden perawat yang bertugas di ruang bersalin
Rumah Sakit Umum Sundari Medan menggambarkan 12 responden 48 memiliki pengetahuan baik dan 13 responden 52 memiliki pengetahuan cukup.
Dari hasil yang diperoleh maka peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan perawat dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien seksio caesaria di
Rumah Sakit Umum Sundari telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam hal penatalaksanaan nyeri. Terlihat dari 20 pernyataan yang ada pada kuisioner bisa
dijawab dengan baik.
6.2. Rekomendasi 6.2.1. Pihak Rumah Sakit
Dari hasil penelitian yang didapat maka penulis merekomendasikan agar pihak rumah sakit mengadakan suatu pelatihan atau seminar kepada seluruh
perawat tentang penatalaksanaan nyeri non farmakologis pada pasien pasca operasi. Dengan hasil penelitian yang didapat yaitu dari 25 responden hanya
Universitas Sumatera Utara