2. Groin Groyne
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus dengan garis pantai, dan berfungsi untuk
menahan transport sedimen sepanjang pantai, sehingga bisa mengurangi ataupun menghentikan erosi yang terjadi.
45
Berdasarkan konstruksinya groin dapat berupa tumpukan batu, caison beton, turap, tiang yang di pancang sejajar, atau
tumpukan buis beton yang di dalamnya di isi beton.
46
Groin dibedakan menjadi tiga tipe yaitu Tipe lurus, Tipe T dan Tipe L
3. Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan pada kedua sisi muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi
pendangkalan alur oleh sedimen pantai.
47
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan pada kedua sisi
muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai.
48
Jetty berfungsi sebagai penahan transport sedimen sepanjang pantai sehingga dapat mencegah
pendangkalan muara. Jetty memiliki beberapa tipe yaitu jetty panjang, jetty sedang, jetty pendek
B. Hasil Penelitian Relevan
1. Penelitian mengenai “Studi Abrasi Pantai Padang Kota Padang
Provinsi Sumatra Barat” telah dilakukan oleh Ferli Fajri dkk, dengan hasil penelitian yaitu Abrasi yang terjadi di Pantai Padang Kota
Padang disebabkan oleh arus dan gelombang. Kecepatan abrasi pantai padang kota padang berkisar antara 0,24-0,36 mthn, sedangkan
berdasarkan hasil overlay citra hasil digitasi priode tahun 1990-2010 yaitu berkisar antara 2,0-3,4 m 0,10-0,17 mthn. Energi gelombang,
kecepatan arus dan ukuran diameter rata-rata sedimen pantai
45
Bambang triatmodjo, op. cit., h. 213.
46
Bambang triatmodjo, op. cit., h. 214.
47
Bambang triatmodjo, op. cit.,h. 220.
48
Bambang triatmodjo, loc. cit.
merupakan parameter atau faktor alam yang dapat menentukan besar
kecilnya kecepatan abrasi yang terjadi.
2. Penelitian mengenai “Kajian Perubahan Garis Pantai menggunakan
data satelit landsat di kabupaten kendal”telah dilakukan oleh Mukhlisin Arief dkk, hasil dari penelitian tersebut yaitu penggunan
data satelit landsat yang dapat membantu dalam menganalisis perubahan penutupan lahan dan perubahan garis pantai. Dalam
penelitian ini terjadi abrasi sebesar 43,172 m hingga 53,628 sedangkan sedimentasi sebesar 76,14 ha-80,37 ha dalam kurun waktu
36 tahun. Perubahan maju mundurnya garis pantai di dikabupaten kendal diperkirakan akibat proses penambahan areal tambak dan
proses sedimentasi dari material yang dibawa oleh air sungai maupun oleh ombak laut, sedangkan abrasi diperkirakan disebabkan oleh
gempuran ombak atau erosi.
3. Penelitian mengenai “Analisa Laju Abrasi Teluk Belitung Kabupaten
Kepulauan Mentawai Menggunakan Data Penginderaan Jauh” oleh diteliti oleh Fitri Landari dkk, dari analisa Abrasi Pantai teluk belitung
diketahui perubahan garis pantai teluk belitung selama 24 tahun terakhir dari tahun 1989-2013 tercatat akresi sebesar 158,311 m atau
6,60 mtahun dan abrasi sebesar 292,397 m atu 12,18 mtahun.
Penelitian-Penelitian yang telah disebutkan di atas terdapat perbedaan dengan penelitian ini, berikut parameter perbandingan penelilian ini
dengan beberapa penelitian relevan di atas.
Tabel 2.2 Parameter Perbandingan Penelitian
No Nama
Judul Intisari
Fokus
Penelitian Persamaan
Perbedaan 1
Ferli Fajri
dkk
Studi Abrasi
Pantai Padang
Kota Padang
Provinsi Sumatra
Terjadi abrasi di
pantai padang
dengan kecepata
n 0,24- 0,36 mth
Mengetahui faktor-faktor
penyebab abrasi pantai
padang Teknik
pengolahan data
menggunaka n
penginderaa n jauh
Penelitian ini dilakukan
di pantai padang Kota
Padang Provinsi
Sumatra Barat
Barat 2
Mukhlisi n Arief
dkk
Kajian Perubahan
Garis Pantai
mengguna kan data
satelit landsat di
kabupaten
kendal
Terjadi abrasi
sebesar 43,172-
53,628 m dan
akresi sebesar
76,14 - 80,37 ha
dalam kurun
waktu 36
tahun.
Pemanfaatan citra satelit
dalam menganalisis
perubahan penutupan
lahan dan perubahan
garis pantai. Teknik
pengolahan data
menggunaka n
penginderaa
n jauh
Penelitian ini dilakukan
di pantai kabupaten
kendal
3 Fitri
Landari
dkk
Analisa Laju
Abrasi Teluk
Belitung Kabupaten
Kepulauan Mentawai
Mengguna kan Data
Pengindera
an Jauh
Terjadi Abrasi
sebesar 12,18
mtahun dan
akresi sebesar
6,60
mtahun
Pemanfaatan teknik
penginderaa n jauh untuk
menganalisis perubahan
garis pantai teluk
belitung Teknik
pengolahan data
menggunaka n
penginderaa
n jauh
Penelitian ini dilakukan
di Teluk Belitung
Kabupaten Kepulauan
Mentawai
C. Kerangka Berfikir