Pemberian Terapi Pengambilan Jaringan Pembuatan Preparat Pengambilan Gambar Histopatologi Cara Penghitungan Ketebalan Re-epitelisasi Epidermis

3.9.1.4 Aklimatisasi Hewan Uji

Sebelum dilakukan percobaan, dilakukan aklimatisasi dahulu pada semua hewan sampel di laboratorium Animal House Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran selama satu minggu. Hewan diadaptasikan dengan lingkungan barunya, makanan dan minumannya. Pemberian makanannya dengan pakan standar secara ad libitum.

3.9.1.5 Pembuatan Alat Luka Bakar

Menggunakan plat besi yang mempunyai luas penampang 4x2 cm disertai gagang yang mempermudah kita dalam membuat luka bakar pada tikus Sparague dawley. 3.9.2 Tahap Pengujian 3.9.2.1 Pembuatan Luka Bakar Derajat II Sebelum melakukan perlakukan, bulu disekitar punggung dicukur dan saat melakukan pencukuran diberikan gel khusus pencukur bulu, bertujuan untuk meminimalkan cedera yang terjadi pada kulit tikus. Berikan terlebih dahulu anastesi eter secara inhalasi sebelum perlakuan. Alat pembuat luka yang terbuat dari plat berukuran 4x2 cm dicelupkan ke air panas 98 C selama 5 menit , kemudian ditempelkan pada kulit tikus yang telah dianastesi selama 10 detik. 31

3.9.2.3 Pemberian Terapi

Setelah dilakukan perlukaan, langsung diberikan perlakuan dengan sesuai kelompok yang sudah ditentukan. Perlakuan dilakuan 2 kali sehari pagi dan sore hari. Perlakuan dilakukan selama 5 hari. Terapi yang dilakukan secara topikal sesuai dengan luas dari luka.

3.9.2.3 Pengambilan Jaringan

Setelah dilakukan selama 5 hari, hewan uji dianatesi dengan cara memasukkannya kedalam toples yang mengandung larutan eter. Setelah itu pengambilan jaringan dengan menggunakan alat bedah minor yang steril. Kemudian dimasukkan ke dalam pot sampel yang berisi formalin 10. Dikirimkan ke tempat pembuatan preparat dibagian Departemen Histologi Universitas Indonesia.

3.9.2.4 Pembuatan Preparat

Pembuatan preparat dilakukan di Departemen Patologi Anatomi Universitas Indonesia. Preparat dibuat menggunakan pewarnaan Hematoxylin Eosin.

3.9.2.5 Pengambilan Gambar Histopatologi

Preparat diamati pada tepi luka dalam proses penyembuhan luka menggunakan mikroskop cahaya Olympus BX41 menggunakan perbesaran 100x. Kemudian diambil gambar menggunakan kamera mikroskop Olympus DP25 dengan disertai penggunaan software Olympus DP2-BSW. Foto diambil dengan perbesaran 100x. Hasil foto ini yang menjadi perhitungan re-epitelisasi epidermis. Sehingga satu preparat mempunyai dua foto sisi re-epitelisasi yang kemudian kedua nilai dirata-ratakan. Untuk menghitung ketebalan re-epitelisasi menggunakan software ImageJ.

3.9.2.6 Cara Penghitungan Ketebalan Re-epitelisasi Epidermis

Tahap penggunaan aplikasi ImageJ untuk menghitung re-epitelisasi yang dilakukan sebanyak 5 kali setiap foto preparat. 1. Setelah komputer dinyalakan, buka aplikasi ImageJ 2. Klik file pada menu kemudian open lalu pilih foto yang akan dilakukan perhitungan 3. Setelah foto tersaji, kemudian klik straight pada menu toolbar 4. Buatlah garis sepanjang garis yang ada pada pojok kanan bawah pada hasil foto preparat. 5. Klik Analyze pada menu kemudian set scale 6. ukuran panjang yang kita ketahui yang tertera pada pojok kanan bawah, pada penelitian ini sebesar 100 µm. Dimasukkan kedalam kolom Known Distance dan untuk kolom Unit of Length dimasukkan satuan µm micrometer. Kemudian klik Ok 7. Buatlah garis kembali pada ketebalan re-epitelisasi yang telah kita tentukan 8. Kik Analyze pada menu dan kemudian klik Measure 9. Selanjutnya akan muncul Result, pada penghitungan re-epitelisasi yang digunakan data pada kolom Length 10. Jika akan melakukan kembali ikuti langkah-langkah dari 1-9 dan apabila akan menyimpan data tersebut, langsung klik file kemudian save. Pada penelitian ini melakukan pengukuran ketebalan re-epitelisasi sebanyak 5 kali, kemudian hasilnya dirata-ratakan.

3.9.3 Alur Penelitian

Dokumen yang terkait

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 10 Detik Dengan Plat Besi)

0 18 62

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Re-Epitelisasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Sudi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

3 33 70

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong : Anredera cordifolia : TENORE STEENIS Terhadap Reduksi Luas Permukaan Luka Bakar Pada Tikus Sprague dawley

1 18 65

Efektifi tas Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten) Steenis) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Bakar Derajat 2 Termal pada Tikus Putih (Rattus Novergicus)

0 10 13

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore.) Steenis) TERHADAP PENURUNAN KADAR Uji Efektivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore.) Steenis) Terhadap Penurunan Kadar Ldl (Low Density Lipoprote

0 2 16

UJI AKTIFITAS SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI.

0 1 20

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) TERHADAP KEPADATAN KOLAGEN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG MENGALAMI LUKA BAKAR

0 2 83