Abraham Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV, 2010.
hal tersebut di atas maka di perlukan perlatan yang dapat membedakan gangguan sementara dan menetap sehingga dapat memberikan perintah kepada alat pemutus
untuk menutup kembali bila terjadi gangguan sementara serta mengunci lock-out bila terjadi gangguan menetap.
IV.2. Klasifikasi Recloser.
4
Recloser yang dipakai sebagai proteksi arus hubung singkat atau arus lebih pada jaringan distribusi dapat diklasifikasikan berdasarkan :
- Menurut jumlah fasanya. -Recloser satu fasa.
- Recloser tiga fasa. - Menurut peralatan pengaturannya.
- pengaturan hydrolik. - pengaturan elektronis.
- Menurut media pemutusannya. - Media minyak.
- Media hampa udara vacuum .
IV.3. Menurut Jumlah Fasanya.
2,5
IV.3.1. Recloser satu fasa
Recloser ini dipakai untuk pengaman saluran fasa, misalnya saluran cabang satu fasa dari saluran utama tiga fasa. Dapat juga di pakai saluran tiga
fasa, dimana beban yang terbanyak adalah beban satu fasa, sehingga apabila terjadi ganguan menetap fasa tanah, maka hanya recloser pada fasa yang
terganggu saja akan terus terbuka lock- out, sedang pada fasa yang sehat akan
Abraham Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV, 2010.
dapat menyalurkan saluran tenaga listrik. Recloser satu fasa berbentuk seperti pada gambar IV.5.
Gambar IV.5. Recloser Fasa Tunggal
Abraham Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV, 2010.
IV.3.2. Recloser tiga fasa.
Recloser tiga fasa digunakan apabila pelepasan gangguan menetap. Keadaan untuk menghindari beban tiga fasa bekerja pada satu fasa. Dan umumnya
recloser dengan tiga fasa digunakan pada gardu induk atau pada percabangan jaringan distribusi primer.
Recloser tiga fasa ini mempunyai dua cara kerja, yaitu: a.
Satu fasa membuka tiga fasa mengunci Cara kerja seperti ini susunannya terdiri dari tiga unit recloser satu fasa
yang ditempatkan dalam satu tangki, dan secara mekanis ketiganya di kopel untuk keadaan mengunci saja, sedangkan untuk membuka dan
menutup kembali ketiga recloser itu bekerja pada fasanya masing- masing. Misalnya, jika salah satu fasa mengalami gangguan, maka
recloser pada fasa itu saja bekerja sesuai dengan urutan kerjanya untuk melakukan operasi buka tutup. Sampai waktu kerjanya mengunci.
b. Tiga fasa membuka tiga fasa mengunci. Umumnya recloser dengan sistem kerja seperti ini digunakan pada
jaringan distribusi tiga fasa. Untuk gangguan yang bersifat temporer maupun yang bersifat permanent akan menyebabkan kontak fasanya
dapat membuka dan menutup kembali serta mengunci secara serentak. Dan biasanya recloser tiga fasa di lengkapi dengan peralatan
pendeteksi gangguan fasa-fasa maupun gangguan fasa ke tanah.
Abraham Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV, 2010.
Berikut ini dapat dilihat gambar recloser tiga fasa.
Gambar IV.6. Recloser Tiga Fasa IV.4. Menurut Peralatan Pengaturannya.
3,5
IV.4.1. Recloser Pengaturan Hidrolik
Sistem pengendalian hidrolik ini adalah sistem yang memanfaatkan minyak isolasi bersama dengan sistem mekanis hidrolik di dalam peralatan
pemutus tenaga recloser yang terdiri dari bermacam-macam pompa, dan katup pengatur karakteristik kerja arus waktu, perhitungan serta interval waktu buka
tutup hingga mengunci, arus gangguan yang dirasakan oleh kumparan sclonoid yang dihubungkan seri.
Recloser ini menggunakan kumparan penjatuh yang dipasang seri terhadap beban Seri Trip Coil. Bila arus yang mengalir melalui recloser mencapai 200
dari rating arus kontinu, kumparan akan menarik plunyer secara mekanik dapat
Abraham Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV, 2010.
membuka kontak utama recloser. Pengaturan kerja dan waktu dilakukan dengan pemompaan minyak secara terpisah, yang besar kecilnya aliran diatur dengan
menyetel lubang minyak. umumnya recloser satu fasa dipakai pengaturan hidrolik. Penutupan kontak recloser terkendali hidrolik dilakukan oleh pegas yang dibebani
gerakan plunyer kumparan penjatuh minimum seewaktu operasi pembukaan. disamping itu ada juga penutupan kontaknya diperoleh dari kumparan terpisah,
yang diberi aliran listrik dari sisi sumber. Selanjutnya sistem pengendalian hidrolik ini terdiri dari dua jenis :
Menurut peralatan pengendalinya adalah : 1. Recloser terkendali hidraulik
GFR CT
DT BT
C
+ S
TC CC
PMT
Recloser Relay
Gambar IV.7. Rangkaian Reclosing Relay
Abraham Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV, 2010.
S = Saklar switch on – off
DT = Dead time Delay Element
BT = Blocking Time Delay Element
C = Counter Perhitungan kerja relai
Recloser ini mengguanakan kumparan penjatuh yang dipasang seri terhadap beban seri trip coil. Bila arus yang mengalir pada recloser melebihi
dari arus setting-nya, maka kumparan penjatuh akan menarik tuas yang secara mekanik membuka kontak utama recloser.
a. Sistem pengendalian hidrolik tunggal
Sistem ini digunakan pada recloser satu phasa dan recloser tiga phasa yang mempunyai rating arus kontinu yang rendah. Dari setiap phasanya arus masuk
menuju ke kumparan selenoid pembuka, kemudian menuju ke kontak diam dan akhirnya bergerak keluar melalui satu bushing yang lain. Jika arus gangguan yang
dirasakan oleh recloser besarnya melebihi dari 200 rating arus kontinue kumparan selenoidnya, maka hal ini mengakibatkan gaya maknetis yang akan
menggerakkan selenoid flunger ini mengakibatkan peralatan mekanis bekerja untuk membuka kontak recloser.
b. Sistem pengendalian hidrolik ganda
Sistem pengendalian hidrolik ganda ini digunakan pada recloser tiga phasa, dimana prinsipnya sama dengan recloser pengendalian hidrolik tunggal,
yaitu sama-sama memiliki kumparan selenoid yang terhubung secara seri untuk merasakan adanya arus gangguan. Tetapi pada hidrolik ganda ini arus masuk dari
tiap phasa ketiga bushing, dan keluar melalui tiga bushing lainnya. Recloser
Abraham Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV, 2010.
hidrolik ganda ini dapat digunakan pada rating arus kontinu yang lebih dari rating arus kontinue hidrolik tunggal.
IV.5. Cara Kerja Recloser Pengaturan Elektronik.
5
Recloser yang banyak digunakan adalah recloser elektronik, dan blok diagram dari recloser elektronik ini dapat dilihat seperti gambar berikut :
Ground trip network
Gambar IV.8. Blok diagram Dari Recloser Pengaturan Elektronik
Arus pada saluran deteksi oleh trafo arus yang dipasang pada bushing recloser, kemudian arus sekundernya dialirkan ke elektronik kontrol box. Apabila
arus yang mengalir itu melebihi batas nilai terendah dari arus penjatuh minimum sama atau lebih besar dari resistor trip minimum, maka level detector dan timing
ciscuit akan bekerja. Setelah mencapai waktu tunda yang ditentukan oleh program karakteristik arus waktu, maka rangkaian trip penjatuh mengirimkan sinyal
untuk menjatuhkan melepaskan kontak utama recloser. Sementara itu rele urutan akan bekerja mengatur waktu penutup kembali sesuai dengan urutan yang
diinginkan. Relei urutan kerja akan diriset pada posisi semula untuk mengatur penutupan kembali yang berikutnya. Apabila gangguan yang terjadi belum
hilang,maka pada pembukaan yang terakhir sesuai urutan recloser akan berada pada posisi lock-out terkunci.
Abraham Silaban : Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada Sistim Jaringan Distribusi 20 KV, 2010.
IV.6. Recloser Menurut Media Pemutusnya.