e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
15 c.
Menyelanggarakan koordinasi dan kerjasama kemitraan dengan pihak terkait dalam pengembangan perkebunan.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai bidang tugas dan
fungsinya. e.
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai standar yang ditetapkan.
2. Kewenangan.
Selain tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut diatas dasar pelaksanaan pembangunan perkebunan kedepan adalah Kewenangan Pemerintah Propinsi di bidang
Pekebunan sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000 yang terdiri dari :
1
Pedoman penyelenggaraan inventarisasi dan pemetaan kebun. 2
Penyelenggaraan pembentukan dan perwilyahan areal perkebunan lintas KabupatenKota
3 Penyususnan perwilayahan, design, pengendalian lahan dan industri primer bidang
perkebunan lintas Kabupaten Kota 4
Penyususnan rencana makro perkebunan lintas Kabupaten Kota 5
Pedoman penyelenggaraan pengurusan erosi, sedimentasi, produktivitas lahan pada daerah aliran sungai lintas Kabupaten Kota.
6 Penyelenggaraan perizinan lintas Kabupaten Kota usaha perkebunan.
7 Pengawasan perbenihan, pupuk, pestisida, alat dan mesin dibidang perkebunan.
8 Pelaksanaan pengamatan, peramalan organisme pengganggu tumbuhan OPT dan
pengendalian hama terpadu tanaman perkebunan. 9
Penyelenggaraan dan pengawasan atas rehabilitasi, reklamasi, sistem sivikultur, bididaya dan pengolahan.
10 Penyediaan dukungan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis, penelitian
dan pengembangan teknologi terapan.
3. Nilai Luhur Melaksanakan Tugas
Nilai-nilai luhur yang dianut Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan tugasnya adalah nilai-nilai luhur yang dimiliki sekaligus merupakan ciri
dan wewenang yang diberikan oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, yang terdiri dari : Disiplin, Bekerja Keras, Tanggung jawab, Terbuka, Bermanfaat dan Kejujuran.
Disiplin, bekerja keras dan tanggungjawab merupakan modal dasar dengan mengutamakan ketelitian dan kecermatan bekerja dalam rangka efesiensi dan efektifitas
serta bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaaan tersebut. Terbuka dimaksudkan bahwa dinas PerkebunanPropinsi Sumatera Utara bersifat aspiratif, responsif, akomodatif
dan transparan dalam perumusan Visi serta melaksanakan Misi. Bermanfaat mempunyai arti bahwa perumusan Visi tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya
masyarkat perkebunan dalam suatu kawasan yang diberi nama Kawasan Industri
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
16 Masyarakat Perkebunan KIMBUN Propinsi Sumatera Utara. Kejujuran merupakan
nilai yang dibutuhkan dalam menjamin hasil pembangunan perkebunan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan oleh organisasi.
VI.
PROGRAM
1.
Program
Program strategis pembangunan perkebunan yang akan dilaksanakan pada 2005 – 2010 kedepan di Propinsi Sumatera Utara, adalah :
1. Program Pengembangan Agribisnis PPA
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Program Pengembangan Agribisnis bertujuan untuk mengembangkan agribisnis yang mampu menghasilkan produk perkebunan yang bardaya saing, meningkatkan nilai
tambah bagi masyarakat perkebunan khususnya di pedesaan, mengembangkan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhn ekonomi. Sedangkan Program peningkatan Ketahanan
pangan bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman produksi, ketersediaan konsumsi pangan yang bersumber dari perkebunan. Kedua program tersebut diarahkan kepada
Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan yang merupakan wilayah atau Kawasan yang strategis dan cepat tumbuh.
Sasaran program pengembangan Agribisnis yaitu : 1
Meningkanya produktivitas, kualitas dan produksi komoditas unggulan tanaman perkebunan.
2 Meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha di pedesaan
3 Meningkatnya nilai tambah bagi masyarakat perkebunan
4 Meningkatnya partisipasi masyarakat dan investasi swasta dalam pembangunan
perkebunan di pedesaan. 5
Terpeliharanya sistem sumber daya alam dan lingkungan. Sasaran Program Peningkatan Ketahanan Pangan diarahkan untuk mendukung
peningkatan katahan pangan melalui penyempurnaan sistem ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau di tingkat rumah
tangga melalui : 1
Pengkajian ketersediaan pangan, 2
Pengembangan sistem distribusi dan harga pangan, 3
Revitalisasi sistem kewaspadaan pangan dan gizi dan 4
Penganekaragaman konsumsi dan pengembangan pangan lokal.
2. Rencana Kegiatan.