b. Secara elektronik 1. Dilaporkan melalui media elektronikaplikasi SPT yang telah
disediakan oleh DJP. 2. Lampiran-lampiran disampaikan melalui media elektronik kemudian
induk SPT disampaikan ke KPP.
D. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Berikut ini penulis akan menyampaikan hal mengenai tingkat kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dalam melaporkanmenyampaikan
SPT Tahunan nya,dengan mengambil perbandingan data rasio kepatuhan wajib pajak secara manual dan secara elektronik e-fiiling tahun 2015 dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Rasio Pencapaian Penyampaian SPT Tahunan PPh pada Tahun 2015
Tahun Jumlah
WP terdaftar
Jumlah WP yang melapor Rasio
Kepatuhan Manual
e-Filing
2015 62.206
22.527 10.480
53
Sumber : KPP Binjai
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa di tahun 2015 sekarang ini,jumlah wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Binjai adalah sekitar 62.206 wajib pajak.Tetapi dilihat dari WP yang melapor sangat disayangkan karena dapat disimpulkan bahwa sekitar setengahnya saja
yang melapor SPT dari jumlah WP yang terdaftar,yaitu total nya 33.007 WP
dengan rasio kepatuhan 53 dari total WP yang terdaftar.. Dilihat tabel diatas juga bahwa tingkat kepatuhan WP yang lapor SPT lebih banyak yang
melakukan secara manual daripada secara elektronik e-Filing.Ini disebabkan dari banyak faktor yang didapat dari lapangan maupun dari wajib pajak
langsung yang ingin melapor SPT. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan WP yang melapor SPT Tahunan nya secara e-filing masih sangat
rendah dibandingkan secara manual. Dari laporan yang didapat dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Binjai,mengapa tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan nya secara elektronik e-filing lebih rendah
daripada secara manual karena disebabkan oleh beberapa faktor,yaitu :
1. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang ditemukan penulis dalam pelaksanaan pelaporan
SPT Tahunan secara e-Filing di KPP Pratama Binjai antara lain :
1. Ditemukan beberapa NPWP yang tidak valid dan tidak sesuai pada saat
pendaftaran e-Fin
2. Terdapat beberapa kesalahan nilai Penghasilan Tidak Kena Pajak pada
Formulir 1721 A1A2 atau bukti potong PPh sehingga proses pelaporan
tidak dapat dilanjutkan.
3. Sebagian Wajib Pajak belum memahami penggunaan teknologi dan
informasi.
4.
Wajib Pajak lupa password dan e-mail nya.
5.
Jaringan server yang sering bermasalah.
2. Analisis Penyebab Timbulnya Permasalahan Utama
Berdasarkan analisa penulis,hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya kendala dalam pelaksanaan pelaporan SPT Tahunan secara e-Filing antara
lain : a.
NPWP yang tidak valid dapat disebabkan oleh pembuatan NPWP yang dahulu dibuat secara manual sehingga rawan terjadi kesalahan dikarenakan human
error. Petugas harus melakukan pengecekan NPWP di Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak SIDJP dan Apportal. Tidak jarang juga Wajib
Pajak complain kepada petugas karena kesalahan NPWP atau NPWP yang tidak valid sehingga petugas harus menjelaskan kepada Wajib Pajak kondisi
tersebut. b.
Terdapat beberapa instansi yang tidak update peraturan terbaru tentang Penghasilan Tidak Kena Pajak. Dikarenakan aplikasi e-Filing ini sudah
menggunakan sistem, nilai PTKP juga sudah otomatis disediakan oleh sistem. Nilai PTKP yang berbeda ini menyebabkan Penghasilan Kena Pajak dan
jumlah PPh terutang di Formulir A1A2 atau bukti potong berbeda dengan sistem aplikasi e-Filing. Hal ini menyebabkan terjadinya PPh yang lebih
bayar. Jika hal ini terjadi maka proses pelaporan secara e-Filing tidak dapat dilanjutkan dan petugas biasanya memberi rekomendasi kepada Wajib Pajak
untuk memperbaiki Formulir 1721 A1A2 atau bukti potongnya. c.
Dalam pelaksanaan pelaporan SPT Tahunan secara e-Filing banyak Wajib Pajak yang sudah lanjut usia dan tidak dapat menggunakan internet.
d. Beberapa Wajib Pajak yang sudah pernah melaporkan SPT Tahunan secara e-
Filing lupa email dan password login ke website DJP sehingga petugas pemandu e-Filing harus membantu Wajib Pajak melakukan proses riset
password. e.
Ketika sudah mendekati batas akhir pelaporan, biasanya pada saat itu jumlah Wajib Pajak sangat banyak untuk melapor SPT Tahunannya. Karena
banyaknya Wajib Pajak yang mengakses e-Filing dalam waktu yang bersamaan mengakibatkan jaringan melambat dan bermasalah server down.
Khususnya pada hari terakhir pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi, e-Filing sangat sulit diakses karena server down atau pada layar
komputer tertulis under maintenance oleh Direktorat Jenderal Pajak. Dibawah ini penulis juga akan membuat perbandingan tingkat kepatuhan
wajiib pajak orang pribadi dalam hal pelaporanpenyampaian SPT Tahunannya dengan rasio kepatuhan secara manual dan e-Filing.
Tabel 4.2 Perbandingan Rasio Kepatuhan WP Orang Pribadi secara manual dan e-
Filing Tahun
1 Jumlah WP
Terdaftar
2 WP
melapor SPT
Tahunan Rasio Kepatuhan
Manual 3
e-Filing 4
Manual 3:2
e-Filing 4:2
2015 62.206
22.527 10.480
36 16
Sumber : KPP Binjai
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rasio tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam melaporkan SPT Tahunannya secara e-filing lebih
rendah dibandingkan dengan secara manual. Rasio kepatuhannya yang secara e- Filing hanya sekitar 16 saja dari total Wajib Pajak yang terdaftar,sementara
secara manual mencakup angka 36 . Ini sungguh sangat disayangkan karena sangat rendah sekali persen angka pencapaian tingkat kepatuhan penyampaian
SPT Tahunan secara e-Filing yang dilakukan oleh Wajib Pajak di KPP Binjai. Selain beberapa faktor rendahnya tingkat kepatuhan pelaporan SPT
Tahunan secara e-Filing yang di rangkum sebelumnya, adapun juga faktor- faktor lain,yaitu :
a. Belum optimalnya penerapan aturan yang diberlakukan oleh pihak
KPP Binjai
b. Masih banyak Wajib Pajak yang memilih melaporkan SPT
Tahunannya secara manual dengan mendatangi KPP karena belum mengetahui adanya aplikasi e-Filing dan belum mengetahui manfaat
serta kemudahan dari aplikasi ini. c.
Kurangnya kesadaran Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakannya. d.
Kurangnya sosialisasi pihak KPP Binjai tentang manfaat e-Filing kepada Wajib Pajak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam melaporkan SPT Tahunannya di KPP Binjai secara e-filing
masih sangat rendah dan perlu dilakukan pembaharuan lebih baik lagi dengan cara mensosialisasikan manfaat e-filing dan menjalin komunikasi yang baik
dengan Wajib Pajak agar setiap masalah yang dihadapi kedua pihak tersebut dapat ditangani bersama.
E. Upaya Untuk Menigkatkan Kepatuhan Wajib Pajak