Tindakan Penggunaan APD Analisa Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Karyawan Kilang Papan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Tindakan Penggunaan APD

Para pekerja kilang papan lebih banyak pada usia 21-40 tahun, pekerjaan pada kilang papan ini memang lebih banyak merekrut pada usia produktif yaitu 21 tahun keatas, karena pekerjaan ini membutuhkan tenaga yang cukup banyak seperti menggeser kayu, menggangkat hingga menyusun kayu baik yang belum dipotong maupun sudah dipotong yang dilakukan secara manual. Pada bagian pabrik pengolahan para pekerja diharuskan laki-laki, sedangkan para pekerja perempuan ditempatkan pada bagian administratif. Kebanyakan pendidikan para pekerja adalah tamat SMA karena pekerjaan kilang papan bukanlah pekerjaan yang memerlukan keahlian atau keterampilan khusus, hanya memerlukan keterampilan dalam menggunakan mesin sesuai dengan prosedur yang bisa didapakan dari pengalaman sehari-hari. Jadi, meskipun mereka memiliki pendidikan terakhir yang rendah tapi mereka mampu melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman serta informasi- informasi dari lingkungan yang mereka dapatkan dan yang penting mereka memiliki tenaga yang kuat dan cermat saat bekerja. Penggunaan APD pada karyawan hanya sebesar 20,9 dan sebesar 79,1 tidak menggunakan APD saat bekerja. Penggunaan APD merupakan perilaku yang penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan para pekerja. Industri kilang papan di bagi menjadi beberapa bagian produksi di mulai dari bagian penerimaan Universitas Sumatera Utara balok, penyimpanan penyusunan balok dan pada pembuatan papan sesuai dengan pesananan baik dari dalam maupun luar negeri. Pada bagian penerimaan kayu dan penyusunan kayu, perlu disediakan sarung tangan bagi para pekerja, sehingga tangan para pekerja tidak licin, tidak lecet, dan tidak terjadi pengerasan telapak tangan kapalan karena terlalu sering mengangat kayu. Pada proses pembuatan papan dengan menggunakan mesin para pekerja diharapkan memakai masker karena pada saat memproduksi kayu, banyak serbuk-serbuk kayu yang betebaran di udara pada lingkungan kerja mereka, yang lama-kelamaan akan mengganggu sistem pernafasan pekerja, tidak heran jika sebagian pekerja mengeluh sering menderita batuk-batuk di saat mereka bekerja. Sepatu sebagai pelindung kaki juga perlu digunakan pada bagian produksi papan, karena di lingkungan kerja mereka banyak terdapat serpihan kayu yang dapat menggores kaki pekerja. Pada lokasi pabrik di bagi menjadi bebrapa bagian yaitu bagian penerimaan balok kayu, penempatan balok kayu, pemotongan kayu, dan tempat penyusunan balok kayu yang telah dipotong menurut ukuran pemesanan. Pada bagian penerimaan balok kayu hal yang dilakukan oleh para pekerja adalah menurunkan balok kayu satu persatu dari truk, lalu balok kayu tersebut digelindingkan menuju ke tempat penyusunan balok kayu resiko yang dapat terjadi pada pekerja adalah tertimpa kayu balok, dan jika terlalu sering akan mengakibatkan kaku pada jemari dan telapak tangan, oleh sebab itu di sarankan pada bagian penerimaan balok kayu para pekerja menggunakan helm, sarung tangan dan sepatu pelindung. Pada bagian penyusunan balok kayu hal yang dilakukan pekerja adalah mengangakat balok kayu dan Universitas Sumatera Utara menyusun balok kayu tersebut resiko yang dapat dialami para pekerja adalah tertimpa balok kayu dan mengakibatkan kaku pada jemari dan telapak tangan, oleh sebab itu di sarankan pada bagian penyusunan balok kayu para pekerja menggunakan helm, sarung tangan dan sepatu pelindung. Setelah balok kayu disusun, maka balok kayu akan diproses menjadi potongan kayu. Proses tersebut dilakukan dengan menggunakan mesin pemotongan kayu yang jaraknya cukup jauh dari tempat penyususnan balok kayu oleh karena itu pihak pabrik menyediakan alat bantu berupa troli jadi pekerja yang membawa balok kayu beresiko keram pada tangan, tertusuk serpihan kayu kecil, oleh karena itu disarankan pada bagian pengantar balok kayu menggunakan sarung tangan dan sepatu pelindung. Pada pekerja di bagian mesin hal yang dilakukan yaitu meletakkan kayu kayu pada mesin dan mengoperasikan mesin. Resiko yang dapat dialami oleh para pekerja di tempat ini adalah adalah kebisingan, serbuk kayu, dan tertimpa kayu pada saat memasukkan balok kayu ke mesin, oleh sebab itu di sarankan pada bagian mesin pemotongan balok kayu para pekerja menggunakan sarung tangan, masker, ear plug dan sepatu pelindung. Setelah balok kayu dipotong sesuai dengan pemesanan maka pekerja akan memindahkan kayu potong sesuai dengan ukuran masing-masing, cara yang dilakukan pekerja yaitu mengangkat potongan kayu secara manual yaitu meletakkan kayu pada bahu pekerja, resiko yang dapat dialami pekerja adalah kram tangan, sakit bahu, pinggul, tertimpa kayu oleh karena itu disarankan para pekerja menggunakan sepatu pelindung dan sarung tangan. Universitas Sumatera Utara Kenyataan dilapangan didapatkan bahwa para pekerja tidak mengetahui pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan saat bekerja, mereka menggangap bahwa pekerjaan yang mereka kerjakan resiko ringan dan tidak perlu ditakuti hal-hal yang berbahaya, dan anggapan jika terjadi kecelakan kerja menurut mereka itu merupakan resiko dalam bekerja. Rendahnya penggunaan APD juga di sebabkan tidak tersedianya fasilitas yang diberikan perusahaan. Para pekerja yang menggunakan APD menyediakan sendiri sarung tangan dan masker. Jadi penggunaan APD di PT Hidup Baru masih atas kesadaran diri sendiri dan tidak ada motivasi dari perusahaan. Di lapangan didapatkan bahwa pekerja yang tidak menggunakan APD karena mereka merasa tidak nyaman, sebelumnya mereka pernah menggunakan APD seperti masker, tetapi di saat bekerja mereka merasa sesak nafas dan hal tersebut mengganggu mereka saat bekerja. Para pekerja yang menggunakan masker mengatakan bahwa mereka sering mengalami batuk-batuk saat bekerja sehingga mereka menggunakan masker agar terlindung dari serbuk-serbuk kayu yang dapat terhirup dan masuk kedalam tubuh, pekerja yang menggunakan sarung tangan juga mengatakan tujuan dari penggunaan sarung tangan adalah agar telapak tangan mereka tidak terluka akibat goresan dari kayu. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pengaruh Pengetahuan terhadap Tindakan Penggunaan APD

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelatihan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Pengetahuan dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri Karyawan Kilang Papan PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

4 100 133

Pengaruh Pelatihan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Pengetahuan dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri Karyawan Kilang Papan PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

0 0 16

Pengaruh Pelatihan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Pengetahuan dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri Karyawan Kilang Papan PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

0 0 2

Analisa Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Karyawan Kilang Papan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014 Chapter III VI

0 0 36

Analisa Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Karyawan Kilang Papan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

1 1 3

Analisa Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Karyawan Kilang Papan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

0 0 26

Analisa Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Karyawan Kilang Papan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

0 0 16

Analisa Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Karyawan Kilang Papan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

0 0 2

Analisa Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Karyawan Kilang Papan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

1 1 10

Analisa Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Karyawan Kilang Papan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri di PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

0 0 21