Analisis Tim Kerja Karyawan Pada PT. Buana Varia Komputama Site Medan
SKRIPSI
ANALISIS TIM KERJA KARYAWAN PADA PT. BUANA
VARIA KOMPUTAMA SITE
MEDAN
OLEH :
HARRY WIJAYA HUTASUHUT 080521044
PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan hidayah-Nya kepada penulis selama menjalankan kewajiban menuntut ilmu dan penyelesaian tugas akhir. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Saw.
Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Strata-1 Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan yang mengangkat masalah ”Analisis Tim Kerja Karyawan Pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan”. Selama melakukan penelitian dan penulisan laporan, penulis memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Terima Kasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua saya tercinta (Alm) Sultoni Hutasuhut, (Ayahanda) dan Syarifah Zahara (Ibunda), pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, terutama kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE. ME, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, Msi, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Endang Sulistya Rini, SE.Msi, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Komariah Pandia, Msi, selaku Dosen Pembimbing skripsi saya.
6. Bapak Drs. Chairudin Nasution dan Dra. Ramona R.I Hsb, MP selaku Dosen Penguji I dan Penguji II saya.
7. Kepada Adik saya Hadi Dharma Hutasuhut yang banyak membantu skripsi.
8. Kepada teman-teman manajemen ektensi 08, seluruh staf PT. Buana Varia Komputema Site, Medan, dan staf Departemen Manajemen. 9. Kepada orang tersayang Ramonasari Siregar, SKM yang banyak
(3)
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul :
Analisis Tim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Buana Varia Komputama Site Medan
Adalah bener hasil karya saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan ini saya kutip dari hasil karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan didalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, 17 Juni 2011
Harry Wijaya Hutasuhut NIM. 080521044
(4)
ABSTRAK
HARRY WIJAYA HUTASUHUT (2011), “Analisis Tim Kerja Karyawan Pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan, di bawah bimbingan Drs. Chiruddin Nasution; Dra. Endang Sulistya Rini, SE M.Si; (Ketua Program Studi Manajemen), Dr. Yeni Absyah, SE, M.Si (Penguji I); dan Dr. Beby Karina, SE, M.M (Penguji II).
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan tim kerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan, dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi tim kerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.
Hasil penelitian adalah Pelaksanaan keefektivitas tim kerja pada dasarnya cukup baik, dengan adanya implikasi yang sudah diterapkan pada masing-masing unit tugas, pada Rumah Sakit Adam Malik, Medan, dengan penerapan Core Business pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keefektivitasan tim kerja karywan pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan adalah adanya konteks kerja yang cukup baik. Hal ini terbukti adanya sumber-sumber yang memadai (SDM yang memiliki kompetensi baik), kepemimpinan yang efektif; dan adanya evaluasi kinerja dan sistem penghargaan yang mencerminkan kontribusi tim kerja. Namun faktor lain, yaitu komposisi, rancangan kerja, dan proses pelaksanaan kerja, Tim Kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan memiliki kendala. Hal ini dikarenakan jumlah karyawan dalam tim kerja termasuk besar, lebih dari 10 orang dengan posisi bidang yang berbeda-beda, dan selain itu managing and controling dilakukan di pusat, sehingga tidak ada hak otonom untuk dapat menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dengan keahlian yang ada.
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1.Uraian Teoritis ... 8
2.1.1. Tim Kerja ... 8
2.1.2. Jenis Tim Kerja ... 9
2.1.3. Efektivitas Tim Kerja ...11
2.1.4. Menangani Konflik Tim ... 18
2.1.4. Implikasi Tim Kerja Yang Efektif ... 19
2.2. Penelitian Terdahulu ... 20
2.3. Kerangka Konseptual ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
3.1. Jenis Penelitian ... 23
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 23
3.3. Batasan Operasional ... 23
3.4. Definisi Operasional Variabel ... 24
(6)
3.7. Jenis Data ... 26
3.8. Metode Pengumpulan Data ... 27
3.9. Teknis Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
4.1. Hasil Penelitian ... 29
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 29
4.1.2. Struktur Organisasi ... 30
4.1.3. Deskriptif Penelitian... 33
4.1.4. Analisis Penilaian ………... 35
4.2. Pembahasan ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
5.1. Kesimpulan ... 49
5.2. Saran ………... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 45
(7)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. 1. Daftar Outsourching PT. Buana Varia Komputama Site,
Medan Dengan Beberapa Rumah Sakit Di Indonesia ... 3
Tabel 1. 2. Daftar Tim Kerja Untuk Outsourching Rumah Sakit Di Medan ... 4
Tabel 3.1. Jumlah Karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Dengan Bidang Yang Berbeda-Beda ……….. 26
Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden ... 33
Tabel 4.2. Usia Responden ... 33
Tabel 4.3. Jabatan Responden ... 34
Tabel 4.4. Pendidikan Responden ... 35
Tabel 4.5. Efektivitas Tim Kerja Pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan ... 36
(8)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Peran Utama Suatu Tim ...13 Gambar 2.2. Model Efektivitas Tim Kerja ...17 Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Buana Varia Komputama Site,
(9)
ABSTRAK
HARRY WIJAYA HUTASUHUT (2011), “Analisis Tim Kerja Karyawan Pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan, di bawah bimbingan Drs. Chiruddin Nasution; Dra. Endang Sulistya Rini, SE M.Si; (Ketua Program Studi Manajemen), Dr. Yeni Absyah, SE, M.Si (Penguji I); dan Dr. Beby Karina, SE, M.M (Penguji II).
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan tim kerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan, dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi tim kerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.
Hasil penelitian adalah Pelaksanaan keefektivitas tim kerja pada dasarnya cukup baik, dengan adanya implikasi yang sudah diterapkan pada masing-masing unit tugas, pada Rumah Sakit Adam Malik, Medan, dengan penerapan Core Business pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keefektivitasan tim kerja karywan pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan adalah adanya konteks kerja yang cukup baik. Hal ini terbukti adanya sumber-sumber yang memadai (SDM yang memiliki kompetensi baik), kepemimpinan yang efektif; dan adanya evaluasi kinerja dan sistem penghargaan yang mencerminkan kontribusi tim kerja. Namun faktor lain, yaitu komposisi, rancangan kerja, dan proses pelaksanaan kerja, Tim Kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan memiliki kendala. Hal ini dikarenakan jumlah karyawan dalam tim kerja termasuk besar, lebih dari 10 orang dengan posisi bidang yang berbeda-beda, dan selain itu managing and controling dilakukan di pusat, sehingga tidak ada hak otonom untuk dapat menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dengan keahlian yang ada.
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada hakikatnya merupakan aset utama dan bagian integral dari suatu organisasi maupun perusahaan. MSDM yang strategis memandang bahwa karyawan pada semua bidang pekerjaan dan tingkat apapun adalah baik secara struktural maupun fungsional. Karyawan merupakan salah satu faktor produksi, oleh karena itu harus dimanfaatkan secara maksimal dan produktif. Tujuan suatu perusahaan tidak akan dapat terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggih dan lengkap.
Keberhasilan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh pengetahuan, keterampilan, dan kerjasama dari beberapa karyawan. Dalam meningkatkan mutu hasil pekerjaan tidaklah ditekankan pada produk (barang maupun jasa) yang dihasilkan dan dipasarkan saja, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan organisasi yang terlibat, terutama bagaimana sebuah tim kerja, yang mampu menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.
Tim kerja merupakan suatu kelompok yang usaha dari tiap-tiap individu menghasilkan kinerja lebih baik daripada hasil yang diperoleh secara masing-masing perindividu. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu di suatu organsasi ataupun perusahaan.
(11)
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas suatu tim kerja terdiri dari konteks tim yang efektif, komposisi tim, rancangan pekerjaan, dan proses yang mempengaruhi efektivitas suatu tim kerja. Konteks tim merupakan unsur-unsur yang berhubungan dengan lingkungan, budaya, dan penghargaan. Komposisi tim merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan kinerja suatu tim, yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan, keuntungan dan kerugian. Rancangan pekerjaan menggambarkan suatu bentuk kerja sama dan tanggung jawab suatu tim. Sementara proses merupakan hal-hal yang mempengaruhi keefektivitasan suatu tim kerja, terdiri dari pembentukan, penetapan norma, kinerja dan penghentian.
PT. Buana Varia Komputama Site adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang Informasi Tekhnologi (IT), dengan mengadakan Ikatan Kerja Sama (IKS) atau Business Proces Outsourching dengan beberapa Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Perusahaan ini menjalin kerjasama dengan beberapa Rumah Sakit yang ada di Indonesia dengan menerapkan Core Business pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System. Perusahaan ini
berpusat di Jakarta dan melakukan kerjasama dengan beberapa Rumah Sakit yang ada di Indonesia, dengan menggunakan implementasi aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Rumah Sakit yang memanfaatkan jasa outschourcing bidang Informasi Tekhnologi (IT) ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.
(12)
Tabel 1.1
Daftar Outsourching PT. Buana Varia Komputama Site, Medan Dengan Beberapa Rumah Sakit Di Indonesia
No. Nama Lama Pelaksanaan
Kerjasama (Tahun)
1 RS. Sanglah, Denpasar 2000 - 2012
2 RS. Dr. M. Djamil, Padang 2002 - 2012
3 RS. Dr. Sardjito, Yogyakarta 2003 - 2010
4 RS. Dr. Wahisin Sudirohusodo, Makasar 2005 - 2010 5 RS. Prof Dr. R. D. Kanda, Manado 2006 - 2011 6 RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso , Solo 2007 - 2012
7 RS. H. Adam Malik, Medan 2007 - 2012
8 RSUD Soetomo, Surabaya 2008 - 2013
Sumber: P T. Buana Varia Komputama Site, 2011. (Data Diolah)
Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa klien pertama PT. Buana Varia Komputama Site adalah RS. Sangla, Denpasar, yang dimulai pada tahun 2000 dan akan berakhir pada tahun 2012. PT. Buana Varia Komputama Site saat ini menangani 8 (delapan) Rumah Sakit yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Rumah Sakit di daerah Medan, yaitu Rumah Sakit Haji Adam Malik, yang sudah melakukan kerja sama sejak tahun 2007 sampai sekarang.
Outsourching yang dilakukan oleh PT. Buana Varia Komputama Site
terhadap Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan dikelola oleh sebuah tim yang terdiri dari 15 orang. Mereka berkumpul menjadi satu, bertukar informasi, memecahkan masalah, mengkoordinasikan sebuah proyek, dan diawasi oleh seorang anggota tim yang terpilih dari kantor pusat. Tim kerja pada PT. Buana
(13)
Varia Komputama Site untuk penangan Rumah Sakit yang ada di Medan merupakan tim kerja fungsional silang (cross-functional team).
Tim kerja ini memiliki akses pada sumber daya seperti informasi, peralatan, mesin dan perlengkapan kebutuhan tugas, juga memiliki otoritas untuk pengambilan keputusan pada daerah masing-masing setempat. Karyawan pada tim kerja yang ada pada PT. Buana Varia Komputama Site untuk pengelolaan Rumah Sakit di daerah Medan, dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Daftar Tim Kerja Untuk Outsourching Rumah Sakit Di Medan
No. Posisi Jabatan Jumlah Karyawan
1 Koordinator Tim 1 Orang
2 Bagian Akutansi 3 Orang
3 Bagian RekamMedik 2 Orang
4 Bagian Keuangan 1 Orang
5 Bagian Gizi 3 Orang
6 Bagian Farmasi 2 Orang
7 Bagian Tekhnisi 3 Orang
Total 15 Orang
Sumber: PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; 2011.
Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa tim kerja pada PT. Buana Varia Komputama Site untuk daerah Medan, yang mengelola Rumah Sakit Haji Adam Malik, terdiri dari 15 orang, dengan 6 bagian yang berbeda-beda. Kinerja dari tim kerja pada karyawan PT. Komputama Varia Site, Medan adalah berjalannya Ikatan Kerja Sama (IKS) atau Business Proces Outsourching dengan menerapkan Core
(14)
Business pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information
System dari tahun 2007 sampai dengan sekarang.
Setiap anggota tim memiliki peran masing-masing, namun dalam hal ini tak jarang tim kerja ini dihadapkan pada konflik. Penyebab konflik yang terjadi pada tim kerja pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan selama ini pada umumnya adalah karena adanya pertentangan pribadi, kesalahpahaman, dan perbedaan tujuan. Komunikasi yang buruk diantara beberapa bagian PT. Buana Varia Komputama Site seringkali menyebabkan salah persepsi dan salah paham dalam tim kerja. Pertentangan kepribadian didalam sebuah tim kerja tersebut terjadi manakala adanya pandangan yang tidak sepaham dalam menangani penyediaan sistem informasi manajemen Rumah Sakit.
Konflik ini jika berkelanjutan akan menyebabkan jalinan kerjasama atau Business Proces Outsourching tidak akan berkelanjutan kembali antara Rumah
Sakit Haji Adam Malik, Medan dengan PT. Buana Varia Komputama Site untuk dikemudian hari. Berdasarkan uraian yang telah dikemukan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Tim Kerja Karyawan Pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan tim kerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan?
(15)
2. Apakah faktor dominan yang mempengaruhi tim kerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan tim kerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi tim kerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak PT. Buana Varia Komputama Site, Medan berupa informasi yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi penilaian terhadap kinerja karyawan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang didapat pada saat perkuliahan, kemudian untuk memperdalam pengetahuan dalam bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
(16)
3. Bagi Peneliti lain
Sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang mengenai pengaruh tim kerja terhadap kinerja karyawan disuatu perusahaan.
(17)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritis
2.1.1. Pengertian Tim Kerja
Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy 2008:406). Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu disuatu organsasi ataupun suatu perusahaan.
Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitif dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut ketrampilan ganda.
Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik (Daft, 2003:171). Definisi ini mempunyai tiga komponen. Pertama, diperlukan 2 orang atau lebih. Tim dapat cukup besar, walaupun kebanyakan kurang dari 15 orang. Kedua, orang dalam sebuah tim
(18)
melakukan interaksi secara teratur. Orang yang tidak berinteraksi, dan tidak membentuk sebuah tim. Ketiga, orang dalam sebuah tim terbagi sebuah tujuan berkinerja.
2.1.2. Jenis Tim Kerja
Menurut Sopiah (2008:32) tim kerja dapat diklasifikasikan berdasarkan sasarannya dalam suatu organisasi adalah:
1) Tim Pemecahan Masalah
Tim ini tersusun atas 5 sampai 12 karyawan. Dalam tim pemecahan masalah ini setiap anggota membagikan gagasan atau menawarkan saran mengenai bagaimana proses dan metode kerja dapat diperbaiki. Tetapi jarang diantara tim kerja ini diberi wewenang untuk melaksanakan secara sepihak setiap tindakan yang mereka sarankan. 2) Tim Kerja Pengelolaan Diri
Tim Kerja pengelolaan diri (swakelola) umumnya tersusun atas 10 sampai 15 orang yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Tim kerja ini sepenuhnya mengelola sendiri timnya, bahkan memilih anggota-anggotanya sendiri, menyuruh anggotanya untuk saling menilai.
3) Tim Kerja Fungsional Silang
Tim ini tersusun dari karyawan-karyawan dengan tingkat hirarkis yang sama, tetapi berasal dari bidang kerja yang berbeda, yang berkumpul bersama-sama untuk menyelesaikan suatu tugas. Tim Fungsional Silang (cross-functional team) melakukan pertukaran
(19)
informasi, mengembangkan gagasan baru dan memecahkan masalah serta mengkoordinasikan proyek yang rumit.
Jenis tim kerja menurut Daft (2003:171), tim kerja disuatu organisasi terdiri dari:
1.) Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal.
2.) Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal
3.) Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang berbeda.
4.) Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.
5.) Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan
(20)
untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.
6.) Tim Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
2.1.3. Efektivitas Tim Kerja
Menurut Stephen, dan Timothy (2008:413) ada 4 komponen utama yang membentuk tim kerja yang efektif, antara lain terdiri dari:
1). Konteks.
Sumber dan pengaruh kontekstual lain yang menjadikan tim tersebut efektif terdiri dari:
a. Sumber daya yang memadai; dimana mencakup informasi yang tepat waktu, peralatan yang tepat, kepegawaian yang memadai, dorongan, dan bantuan administratif.
b. Kepemimpinan dan struktur; seorang pemimpin harus menentukan jadwal, ketrampilan yang perlu dikembangkan, cara kelompok tersebut dalam menyelesaikan konflik, serta membuat dan mengubah keputusan.
c. Evaluasi kinerja, terdiri dari upah per jam yang tetap, insentif individual. Namun selain mengevaluasi dan memberi penghargaan untuk para karyawan atas kontribusi individual mereka, manajemen
(21)
harus mempertimbangkan penilaian berbasis tim, pembagian laba, pembagian pendapatan, insentif tim, dan modifikasi sistem lain yang akan menguatkan usaha dan komitmen tim.
2). Komposisi tim.
Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berhubungan dengan bagaimana kepegawaian tim harus disusun, yang terdiri dari:
a. Kemampuan para anggota, terdiri atas tim yang membutuhkan banyak pemikiran (misalnya, menyelesaikan sebuah masalah yang rumit), tim yang berkemampuan tinggi (terdiri atas orang-orang yang pintar) bekerja secara baik, dan pemimpin tim harus orang yang pandai sehingga dapat membantu para anggota dalam mengerjakan sebuah tugas.
b. Personalitas atau kepribadian, model kepribadian Big Five terbukti relevan dengan efektivitas tim, diantaranya terdiri dari kecocokan, sikap berhati-hati, keterbukaan terhadap pengalaman dan stabilitas emosional cenderung mendapat penilaian manajerial yang lebih tinggi untuk kinerja tim.
c. Pengalokasian peran; para manajer harus dapat memahami kekuatan-kekuatan individual yang dihadirkan oleh setiap anggota dalam sebuah tim. Ada sembilan peran tim yang potensial, yaitu:
1) Penghubung, tugasnya mengkoordinasi dan
mengintegrasikan.
(22)
3) Promotor, tugasnya memperjuangkan ide-ide setelah diajukan.
4) Penilai, tugasnya menawarkan berbagai pilihan analisis yang berwawasan.
5) Organisator, tugasnya memberikan struktur-struktur. 6) Produser, tugasnya memberikan penghargaan dan tindakan
lanjutan.
7) Pengontrol, tugasnya memeriksa detail-detail dan menjalankan peraturan.
8) Pemeliharaan, tugasnya memerangi berbagai perlawanan eksternal.
9) Penasihat, tugasnya mendorong pencarian informasi yang lebih banyak.
Peran utama dari sebuah tim dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar: 2.1. Peran Utama Suatu Tim Sumber: Robbins, Judge (2008 : 419)
Penghubung Pencipta Promotor
Penasihat
Pemeliharaan
Pengontrol
Produser
Penilai
Organisator WORK TEAM
(23)
d. Keragaman anggota; sebuah tim memiliki keragaman dalam hal kepribadian, gender, usia, pendidikan, spesialisi fungsional, dan pengalaman. Terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa tim akan memiliki karateristik-karateristik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara efektif.
e. Ukuran tim; tim-tim besar memiliki kesulitan untuk dapat saling berkoordinasi, terutama ketika terdapat tekanan waktu. Dengan demikian, para manajer atau pimpinan harus berusaha mempertahankan jumlah anggota yang kurang dari 10 orang dalam merancang tim yang efektif.
f. Fleksibiltas Anggota; tiap anggota harus fleksibel dimana harus mampu menyelesaikan tugas anggota lain, karena hal ini merupakan nilai tambah untuk sebuah tim kerja dan dapat meningkatkan kemampuan adaptasi untuk tidak terlalu bergantung pada satu anggota saja.
g. Preferensi Anggota; ketika memilih anggota tim kerja, preferensi individual harus dipertimbangkan seperti halnya kemampuan, kepribadian dan keterampilan.
3). Rancangan pekerjaan.
Tim yang efektif harus bekerja sama dan menerima tanggung jawab secara kolektif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang signifikan, terdiri dari:
(24)
a. Kebebasan dan hak otonomi; wewenang untuk melaksanakan setiap tindakan yang disarankan oleh pimpinan, mengelola sendiri untuk bertukar informasi, mengembangkan gagasan baru dan memecahkan masalah serta mengkoordinasikan proyek yang rumit.
b. Keanekaragaman keterampilan; ada tiga jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh sebuah tim untuk melakukan rancangan suatu pekerjaan, yaitu keahlian tekhnis, keterampilan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan dan keterampilan antarpersonal lainnya, seperti keterampilan mendengarkan, memberi umpan balik, resolusi konflik. c. Identitas tugas; kemampuan menyelesaikan seluruh tugas atau produk
yang dapat diidentifikasikan.
d. Kepentingan atau arti tugas; rancangan suatu pekerjaan atau proyek memiliki pengaruh yang substansial pada orang lain.
4). Proses
Mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam tim yang mempengaruhi efektivitas suatu tim kerja, terdiri dari:
a. Tujuan tim; terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah sebuah visi yang berarti memberikan pengarahan, momentum dan komiten untuk para anggotanya. Sedangkan tujuan khusus adalah perubahan dari tujuan umum menjadi tujuan kinerja yang realistis, yang dapat diukur dan khusus.
(25)
b. Tingkat konflik; konflik-konflik tugas menstimulasi diskusi, mendorong penilaian kritis untuk berbagai masalah dan pilihan, dan dapat menghasilkan keputusan tim yang lebih baik.
c. Efektifitas tim; tim yang efektif memiliki rasa percaya diri dalam diri tiap individual sebuah tim.
d. Kemalasan sosial (social loafing), merupakan sinergi negatif yang bersembunyi didalam sebuah tim kerja. Tim yang efektif harus mengurangi kecenderungan ini dengan cara membuat diri mereka bertanggung jawab dalam tingkat individual dan tingkat tim.
Komponen utama yang membentuk tim yang efektif dapat dilihat pada Gambar 2.2.
(26)
Gambar: 2.1. Model Efektivitas Tim Kerja Sumber: Stephen, dan Timothy (2008 : 413)
4). Proses:
a. Tujuan Tim b. Efektivitas Tim c. Tingkat Konflik
d. Minimalisasi social loafing 3). Rancangan Pekerjaan:
a. Otonomi
b. Keanekaragaman ketrampilan c. Identitas tugas
d. Kepentingan tugas
1). Sumber dan Pengaruh Kontekstual: a. Sumber daya yang memadai b. Kepemimpinan dan struktur c. Evaluasi kinerja
2). Komposisi: a. Kemampuan b. Kepribadian
c. Alokasi peran-peran d. Perbedaan
e. Ukuran tim-tim f. Fleksibilitas anggota
(27)
2.1.4. Menangani Konflik Tim
Konflik (conflict) adalah interaksi antagonis dimana satu pihak berusaha untuk membendung kehendak atau tujuan yang lainnya, (Daft, 2003:192). Konflik dalam tim mengarah pada pembuatan keputusan yang lebih baik karena berbagai cara pandang turut dipertimbangkan. Ada beberapa penyebab konflik antara lain:
1) Kelangkaan Sumber Daya (Scarce Resources)
Sumber daya mencakup uang, informasi, dan peralatan. Dalam hasrat untuk mencapai tujuan, individu dapat berkeingan untuk meningkatkan sumber daya mereka, dimana hal ini dapat melemparkannya ke dalam konflik
2) Ambiguitas Yurisdiksional (Jurisdictional Ambiguitas)
Konflik juga berkembang ketika batasan kerja dan tanggung jawab tidak jelas. Ketika tanggung jawab tugas didefiniskan dan diperkirakan dengan baik, maka orang lain tahu diaman sebenarnya dia berdiri. Ketika itu menjadi tidak jelas, orang dapat tidak setuju tentang siapa yang memiliki tanggung jawab untuk tugas spesifik atau yang mempunyai klaim atas sumber daya.
3) Kerusakan Komunikasi (Communication Breakdown)
Potensi kerusakan komunikasi bahkan lebih besar pada tim yang berasal dari negara dan budaya yang berbeda. Komunikasi yang buruk dapat menghasilkan salah persepsi dan salah paham dari orang lain dalam sebuah tim dan tim lain.
(28)
4) Pertentangan Kepribadian (Personality Clashes)
Sebuah pertentangan kepribadian terjadi manakala orang tidak sepaham dengan yang lainnya atau tidak mempunyai pandangan yang sama terhadap suatu isu. Pertentangan kepribadian disebabkan oleh perbedaan mendasar dalam kepribadian, nilai, dan sikap.
5) Perbedaan Kekuatan dan Status (Power and Status Differences)
Perbedaan kekuasaan dan status terjadi ketika salah satu pihak mempunyai pengaruh besar terhadap pihak yang lainnya. Individu dalam sebuah tim dapat terkait untuk meningkatkan kekuasan dan pengaruh mereka dalam tim atau dalam suatu organisasi.
6) Perbedaan Tujuan (Goal Differences)
Konflik sering terjadi hanya karena dari tiap individu tersebut mengejar tujuan yang berbeda yang menyebabkan suatu konflik, walaupun perbedaan tujuan adalah wajar dalam suatu tim.
2.1.5. Implikasi Tim Kerja Yang Efektif
Menurut Stephen, dan Timothy (2008:431)Tim kerja yang efektif sebaiknya memiliki berbagai karateristik yang sama; sumber-sumber yang memadai, kepemimpinan yang efektif; suasana kepercayaan, serta evaluasi kinerja dan sistem penghargaan yang mencerminkan kontribusi tim kerja. Tim tersebut memiliki individu-individu dengan keahlian teknis, seperti menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan keahlian antar personal, serta kemampuan yang tinggi dalam hal ekstravesi, kesepakatan, sikap berhati-hati, dan stabilitas emosional.
(29)
Tim yang efektif cenderung memiliki sedikit anggota, yaitu kurang dari 10 orang dan menyukai latar belakang yang berbeda dari setiap anggotanya. Tim tersebut memliki anggota yang dengan senang hati memenuhi berbagai macam tuntutan peran, fleksibel, dan menikmati menjadi bagian dari suatu kelompok. Tugas yang harus dilakukan dalam tim tersebut memberikan kebebasan dan otonomi kepada para anggotanya, peluang memanfaatkan keahlian dan bakat yang berbeda-beda, kemampuan menyelesaikan seluruh tugas atau produk tertentu, dan pekerjaan yang memiliki pengaruh substansial terhadap orang lain. Tim yang efektif harus memiliki anggota-anggota yang berkomitmen terhadap suatu tujuan umum, berbagai tujuan khusus tim, anggota-anggotan yang yakin dengan kapabilitas tim, tingkat konflik yang dapat diatasi, dan tingkat social loafing yang minimum.
2.2. Penelitian Terdahulu
Hutapea (2009) melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kompetensi dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung”. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain:
1). Adanya pengaruh yang positif antara kompetensi perawat (kompetensi tekhnis, kompetensi perilaku) terhadap kinerja perawat pelaksana rawat inap di RSU Swadana Daerah Tarutung.
2). Adanya pengaruh yang positif antar kerja tim (kerjasama, kepercayaan, kekompakan) terhadap kinerja perawat pelaksana rawat inap di RSU Swadana Daerah Tarutung.
(30)
Mutia (2010) melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Tim Kerja Pada Karyawan Kontrak Bagian Keuangan Pada RSUD Pirngadi Medan”. Hasil penelitian diperoleh adalah
1.) Sub variabel yang terdiri dari proses, konteks, komposisi, dan rancangan pekerajan dapat dipakai untuk mengestimasi kinerja karyawan tenaga kontrak pada RSUD Dr. Pirngadi Medan, berdasarkan hasil uji F (Uji signifikan simultan).
2.) Sub variabel yang memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam mempengaruhi kinerja karyawan tenaga kontrak bagian keuangan pada RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah sub variabel Konteks; Komposisi, dan Proses, berdasarkan hasil uji signifikansi t (Uji t) dapat digunakan untuk peningkatan kinerja karyawan tenaga kontrak bagian keuangan pada RSUD Dr. Pirngadi Medan.
3.) Sub variabel tim kerja yang terdiri dari variabel proses, rancangan kerja, konteks dan komposisi memiliki hubungan yang sangat erat terhadap kinerja karyawan tenaga kontrak bagian keuangan di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
2.3. Kerangka Konseptual
Tim kerja yaitu kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, dan Timothy, 2008:406). Hal ini mengandung makna bahwa hasil kinerja secara tim jauh lebih baik daripada perindividu.
(31)
Ada 4 (empat) komponen yang membentuk sebuah tim yang efektif, yaitu: 1. Konteks Tim Kerja
Konteks tim kerja terdiri dari sumber daya yang memadai, pemimpin, lingkungan kerja, dan evaluasi kinerja.
2. Komposisi Tim Kerja
Komposisi tim terdiri dari kemampuan akan pengetahuan dan ketrampilan, personalitas, dan ukuran tim, fleksibilitas, dan preferensi anggota
3. Rancangan Kerja
Rancangan Kerja dari tim kerja terdiri dari hak otonomi, keanekaragaman keterampilan, dan identitas tugas.
4. Proses Tim Kerja
(32)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancagan penelitian berupa deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan, disusun, diklasifikasikan, dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti, yaitu menganalisis Tim Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data mencakup pendekatan yang digunakan berikut alasan penggunaannya, unit analisis penelitian, serta cara-cara yang ditempuh dalam menganalisis data, sehingga hasil penelitian menjadi sah, terpercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan (Bungin, 2003:193).
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Buana Varia Komputama Site yang melakukan Ikatan Kerja Sama (IKS) atau Business Proces Outsourching pada Rumah Sakit H. Adam Malik, yang beralamat di jalan Bunga Lau No.17 Medan. Waktu penelitian mulai April 2011 dan direncanakan sampai dengan Juni 2011.
3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari penelitian yang simpang siur terhadap permasalahan, maka yang menjadi batasan penelitian ini adalah:
(33)
Tim kerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan yang terdiri dari 6 bagian yang berbeda-bedan. Adapun karateristik tim kerja tersebut terdiri dari:
1. Konteks tim kerja; 2. Komposisi tim kerja; 3. Rancangan Pekerjaan, dan
4. Proses tim kerja, yang berdampak pada kinerja keseluruhan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.
3.4. Definisi Operasionalisasi Variabel
Definisi operasionalisasi variabel pada penelitian ini adalah: Tim Kerja:
Tim kerja adalah kumpulan orang-orang yang bekerja pada PT. Buana Varia Komputama Site menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada hasil kinerja perindividu. Komponen utama yang membentuk sebuah tim kerja terdiri dari:
1. Konteks Tim Kerja
Konteks yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja sebuah tim dari karyawan PT. Buana Varia Komputama Site Medan yang meliputi sumber daya, pemimpinan, lingkungan kerja, dan evaluasi kinerja
(34)
2. Komposisi Tim Kerja
Komposisi tim kerja yaitu variabel-variabel yang berhubungan dengan kemampuan akan pengetahuan, ketrampilan, personalitas, dan ukuran tim kerja dari PT. Buana Komputama Site Medan. 3. Rancangan Kerja
Rancangan Kerja yaitu suatu karateristik perencanaan kerja yang dapat memberikan motivasi bagi sebuah tim kerja pada PT. Buana Komputama Site, Medan yang terdiri dari hak otonomi, keanekaragaman keterampilan, dan identitas tugas, dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemilikan para anggota tim atas pekerjaan yang telah dilakukan.
4. Proses Tim kerja
Proses merupakan variabel yang mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam tim kerja pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; yang terdiri dari tujuan tim, tingkat konflik, dan efektifitas tim kerja.
3.5. Populasi Dan Sampel a. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah tim kerja pada karyawan PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; yang berjumlah sebanyak 15 orang. Jumlah populasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.
(35)
Tabel 3.1
Jumlah Karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Dengan Bidang Yang Berbeda-Beda
No. Posisi Jabatan Jumlah Karyawan
1 Koordinator Tim 1 Orang
2 Bagian Akutansi 3 Orang
3 Bagian RekamMedik 2 Orang
4 Bagian Keuangan 1 Orang
5 Bagian Gizi 3 Orang
6 Bagian Farmasi 2 Orang
7 Bagian Tekhnisi 3 Orang
Total 15 Orang
Sumber: PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; 2011
b. Sampel
Penelitian ini menggunakan jenis teknik pengambilan sampel jenuh, dimana seluruh karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan dijadikan sampel, dengan jumlah 15 orang karyawan.
3.6. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder :
a. Data Primer
Data diperoleh langsung dari objek penelitian, dimana data ini memerlukan pengolahan lebih lanjut seperti hasil wawancara yang diberikan kepada responden.
(36)
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, majalah yang dapat mendukung penelitian ini.
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Studi dokumentasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi berdasarkan dokumen-dokumen maupun arsip-arsip perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, bidang-bidang pekerjaan, dan jumlah pegawai.
b. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk wawancara yang ditujukan kepada 5 orang karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; yang merupakan subjek atau responden pada penelitian ini.
c. Observasi
Pengamatan data melalui pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian.
3.8. Teknis Analisis Data
Teknis analisa data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif yaitu data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan
(37)
diinteprestasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas. Analisis data disusun sesuai logika dan prinsip-prinsip dalam penelitian kualitatif, dan cukup dijelaskan secara singkat, tidak perlu rinci, tetapi cukup untuk dapat menunjukkan prosedur yang akan ditempuh dalam proses penelitian. Penjelasan rincian tersebut sebaiknya dijelaskan dalam bentuk laporan (hasil) penelitian.
(38)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah berdirinya perusahaan diimulai pada tahun 1992 dimana PT. Buana Varia Komputama berdiri sebagai perusahaan yang bergerak di bidang IT dengan cakupan luas dan belum terfokus pada satu bidang. Pada awal berdirinya perusahaan mencoba merintis ushanya yang masih terbilang baru di Indonesia. Kemudian pergerakan usaha ini mulai bergerak dengan signifikan pada tahun 1994 – 1999 dengan mulai memfokuskan usahanya pada system IT Rumah Sakit. Tahun 1994 – 1999, Buana Varia Computama bekerjasama dengan Core Business dalam pengembangan Infrastruktur Networking dan R dan D Hospital System.
Kesuksesan semakin berjalan seiring dengan kebutuhan Rumah Sakit yang menginginkan kemudahan dalam pemenuhan system informasinya. Buana Varia Computama telah mendapatkan klien pertamanya yaitu Rumah Sakit Sangla, Denpasar, Bali, pada tahun 2001-2002. Buana Varia Computama telah berhasil melaksanakan implementasinya secara 2 (dua) tahap.
Selanjutnya mulai dari tahun 2002 sampai 2009 Buana Varia Komputama telah bekerjasama dengan 8 (delapan) Rumah Sakit besar yang tersebar di seluruh Inddonesia, yaitu:
1. Rumah Sakit Sangla, Denpasar (tahun 2000, 2001, 2002 sampai dengan 2012)
2. Rumah Sakit Dr. Djamil, Padang (tahun 2002 sampai dengan 20012) 3. Rumah Sakit Dr Sardjito, Yogyakarta (tahun 2003 samapi dengan 2010)
(39)
4. Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makasar (tahun 2005 sampai dengan 2010)
5. Rumah Sakit. Prof. Dr. R.D. Kandau, Manado (tahun 2006 sampai dengan 2011)
6. Rumah Sakit. H. Adam Malik, medan (tahun 2007 sampai dengan 2012) 7. Rumah Sakit. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso, Solo (tahun 2007 sampai
dengan 2012)
8. Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya (tahun 2008 sampai dengan 2013)
4.1.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan distribusi pekerjaan seluruh perusahaan, dengan jabatan dari setiap posisi dan garis yang saling bergubungan yang memperlihatkan siapa melapor kemana dan berkomunikasi dengan siapa (Dessler, 2004: 287). Organisasi yang sukses sebaiknya berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi, yaitu:
1. Perumusan organisasi harus jelas.
2. Adanya garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas. 3. Tingkat pendelegasian wewenang harus sedikit mungkin. 4. Tingkat pengawasan.
5. Struktur organisasi harus cukup fleksibel
Struktur organisasi merupakan gambaran secara jelas mengenai unsur-unsur yang membantu pimpinan dalam mencapai suatu tujuan. Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu pola yang dapat mempertinggi efiensi kerja, sedangkan organisasi bertujuan untuk memiliki hubungan yang baik antara
(40)
tiap-tiap bagian di antara kelompok kerja tersebut, sehingga dapat dikooernisasikan dengan baik, yaitu dengan danya kesatuan perintah dan tanggung jawab serta dapat menjamin pengawasan.
Struktur organisasi PT. Buana Varia Komputama Site memiliki struktur organisasi berbentuk garis staf. Kekuatan struktur organisasi PT. Buana Varia Komputama Site adalah adanya pengawasan (cotrol) yang dapat diperoleh melalui pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan tidak terbagi-bagi. Struktur organisasi perusahaan ini dilengkapi dengan unit –unit staf yaitu unit kerja secara langsung ikut melaksanakan pekerjaan demi tercapainya tugas dan tujuan perusahaan. Struktur organisasi PT. Buana Varia Komputama Site dapat dilihat pada Gambar 4.1.
(41)
(42)
Dekriptif responden ini dilakukan dengan menganalisis seluruh karateristik sampel yang merupakan bagian dari populasi dalam bentuk tabulasi sehingga membantu untuk memperoleh gambaran yang jelas pada hasil pembahasan yang akan diberikan responden atau subjek pada penelitian ini. a. Karateristik Berdasarkan Jenis Kelamin Sampel Penelitian
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Karyawan
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 10 66,7
Wanita 5 33,3
Jumlah 15 100,00
Sumber: PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; 2011. (Data Diolah)
Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karyawan PT. Buana Varia Komputema Site, Medan adalah mayoritas berjenis kelamin laki-laki, dengan jumlah 10 orang, dan memiliki tingkat perbandingan 0,7 dari keseluruhan karyawan.
b. Karateristik Berdasarkan Umur Sampel Penelitian
Tabel 4.2
Usia Karyawan
Usia Frekuensi Persentase (%)
20-30 tahun 12 80,00
30-40 tahun 3 20,00
Jumlah 15 100,00
Sumber: PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; 2011. (Data Diolah)
Tabel 4.2 dilihat bahwa karyawan PT. Buana Varia Komputema Site, Medan adalah mayoritas karyawan yang memiliki umur 20-30 tahun, dengan
(43)
jumlah 12 orang, dan memiliki tingkat perbandingan 0,8 dari keseluruhan karyawan.
c. Karateristik Berdasarkan Jabatan Pada Sampel Penelitian
Tabel 4.3
Jabatan Karyawan
Jabatan Frekuensi Persentase (%)
Koordinator Tim 1 6,67
Bagian Akutansi 3 20,00
Bagian RekamMedik 2 13,33
Bagian Keuangan 1 6,67
Bagian Gizi 3 20,0
Bagian Farmasi 2 13,33
Bagian Teknisi 3 20,00
Jumlah 15 100,00
Sumber: PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; 2011. (Data Diolah)
Tabel 4.3 dilihat bahwa karyawan PT. Buana Varia Komputema Site, Medan adalah berjumlah 14 orang dengan variasi jabatan yang berbeda-beda, yang bekerjasama dalam 1 tim.
d. Karateristik Berdasarkan Pendidikan Pada Sampel Penelitian Tabel 4.4
(44)
Pendidikan Karyawan
Jabatan Frekuensi Persentase (%)
Diploma III 10 66,67
Sarjana (S1) 5 33,33
Jumlah 15 100,00
Sumber: PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; 2011. (Data Diolah)
Tabel 4.4 dilihat bahwa karyawan PT. Buana Varia Komputema Site, Medan adalah mayorita karyawan dengan tingkat pendidikan Diploma III, dengan jumlah 10 orang, dan memiliki tingkat perbandingan 0,6 dari keseluruhan karyawan.
4.1.4. Analisis Penelitian
Hasil penelitian menunujukkan bahwa tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan adalah tim kerja fungsional silang, dimana tersusun dari 14 orang karyawan yang berasal dari bidang yang berbeda-beda, yaitu bagian Akutansi; Rekam Medik; Keuangan; Gizi; Farmasi; dan Teknisi berkumpul bersama-sama untuk menyelesaikan suatu tugas, dan dipimpin oleh 1 orang tim. Tim Fungsional Silang (cross-functional team) melakukan pertukaran informasi, dilakukan pengembangan gagasan baru, pemecahkan masalah dan pengkoordinasiaan proyek atas penerapaan Core Business dalam pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System pada Rumah Sakit
Haji Adam Malik, Medan.
Efektivitas tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan mencakup 4 (empat) komponen dalam pelaksanaannya, yaitu konteks dalm tim
(45)
kerja, komposisi sebuah tim kerja, rancangan dalam pelaksanaan tim kerja, dan proses pelaksanaannya, yang dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5
Efektivitas Tim Kerja Pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan No Efektivitas Tim Kerja Keterangan
1. Konteks Kerja a. Pemilihan sumber daya yang ada pada tim kerja dilakukan secara selektif, mulai dari perekrutan, seleksi, sampai penentuan karyawan pada bidang-bidang dalam pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System, selain itu didukung oleh
sumber daya yang lain, seperti tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pelaksanaan aktivitas kerja untuk masing-masing bidang pekerjaan yang berbeda-beda. b. Tim kerja dikoordinasi oleh seorang koordinator
tim, memiliki keterampilan memimpin, dan mampu menyelesaikan konflik yang terjadi c. Evaluasi kinerja terhadap tim dilakukan dari
pusat, yang berlokasi di Jakarta. Karyawan yang memberikan kontribusi terbaik pada masing-masing bagian kerja akan mendapatkan kompensasi, yang terdiri dari insentif.
(46)
2. Komposisi Tim Kerja a. Tim kerja terdiri dari karyawan yang memiliki pengetahuan yang baik dibidang Infrastruktur Networking dan Hospital Information System.
b. Salah satu personalitas atau kepribadian yang dimiliki seorang karyawan dalam tim kerja haruslah memiliki sikap waspada dan berhati-hati karena pelaksanaannya secara tidak langsung melibatkan hajat hidup orang banyak (pasien).
c. Karyawan yang dialokasikan pada bagian yang berbeda-beda di unit Rumah Sakit Adam Malik, Medan, disesuaikan dengan pengetahuan dan keterampilan yang karyawan miliki pada bidang Infrastruktur Networking dan Hospital Information System
d. Tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan; terdiri dari berbagai karateristik yang beraneka ragam, seperi usia, pendidikan, gender, dan lainnya.
e. Ukuran tim kerja pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan terdiri dari 15 orang karyawan, terkadang pengkoordinasian satu sama lain agak lambat penyampaiannya.
(47)
f. Fleksibilitas dalam tim kerja terkadang masih kurang, dimana informasi dari pusat sering terlambat penyampaiannya dan jumlah anggota yang terbilang banyak dengan bidang yang beraneka ragam.
g. Preferensi anggota tim, sudah sesuai dengan kemampuan, keterampilan, dan kepribadian karyawan pada masing-masing bidang yang berbeda.
3. Rancangan Kerja a. Tim kerja yang ada belum memiliki hak otonom untuk membuat rancangan kerja pada penerapan
Core Business dalam pengembangan
Infrastruktur Networking dan Hospital Information System, karena dalam pengawasan
dari pusat, PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.
b. Keanekaragaman keterampilan yang dimiliki karyawan dalam tim kerja, tidak seutuhnya mampu memiliki kontribusi besar atas ide-ide dalam pembuatan sebuah rancangan kerja.
c. Setiap bagian dalam tim kerja sudah memberikan identitas dalam aktivitas pelaksanaannya.
(48)
d. Rancangan kerja yang dilakukan tim kerja tidak seutuhnya mampu memberikan kontribusi besar pada pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System, karena masih adanya campur tangan atau keterlibatan dari pusat, PT PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.
4. Proses Kerja a. Tujuan tim kerja, sering disampaikan oleh koordinator tim pada saat breafing maupun rapat antar beberapa bagian di tim kerja.
b. Aktitas pelaksanaan tim kerja kesehariannya, terkadang sering menimbulkan konflik atau risiko, karena ukuran tim yang besar terkadang sering menumbuhkan sikap human error atau system error.
c. Efektivitas tim kerja yang sudah dilaksanakan dalam tim kerja dapat menumbuhkan rasa percaya karyawan saat bekerja
d. Proses kerja yang dilaksanakan oleh tim kerja jarang menimbulkan social loafing, hal ini dikarenakan adanya pengawasan dari pusat, dan pelaporan pada sore harinya ke pusat pada PT. Buana Varia Komputama Site.
(49)
Sumber: PT. Buana Varia Komputama Site, Medan; 2011. (Data Diolah)
4.2. Pembahasan
Tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan merupakan tim kerja fungsional silang, yang keefektivitasan tim kerja tersebut terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu konteks kerja, komposisi tim kerja, rancangan kerja dan proses kerja. Efektivitas tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan pada dasarnya sudah berjalan dengan baik, namun masih ada beberapa kendala yang mengakibatkan hasil kinerja yang diperoleh kurang maksimal, hal ini dikarenakan:
1. Komposisi tim kerja, yang terdiri dari ukuran atau jumlah anggota tim terlalu banyak, yaitu berjumlah 14 orang dengan bidang pekerjaan yang berbeda-beda, dan dipimpin oleh 1 orang tim sebagai koordinator tim. Sementara pengontrolan dan pengawasan dilaksanakan dari pusat, PT. Buana Varia Komputema Site, yang berada di daerah Jakarta. Hal ini mengakibatkan koordinasi dalam tim kerja sering terlambat penyampaiannya kepada anggota tim, bidang yang berbeda, dan menjadi tidak fleksibel walaupun adanya koordinator tim sebagai pimpinan dalam tim kerja, dan canggihnya teknologi informasi yang tersedia. Efektivnya sebuah tim kerja memiliki deskripsi kerja yang sama, tidak berbeda-beda dan pengawasan maupun pengontrolan juga dilakukan didaerah setempat; walaupun pelaporannya tetap dilaksanakan diJakarta; sehingga konflik yang sering terjadi didalam
(50)
sebuah tim dapat diselesaikan dengan cepat, salah satunya adalah jurisdictional ambiguitas atau ketidak jelasan dalam sebuah tim
mengenai siapa yang memiliki tanggung jawab untuk sebuah tugas yang spesifik atau klaim yang terjadi.
2. Keanekaragaman keterampilan yang ada pada tim kerja tidak memberikan kontribusi besar pada tim kerja karena konsep dan rancangan kerja sudah diberikan seutuhnya dari pusat, atau tidak ada hak otonom dari tim tersebut untuk menentukan rancangan tim kerja. Dalam hal ini tim kerja hanya melaksanakan konsep rancangan kerja yang sudah dibuat dari pusat, PT. Buana Varia Komputema Site.
3. Proses kerja yang terjadi pada tim kerja sering menimbulkan konflik yang beraneka ragam. Hal ini dikarena pengawasan dan pengontrolan yang dilaksanakan dari pusat, dan jumlah tim yang besar dengan berbagai bidang dalam penerapan Core Business pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System. Namun
proses kerja yang ada tidaklah menimbulkan kemalasan sosial (social loafing, karena tiap-tiap bidang dari tim kerja tersebut harus
memberikan pelaporan secara berkala kepusat pada sore hari, setelah selesai pelaksanaan aktivitas kerja.
Sebaiknya proses kerja yang evektif pada perusahaan ini harus memiliki kriteria, antara lain:
(51)
a. Adanya perencana. Setiap pelaksanaan kerja yang direncanakan sebaiknya ditulis, dan di prediksi dengan tepat. Perencanaan pekerjaan yang dibuat, sebaiknya dilaksanakan secara professional. b. Penjadwalan. Pekerjaan harus dijadwalkan, dimana jadwal yg
efektif harus mengandung unsur yang pasti, dan selaras dengan jadwa-jadwal lainnya. Sehingga penjadwalan yang baik akan mengefektifkan energi dari tim kerja itu sendiri.
c. Pelaksanaan. Setelah rencana yang tepat disiapkan, laksanakanlah rencana tersebut dengan terampil, teliti, cepat, tanpa penundaan. Dengan kata lain, perencanaan dari pekerjaan harus mengomandani pelaksanaan dari aktivitas tim kerja.
d. Pengukuran. Perkerjaan yang telah dilaksanakan oleh tim kerja haruslah diukur berdasarkan potensi, progress report, kuantitas, dan kualitas, yang berguna untuk melaksanakan pekerjaan-perkerjaan lainnya sebagai referensi.
e. Kontraprestasi. Apabila pekerjaan Anda telah selesai dengan efektif, Anda selayaknya mendapat balas jasa berupa syarat kerja yang baik, kesehatan yang baik, kebahagiaa, pengembangan diri, dan uang
Implikasi tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan yaitu: 1. Tim kerja PT. Buana Varia Komputema Site, Medan sudah memiliki
sumber-sumber yang memadai, kepemimpinan yang efektif; suasana kepercayaan, serta evaluasi kinerja dan sistem penghargaan yang
(52)
mencerminkan kontribusi tim kerja. Tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan memiliki karyawan dengan keahlian teknis, namun tidak seutuhnya memiliki hak otonom untuk dapat menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dengan keahlian yang ada, bersepakatan, memiliki sikap berhati-hati, dan memiliki kestabilitas emosional. Tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan memiliki anggota lebih dari 10 orang, walaupun memiliki latar belakang yang berbeda–beda. Tim tersebut memliki anggota dari berbagai bidang , dengan berbagai macam tuntutan peran juga, dan bersepakat menjadi bagian dari suatu tim kerja yang profesional. 2. Tugas yang harus dilakukan dalam Tim kerja pada PT. Buana Varia
Komputema Site, Medan memiliki pengaruh substansial terhadap orang lain (pasien dan Rumah Sakit H. Adam Malik, Medan), dimana dengan keahlian dan bakat yang berbeda-beda mampu menyelesaikan seluruh tugas atau produk tertentu, dengan pengawasan dan controling dari manajemen pusat pada PT. Buana Varia Komputema Site. Tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan seutuhnya memgang teguh komitmen terhadap suatu tujuan umum, dan tujuan khususnya, merasa yakin dengan kapabilitas dari tiap anggota pada bidang yang berbeda-beda. Tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan mampu meminimumkan tingkat social loafing yang terjadi dalam tim tersebut.
(53)
3. Lima tahap atau langkah yang umumnya dilakukan dalam membangun sebuah tim kerja, yaitu:
a. Langkah I .
Membentuk Struktur Tim. Setiap tim harus bekerja dengan suatu struktur yang memadai agar berdaya menangani isu-isu berat dan memecahkan persoalan-persoalan yang rumit. Walau struktur bisa berbeda antara perusahaan satu dengan lainnya, namun komponen yang umumnya ada meliputi: Tim Pengarah, Perancang Tim, Pemimpin, Rapat-rapat, Proses konsultasi.
b. Langkah II
Mengumpulkan informasi. Membangun tim harus dimulai penilaian diri anggota kelompok (self-assesment), untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap anggota. Pengembangan tim dapat ditetapkan berdasarkan data yang diperoleh dari survai tentang sikap, wawancara dengan anggota tim, dan pengamatan atas diskusi-diskusi kelompok. Cara-cara tersebut bermanfaat untuk menilai sejumlah hal, antara lain iklim komunikasi, rasa saling percaya, motivasi, kemampuan memimpin, pencapaian konsensus, dan nilai kelompok.
(54)
c. Langkah III
Membicarakan Kebutuhan. Informasi yang diperoleh dalam langkah II harus dirangkum dan diumpan-balikan kepada anggota tim. Tim harus mendiskusikannya secara terbuka, dan mencoba menginterpretasikannya. Melalui proses ini akan ditemukan sejumlah kebutuhan ; kekuatan yang ada harus dicoba dipertahankan dan dikembangkan sedangkan kelemahan harus segera diatasi. Proses ini bisa berlangsung dalam beberapa kali pertemuan guna menemukan hal-hal yang memang sangat dibutuhkan. Proses ini sangat penting dalam upaya untuk menetapkan sendiri tujuan tim. Melalui pemahaman atas kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tim sudah dalam kondisi siaga untuk mendiagnosis masalah dan menemukan jalan keluarnya. d. Langkah IV
Merencanakan sasaran dan menetapkan cara pencapaiannya. Tim harus menetapkan tujuan dan misinya, serta menetapkan prioritas kegiatan. Konsultan akan sangat membantu dengan cara memberikan saran-saran tentang teknik atau kegiatan yang mungkin dilakukan dalam upaya mencapai tujuan. Pengembang organisasi atau spesialis pelatihan harus mengetahui jenis-jenis latihan, film, modul-modul, atau studi kasus, guna membantu kelompok agar
(55)
bisa mengembangkan ketrampilan yang diperlukan bagi efektivitas kerja tim.
e. Langkah V : Mengembangkan Ketrampilan
Sebagian besar proses “pembangunan tim” akan memusatkan kegiatannya pada pengembangan ketrampilan yang diperlukan untuk menciptakan tim yang berkinerja tinggi. Beberapa jenis ketrampilan yang sangat diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah :
1.) Kesadaran untuk mengembangkan kelompok.
Harus disadari oleh semua anggota tim bahwa kemajuan suatu tim dilakukan melalui tahapan-tahapan yang bisa diprediksi, yaitu fase orientasi, fase evaluasi, dan fase kontrol. Fase orientasi ditandai oleh adanya ragu-raguan para anggota kelompok akan peran mereka. Pada fase evaluasi, anggota cenderung mengalami konflik yang disebabkan oleh kekurang-setujuan mereka terhadap cara-cara penyelesaian tugas. Dalam fase ini tim kerja bisa terpecah-pecah dalam beberapa koalisi. Dalam fase kontrol, kelompok kembali bersatu, karena mereka mulai memahami satu sama lainnya.
(56)
2). Klarifikasi Peran
Dalam upaya mencapai tugas-tugas tim kerja, setiap anggota harus memahami peran mereka masing-masing. Mereka harus tahu dengan baik apa yang harus mereka kerjakan dan juga batas-batas kewenangannya. Uraian jabatan formal seringkali tidak sesuai dengan harapan masing-masing anggota, oleh karena itu pembagian peran sebaiknya dibicarakan bersama.
3). Pemecahan Masalah.
Memahami bagaimana menggunakan teknik-teknik pemecahan masalah merupakan hal penting yang menunjang keberhasilan kerja tim.
4). Konsensus dalam mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan secara konsensus pada dasarnya rumit, oleh karena itu setiap anggota perlu memperoleh latihan guna memiliki keterampilan yang diperlukan.
5). Mengatasi konflik
Suatu tim kerja terdiri atas orang-orang yang berbeda latar belakang, berpotensi memunculkan konflik. Jika tim gagal menangani konflik dengan semestinya maka akan gagal mencapai tujuan. Dengan dikembangkannya ketrampilan mengelola konflik, maka walaupun terjadi
(57)
konflik, tim masih memperoleh manfaat daripadanya. Pandangan yang saling bertentangan satu sama lain, jika dikelola dengan baik justru akan menciptakan suatu keputusan yang lebih baik.
5). Evaluasi hasil
Tim harus mengevaluasi hasil kegiatannya guna mengetahui keberhasilan atau pun kegagalannya. Evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai cara. Dalam beberapa kasus, hasil dari adanya tim kerja dapat diukur berdasarkan kriteria baku produktivitas atau keluaran. Jika setelah dibentuknya tim, produktivitas lebih baik daripada sebelumnya maka dapat dikatakan tim tersebut efektif.
(58)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah:
1. Pelaksanaan keefektivitas tim kerja pada dasarnya cukup baik, dengan adanya implikasi yang sudah diterapkan pada masing-masing unit tugas, pada Rumah Sakit Adam Malik, Medan, dengan penerapan Core Business pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System.
2. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keefektivitasan tim kerja
karywan pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan adalah adanya konteks kerja yang cukup baik. Hal ini terbukti adanya sumber-sumber yang memadai (SDM yang memiliki kompetensi baik), kepemimpinan yang efektif; dan adanya evaluasi kinerja dan sistem penghargaan yang mencerminkan kontribusi tim kerja.
3. Namun faktor lain, yaitu komposisi, rancangan kerja, dan proses pelaksanaan kerja, Tim Kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan memiliki kendala. Hal ini dikarenakan jumlah karyawan dalam tim kerja termasuk besar, lebih dari 10 orang dengan posisi bidang yang berbeda-beda, dan selain itu managing and controling dilakukan di pusat, sehingga tidak ada hak otonom untuk dapat menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dengan keahlian yang ada.
5.2. Saran
(59)
1. Sebaiknya managing and controling untuk tim kerja karyawan kapada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan dilakukan pada masing-masing daerah, dengan unit tugas pelaksanaan setempat, sehingga adanya hak otonom dalam pelaksanaan aktivitas kerja.
2. Jumlah dan ukuran tim sebaiknya tidaklah terlalu besar, tidak lebih dari 10 orang, ataupun ragam bidang dalam suatu tim sebaiknya tidak terlalu banyak variasinya, sehinga fleksibilitas tim kerja dapat tercapai dengan baik.
3. Agar penerapan Core Business pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System yang dilakukan tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan tetap dapat berkelanjutan untuk dikemudian hari, diharapkan keefektivitasan dari tim kerja tetap dapat tingkatkan lebih baik lagi.
(60)
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Alexander. Jean 2004. Strategi Membangun Tim Tangguh. Cetakan Pertama. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Daft, Richard L. 2003. Manajemen. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Dessler, Gary,2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 9. Jilid 1. Kelompok Gramedia, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
Hutapea, Jongga. 2009. Pengaruh Kompetensi Dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung. Tesis Program Studi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan (Tidak Dipublikasi).
Malthis, Robert L dan Jackson, John H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku I. Yakarta: Salemba Empat.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama
Mutia, Fitriani Nasution. 2010. Pengaruh Tim Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Kontrak Bagian Keuangan Pada RSUD Dr. Pirngadi Medan. Skripsi, Fakultas Ekonomi USU (Tidak Dipublikasi).
Rivai, Veithzal. 2005. Performance Appraisal. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Kedua belas. Jakarta: Salemba Empat.
Situmorang, Syafrizal Helmi; Doli M. Ja’far; Iskandar Muda, Muslich Lutfi; Syahyunan. 2008. Analisis Data Penelitian. Cetakan Pertama. Medan : USU Press.
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfa Beta.
(61)
Wawancara Penelitian
ANALISIS TIM KERJA KARYAWAN PADA PT. BUANA VARIA KOMPUTAMA SITE, MEDAN
Responden yang terhormat, saya sangat mengharapkan kerjasama Ibu/ Bapak untuk mengisi pertanyaan atas wawancara ini dengan benar. Pertanyaan ini hanya digunakan untuk penyelesaian data penelitian dan karya ilmiah semata. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
A. Karateristik Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Jabatan :
Pendidikan :
B. Datar Pertanyaan 1). Konteks:
a. Bagaimana seleksi dan perekrutan karyawan yang dilakukan perusahaan untuk pemilihan sumber daya bagi tim kerja diperusahaan tempat Anda bekerja?
Jawab:
b. Apakah tim diperusahaan Anda dipimpin oleh seorang koordinator tim? Jawab:
c. Apakah ada evalusi kinerja tim yang dilakukan dari pusat pada setiap akhir bulan ?
(62)
2). Komposisi:
a. Apakah Anda memiliki pengetahuan yang cukup di bidang Informasi Teknologi, silahkan Anda tanggapi!
Jawab:
b. Bagaimana menurut Anda dalam bertindak sebagai bagian dari tim kerja, perlukah sikap waspada dan berhati-hati?
Jawab:
c. Menurut Anda, apakah sudah sesuai antara tugas yang diberikan pada karyawan sesuai dengan pengalokasian perannya pada bidang Infrastruktur Networking dan Hospital Information System
Jawab:
d. Apakah Tim kerja Anda terdiri dari karyawan yang berbeda-beda karateristik, seperti usia, pendidikan, gender, dan lainnya?
Jawab:
e. Bagaimana menurut Anda, apakah tim kerja Anda mengalami kendala untuk berkoordinasi antara satu bagian dengan bagian lainnya?
Jawab:
f. Bagaimana menurut Anda, apakah tim kerja Anda sudah fleksibel? Jawab:
g. Apakah kompetensi yang Anda miliki sudah disesuaikan dengan kemampuan, keterampilan, dan kepribadian pada bidang pekerjaan Anda?
(63)
3). Rancangan Kerja:
a. Apakah tim kerja selalu membuat rancangan kerja untuk aktivitas yang akan dilakukan?
Jawab:
b. Apakah keterampilan yang Anda miliki dalam membuat ide-ide rancangan kerja, mampu memberikan kontribusi besar pada pengemban sistem kerja yang ada?
Jawab:
c. Apakah setiap anggota bagian dalam tim kerja selalu memberi identitas atas rancangan kerja yang sudah dibuat?
Jawab:
d. Apakah rancangan kerja yang dilakukan tim kerja Anda mampu memberikan kontribusi besar pada pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System?
Jawab:
4). Proses
a. Pada saat breafing, koordinator tim selalu menyampaikan mengenai visi dan misi perusahaan pada anggotanya, silahkan Anda tanggapi!
Jawab:
b. Proses pelaksanaan tim kerja sering mengakibatkan konflik atau risiko, seperti system error bahkan human error, bagaimana menurut Anda? Jawab:
c. Kekompakan dalam tim kerja dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang baik pada diri Anda, bagaimana menurut Anda?
(64)
d. Apakah dalam pelaksanaan tim kerja, yang terdiri dari beberapa bagian, sering dijumpai kayawan yang masih malas dalam beraktivitas?
Jawab:
(1)
1. Sebaiknya managing and controling untuk tim kerja karyawan kapada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan dilakukan pada masing-masing daerah, dengan unit tugas pelaksanaan setempat, sehingga adanya hak otonom dalam pelaksanaan aktivitas kerja.
2. Jumlah dan ukuran tim sebaiknya tidaklah terlalu besar, tidak lebih dari 10 orang, ataupun ragam bidang dalam suatu tim sebaiknya tidak terlalu banyak variasinya, sehinga fleksibilitas tim kerja dapat tercapai dengan baik.
3. Agar penerapan Core Business pengembangan Infrastruktur Networking dan Hospital Information System yang dilakukan tim kerja pada PT. Buana Varia Komputema Site, Medan tetap dapat berkelanjutan untuk dikemudian hari, diharapkan keefektivitasan dari tim kerja tetap dapat tingkatkan lebih baik lagi.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Alexander. Jean 2004. Strategi Membangun Tim Tangguh. Cetakan Pertama. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Daft, Richard L. 2003. Manajemen. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Dessler, Gary,2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 9. Jilid 1. Kelompok Gramedia, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
Hutapea, Jongga. 2009. Pengaruh Kompetensi Dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung. Tesis Program Studi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan (Tidak Dipublikasi).
Malthis, Robert L dan Jackson, John H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku I. Yakarta: Salemba Empat.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama
Mutia, Fitriani Nasution. 2010. Pengaruh Tim Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Kontrak Bagian Keuangan Pada RSUD Dr. Pirngadi Medan. Skripsi, Fakultas Ekonomi USU (Tidak Dipublikasi).
Rivai, Veithzal. 2005. Performance Appraisal. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Kedua belas. Jakarta: Salemba Empat.
Situmorang, Syafrizal Helmi; Doli M. Ja’far; Iskandar Muda, Muslich Lutfi; Syahyunan. 2008. Analisis Data Penelitian. Cetakan Pertama. Medan : USU Press.
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfa Beta.
(3)
Wawancara Penelitian
ANALISIS TIM KERJA KARYAWAN PADA PT. BUANA VARIA KOMPUTAMA SITE, MEDAN
Responden yang terhormat, saya sangat mengharapkan kerjasama Ibu/ Bapak untuk mengisi pertanyaan atas wawancara ini dengan benar. Pertanyaan ini hanya digunakan untuk penyelesaian data penelitian dan karya ilmiah semata. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
A. Karateristik Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Jabatan :
Pendidikan :
B. Datar Pertanyaan 1). Konteks:
a. Bagaimana seleksi dan perekrutan karyawan yang dilakukan perusahaan untuk pemilihan sumber daya bagi tim kerja diperusahaan tempat Anda bekerja?
Jawab:
b. Apakah tim diperusahaan Anda dipimpin oleh seorang koordinator tim? Jawab:
c. Apakah ada evalusi kinerja tim yang dilakukan dari pusat pada setiap akhir bulan ?
(4)
2). Komposisi:
a. Apakah Anda memiliki pengetahuan yang cukup di bidang Informasi Teknologi, silahkan Anda tanggapi!
Jawab:
b. Bagaimana menurut Anda dalam bertindak sebagai bagian dari tim kerja, perlukah sikap waspada dan berhati-hati?
Jawab:
c. Menurut Anda, apakah sudah sesuai antara tugas yang diberikan pada karyawan sesuai dengan pengalokasian perannya pada bidang
Infrastruktur Networking dan Hospital Information System
Jawab:
d. Apakah Tim kerja Anda terdiri dari karyawan yang berbeda-beda karateristik, seperti usia, pendidikan, gender, dan lainnya?
Jawab:
e. Bagaimana menurut Anda, apakah tim kerja Anda mengalami kendala untuk berkoordinasi antara satu bagian dengan bagian lainnya?
Jawab:
f. Bagaimana menurut Anda, apakah tim kerja Anda sudah fleksibel? Jawab:
g. Apakah kompetensi yang Anda miliki sudah disesuaikan dengan kemampuan, keterampilan, dan kepribadian pada bidang pekerjaan Anda?
(5)
3). Rancangan Kerja:
a. Apakah tim kerja selalu membuat rancangan kerja untuk aktivitas yang akan dilakukan?
Jawab:
b. Apakah keterampilan yang Anda miliki dalam membuat ide-ide rancangan kerja, mampu memberikan kontribusi besar pada pengemban sistem kerja yang ada?
Jawab:
c. Apakah setiap anggota bagian dalam tim kerja selalu memberi identitas atas rancangan kerja yang sudah dibuat?
Jawab:
d. Apakah rancangan kerja yang dilakukan tim kerja Anda mampu memberikan kontribusi besar pada pengembangan Infrastruktur
Networking dan Hospital Information System?
Jawab:
4). Proses
a. Pada saat breafing, koordinator tim selalu menyampaikan mengenai visi dan misi perusahaan pada anggotanya, silahkan Anda tanggapi!
Jawab:
b. Proses pelaksanaan tim kerja sering mengakibatkan konflik atau risiko, seperti system error bahkan human error, bagaimana menurut Anda? Jawab:
c. Kekompakan dalam tim kerja dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang baik pada diri Anda, bagaimana menurut Anda?
(6)
d. Apakah dalam pelaksanaan tim kerja, yang terdiri dari beberapa bagian, sering dijumpai kayawan yang masih malas dalam beraktivitas?
Jawab: