Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar(Ipomoea batatasL.)Dengan Pemberian Pupuk Kalium dan Paklobutrazol

PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)DENGAN
PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN PAKLOBUTRAZOL

SKRIPSI

OLEH :
ELFIZA KHATERINE
070301022
BDP - AGRONOMI

PROGRAM STUDI AGRONOMI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara


PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)DENGAN
PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN PAKLOBUTRAZOL
SKRIPSI

OLEH :
ELFIZA KHATERINE
070301022
BDP - AGRONOMI
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan

PROGRAM STUDI AGRONOMI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011


Universitas Sumatera Utara

Judul Penelitian
Nama
Nim
Departemen
Program Studi

: Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar(Ipomoea batatas L.) Dengan
Pemberian Pupuk Kalium dan Paklobutrazol
: Elfiza Khaterine
: 070301022
: Budi Daya Pertanian
: Agronomi

Disetujui oleh,
Komisi Pembimbing :

(Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum, MS.)

Ketua

(Ir. Hj. Sabar Ginting, MS)
Anggota

(Ir. T. Sabrina M. Agr. Sc. Phd.)
Ketua Departemen Agroekoteknologi

Tanggal Lulus :

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
ELFIZA KHATERINE : Pertumbuhan dan hasil ubi jalar
(Ipomoea batatas. L) dengan pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol, di
bimbing oleh CHAIRANI HANUM dan SABAR GINTING.
Ubi jalar sebagai salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang
keempat setelah padi, jagung dan ubi kayu. Tanaman ini memiliki keistimewaan
dalam hal kandungan gizinya terutama pada kandungan beta karoten yang cukup
tinggi. Kalium sebagai salah satu unsur hara dalam meningkatkan kualitas umbi.

Paklobutrazol adalah ZPT memperpendek masa vegetatif dan mempercepat masa
generatif. Penelitian dilakukan di lahan masyarakat desa Cengkeh Turi, Binjai
mulai desember 2010 - Februari 2011 menggunakan rancangan acak kelompok
faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk K dengan dosis 0, 1.25,
2.5, dan 3.75 g KCl/tanaman, faktor kedua adalah paklobutrazol dengan dosis 0,
0.0625, 0.125, dan 0.1875 g/l air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kalium berpengaruh nyata
terhadap parameter pertambahan panjang tanaman (cm) 4 dan 7 MST dan
berpengaruh tidak nyata terhadap parameter panjang umbi per sampel (cm),
jumlah umbi per sampel (umbi), bobot umbi per sampel (g), rataan bobot umbi
per sampel (g), bobot umbi per plot (g), lilit umbi per sampel (cm), indeks panen.
Paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan panjang
tanaman 4 dan 6 MST dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter
pertambahan panjang tanaman (cm), panjang umbi per sampel (cm), jumlah umbi
per sampel (umbi), bobot umbi per sampel (g), rataan bobot umbi per sampel (g),
bobot umbi per plot (g), lilit umbi per sampel (cm), indeks panen. Interaksi antara
pupuk kalium dan paklobutrazol berpengaruh nyata jumlah umbi per smapel.
Kombinasi perlakuan terbaik adalah taraf kombinasi K3P2 yaitu pupuk kalium
3.75 g KCl/tanaman dan paklobutrazol 0.125 g/l air.
Kata Kunci : Ubi jalar, Pupuk Kalium, Paklobutrazol


Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
ELFIZA KHATERINE. Growth and production of sweet potatoes
(Ipomoea batatas (L) Lam) by giving potassium and paclobutrazol. Supervised by
CHAIRANI HANUM and SABAR GINTING.
Sweet potatoes is stample food by people which produce carbohidrate
number fourth after rice, corn, and cassava and contains carotein is more.
Potassium is a maintenance that can increase quality of tuber. Paclobutrazol is
hormone of growth taht can short the vegetative stages andincrease generative
stage. This research was held in practice field of Cengkeh Turi, Binjai from
Desember to February 2011. The method of this research is randomized block
design factorial with 2 factors. Factor I potassium fertilizerdose that is 0, 1.25,
2.5 dan 3.75 g KCl/plants, Factor 2 paklobutrazol dose that is 0, 0.0625, 0.125
dan 0.1875 g/l water.
The result of research showed that planting potassium fertilizer
significantly on growth length plants(cm) 4 and 7 MST and no significantly on
leght uber by the sample (cm), sum tuber by the sample (tuber), weight tuber by
the sample (g), average weight tuber by the sample (g), weight tuber by the shed

(g), twist of tuber by the sample (cm), harvest index. Paclobutrazol significantly
on growth length plants(cm) 4 and 6 MST and no significantly on leght uber by
the sample (cm), sum tuber by the sample (tuber), weight tuber by the sample (g),
average weight tuber by the sample (g), weight tuber by the shed (g), twist of
tuber by the sample (cm), harvest index. Interaction between potassium fertilizer
and paclobutrazol significantly on sum tuber by the sample (tuber). The best taraf
combination is planting K3P2 with potassium fertilizer 3.75 g KCl/plant and
paclobutrazol 0.125 g/l water.
Keywords: sweet potatoes, potassium, paclobutrazol

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP
Elfiza Khaterine dilahirkan di Medan pada tanggal 25 Februari 1989 putra
dari Ayah Alm. Zali Usman dan Ibu Zefikastri. Penulis merupakan putri ke tiga
dari empat bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 21 Bengkulu pada
tahun 2000, dan melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 5 Bengkulu selesai pada
tahun 2003, melanjutkan pendidikan di SMA KARTIKA I-I Medan selesai pada
tahun 2006, kemudian melanjutkan


pendidikan di POLITEKNIK NEGERI

MEDAN dan selesai pada tahun yang sama terdaftar sebagai mahasiswa Program
Studi Agronomi Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten mata kuliah
agroklimatologi (pada tahun ajaran 2009-2010), ekologi tanaman (pada tahun
ajaran 20010-2011). Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di
PTPN II Kebun Sawit Seberang Kabupaten Langkat pada bulan Juli

Agustus

2010.
.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Dengan Pemberian
Pupuk Kalium dan Paklobutrazol yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Penulis

menyampaikan

ucapan

terima

kasih

kepada

Ibu

Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum, MS dan Ir. Hj. Sabar Ginting, MS selaku dosen

pembimbing skripsi, yang telah banyak memberikan bimbingan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Salam hormat kepada ayahanda Alm. Zali Usman, dan terima kasih pada
ibunda Zefikastri, kakanda Eflfira Meifiyani, Elfisa Khazastri dan adinda Filisia
Ayunani, atas kasih sayang, dukungan dan bimbingan, serta Heriza, Siti, Nindya,
Pauddra dan teman-teman BDP 2007 khususnya Riri dan Dewi atas semangat,
doa, dukungan dan bantuan kepada penulis.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi peningkatan hasil ubi jalar dan ilmu
pengetahuan.

Medan, Maret 2011
Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT........................................................................................................... ii


RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...............................................................................................1
Tujuan Penelitian ...........................................................................................4
Hipotesa Penelitian ........................................................................................4
Kegunaan Penelitian ......................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman .............................................................................................5
Syarat Tumbuh...............................................................................................8
Iklim ........................................................................................................8
Tanah .......................................................................................................8
Kalium............................................................................................................9
Paklobutrazol ...............................................................................................11


BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................15
Bahan dan Alat.............................................................................................15
Metode Penelitian ........................................................................................15
Analisa Data.................................................................................................16
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Areal ............................................................................................18
Pembuatan Bedengan...................................................................................18
Persiapan Bahan Tanaman...........................................................................18
Pemupukan...................................................................................................18
Penanaman ...................................................................................................18
Aplikasi Pupuk Kalium................................................................................19
Aplikasi Paklobutrazol.................................................................................19
Pemeliharaan Tanaman................................................................................19
Penyiraman ............................................................................................19
Penyulaman............................................................................................19
Penyiangan dan Pembumbunan .............................................................20
Pengangkatan Batang.............................................................................20
Pengendalian Hama dan Penyakit..........................................................20
Panen .....................................................................................................20

Universitas Sumatera Utara

Peubah Amatan ............................................................................................21
Pertambahan Panjang Tanaman (cm) ....................................................21
Panjang Umbi per sampel (cm) .............................................................21
Jumlah Umbi per Sampel (umbi)...........................................................21
Bobot Umbi per Sampel (g)...................................................................21
Rataan Bobot Umbi (g) .......................................................................21
Bobot Umbi per Plot (g) ........................................................................21
Bobot Biomassa tanaman (g) .................................................................21
Lilit Umbi per sampel (cm) ..................................................................22
Indeks Panen ..........................................................................................22

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ...........................................................................................................23
Pembahasan .................................................................................................34

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ..................................................................................................38
Saran ..........................................................................................................38
DAFTAR PUSATAKA .....................................................................................39

LAMPIRAN .......................................................................................................42

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No.

Judul

Halaman

1. Pertambahan panjang ubi jalar 1-7 MST dengan perlakuan
pupuk kalium dan paklobutrazol................................................................... 24
2. Panjang umbi ubi jalar dengan perlakuan pupuk kalium dan
paklobutrazol................................................................................................. 27
3. Jumlah umbi ubi jalar dengan perlakuan pupuk kalium dan
paklobutrazol................................................................................................. 28
4. Bobot umbi ubi jalar dengan perlakuan pupuk kalium dan
paklobutrazol................................................................................................. 29
5. Rataan bobot umbi ubi jalar dengan perlakuan pupuk kalium
dan paklobutrazol.......................................................................................... 30
6. Bobot umbi ubi jalar per plot dengan perlakuan pupuk
kalium dan paklobutrazol.............................................................................. 31
7. Bobot biomassa tanaman dengan perlakuan pupuk kalium
dan paklobutrazol.......................................................................................... 32
8. Lilit umbi ubi jalar dengan perlakuan pupuk kalium dan
paklobutrazol................................................................................................. 33
9. Indeks panen dengan perlakuan pupuk kalium dan
paklobutrazol................................................................................................. 33

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No.

Judul

Halaman

1. Pertambahan panjang ubi jalar 4 dan 7 MST dengan
perlakuan pupuk kalium....................................................................... 25
2. Pertambahan panjang ubi jalar 4 dan 6 MST dengan
perlakuan paklobutrazol....................................................................... 26
3. Jumlah umbi ubi jalar dengan interaksi perlakuan pupuk
kalium dan paklobutrazol..................................................................... 28

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Judul

Halaman

1. Deskripsi klon ubi jalar ................................................................................. 42

2. Perhitungan kebutuhan pupuk kalium .......................................................... 43
3. Perhitungan pupuk dasar............................................................................... 44

4. Bagan penelitian............................................................................................ 45
5. Plot penelitian ............................................................................................... 46
6. Analisa tanah Desa Cengkeh Turi................................................................. 47

7. Jadwal kegiatan penelitian ............................................................................ 48

8. Rataan pertambahan panjang tanaman 1 MST (cm)..................................... 49
9. Sidik ragam pertambahan panjang tanaman 1 MST ..................................... 49

10. Rataan pertambahan panjang tanaman 2 MST (cm)..................................... 50
11. Sidik ragam pertambahan panjang tanaman 2 MST ..................................... 50

12. Rataan pertambahan panjang tanaman 3 MST (cm)..................................... 51
13. Sidik ragam pertambahan panjang tanaman 3 MST ..................................... 51

14. Rataan pertambahan panjang tanaman 4 MST (cm)..................................... 52
15. Sidik ragam pertambahan panjang tanaman 4 MST ..................................... 52

16. Rataan pertambahan panjang tanaman 5 MST (cm)..................................... 53
17. Sidik ragam pertambahan panjang tanaman 5 MST ..................................... 53

18. Rataan pertambahan panjang tanaman 6 MST (cm)..................................... 54
19. Sidik ragam pertambahan panjang tanaman 6 MST ..................................... 54

20. Rataan pertambahan panjang tanaman 7 MST (cm)..................................... 55
21. Sidik ragam pertambahan panjang tanaman 7 MST ..................................... 55
22. Rataan panjang umbi per sampel (cm).......................................................... 56
23. Sidik ragam panjang umbi per sampel ......................................................... 56

24. Rataan jumlah umbi per sampel (umbi)........................................................ 57
25. Sidik ragam jumlah umbi per sampel .......................................................... 57
26. Rataan bobot umbi per sampel (g) ................................................................ 58
27. Sidik ragam bobot umbi per sampel ............................................................ 58

28. Rataan dari rataan bobot umbi per sampel (g) .............................................. 59

Universitas Sumatera Utara

29. Sidik ragam rataan bobot umbi per sampel .................................................. 59
30. Rataan bobot umbi per plot (g) ..................................................................... 60
31. Sidik ragam bobot umbi per plot .................................................................. 60

32. Rataan bobot biomassa tanaman (g) ............................................................. 61
33. Sidik ragam bobot biomassa tanaman .......................................................... 61

34. Rataan lilit umbi per sampel (cm)................................................................. 62
35. Sidik ragam lilit umbi per sampel ............................................................... 62
36. Rataan indeks panen .................................................................................... 63
37. Sidik ragam indeks panen ............................................................................. 63

38. Rangkuman hasil uji beda rataan .................................................................. 64

39. Gambar tanaman ubi jalar per perlakuan pada umur 11 MST...................... 65
40. Gambar umbi ubi jalar per perlakuan .......................................................... 70

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
ELFIZA KHATERINE : Pertumbuhan dan hasil ubi jalar
(Ipomoea batatas. L) dengan pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol, di
bimbing oleh CHAIRANI HANUM dan SABAR GINTING.
Ubi jalar sebagai salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang
keempat setelah padi, jagung dan ubi kayu. Tanaman ini memiliki keistimewaan
dalam hal kandungan gizinya terutama pada kandungan beta karoten yang cukup
tinggi. Kalium sebagai salah satu unsur hara dalam meningkatkan kualitas umbi.
Paklobutrazol adalah ZPT memperpendek masa vegetatif dan mempercepat masa
generatif. Penelitian dilakukan di lahan masyarakat desa Cengkeh Turi, Binjai
mulai desember 2010 - Februari 2011 menggunakan rancangan acak kelompok
faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk K dengan dosis 0, 1.25,
2.5, dan 3.75 g KCl/tanaman, faktor kedua adalah paklobutrazol dengan dosis 0,
0.0625, 0.125, dan 0.1875 g/l air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kalium berpengaruh nyata
terhadap parameter pertambahan panjang tanaman (cm) 4 dan 7 MST dan
berpengaruh tidak nyata terhadap parameter panjang umbi per sampel (cm),
jumlah umbi per sampel (umbi), bobot umbi per sampel (g), rataan bobot umbi
per sampel (g), bobot umbi per plot (g), lilit umbi per sampel (cm), indeks panen.
Paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan panjang
tanaman 4 dan 6 MST dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter
pertambahan panjang tanaman (cm), panjang umbi per sampel (cm), jumlah umbi
per sampel (umbi), bobot umbi per sampel (g), rataan bobot umbi per sampel (g),
bobot umbi per plot (g), lilit umbi per sampel (cm), indeks panen. Interaksi antara
pupuk kalium dan paklobutrazol berpengaruh nyata jumlah umbi per smapel.
Kombinasi perlakuan terbaik adalah taraf kombinasi K3P2 yaitu pupuk kalium
3.75 g KCl/tanaman dan paklobutrazol 0.125 g/l air.
Kata Kunci : Ubi jalar, Pupuk Kalium, Paklobutrazol

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
ELFIZA KHATERINE. Growth and production of sweet potatoes
(Ipomoea batatas (L) Lam) by giving potassium and paclobutrazol. Supervised by
CHAIRANI HANUM and SABAR GINTING.
Sweet potatoes is stample food by people which produce carbohidrate
number fourth after rice, corn, and cassava and contains carotein is more.
Potassium is a maintenance that can increase quality of tuber. Paclobutrazol is
hormone of growth taht can short the vegetative stages andincrease generative
stage. This research was held in practice field of Cengkeh Turi, Binjai from
Desember to February 2011. The method of this research is randomized block
design factorial with 2 factors. Factor I potassium fertilizerdose that is 0, 1.25,
2.5 dan 3.75 g KCl/plants, Factor 2 paklobutrazol dose that is 0, 0.0625, 0.125
dan 0.1875 g/l water.
The result of research showed that planting potassium fertilizer
significantly on growth length plants(cm) 4 and 7 MST and no significantly on
leght uber by the sample (cm), sum tuber by the sample (tuber), weight tuber by
the sample (g), average weight tuber by the sample (g), weight tuber by the shed
(g), twist of tuber by the sample (cm), harvest index. Paclobutrazol significantly
on growth length plants(cm) 4 and 6 MST and no significantly on leght uber by
the sample (cm), sum tuber by the sample (tuber), weight tuber by the sample (g),
average weight tuber by the sample (g), weight tuber by the shed (g), twist of
tuber by the sample (cm), harvest index. Interaction between potassium fertilizer
and paclobutrazol significantly on sum tuber by the sample (tuber). The best taraf
combination is planting K3P2 with potassium fertilizer 3.75 g KCl/plant and
paclobutrazol 0.125 g/l water.
Keywords: sweet potatoes, potassium, paclobutrazol

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ubi jalar merupakan salah satu makanan pokok bagi sekelompok
penduduk Indonesia. Karena itu, tanaman ubi jalar ikut memegang peranan
penting di dalam posisi lumbung pangan nasional. Tanaman ini juga memegang
peranan penting dalam perekonomian nasional, terutama dikalangan masyarakat
pedesaan Indonesia (Suparman, 2007).
Produksi ubi jalar tahun 2009 diperkirakan sebesar 2,03 juta ton umbi
basah. Dibandingkan produksi tahun 2008. terjadi peningkatan sebanyak 145,73
ribu ton umbi basah (7,74 persen). Peningkatan produksi tahun 2009 diperkirakan
terjadi karena naiknya luas panen seluas 8,60 ribu hektar (4,93 persen), dan
produktivitas sebesar 2,89 kuintal/hektar (2,69 persen). Kenaikan produksi ubi
jalar tahun 2009 tersebut diperkirakan terjadi di Jawa sebesar 150,09 ribu ton
(22,35 persen), sedangkan di Luar Jawa mengalami penurunan produksi sebesar
4,35 ribu ton (0,36 persen) (http://www.deptan.go.id, 2010).
Ubi jalar merupakan palawija penghasil karbohidrat terpenting setelah
jagung dan ubi kayu. Komoditas ini juga mengandung vitamin A dan C. Selain
untuk pangan, ubi jalar juga digunakan untuk pakan dan bahan baku industri.
Dikaitkan dengan keragaman kegunaannya maka ubi jalar berperan penting dalam
pengembangan diversifikasi pangan dan agribisnis (Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan, 2010).
Antosianin ubi jalar juga memiliki fungsi fisiologis misal antioksidan,
antikanker, antibakteri, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung
dan stroke. Ubi jalar ungu bisa menjadi anti kanker karena didalamnya ada zat

Universitas Sumatera Utara

aktif yang dinamakan selenium dan iodin dan dua puluh kali lebih tinggi dari jenis
ubi yang lainnya. Ubi jalar memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri 2,5 dan
3,2 kali lebih tinggi daripada beberapa varietas (http://www.indowebster.web.id,
2010).
Ubi jalar adalah tanaman tahunan, tetapi umumnya dibudidayakan sebagai
tanaman semusim. Untuk tujuan budidaya, perbanyakan tanaman menggunakan
stek pucuk atau stek batang yang diambil dari pertanaman sebelumnya atau dari
umbi yang dikecambahkan. Perbanyakan dengan menggunakan biji akan
menghasilkan tanaman dengan komposisi genetik yang berbeda dengan tanaman
induknya (Tinuk, 2009).
Pemupukan kalium diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan
produksi dan kualitas umbi. Pertumbuhan dan produksi umbi demikian pula
kualitas umbi kemudian kualitas umbi sangat tergantung pada jenis tanah,
ketersediaan K dalam tanah dan banyaknya K diabsopsi, juga jumlah K dalam
tanah yang dapat dipertukarkan dan takaran K yang diberikan melalui pemupukan
(Nainggolan dan Tarigan, 1992).
Kalium merupakan sumber Kalium (K) bagi tanaman. Fungsi utamanya
membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium juga berperan
memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
Kalium merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan
dan penyakit. Untuk tanah yang liat kalium yang ditaburkan terikat oleh
komponen tanah sehingga hanya 1/4 hingga 1/3 dosis yang dapat terserap
tanaman. Untuk tanah berpasir dimana pori-pori tanah cukup besar maka pupuk
kalium mudah tercuci dan terbawa aliran air (http://Wordpress.com, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Untuk mendukung peningkatan pertumbuhan dan produksi umbi demikian
pula kualitas umbi, maka perlu dilakukan pemberian pupuk kalium pada tanaman
ubi jalar.
Paklobutrazol ditemukan tahun 1976 dan merupakan anggota dari
triazoles, yang tercatat sebagai penghambat pertumbuhan yang mempunyai
keaktifan paling tinggi digolongannya. Zat ini efektif meliputi banyak jenis
tanaman. Termasuk beberapa umbi dan tanaman berkayu (Purohit, 1986).
Paklobutrazol merupakan zat penghambat

tumbuh tertentu

yang

diperdagangkan, dapat menghambat pemanjangan batang dan menyebabkan
pengkerdilan,

bekerja

antara

lain

menghambat

sintetis

giberelin

(Salisbury and Ross, 2002).
Ubi jalar tumbuh dengan batang utama yang merambat panjang sehingga
penulis tertarik menggunakan paklobutrazol pada ubi jalar karena paklobutrazol
berfungsi menghambat pertumbuhan vegetatif, merangsang pembungaan,
membuat tanaman lebih pendek dan meningkatkan produksi.
Ubi jalar dengan pertumbuhannya merambat panjang maka perlu diatur
sehingga seefisien pada penggunaan cahaya salah satu cara dengan zat
penghambat tumbuh yaitu paklobutrazol.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pertumbuhan dan hasil ubi jalar (Ipomea batatas L.) dengan
pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbedaan
pertumbuhan dan hasil ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dengan pemberian pupuk
kalium dan paklobutrazol.
Hipotesa Penelitian
1. Ada pengaruh pemberian pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil ubi
jalar (Ipomoea batatas L.).
2. Ada pengaruh pemberian paklobutrazol terhadap pertumbuhan dan hasil ubi
jalar (Ipomoea batatas L.).
3. Ada interaksi pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol terhadap
pertumbuhan dan hasil ubi jalar (Ipomoea batatas L.).
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data dalam penyusunan skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, dan diharapkan dapat pula
berguna untuk pihak-pihak yang berkepentingan dalam budidaya ubi jalar
(Ipomoea batatas L.)

Universitas Sumatera Utara

Botani Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA

Sistematika tanaman ubi jalar dalam Rukmana (1997) adalah sebagai
berikut :
Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Subdivisio

: Angiosperma

Kelas

: Dicotyledoneae

Ordo

: Convolvulales

Family

: Convolvulaceae

Genus

: Ipomea

Spesies

: Ipomoea batatas (L.)
Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di hara dalam tanah dan

akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) Akar penyerap hara berfungsi
untuk menyerap unsur-unsur hara yang ada dalam tanah, sedangkan akar lumbung
berfungsi sebagai tempat untuk menimbun sebagian makanan yang nantinya akan
terbentuk umbi. Kedalaman tanah akar tidak lebih dari 45 cm. Biasanya sekitar 15
persen dari seluruh akarnya yang terbentuk akan menebal dan membentuk akar
lumbung yang tumbuh agak dangkal. Ukuran umbi meningkat selama daun masih
aktif (Sonhaji, 2007).
Tanaman ubi jalar berbatang lunak, berbentuk bulat, dan teras bagian
tengah bergabus, batang ubi jalar beruas-ruas dan panjang satu ruas antara 1-3 cm
dan setiap ruas ditumbuhi daun, akar, dan tunas atau cabang. Panjang batang
utama beragam yaitu tergantung varietasnya, dan umumnya berkisar antara 2-3
meter untuk varietas ubi jalar merambat (Juanda dan Cahyono, 2000).

Universitas Sumatera Utara

Daun ubi jalar berbentuk bulat, menyerupai jantung (hati) atau jari tangan,
ditopang tangkai yang tegak. Tipe daun bervariasi yaitu rata, berlekuk dangkal
dan menjari, sedangkan ujung runcing atau tumpul. Warna daun dari hijau tua
sampai kekuningan, sedangkan warna tangkai daun dan tulang daun antara hijau
sampai ungu, sesuai warna batangnya (Sarwono, 2005).
Mahkota bunga menyatu membentuk terompet, berdiameter 3-4 cm,
berwarna merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau
ungu, menyerupai warna bunga mekar pagi (morning glory). Bunga mekar pada
pagi hari, dan menutup serta layu dalam beberapa jam. Penyerbukan dilakukan
oleh serangga. Biji berbentuk dalam kapsul, sebanyak 1-4 biji. Biji matang
berwarna hitam, bentuknya memipih, dan keras, dan biasanya memerlukan
pengausan (skarifikasi) untuk membantu perkecambahan (Rubatzky dan
Yamaguchi, 1998).
Buah pada tanaman ubi jalar berkotak tiga yang terbentuk setelah terjadi
penyerbukan. Satu bulan setelah terjadi penyerbukan buah ubi jalar sudah masak,
didalam buah terdapat biji yang sangat ringan. Biji buah memiliki kulit yang keras
yang akan digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif untuk
menghasilkan varietas ubi jalar yang baru (Juanda dan Cahyono, 2000).
Waktu yang diperlukan mulai dari bibit ubi jalar ditanam sampai dipanen
adalah sekitar 100-150 hari tergantung jenis ubi jalar dan keadaan lingkungan
tumbuhnya (Suparman, 2007).
Berat kering umbi adalah 16-40 % berat basah. Sebanyak 75-90 % dari
berat kering adalah karbohidrat (pati, gula, selulosa, hemiselulosa, dan pektin).

Universitas Sumatera Utara

Disamping karbohidrat, ubi jalar mengandung protein, lemak, dan mineral dapat
dilihat pada Tabel 1. sebagai berikut :
Tabel 1. Komposisi kimia ubi jalar dalam 100g umbi ubi jalar :
Senyawa
Komposisi
Energi (kj/100 gram)
71,1
Protein (%)
1,43
Lemak (%)
0,17
Pati (%
22,4
Gula (%)
2,4
Serat makanan (%)
1,6
Kalsium (mg/100 gram)
29
Fosfor (mg/100 gram)
51
Besi (mg/100 gram)
0,49
Vitamin A (mg/100 gram) 0,01
Vitamin B1 (mg/100 gram) 0,09
Vitamin C (mg/100 gram) 24
Air (gram)
83,3
Sumber :Hasbullah,2010
Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering dipraktekan adalah
dengan setek batang atau setek pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa setek pucuk
atau setek batang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.

Bibit berasal dari varietas atau klon unggul.

b.

Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih.

c.

Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan sehat,
normal, tidak terlalu subur.

d.

Ukuran panjang setek batang atau setek pucuk antara 20-25 cm, ruasruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar.

e.

Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.
Bahan tanaman (setek) dapat berasal dari tanaman produksi dan dari tunas-

tunas ubi yang secara khusus disemai atau melalui proses penunasan.

Universitas Sumatera Utara

Perbanyakan tanaman dengan setek batang atau setek pucuk secara terus-menerus
mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada generasi-generasi berikutnya.
Oleh karena itu, setelah 3-5 generasi perbanyakan harus diperbaharui dengan cara
menanam atau menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan (Kantor Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi MIG Corp, 2010).
Syarat Tumbuh
Iklim
Untuk budidaya ubi jalar, temperatur berkisar antara 15 sampai 33ºC
diperlukan siklus vegetatif. Dengan suhu optimal antara 20 hingga 25ºC.
Temperatur rendah pada malam mendukung pembentukan umbi-umbian, dan
temperatur tinggi pada siang hari mendukung perkembangan vegetatif.
Perkembangan umbi-umbian hanya terjadi pada kisaran 20 sampai 30ºC, optimum
25ºC dan umumnya berhenti dibawah 10º C (http:www.fao.org, 2008).
Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah
yang disukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubi jalar
tercapai pada musim kering (kemarau). Di tanah yang kering (tegalan) waktu
tanam yang baik untuk tanaman ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan
(http://www.tazar.co.id, 2010).
Tanah
Idealnya tanah harus gembur, mempunyai kedalaman lebih dari 25 cm dan
mempunyai drainase dangkal. Dalam memperoleh hasil yang baik, sifat-sifat
kimia tanah kurang membatasi dari pada sifat struktural. Sebagai contoh, di tanah
berpasir miskin sangat baik dalam menghasilkan umbi sedangkan pada tanah yang

Universitas Sumatera Utara

kaya tumbuh-tumbuhan subur dan sering menjadi akar besar dan tidak teratur.
Masalah lain termasuk kesulitan menggunakan mesin di tanah berbukit dan
drainase di tanah datar. Ubi jalar juga yang lebih suka tanah sedikit asam atau
netral, dengan pH yang optimal antara 5,5 dan 6,5. Tanah yang terlalu asam atau
alkali sering mendorong infeksi bakteri dan menghasilkan pengaruh negatif
(http:www.fao.org, 2008).
Ubi jalar dapat ditanam ditegalan atau sawah. Penyiapan lahan ditujukan
untuk menciptakan media tumbuh yang gembur dan subur. Tanah diolah dan
dibuat guludan dengan lebar 40-60 cm dan tinggi 25-30 cm . Jarak antar guludan
80-100 cm. Pada tanah berat (berlempung) untuk membuat guludan yang gembur
perlu ditambah 10 ton bahan organik/ha (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
( BPTP ) Sulawesi Selatan, 2010).
Kalium
Kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi
tanaman. Peranan utama kalium dalam tanaman ialah sebagai aktivator berbagai
enzim. Dengan adanya kalium yang tersedia dalam tanah menyebabkan:
a) Ketegaran tanaman terjamin
b) Merangsang pertumbuhan akar
c) Tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit
d) Memperbaiki kualitas bulir
e) Dapat mengurangi pengaruh kematangan yang dipercepat oleh posfor
f) Mampu mengatasi kekurangan air pada tingkat tertentu
Kekurangan Kalium menyebabkan :
a) Pertumbuhan kerdil

Universitas Sumatera Utara

b) Daun kelihatan kering dan terbakar pada sisi-sisinya.
c) Menghambat pembentukan hidrat arang pada biji.
d) Permukaan daun memperlihatkan gejala klorotik yang tidak merata
e) Munculnya bercak coklat mirip gejala penyakit pada bagian yang
berwarna hijau gelap.
Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat
kadar magnesium daun dapat menurun, kadang-kadang menjadi tingkat terendah
sehingga aktifitas fotosintesa terganggu (Abdul, dkk, 2000).
Kalium mempunyai fungsi antara lain : membentuk dan mengangkut
karbohidrat, sebagai katalisator dalam pembentukan protein, menetralkan reaksi
dalam sel terutama dari asam organik, menaikkan pertumbuhan jaringan
meristem, memperkuat tegaknya batang sehingga tidak roboh. Selain hal-hal di
atas kalium juga berperan meningkatkan kualitas umbi, mengaktifkan enzim baik
secara langsung maupun tidak langsung dan membantu perkembangan akar
(Rosmarkam dan Yuwono, 2001).
Fungsi Kalium antara lain adalah translokasi gula pada pembentukan pati
dan protein. Membantu membuka dan menutup stomata, memperbaiki ukuran dan
kualitas umbi, menambah rasa manis pada umbi dan membantu memproduksi
karbohidrat dalam jumlah yang besar (Novizan, 2002).
Pada dasarnya, kalium dalam tanah ditemukan dalam mineral-mineral
yang telah terlapuk dalam melepaskan ion-ion kalium. Ion-ion diabsorbsi pada
kation tertukar dan cepat tersedia untuk diserap tanaman. Kalium tersedia
terkumpul didalam tanah kering dimana tidak ada pencucian (Foth, 1991).

Universitas Sumatera Utara

Unsur kalium diperlukan tanaman untuk pembentukan karbohidrat
didalam umbi, untuk kekuatan daun, dan pembesaran daun. Tetapi pengaruhnya
terhadap pertumbuhan vegetatif tidak begitu nyata. Disamping itu unsur kalium
berpengaruh nyata terhadap peningkatan daya serap air pada tanaman sehingga
ketahanan terhadap hama dan penyakit, memperbesar umbi dan meningkatkan
daya simpan umbi (Ringkas, 2007).
Ketersediaan kalium diartikan sebagai kalium yang dibebaskan dari bentuk
tidak dapat dipertukarkan kebentuk yang dapat dipertukarkan, sehingga dapat
diserap tanaman. Berbagai faktor yang dipengaruhi ketersediaan kalium dalam
tanah untuk tanaman adalah peristiwa pembekuan dan pencairan, pembasahan dan
pengeringan, pH tanah dan pelapukan. Kalium diserap dalam bentuk K+ yang
monovalen. Berbeda dengan posfat dan nitrogen, kalium, tidak ikut menyusun
bagian tanaman, tetapi K menyusun 80% dari kation yang didapati dalam floem
dan transfor K berlangsung secra acropetal (Gardner dkk, 1991).
Pada tanaman ubi jalar,Rukmana (1997) menyatakan pemupukan kalium
pada ubi jalar dengan dosis anjuran 100 kg KCl/ha. Tanaman ubi jalar sangat
tanggap terhadap pemupukan kalium.
Paklobutrazol
Zat pengatur tumbuh tanaman (plant regulator) adalah senyawa organik
yang bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan
dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Yang dimaksud dengan inhibitor adalah
zat penghambat pertumbuhan pada tanaman, sering didapat pada proses
perkecambahan, pertumbuhhan pucuk atau dalam dormansi. Sejak tahun 1949,
inhibitor ini oleh para ahli fisiologi telah dikelompokkan kedalam zat pengatur

Universitas Sumatera Utara

tumbuh. Didalam tanaman, onhibitor menyebar disetiap organ tumbuh tanaman
tergantung dari jenis inhibitor itu sendiri (Abidin, 1993).
Paklobutrazol merupakan salah satu jenis ZPT golongan inhibitor yang
memiliki rumus empiric C15H20CIN3O. Menurut Wattimena (1988), paklobutrazol
termasuk zat pengatur tumbuh dari golongan retardan yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan metabolisme tanaman pada meristem sub apikal yang dapat
menghalangi

pemanjangan

sel, sehingga perpanjangan buku terhambat.

Mekanisme kerja paklobutrazol yaitu menghambat produksi giberelin dengan cara
menghambat oksidasi kaurene menjadi asam kaurenat, yang selanjutnya dapat
menyebabkan pengurangan kecepatan dalam pembelahan sel, pengurangan
pertumbuhan vegetatif dan secara tidak langsung akan mengalihkan asimilat ke
pertumbuhan reproduktif untuk pembentukan bunga dan perkembangan buah
(Andini dan Nanda, 2010).
Paklobutrazol, secara struktur berhubungan dengan turunan triazol yang
digunakan secara luas di bidang pertanian dan hortikultura sebagai zat
penghambat pertumbuhan tanaman dan fungisida. Paklobutrazol adalah senyawa
triazol yang diteliti secara intensif sebagai pengatur pertumbuhan tanaman yang
sangat efektif dalam bidang agronomi dan tanaman hias (Frederick and Jessica,
2003).
Paklobutrazol adalah zat pengatur tumbuh berbahan aktif Paklobutrazol,
tersedia dalam bentuk suspesi berwarna kuning kecoklat-coklatan mengandung
bahan aktif paklobutrazol 250 g/l, juga tersedia dalam bentuk tepung dengan
kandungan 500 g/kg. Paklobutrazol dalam bentuk suspensi dan tercampur dengan
air, sehingga aktifitas kandugan dapat diserap tanaman melalui akar dan daun,

Universitas Sumatera Utara

aplikasikan dapat dengan mudah melalui penyiraman disekeliling batang tanaman
maupun penyemprotan permukaan daun, dan dapat juga diberikan melalui infus
pada batang (Lubis, 2000).
Konsentrasi paklobutrazol yang diberikan berpengaruh nyata terhadap
tinggi tanaman, luas daun, klorofil daun, jumlah umbi per plot. Dari seluruh data
terlihat bahwa pengaruh nyata dari konsentrasi Paklobutrazol yang semakin tinggi
umumnya berpengaruh negatif kecuali pada jumlah klorofil daun. Pengaruh nyata
dari peningkatan konsentasi paklobutrazol mengakibatkan penurunan tinggi
tanaman, ukuran daun semakin mengecil sehingga luas daun lebih kecil tetapi
klorofil bertambah karena adanya pengurangan luas daun sehingga klorofil lebih
rapat menyebabkan jumlah klorofil lebih banyak dan paklobutrazol dapat memacu
fotosintesis klorofil (Ani, 2004).
Paklobutrazol berfungsi antara lain : mengontrol apikal dominan, memacu
pembungaan, menekan pertumbuhan tanaman/vigor tanaman dan meningkatkan
produksi. Pemberian paklobutrazol efektif diberikan melalui penyiraman ditanah.
Zat tersebut ditranslokasikan melalu jaringan xylem dan mencapai tunas pucuk.
Sistem vaskular sebelah titik tumbuh berfungsi sebagai penyimpan zat pengatur
tumbuh dan penghambat biosintesa asam giberelat sehingga pemanjangan tunas
terhenti. Hal ini akan meningkatkan : kandungan hormon sitokinin, kandungan
klorofil dan kandungan karbohidrat dalam jaringan tanaman dan meningkatkan
penyerapan mineral (Ringkas, 2007).
Penekanan pertumbuhan vegetatif ini terjadi karena Paklobutrazol
menghambat produksi giberelin endogen, sehingga akan mengurangi laju
perpanjangan tetapi pembentukan sel tetap, karena fungsi giberelin yang dihambat

Universitas Sumatera Utara

Paklobutrazol pada waktu pertumbuhan vegetatif hanya untuk perpanjangan sel,
jadi perlakuan Paklobutrazol ini mengurangi pemanjangan batang dan akibatnya
tinggi tanaman berukurang (Devis, et al., 1988).
Pada tanaman semusim, Ringkas (2007) menyatakan bahwa pada tanaman
kentang,

penyemprotan

paklobutrazol

melalui

daun

dengan

konsentrasi

0.125 g/l air dapat mengurangi panjang batang, luas daun, dan meningkatkan
produksi ubi jalar.

Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan masyarakat Desa Cengkeh Turi,
Binjai dengan ketinggian tempat ±25 m di atas permukaan laut, mulai bulan
Desember 2010 sampai Februari 2011.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah setek batang ubi jalar
sebagai objek yang diamati yaitu varietas A82, Pupuk Kalium, Paklobutrazol,
Pupuk Urea dan TSP sebagai pupuk dasar.
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah cangkul, hand sprayer, tali,
meteran, body sprayer, tugal, pacak sampel, timbangan, pacak perlakuan, gembor,
buku tulis, kalkulator, pena dan penggaris.
Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial
dengan perlakuan:
Faktor I adalah pemberian pupuk kalium, dengan 4 taraf yaitu :
K0 = 0 kg KCl/ha, 0 g KCl/tanaman
K1 = 50 kg KCl/ha, 1,25 g KCl/tanaman
K2 = 100 kg KCl/ha, 2,5 g KCl/tanaman
K3 = 150 kg KCl/ha, 3,75 g KCl/tanaman
Faktor II adalah pemberian paklobutrazol, dengan 4 taraf yaitu :
P0 = 0 g/l air
P1 = 0,0625 g/l air
P2 = 0, 125 g/l air

Universitas Sumatera Utara

P3 = 0.1875 g/l air
Sehingga didapat 16 kombinasi:
K0P1

K1P2

K2P1

K3P3

K0P3

K1P3

K2P2

K3P2

K0P2

K1P1

K2P0

K3P0

K0P0

K1PO

K2P3

K3P1

Jumlah ulangan

: 3 ulangan

Jumlah Plot

: 16 plot

Jumlah plot seluruhnya

: 48 plot

Jarak Tanam

: 25 cm

Panjang Plot

: 200 cm

Lebar Plot

: 50 cm

Jarak antar Blok

: 50 cm

Jarak atar Plot

: 100 cm

Jumlah tanaman per plot

: 6 tanaman

Jumlah sampel per plot

: 4 tanaman

Jumlah sampel seluruhnya : 192 tanaman
Jumlah seluruh tanaman

: 288 tanaman

Analisa Data
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam
berdasarkan model linear berikut:
Yijk = µ + i + j + k + (
Yijk

)jk + ijk

: Hasil pengamatan untuk unit percobaan ke

i dengan perlakuan pupuk

kalium ke j, perlakuan paklobutrazol ke k

Universitas Sumatera Utara

µ

(

: Nilai tengah perlakuan

i

: pengaruh blok pada taraf ke i

j

: Pengaruh pupuk kalium pada taraf ke - j

k

: Pengaruh perlakuan paklobutrazol pada taraf ke

k

) jk : pengaruh interaksi antara pupuk kalium pada taraf ke-j dan paklobutrazol

pada taraf ke - k
ijk

: galat perlakuan pada blok ke

i yang mendapat perlakuan pupuk kalium

pada taraf ke j ,dan paklobutrazol pada taraf ke

k.

Data hasil penelitian pada perlakuan yang berpengaruh nyata dilanjutkan
dengan uji beda rataan yaitu uji Duncan dengan taraf 5%.

Universitas Sumatera Utara

PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Areal
Areal penanaman yang digunakan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma
di areal tesebut. Kemudian lahan diolah dan digemburkan dengn menggunakan
cangkul dengan kedalaman olah kira-kira 20 cm. setelah itu dibuat plot-plot
dengan ukuran 200x50 cm dan jarak antar blok 50 cm. pada sekeliling daerah
dibuat parit drainase sedalam 30 cm untuk menghindari adanya genangan air di
sekitar areal penelitian.
Pembuatan Bedengan
Pembuatan bedengan dilakukan pada saat setelah dilakukan persiapan
lahan dengan ukuran 200x50 cm dengan jarak antar plot 100 cm dan jarak antar
blok 50 cm.
Persiapan Bahan Tanaman
Pengambilan setek pada pagi hari yaitu pada waktu kandungan air
maksimum agar tidak layu saat disimpan sebelum penanaman. Panjang setek
batang adalah 20-25 cm dengan sekitar 6-8 ruas.
Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan pada saat tanam. Pupuk yang diberikan sesuai
dengan dosis anjuran kebutuhan pupuk ubi jalar yaitu Urea 200 kg/ha,
TSP 50 kg/ha. Pupuk dimasukkan dalam larikan dan ditutup kembali.
Penanaman
Penanaman setek dilakukan dengan ditanam secara mendatar atau agak
miring dengan sudut 450 sedalam 5-10 cm, dengan sekurangnya tiga atau empat

Universitas Sumatera Utara

buku dibenamkan ke dalam tanah dengan jarak tanam 25 cm. Penanaman
dilakukan pada minggu ke 2.
Aplikasi Pupuk Kalium
Pupuk kalium diaplikasikan sebanyak dua kali yaitu dilakukan pada saat
tanam

dan

2

MST

yaitu

0

g

KCl/tanaman,

1.25

g

KCl/tanaman,

2.5 g KCl/tanaman, 3.75 g KCl/tanaman. Aplikasi pertama dengan 1/3 dosis dan
aplikasi kedua dengan 2/3 dosis. Pupuk dimasukkan dalam tugal dan ditutup
kembali.
Aplikasi Paklobutrazol
Paklobutrazol diaplikasikan sebanyak dua kali yaitu pada saat tanaman
mengalami fase vegetatif sekitar umur 3 MST dan pada awal fase generatif yaitu
sekitar umur 6 MST yaitu 0 g/l air, 0.0625 g/l air, 0.125 g/l air, 0.1875 g/l air
dengan cara disemprot pada seluruh bagian daun tanaman secara merata sesuai
perlakuan masing-masing sampai tanaman basah. Dilakukan kalibrasi terlebih
dahulu.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan. Penyiraman
dilakukan pagi atau sore hari bila tidak ada hujan.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada setek yang rusak atau tidak tumbuh
setelah 3

MST. Apabila dilakukan penyulaman lebih dari 3 MST maka

pertumbuhan tanaman ubi jalar tidak seragam.

Universitas Sumatera Utara

Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma
untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara dalam tanah.
Penyiangan dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan. Pembumbunan
dilakukan agar umbi dapat terbentuk secara sempurna. Pembumbunan dilakukan
sesuai yang telah dikerjakan.
Pengangkatan Batang
Pengangkatan batang bertujuan mencegah terbentuknya umbi-umbi kecil.
Pengangkatan atau pembalikan batang dilakukan pada umur 50 HST atau
pengangkatan batang dilakukan berdasarkan pengamatan

adanya akar yang

tumbuh pada ruas-ruas batang.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida seperti
Curacron 500 EC atau Matador 25 dengan dosis 2 cc/liter air sedangkan
pengendalian penyakit dilakukan dengan penyemprotan fungisida Dithen-45
dengan dosis 3 g/liter air. Pengendalian dilaksanakan sesuai yang telah dikerjakan.
Panen
Panen dilakukan pada saat ubi jalar berumur 12 MST dengan kriteria
panen dapat dilihat dengan warna daun mulai menguning dan kemudian rontok.
Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga ke akarnya. Tanaman
dikering anginkan dan kemudian dibersihkan dari kotoran-kotoran yang
menempel. Umbi dipotong dari batang tanaman.

Universitas Sumatera Utara

Peubah Amatan
Pertambahan panjang tanaman (cm)
Pertambahan panjang tanaman diukur mulai pangkal batang (diatas
permukaan tanah) hingga ujung yang diluruskan, dan dilakukan pada 1 MST
sampai 8 MST yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 MST.
Panjang umbi per sampel (cm)
Panjang umbi diukur dari pangkal umbi sampai ujung umbi menggunakan
meteran dan dilakukan setelah panen.
Jumlah umbi per sampel (umbi)
Jumlah umbi per sampel dihitung dengan menghitung Jumlah umbi setelah
panen.
Bobot umbi per sampel (g)
Bobot umbi per sampel ditimbang dengan timbangan dan dilakukan
setelah panen.
Rataan bobot umbi (g)
Rataan bobot umbi dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rataan bobot umbi = Bobot umbi
Jumlah umbi
Bobot umbi per plot (g)
Bobot umbi per plot ditimbang dengan timbangan dan dilakukan setelah
panen.
Bobot biomassa tanaman (g)
Bobot biomassa tanaman per sampel ditimbang dengan timbangan dan
dilakukan setelah panen.

Universitas Sumatera Utara

Lilit umbi per sampel (cm)
Lilit umbi per sampel diukur setelah panen dengan menggunakan meteran.
Indeks panen
Indeks panen dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Indeks panen =

Bobot umbi
Bobot biomassa tanaman

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pertambahan Panjang Tanaman (cm)
Berdasarkan hasil analisis statistik pada Lampiran 8-21, diketahui bahwa
perlakuan pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang
tanaman 4 dan 7 MST, perlakuan paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap
pertanbahan panjang tanaman 4 dan 6 MST. Interaksi perlakuan pupuk kalium
dan paklobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan panjang
tanaman.
Rataan