Metode Estimasi Data Panel

daerah baik dari segi wilayahnya jelas berbeda. Persamaan regresinya dapat dirumuskan sebagai berikut : y ti = a + bx 1 it + e it Untuk i = 1,2 ..,N dan t = 1,2....,T, dimana N adalah jumlah daerah cross section dan T adalah jumlah periode waktunya. Dari common effects model ini akan dapat dihasilkan N+T persamaan, yaitu sebanyak T persamaan cross section dan banyaknya N persamaan time series. 2. Fixed Effects Model FEM Fixed Effects merupakan metode dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. Metode ini mengasumsikan bahwa koefisien regresi slope tetap antar daerah dan antar waktu, namun intersepnya berbeda antar daerah namun sama antar waktu time invariant. Namun metode ini membawa kelemahan yaitu berkurangnya derajat kebebasan degree of freedom yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Persamaan regresinya sebagai berikut : y it = a it + bX it + gi∑ D i + e it untuk i = 1,2....,N dan t = 1,2...,T, dimana N adalah jumlah daerah cross section dan T adalah jumlah periode waktunya. 3. Random Effects Model REM Model Random Effects ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect perbedaan intesep diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model Random Effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model ECM atau teknik Generalized Least Square GLS.

H. Uji Metode Estimasi Data Panel

Sebelum menentukan metode estimasi data panel yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka harus dilakukan beberapa pengujian. Untuk menentukan apakah model panel data dapat diregresi dengan metode common effect model, metode Fixed Effect FE atau metode Random Effect RE, maka dilakukan uji-uji sebagai berikut: 1. Uji Chow Untuk mengetahui model mana yang lebih baik dalam pengujian data panel, bisa dilakukan dengan penambahan variabel dummy sehingga dapat diketahui bahwa intersepnya berbeda dapat di uji dengan uji statistik F. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel metode Fixed Effect lebih baik dari regresi model data panel tanpa variabel dummy atau metode Common Effect. Adapun hipotesis dari Uji Chow sebagai berikut : H0 = Model Common Effect H1 = model Fixed Effect Untuk membuktikan apakah terbukti atau tidak antara Common Effect dan Fixed Effect. Apabila hasil uji spesifikasi ini menunjukkan probabilitas Chi-Square lebih dari 0,05 maka model yang dipilih adalah Common Effect. Sebaliknya dipakai adalah fixed effect. Ketika model yang terpilih adalah fixed effect maka perlu dilakukan uji lagi, yaitu Uji Hausman untuk mengetahui apakah sebaiknya memakai fixed effect model FEM atau random effect model REM. 2. Uji Hausman Uji Hausman digunakan untuk memilih antara metode Fixed Effect FE dan Random Effect RE lebih baik dari metode Cammon Eiffect. Uji Hausman ini didasarkan pada ide bahwa Least Squares Dummy Variables LSDV dalam metode Fixed Effect dan Generalized Least Square GLS dalam metode Random Effect adalah efisien sedangkan Ordinary Least Square OLS dalam metode Common Effect tidak efisien. Adapun hipotesis Uji Hausman sebagai berikut : H0 = Random Effect H1 = Fixed Effect Untuk membuktikan apakah terbukti atau tidak antara Random Effect dan Fixed Effect. Uji spesifikasi hausman membandingkan model Fixed, Common, dan Random di bawah hipotesis nol yang berati bahwa efek individual tidak berkolerasi dengan regresi dalam model Hausman. Jika tes Hausman tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan p 0,05 itu mencerminkan bahwa random estimator tidak aman bebas dari bias, dan karena itu lebih dianjurkan kepada fixed effect disukai daripada efek estimator tetap.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN UPAH MINIMUM KABUPATEN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN KABUPATEN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

0 6 23

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Alokasi Belanja Modal (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Periode Tahun 2010-2014).

0 4 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Alokasi Belanja Modal (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Periode Tahun 2010-2014).

0 3 24

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Alokasi Belanja Modal (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Periode Tahun 2010-2014).

0 3 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI BELANJA MODAL (STUDI EMPIRIS PADA Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal (Studi empiris pada pemerintah kabupaten / kota di provinsi Jawa Tengah).

0 3 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALOKASI BELANJA MODAL (STUDI EMPIRIS Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal (Studi empiris pada pemerintah kabupaten / kota di provinsi Jawa Tengah).

0 2 13

PENDAHULUAN Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal (Studi empiris pada pemerintah kabupaten / kota di provinsi Jawa Tengah).

0 3 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alokasi Belanja Modal Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota di Indonesia).

0 0 18

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran di provinsi Jawa Timur tahun 2011-2014 COVER

0 0 14

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alokasi Belanja Modal Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagaivariabel Moderasi

0 0 18