9 2.
Dapat digunakan sebagai titik tolak untuk melaksanakan penelitian sejenis secara lebih mendalam dan dalam lingkup yang lebih luas.
3. Secara praktis hasil penelitian ini dapat memberi masukan pada dinas-
dinas atau instansi-instansi terkait sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijaksanaan baru.
E. LANDASAN TEORI 1. BATASAN KONSEP
a. Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi ialah memeberikan makna kepada stimulus inderawi. Menurut Luthans, persepsi itu adalah lebih kompleks dan luas kalau dibandingkan
dengan penginderaan.
Walaupun persepsi
sangat tergantung
pada penginderaan
data, proses
kognitif barangkali
bisa menyaring,
menyederhanakan, atau mengubah secara sempurna data tersebut. Dengan kata lain proses persepsi dapat menambah, dan mengurangi kejadian
kenyataannya yang diinderakan oleh seseorang Miftah Thoha, 1983:40. Persepsi merupakan suatu penilaian, sebagai persiapan untuk perilaku
konkrit dan nilai-nilai itu dengan melalui emosi, motivasi dan ekspektasi akan mempengaruhi persepsi, dan nilai-nilai yang berbeda juga mempengaruhi
persepsi perilaku tersebut. Dalam memandang sesuatu hal, baik itu benda, perbuatan atau sesuatu yang lain, kita selalu mempunyai pendapat atau
10 pandangan tersendiri yang mungkin berbeda dengan pendapat orang lain. Hal
tersebut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik eksternal maupun internal. Karena persepsi juga merupakan sebuah internal yang dilakukan oleh
individu untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal.
Persepsi kental dengan ekspresi dalam menanggapi segala rangsangan atau stimulus dari luar individu. Pengertian persepsi itu sendiri adalah
pengalaman tentang obyek peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menampilkan informasi dan menafsirkan pesan
Rahmad,1992:51. Persepsi disini adalah hal yang mampu memberikan makna terhadap
rangsangan atau stimulus inderawi yang ditentukan oleh faktor fungsional maupun faktor struktural. Faktor fungsional berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu, cara berfikir dan hal-hal lain termasuk juga faktor personal yang turut berperan memberi persepsi. Faktor struktural berasal dari
stimulus fisik dan efek-efek syaraf yang ditimbulkan pada sisitem syaraf individu.
Persepsi timbul karena adanya dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal antaranya tergantung pada proses pemahaman sesuatu
termasuk di dalamnya sistem nilai, tujuan, kepercayaan dan tanggapannya terhadap hasil yang dicapai. Faktor-faktor eksternal yang memepengaruhi
persepsi seseorang adalah sebagai berikut : 1.
Faktor lingkungan, yaitu warna, bunyi, sinar, dapat juga ekonomi, sosial, maupun politik.
11 2.
Faktor konsepsi, yaitu pendapat dan teori seseorang tentang manusia dengan segala tindakannya.
3. Faktor yang berkaitan dengan konsep seseorang tentang dirinya sendiri,
kadang seseorang menganggap dirinya selalu baik sedang orang lain selalu kurang baik atau sebaliknya.
4. Faktor yang berhubungan dengan motif dan tujuan, berkaitan dengan
dorongan dan tujuan seseorang untuk menafsirkan suatu rangsangan. 5.
faktor pengalaman masa lampau, pengalaman dan latar belakag kehidupan seseorang pada waktu kecil akan menentukan kepribadiannya dan
mempengaruhi perilakunya. Wijaya, 1986 dalam Miftah Thoha, 1983:142.
Persepsi yang dimiliki seseorang individu terhadap sesuatu akan mempengaruhi tingkah laku individu tersebut terhadap sesuatu tadi. Jadi
tingkah laku seseorang selalu didasarkan atas makna sebagai hasil persepsi terhadap lingkungannya di mana dia hidup. Apa yang dilakukan dan mengapa
seseorang melakukan atau tidak melakukan atas berbagai hal selalu didasarkan pada batasan-batasan menurut pendapatnya sendiri secara selektif.
Persepsi meliputi semua proses yang dilakukan seseorang dalam memahami informasi mengenai lingkungannya. Proses pemahaman ini
melalui penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Dalam penelitian ini akan di teliti mengenai persepsi masyarakat terhadap peranan Puskesmas dalam
pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Peranan