Persepsi Pelajar Terhadap Fenomena Indomie Goreng Cabe Ijo (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-Tebakan yang ditayangkan di Televisi)

(1)

PERSEPSI PELAJAR TERHADAP

FENOMENA INDOMIE GORENG CABE IJO

(Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta

Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng

Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-tebakan yang ditayangkan di Televisi)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh:

Denni Sulastri Tarihoran

110922017

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama : Denni Sulastri Tarihoran NIM : 110922017

Departemen : Ilmu Komunikassi

Judul Skripsi : Persepsi Pelajar Terhadap Fenomena Indomie Goreng Cabe Ijo (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-Tebakan yang ditayangkan di Televisi)

Medan, Juni 2013 Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Drs. Safrin, M.Si Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP. 196100011987011001 NIP. 195102191987011001

Dekan FISIP USU

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP. 196805251992031002


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : Denni Sulastri Tarihoran NIM : 110922017

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Persepsi Pelajar Terhadap Fenomena Indomie Goreng Cabe Ijo (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-Tebakan yang ditayangkan di Televisi)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji : ( )

Nip.

Penguji : ( )

Nip.

Penguji Utama : ( )

Nip.

Ditetapkan di : Tanggal :


(4)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

berrsedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Denni Sulastri Tarihoran NIM : 110922017

Tanda Tangan: ………. Tanggal: Juni 2013


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Persepsi Pelajar terhadap Fenomena Indomie Goreng Cabe Ijo (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-tebakan yang ditayangkan di Televisi).

Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini mengingat terbatasnya waktu, pegetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang nantinya berguna pada waktu yang akan datang.

Dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak dukungan, bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih dari hati yang terdalam penulis persembahkan kepada kedua orangtua saya, yaitu ayah saya Amran Tarihoran dan ibunda saya Dorita br. Pardede yang selalu ada untuk membimbing, memberikan semangat, cinta dan kasih sayang serta doa yang tak pernah putus untuk menjadikan kami anak yang baik. Terima kasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada saudara penulis yaitu Bang Hotlan, Kak Mitha, Yesy dan Titin yang telah banyak memberikan kebaikan, dukungan dan semangat untuk membantu peneliti menggapai gelar sarjana. Buat Kak Linda juga, Grace Anabella dan adek Jegess terimakasih buat motivasinya.

Dengan segala kerendahan hati, tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi dan Ibu Dra. Dayana, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi.


(6)

3. Bapak Drs. Safrin, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah banyak membantu saya, meluangkan waktu, memberi masukan dan saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Seluruh dosen / staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, khususnya para Dosen Departemen Ilmu Komunikasi. Terima kasih yang tulus penulis sampaikan atas jasa-jasa yang telah diberikan selama perkuliahan.

5. Kak Maya dan Kak Icut yang telah membantu segala sesuatu yang berhubungan dengan proses administrasi perkuliahan penulis.

6. Bapak Kepala Sekolah dan Bapak Wakil Kepala Sekolah SMA Swasta Budi Murni 2 Medan, beserta para siswa-siswi yag telah mengisi kuesioner.

7. Sahabat-sahabat ekstensi 2011 Illmu Komunikasi Kak Rossa, Lidya, Lenwi Nency, Kak Indah, Tere, Nurwelis, Atoy, Bang Haris, Bg Agus, Hanafi, Wuri, Tira, Nayla, Iin, Marta, kak Ita, Kak Nabila, Ando. Terima kasih atas semua dukungan dan semangatnya.

8. Kakanda Alex Unedo Pakpahan, terimakasih atas semua bantuan, semangat dan dukungannya.

9. Sahabat tersayang dan seperjuangan Siska, Triyanti, Helen, Mei, Dwi, Efin, Tyara, Efni, Marlina, Mardyana terimakasih atas waktu, canda tawa dan motivasinya.

10.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut membantu kelancaran penyelasaian skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2013

Penulis


(7)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Denni Sulastri Tarihoran NIM : 110922017

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-ekslusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Persepsi Pelajar Terhadap Fenomena Indomie Goreng Cabe Ijo (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-Tebakan yang ditayangkan di Televisi) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya


(8)

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan Pada Tanggal : Juni 2013

Yang Menyatakan


(9)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Persepsi Pelajar terhadap Fenomena Indomie Goreng Cabe Ijo (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-tebakan yang ditayangkan di televisi). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dikalangan pelajar khususnya siswa-siswi SMA Budi Murni 2 Medan terhadap tayangan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo versi tebak-tebakan di televisi.

Teori-teori yang digunakan dan dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Teori Media Massa, Teori S-O-R dan Teori persepsi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Perancangan alat ukur adalah Kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar SMA Budi Murni 2 Medan yang terdaftar aktif di kelas X dan kelas XI yang berjumlah 539 orang. Untuk menentukan jumlah sampel maka digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel sebanyak 84 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu Proportional Stratifiet Random Sampling dan Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, yaitu teknik penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan mereka tertarik pada tayangan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo versi tebak-tebakan di televisi. Lebih dari setengah responden pernah menonton dan menyaksikan tayangan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo di televisi dengan persentase (58,3%) dan menyatakan sering menonton dan menyaksikan tayangan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo sebesar (36,9%). Kebanyakan responden juga menyatakan bahwa responden memberikan perhatian khusus ketika menonton iklan Indomie Goreng Cabe Ijo.

Hasil penelitian juga menggambarkan kebanyakan responden menyatakan bahwa mereka tertarik setelah menyaksikan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo versi tebak-tebakan di televisi. Sebagian besar responden menyatakan musik atau jingle iklan Indomie Goreng Cabe Ijo yang ditampilkan di televisi menarik, durasi penayangan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo versi tebak-tebakan selama 30 detik sudah menarik. Dan responden mampu serta dapat menginterpretasikan adegan dalam tayangan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo versi tebak-tebakan di televisi.

Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa hampir seluruh responden terpengaruh untuk membeli dan ingin mencoba. Hal yang mendorong responden untuk mencoba Indomie Goreng Cabe Ijo adalah karena kehadiran iklan di televisi dengan persentase (54,7%). Namun sangat disayangkan karena hampir dari setengah responden menyatakan ketidaksesuaiannya tayangan iklan di televisi dengan produknya yaitu rasanya tidak sepedas keaslian cabe ijonya dan tampilan warnanya tidak sehijau seperti yang di tayangkan di televisi.


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 11

I.3 Pembatasan Masalah ... 11

I.4 Tujuan Penelitian ... 12

I.5 Manfaat Penelitian ... 12

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori ... 13

II.1.1 Komunikasi ... 13

II.1.1.1 Pengertian Komunikasi ... 13

II.1.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi ... 15

II.1.1.3 Proses Komunikasi ... 16

II.1.1.4 Tujuan Komunikasi ... 17

II.1.1.5 Model Komunikasi ... 17

II.1.2 Komunikasi Pemasaran ... 17

II.1.2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran ... 17

II.1.2.2 Sarana-Sarana Komunikasi Pemasaran ... 20

II.1.2.3 Peran Komunikasi Pemasaran ... 20

II.1.3 Komunikasi Massa ... 21

II.1.3.1 Pengertian Komunikasi Massa ... 21

II.1.3.2 Proses Komunikasi Massa ... 23

II.1.3.3 Fungsi Komunikasi Massa ... 24

II.1.3.4 Jenis-jenis Efek Komunikasi Massa ... 25

II.1.4 Media Massa ... 26

II.1.4.1 Pengertian Media Massa ... 26

II.1.4.2 Karakteristik Media Massa ... 27

II.1.4.3 Peran Media Massa ... 27

II.1.4.4 Efek Media Massa ... 28


(11)

II.1.5 Iklan ... 29

II.1.5.1 Pengertian Iklan ... 29

II.1.5.2 Jenis-jenis Iklan ... 31

II.1.5.3 Fungsi Iklan ... 32

II.1.5.4 Tujuan Iklan ... 33

II.1.6 Televisi ... 33

II.1.6.1 Pengertian Televisi ... 33

II.1.6.2 Sejarah Televisi ... 35

II.1.6.3 Perkembangan Televisi di Indonesia ... 36

II.1.6.4 Sifat-Sifat Televisi ... 37

II.1.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Televisi ... 37

II.1.7 Teori S-O-R ... 39

II.1.8 Persepsi ... 42

II.2 Kerangka Konsep ... 44

II.3 Variabel Penelitian ... 46

II.4 Defenisi Operasional ... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 49

III.1.1 Sejarah Yayasan SMA Budi Murni 2 Medan ... 49

III.1.2 Visi, Misi dan Tujuan SMA Budi Murni 2 Medan ... 51

III.1.3 Struktur Organisasi Sekolah ... 52

III.2 Metode Penelitian ... 53

III.3 Populasi dan Sampel ... 53

III.3.1 Populasi ... 53

III.3.2 Sampel ... 54

III.4 Teknik Pengumpulan Data ... 56

III.5 Teknik Analisis Data ... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ... 58

IV.1.1 Tahap Awal ... 58

IV.1.2 Pengumpulan Data ... 58

IV.1.3 Pengolahan Data ... 58

IV.2 Analisis Tabel Tunggal ... 59

IV.2.1 Karakteristik Responden ... 60

IV.2.2 Tayangan Iklan Indomie Goreng Cabe Ijo ... 61

IV.2.3 Persepsi ... 78

IV.3 Pembahasan ... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan ... 90

V.2 Saran ... 91 DAFTAR PUSTAKA


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Variabel Penelitian 46

3.2 Daftar Populasi 53

3.3 Sampel Penelitian 55

4.4 Usia 60

4.5 Jenis Kelamin 60

4.6 Lama Menonton Televisi Setiap Hari 61 4.7 Ketertarikan Menonton Iklan di Televisi 62 4.8 Pengetahuan Terhadap Produk Indomie Goreng Cabe Ijo 62 4.9 Frekuensi Menonton dan Menyaksikan Tayangan Iklan 63 4.10 Frekuensi Menonton Iklan Indomie Goreng Cabe Ijo

Dalam Sehari 64

4.11 Gambar Serta Warna Pada Iklan Indomie Goreng Cabe Ijo 65 4.12 Bentuk Dari Tampilan Produk Indomie Goreng Cabe Ijo 65 4.13 Bentuk Dari Akting Model Dalam Iklan Indomie

Goreng Cabe Ijo 66

4.14 Ketertarikan Pada Tampilan Iklan Dengan Produk dan

Kegunaannya 67

4.15 Terpengaruh Untuk Membeli Indomie Goreng Cabe Ijo 68 4.16 Pemahaman Terhadap Maksud Tujuan Iklan Indomie

Goreng Cabe Ijo 69

4.17 Keinginan Untuk Mencoba Setelah Menyaksikan

Iklan di Televisi 69

4.18 Kesesuaian Produk Dengan yang ditayangkan di Televisi 70 4.19 Ketertarikan Terhadap Bahasa Yang Dipergunakan

Dalam Iklan 71

4.20 Pemahaman Terhadap Bahasa Yang Digunakan Pada Iklan 72 4.21 Kecukupam frekuensi Penayangan 72 4.22 Intensitas Penayangan Iklan Indomie Goreng Cabe

Ijo Memadai 73

4.23 Ketertarikan Terhadap Durasi Penayangan Iklan 74 4.24 Pengetahuan Terhadap Slogan Iklan 75 4.25 Pengaruh Slogan Iklan Indomie Goreng Cabe Ijo Pada

Responden 75

4.26 Ketertarikan Terhadap Musik/Jingle Iklan 76 4.27 Kejelasan Penataan Suara Musik/Jingle Iklan 77 4.28 Kualitas Produk Indomie Goreng Cabe Ijo 78 4.29 Indomie Goreng Cabe Ijo Aman Untuk Dikonsumsi 79 4.30 Pengetahuan Terhadap Produk Indomie Sejenis Lainnya 79 4.31 Perbedaan Indomie Goreng Cabe Ijo Dengan Produk

Sejenis Lainnya 80

4.32 Hal Yang Mendorong Untuk Ingin Mencoba 81 4.33 Perhatian Khusus Ketika Menonton Iklan 82


(13)

4.34 Ketertarikan Setelah Menyaksikan Iklan di Televisi 83

4.35 Kemampuan Mengingat Iklan 84

4.36 Pengaruh Merek Terhadap Ketertarikan Responden 84 4.37 Kemampuan Menginterpretasikan Adegan Iklan 85 4.38 Mempelajari Yang Baik Dan Buruk Dalam Kebutuhan Pangan 86


(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 2.1 Empat Elemen Dasar Marketing Communicatin Mix 19

2.2 Teori S-O-R 41

2.3 Kerangka Konsep 45 3.4 Struktur Organisasi Sekolah 52


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuisoner Lampiran II Fotron Cobol

Lampiran III Surat Permohonan Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lampiran IV Surat Balasan dari SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Lampiran V Biodata


(16)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Fenomena dewasa ini menunjukkan dunia periklanan Indonesia semakin terus berkembang. Hal ini terbukti dari konsumen yang terlalu banyak disuguhi iklan, bahkan dapat dikatakan informasi produk dan jasa yang diterima konsumen sangat banyak. Berbagai macam konsep dan kreatifitas iklan disuguhkan diantaranya untuk mencuri kesadaran konsumen atas suatu produk/jasa, menumbuhkan sikap terhadap iklan maupun merek dan lain sebagainya.

Iklan adalah suatu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkaunya yang luas. Iklan juga menjadi instrument promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan pada masyarakat luas (Morissan, 2010:18).

Iklan juga merupakan sarana yang menyediakan informasi dan alasan untuk membantu mereka memutuskan cara untuk menikmati kemakmuran mereka. Iklan juga dapat memperkenalkan efisiensi ke dalam ekonomi dengan cara menciptakan perbandingan alternatif-alternatif barang dagangan. Efisiensi juga muncul ketika iklan memberitahu konsumen tentang adanya produk dan jasa yang unggul dan lebih murah (Vivian, 2008:365-366). Pada dasarnya iklan bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi khalayak dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Iklan yang baik dapat menciptakan ketertarikan, persepsi yang baik dan citra yang baik, bahkan dapat mem-positioning-kan produk kita di tengah-tengah persaingan (Rangkuti, 2001:172).

Periklanan seringkali menjadi perhatian karena selain posisinya yang strategis yang mampu menjangkau konsumen secara luas juga memerlukan biaya yang cukup besar. Iklan adalah salah satu cara untuk mengajarkan atau menginformasikan kepada orang-orang tentang produk kita. Melalui iklan ini kita dapat mengkomunikasikan apa dan bagaimana produk kita tersebut, bagaimana produk itu dapat memenuhi kebutuhan konsumen, berapa harganya dan dimana ia


(17)

dapat diperoleh. Iklan ini dapat kita gunakan sebagai alat untuk mendiferensiasi produk dan mengembangkan citra di mata konsumen (Rangkuti, 2001:171).

Iklan juga menggunakan banyak jasa selebriti guna untuk menarik perhatian konsumen, memperkuat kredibilitas dan membangun citra sebuah merek. Promosi sebuah produk oleh selebriti adalah metode efektif untuk menciptakan nilai, pengakuan, dan meningkatkan value pada konsumen. Dalam iklan televisi, selebriti sering digunakan untuk membujuk anak mencoba makanan tertentu, ternyata anak-anak pun tak luput terkena pengaruhnya. Promosi selebriti terhadap produk makanan mendorong anak lebih banyak menyantap produk tersebut, anak-anak juga cenderung memakan produk tersebut lebih banyak ketika mereka melihat sang selebriti di TV dalam konteks berbeda / artis di luar konteks promosi(http://food.detik.com/read/2013/03/11/160518/2191573/1345/terbuktipro mosi-produk-oleh-selebriti-dorong-anak-ngemil-junk-food?d991104284top).

Sebagian besar orang menilai iklan itu membosankan. Kita boleh saja membenci iklan, karena iklan dianggap sebagai pengganggu ketika sedang serius menikmati suatu acara atau program maupun berita. Namun iklan juga ibarat darah yang menghidupi suatu media massa, karena iklanlah yang memuat media massa dapat tetap hidup dan bertahan, khususnya pada media televisi.

Pemasaran harus di barengi dengan kegiatan promosi. Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, dan arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swatsha,1996:237). Melalui promosi konsumen menyadari adanya suatu produk (product) dengan harga tertentu (price). Serta mendapatkan informasi mengenai tempat dimana produk tersebut dapat diperoleh (place). Dan melalui promosi (promotion), konsumen dapat terlebih dahulu mempertimbangkan segala aspek mulai dari segi harga hingga kualitas produk yang akan dibeli. Merek sebagai salah satu atribut produk dipandang penting karena dapat menyampaikan atribut, makna dan manfaat yang diperoleh dengan menggunakan produk bersangkutan serta pada saat yang bersamaan dapat menciptakan image bagi produk tersebut (Morissan, 2010:76).


(18)

Salah satu peran penting dari iklan yang terkait dengan strategi merek adalah fungsinya yang penting dalam penciptaan dan pemeliharaan brand extension. Brand extension adalah segala usaha yang digunakan untuk menyukseskan penggunaan brand/merek (Prisgunanto, 2006:90). Brand Extension juga dapat melebarkan merek dari produk yang sudah ada atau layanan yang kita miliki untuk dibuat merek-merek baru yang sejalan dengan merek induknya. Jadi, prinsipnya bukan meninggalkan apa yang sudah ada untuk mencapai apa yang belum pasti, tetapi dipertahankan apa yang sudah ada, kemudian dari situ kembangkan sesuatu yang jauh lebih besar ini disebut sebagai “Brand Extension” (http://erryk-kusbandhono.blogspot.com/2012/03/brand-extension.html).

Keberadaan merek dalam ingatan konsumen yaitu dengan tujuan membedakan produk satu dengan produk yang lain atau produk-produk pesaing. Dengan adanya keberadaan merek dalam ingatan konsumen, maka yang diharapkan konsumen lebih mengerti akan merek, tetapi dengan berjalannya waktu konsumen juga akan ingin lebih mengerti mengenai merek, karena merek hanya suatu identitas, yang lebih penting adalah mengenai nilai produk dan kualitas yang ada produk tersebut untuk pemenuhan kebutuhan konsumen yang diharapkan. Nilai suatu produk juga berkaitan erat dengan manfaat fungsional, praktek pembelian, dan penggunaan merek tersebut. Suatu perusahaan untuk mencapai keberhasilan dengan menjaga citra dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, sehingga dapat mencapai tujuan dengan baik.

Media massa adalah media yang paling sering digunakan dalam penyebaran informasi kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi. Seperti halnya televisi, memiliki kelebihan dalam menyampaikan pesan dibanding dengan media massa lainnya. Televisi diibaratkan seperti menyihir banyak orang, baik tua maupun muda yang bersedia menghabiskan waktunya untuk berlama-lama duduk di depan layar kaca untuk melihat berbagai program acara yang ditayangkan, seperti film, sinetron, hiburan, berita, talkshow, iklan masyarakat dan sebagainya.

Televisi sebagai salah satu media massa elektronik selain radio saat ini dipandang memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan media massa lainnya. Kemampuan media massa televisi yaitu mampu menampilkan gambar, gerak dan


(19)

suara sekaligus, sehingga televisi memiliki potensi yang cukup praktis sebagai media iklan yang sangat besar karena diminati oleh orang banyak, karena hampir keseluruhan aktivitas dan kegiatan khalayak selalu dipengaruhi oleh televisi yakni dengan menonton program-program acara yang dikemas oleh pihak televisi. Saat khalayak sedang menyaksikan program-program acara tersebut maka disinilah iklan mengambil kesempatan dalam menampilkan produk yang akan dipasarkan. Apalagi semenjak bermunculannya televisi swasta di Indonesia dengan segudang program acara tersaji secara khusus dihadapan pemirsanya, seperti RCTI, SCTV, MNC TV, ANTV, TRANS TV, TRANS 7, INDOSIAR, METRO TV, GLOBAL TV, TV ONE semakin memberikan jalan bagi kegiatan periklanan.

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam - putih) maupun berwarna. Televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan” (http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi).

Televisi mempunyai sifat istimewa, karena merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Bisa bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan. Dengan layar yang relatif kecil diletakkan disudut ruangan rumah, televisi menciptakan suasana tertentu dimana para pemirsanya duduk dengan santai tanpa kesengajaan untuk mengikutinya. Informasi yang disampaikan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat jelas secara visual (Kuswandi, 1996:5).

Belanja iklan media di Indonesia sepanjang tahun 2012 mencapai angka Rp 107 triliun menurut Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Harris Thajeb. Diperkirakan belanja iklan di media massa hingga akhir tahun 2013 mencapai angka Rp 124 triliun atau mengalami peningkatan sekitar 16% menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I). Menurut Harris, belanja iklan yang diperkirakan mencapai Rp124 triliun, diperkirakan akan diserap media TV sebesar 65%-67%, koran 28%-30%, dan sisanya media lain termasuk iklan luar ruang. Persentase target peningkatan belanja iklan media di Indonesia tersebut lanjutnya, sejalan dengan mulai banyaknya iklan kampanye. Iklan kampanye tersebut ujarnya, diperkirakan akan makin besar saat mendekati


(20)

pemilu 2014. Untuk itu, katanya, P3I memperkirakan persentase belanja iklan di tahun 2014 akan lebih tinggi dari 2013. Apalagi di tahun 2014 juga ada ajang piala dunia. Pemicunya adalah mulai banyak iklan kampanye. Mendekati pemilu akan lebih banyak lagi dan apalagi ada piala dunia,” kata Harris Thajeb (http://www.bisnis.com/belanja-iklan-2013).

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam. Salah satu kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan untuk makan. Pada umumnya makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi. Perkembangan zaman yang membuat sesuatu yang serba cepat menimbulkan keinginan–keinginan untuk mengganti nasi dengan alternatif lain yang dianggap lebih praktis, instant dan murah misalnya roti, sereal atau mie instant.

Mie instant merupakan salah satu makanan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya dikalangan pelajar. Mie instant sering dikonsumsi para pelajar sebagai makanan alternatif pengganti makanan pokok. Sejalan dengan perkembangan produksi mie instant, produksi tepung terigu juga mengalami peningkatan. Hal ini karena bahan baku dasar mie instan adalah tepung terigu. PT Indofood Sukses Makmur (Indofood) menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instant ini semakin tinggi. Dalam suasana persaingan yang semakin ketat, mie instant sebagai salah satu alternatif berusaha memasarkan produknya dengan melakukan promosi yang gencar dalam menawarkan keunggulan produknya. Saat ini merek mie instant sedang bersaing besar-besaran di pasaran. Hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu menembus pasar Internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mie instan (http://id.wikipedia.org/wiki/Indomie).

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.


(21)

Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang-pedagang eceran. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) juga merupakan salah satu pelaku usaha yang terbesar dalam industri mie instan, yang telah terbukti memiliki pangsa pasar produk lebih dari 50%(http://th4r1e.blogspot.com/2013/01/monopoli-pt-indofood-sukses-makmur-tbk.html).

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) merupakan produsen berbagai jenis didirikan pada ta Intikusuma yang pada ta bahan makanannya hingga mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima. Akhir tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mulai bergerak dipasar Internasional dengan mengekspor mie instant ke beberapa Negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika. PT Indofood CBP Sukses Makmur Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada tahun 1993 penggunaan mesin meningkat menjadi 8 line dan pada tahun 1994 meningkat menjadi 10 line mesin. Sampai saat ini telah beroprasi 14 line. Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan.


(22)

Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan kewilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal. Adanya permintaan yang semakin meningkat menyebabkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan mendirikan pabrik II pada September 2007 dengan jumlah produksi 2 line yang memiliki kapasitas 2 kali lebih besar dibandingkan kapasitas mesin produksi yang terdapat dipabrik I. Pada akhir tahun 2008 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memproduksi seperti Pop Mie dengan mengganti salah satu line Pabrik I dengan mesin yang dapat memproduksi. Standarisasi yang berlaku di semua pabrik tersebut telah disertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi International Standard Operation (ISO) termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga memiliki Sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk Internasional. Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memperoleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001yang diserahkan di Jakarta pada 3 Maret 1999. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk diperoleh sertifikasi ISO9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari badan akreditasi SGS Internationalof Indonesia. Hal ini ditunjukan melalui slogan yang terdapat pada logo Indofood “The Symbol of Quality Foods” atau “Lambang Makanan Bermutu” yang mengandung konsekuensi hanya produk bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya dibuat dari bahan baku pilihan, tetapi diproses secara higienis dan memenuhi unsur kandungan gizi dan halal. Logo menggunakan dua warna dasar, yakni warna merah dan warna biru, dengan pencitraan grafis huruf dan warna. Warna merah melambangkan semangat dan warna biru mencitrakan geografis Indonesia sebagai suatu Negara


(23)

Kepulauan(http://dikapratiwirh.blogspot.com/2012/09/sejarah-ptindofood-cbp-sukses-makmur-tbk.html).

Salah satu produk PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang melakukan promosi besar-besaran dan berhasil terkenal luas hingga mancanegara adalah Indomie. Rasanya yang enak dan gurih merupakan salah satu daya tarik utama mengapa produk ini dapat dikenal luas. Indomie memiliki tagline yang sangat sederhana namun sangat pas dan enak didengar telinga dan diingat oleh masyarakat yaitu, “Indomie seleraku” sedangkan nama atau merk indomie menjadi salah satu keberhasilan dari memilih nama produk sehingga produk tersebut banyak dikenal khususnya oleh masyarakat Indonesia. Nama yang singkat, sederhana namun unik, mudah diingat, menjadi beberapa faktor dari keberhasilan tersebut. Masyarakat Indonesia sendiri beranggapan bahwa nama atau merk Indomie berasal dari kepanjangan Indonesia-mie sehingga menimbulkan asumsi bahwa Indomie membawa jati diri bangsa. Produk Indofood banyak dipromosikan melalui media elektronik dan cetak yang menarik, papan bilboard di jalan-jalan besar, menjadi sponsor acara, mengadakan ajang lomba membuat jingle untuk indomie. Salah satu promosi Indomie yang cukup unik adalah dengan mengajak konsumen untuk bercerita seputar pengalamannya bersama Indomie. Cara ini juga merupakan cara yang tergolong cara yang cukup sukses dilihat dari antusiasme masyarakat dalam mengirim cerita-ceritanya tersebut dan dimuat dalam media elektronik yaitu iklan televisi.

(http://dikapratiwirh.blogspot.com/2012/09/sejarah-pt.indofood-cbp-sukses-makmur-tbk.html).

Indomie secara tidak langsung terpromosikan karena sering menjadi salah satu bantuan makanan untuk korban bencana alam baik di dalam negeri maupun di luar nengeri. Banyak warga negara Indonesia di negara lain yang sering membawa produk ini ke negara mereka tinggal sebagai salah satu makanan instant favorit. Indomie kini bukan hanya dapat dijumpai di Indonesia, tetapi juga di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara di Asia, Afrika bahkan Eropa

Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk mie instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi


(24)

seperti energi, mineral zat besi, yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna panja

Indomie untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk mie instant di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie sebagai produk mie instant yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, "Indomie Seleraku" ini pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie (http://id.wikipedia.org/wiki/Indofood Sukses Makmur).

Salah satu produk Indomie keluaran terbaru yang lagi fenomenal, gencar dan sensasional adalah Indomie Goreng Cabe Ijo yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood). Produk ini muncul di akhir tahun 2012. Produk Indomie goreng cabe ijo yang diluncurkan baru-baru ini diproduksi sesuai dengan standar keamanan pangan yang telah ditentukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Pabrik mie instan PT ICBP juga telah mendapat sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) serta standar Internasional ISO 9001 dan ISO 22000. PT Indofood CBP Sukses Makmur menegaskan bahwa produk Indomie Goreng Cabe Ijo aman untuk dikonsumsi. Warna hijau dari Indomie Goreng Cabe Ijo berasal dari bahan baku alami, yaitu cabe hijau dan klorofil (zat hijau daun). Dalam hal ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur (PT ICBP) dengan ini menegaskan bahwa kepuasan dan keselamatan konsumen adalah prioritas utama perusahaan(http://www.indofoodcbp.com/corporate/MediaCommunity/Berita/tabi d/143/articleType/ArticleView/articleId/64/language/id-ID/Indomie-goreng-cabe-ijo-aman-untuk-dikonsumsi.aspx).


(25)

Produk Indomie Goreng Cabe Ijo ini terinspirasi dari makanan tradisional daerah Padang yang populer di lidah orang Indonesia, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) menciptakan Indomie Goreng Cabe Ijo yang terbuat dari cabe ijo asli dengan bumbu yang kaya rasa, dan yang pertama di Indonesia (http://www.indofood.com/id-id/mediacommunity/newproductlaunch/id.aspx).

Keunggulan dari Indomie goreng cabe ijo ini adalah memiliki cita rasa asli cabe ijo, sensasi cabe ijo dan yang pertama di Indonesia dengan cabe ijo asli, serta berbeda dari produk-produk mie instant lainnya. Muncullah persepsi di kalangan pelajar khususnya anak sekolah yang menyaksikan tayangan iklan di televisi atau pesan apa yang diserap dari iklan tersebut. Karena iklan tersebut menawarkan konsep berbeda dari produk mie instant lainnya serta warna ijo yang menarik sekali dan menggugah selera.

Agar Indomie goreng cabe ijo dapat terus bersaing ditengah maraknya merek mie instant lainnya maka PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) melakukan berbagai usaha, salah satu diantaranya yaitu dengan memasang iklan-iklan yang menarik dengan berbagai kreativitas tinggi yang hadir menyapa para konsumen dan sering kita jumpai di lingkungan kita maupun di berbagai media cetak dan elektronik.

Penampilan iklan Indomie goreng cabe Ijo hadir dengan membawa slogan yang berfungsi sebagai daya tarik khalayak terhadap suatu produk agar dapat diingat dengan cepat dan jelas yaitu “Ijo.. Mantap.. Hot “. Beberapa minggu belakangan ini mungkin slogan ini sudah tidak asing ditelinga kita dan membuat penasaran. Ternyata slogan iklan ini merujuk pada inovasi terbaru yang dikeluarkan Indofood, yaitu Indomie goreng cabe ijo. Ini merupakan kedua kalinya Indofood menggebrak pasar mie instan dengan rasa original Indonesia dengan promosi fantastis setelah Indomie Goreng Rendang.

Dalam penelitian ini saya meneliti tentang iklan indomie goreng cabe ijo di televisi. Iklan ini bermanfaat untuk memberikan makanan yang praktis, mudah di dapat dan bisa dikonsumsi kapan saja secara instan. Iklan tersebut berdurasi 30 detik. Dalam durasi 30 detik tersebut, iklan Indomie goreng cabe ijo menawarkan mie instan dikonsumsi dengan cara digoreng dan mereka menawarkan makanan yang menghemat waktu dan biaya. Makanan tersebut bisa jadi pengganti makan


(26)

siang dan iklan Indomie goreng cabe ijo memberikan keunggulan akan produk tersebut. Keunggulan dalam iklan Indomie goreng cabe ijo adalah bisa di dapat dengan mudah dan produk ini terinspirasi dari makanan tradisional daerah Padang yang populer di lidah orang Indonesia, aromanya kaya rasa dan hadirkan kelezatan luar biasa dengan asli cabe ijo alami pertama di Indonesia.

Berdasarkan berbagai hal yang telah diuraikan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti bagaimana persepsi pelajar SMA Swasta Budi Murni 2 Medan terhadap iklan Indomie goreng cabe ijo yang ditayangkan di televisi. Alasan penulis memilih persepsi pelajar karena anak SMA masih remaja yang sifatnya masih labil dalam menyerap semua iklan yang ada di televisi, terpaan iklan itu sendiri yang paling mudah ditanggkap anak pelajar dalam mengikuti trend atau zaman. Selain itu para pelajar sekarang ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mencoba suatu produk baru yang diiklankan di media televisi. Dan terdapatnya 2 Swalayan Indomaret yang berdekatan sekali dengan sekolah ini, yang menjual produk Indomie goreng cabe ijo. Lingkungan disekitar itu juga terdapat grosir, penjualan eceran, toko-toko dan dekat juga ke pajak.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimanakah persepsi pelajar SMA Swasta Budi Murni 2 Medan mengenai penayangan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo versi tebak-tebakan di televisi?”

I.3 Pembatasan Masalah

Sebuah penelitian memerlukan pembatasan masalah untuk menghasilkan uraian yang sistematis dan tidak melebar. Guna menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti perlu membatasi masalah agar menjadi lebih jelas, yaitu:

1. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.


(27)

2. Penelitian terbatas hanya pada tayangan iklan Indomie goreng cabe ijo versi tebak-tebakan di berbagai stasiun televisi swasta (stasiun televisi tidak dibatasi).

3. Objek penelitian adalah siswa-siswi kelas 1 dan kelas 2 yang mengetahui dan pernah menonton iklan Indomie goreng cabe ijo versi tebak-tebakan di televisi.

4. Penelitian dilakukan pada bulan April 2013 dengan lama penelitian akan disesuaikan kebutuhan peneliti.

I.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran umum dan tanggapan siswa-siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan terhadap keberadaan iklan Indomie goreng cabe ijo versi tebak-tebakan yang ditayangkan di televisi.

2. Untuk mengetahui persepsi dikalangan pelajar khususnya siswa-siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan terhadap tayangan iklan Indomie goreng cabe ijo versi tebak-tebakan di televisi.

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan

memperkaya bahan referensi, bahan penelitian dan sumber bacaan khususnya di lingkungan Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

2. Secara Teoritis, penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang diterima oleh peneliti sebelum menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU, serta menambah wawasan peneliti dan menguji pengalaman teoritis peneliti.

3. Secara praktis, data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang berkepentingan.


(28)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1 Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berpikir untuk menggunakan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. Kerangka teori membuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2003:39).

Menurut Kerlinger (Rahmat 2004: 6) teori adalah himpunan konstruk (konsep), defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. Fungsi teori itu sendiri adalah adalah membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang yang menjadi pusat perhatiannya. Dengan adanya kerangka teori ini, peneliti akan memperoleh landasan dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

II.1.1 Komunikasi

II.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan kesimbangan jiwa. Oleh sebab itu, menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat (Cangara, 2006:1).


(29)

Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya, yaitu teori dasar biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005:41).

Onong Uchyana mengatakan komunikasi sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati (Bungin, 2006:31).

Komunikasi secara mudah diartikan sebagai proses transfer pesan dalam penyaluran informasi atau message melalui sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan yang tertuju (Prisgunanto, 2006: 1).

Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, komunikasi merupakan transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi (Mulyana, 2005:62).

Sebuah defenisi singkat dibuat oleh Harold D. Laswell, bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan : siapa yang menyampaikan (komunikator), apa yang disampaikan (pesan), melalui saluran apa (media), kepada sapa (komunikan) dan apa pengaruhnya (efek). Sedangkan menurut Carl I. Hovland(1953) komunikasi adalah proses yang dimana seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan


(30)

(biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain (komunikate) (Purba dkk, 2006:29-30).

Menurut Everett M. Rogers mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide diahlikan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Mulyana, 2005:62).

Menurut Rogers dan D. Lawrence Kincaid (1981) bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Proses ini meliputi adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam prosees komunikasi (Cangara, 2006:19).

Jadi komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk mengatur tatakrama pergaulan antara manusia, sebab berkomunikasi dengan baik akan memberikan pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat.

II.1.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Unsur-unsur komunikasi dalam Cangara (2006:23) antara lain:

a. Sumber, yaitu sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender atau encoder.

b. Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, informasi, hiburan, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggrisnya pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content atau information.

c. Media, yaitu alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.

d. Penerima, yaitu pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Penerima bisa disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan atau dalam bahasa Inggrisnya disebut audience atau receiver.

e. Pengaruh atau efek, yaitu perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukaan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.


(31)

Pengaruh atau efek juga merupakan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan.

f. Umpan balik (feed back), yaitu salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan.

g. Lingkungan, yaitu faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan dimensi waktu.

II.1.1.3 Proses Komunikasi

Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Proses komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian (Effendy, 1993: 11-12), yaitu:

a. Proses komunikasi secara primer, yaitu: proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (simbol) sebagai media atau saluran. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.

b. Proses komunikasi secara sekunder, yaitu: proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh dan berjumlah banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Dalam hal ini bahasa juga dianggap sebagai media komunikasi. Hal ini disebabkan karena bahasa sebagai lambang (symbol) beserta isi (content) yaitu pikiran dan atau perasaan yang dibawahnya menjadi totalitas pesan (message) yang tampak tidak dapat dipisahkan. Seolah-olah tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi.


(32)

II.1.1.4 Tujuan Komunikasi

Berdasarkan tujuannya komunikasi terbagi empat dalam (Bungin, 2006:35) yakni sebagai berikut:

a. Perubahan sikap (attitude change) b. Perubahan pendapat (opinion change) c. Perubahan perilaku (behavior change) d. Perubahan sosial (social change)

II.1.1.5 Model Komunikasi

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam buku Human Communication menjelaskan 3 model komunikasi dalam (Bungin, 2006:253) yaitu:

a. Pertama, model komunikasi linier yaitu model komunikasi satu arah (one-way view of communication). Dimana komunikator memberikan suatu stimulus dan komunikan memberikan respon atau tanggapan yang diharapkan tanpa yang diharapkan, tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi.

b. Kedua, model komunikasi dua arah adalah model komunikasi interaksional, merupakan kelanjutan dari pendekatan linier. Pada model ini, terjadi komunikasi umpan balik (feedback) gagasan. Ada pengirim (sender) yang mengirimkan informasi dan ada penerima (receiver) yang melakukan seleksi, interpretasi dan memberikan respon balik terhadap pesan dari pengirim (sender).

c. Ketiga, model komunikasi transaksional yaitu komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) diantara dua orang atau lebih. Proses komunikasi ini menekankan semua perilaku adalah komunikatif dan masing-masing pihak yang terlibat dalam komunikasi memiliki konten pesan yang dibawanya dan saling bertukar dalam transaksi.

II.1.2 Komunikasi Pemasaran

II.1.2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkankan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik (Swastha, 1996:234).

Komunikasi pemasaran, secara luas disebutkan berguna untuk membantu bagaimana manusia melakukan pemasaran barang dan jasa. Dalam hal ini,


(33)

keberadaan komunikasi pemasaran terletak pada perpaduan antara komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi (Prisgunanto, 2006:4).

Secara ringkas, komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran. Perannya sangat vital mengingat peran komunikasi dalam memfasilitasi hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan pembeli prospektif. Berkat perkembangan ilmu pemasaran, tujuan komunikasi tidak lagi terbatas untuk mendorong pembelian pertama, namun juga memastikan kepuasan paska pembelian sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian berulang dan pembeli tersebut menjadi pelanggan yang loyal (Sulaksana, 2003: 23).

Defenisi lain dikemukakan oleh William J. Stanton sebagai berikut, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikandan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Swastha, 1996:10).

Banyak akademisi dan praktisi mendefenisikan komunikasi pemasaran sebagai:

“Semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran” (Prisgunanto, 2006:8).

William G. Nickels dalam bukunya Marketing Communication and Promotion (1984) mendefenisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efesien. Sedangkan Sutisna dalam bukunya Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran (2002) menyatakan, komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen mengenai perbedaan produk di pasar (Purba dkk, 2006:126).

Istilah komunikasi pemasaran sering disamaartikan dengan promosi. Bahkan, marketing communication mix disamaartikan dengan promotion mix atau promotional mix. Crosier menjelaskan bahwa istilah-istilah tersebut sering


(34)

disamaartikan karena terdapat konteks pijakan dasar 4P (price, place, placements dan promotion (Prisgunanto, 2006:9).

Pada dasarnya, marketing communication mix memiliki 4 elemen dasar, yang dirumuskan oleh Belch tahun 1995. Ada 4 kegiatan dasar tersebut, yaitu:

Gambar 1

Empat Elemen Dasar Marketing Communication Mix

Saat ini banyak perusahaan mulai menyadari perlunya upaya mengintegrasikan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran yang selama ini dilakukan secara terpisah-pisah. Kegiatan komunikasi pemasaran itu mencakup: 1.Memasang iklan (beriklan) di media massa (media advertising), 2.Pemasaran langsung (direct marketing), 3.Promosi penjualan (sales promotion), 4. Penjualan personal (personal selling), 5. Pemasaran interaktif dan 6. Hubungan masyarakat (public relations) untuk mencapai komunikasi pemasaran yang lebih efektif (Morrisan, 2010:7).

Jadi, secara umum komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pada pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Komunikasi pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara tatap muka ataupun bermedia yang sifatnya membujuk serta membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dalam usaha meningkatkan penjualan produk dan jasa. Pemasaran pada dasarnya mencakup segala kegiatan, bukan hanya menjual tapi sebagai pembujukan, promosi, publikasi juga merupakan kegiatan pemasaran.

Saat ini semua yang terlibat dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasan–

Public Relation

Advertising Sales Promotion

Personal Selling


(35)

penjelasan yang bersifat membujuk, dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari proses tersebut. Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran; menciptakan arus informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertuaran lebih efisien; dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan (Swastha, 1996:234).

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran memudahkan/membantu pembeli dan penjual dengan:

a. menciptakan hubungan pertukaran,

b. mempertahankan arus informasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran,

c. menciptakan kesadaran serta memberitahu pembeli dan penjual agar mereka dapat melakukan pertukaran secara lebih memuaskan,

d. memperbaiki pengambilan keputusan di bidang pemasaran sehingga seluruh proses pertukaran menjadi lebih efektif dan efisien (Swastha, 1996:235).

II.1.2.2 Sarana-Sarana Komunikasi Pemasaran

Sarana-sarana pemasaran dalam Prisgunanto (2006:58-59), yaitu: a. Penjualan personal (antar pribadi)

b. Periklanan

c. Promosi penjualan d. Public relation e. Penjualan langsung f. Desain pemasaran

II.1.2.3 Peran Komunikasi Pemasaran

Begitu besar peran komunikasi inilah yang menjadi klaim bahwa pemasaran itu pada dasarnya adalah komunikasi. Ada 2 alasan besar mengapa komunikasi pemasaran begitu powerful dalam proses bisnis perusahaan, yakni seperti berikut ini.


(1)

kebutuhan pangan melalui tayangan iklan Indomie Goreng Cabe Ijo

tersebut?

1. Tidak Setuju

2. Setuju

3.Sangat Setuju

35

37.

Bagimanakah persepsi Anda secara umum terhadap tayangan iklan

Indomie Goreng Cabe Ijo

di televisi?

………

………

………

………

38.

Berikan kritik dan saran anda terhadap tayangan iklan Indomie Goreng

Cabe Ijo di televisi?

………

………

………

………


(2)

TABEL FOTRON COBOL

NO Karakteristik Tayangan Iklan Indomie Goreng Cabe Ijo Persepsi Pelajar

1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 4 2 1 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 4 1 2 2 2 1 1 4 1 2 2 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 5 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 6 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 4 1 2 2 2 1 1 7 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 8 1 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 3 2 3 1 2 2 1 1 3 3 3 1 2 2 1 1 3 1 3 2 3 2 3 1 9 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 1 1 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 2 2 11 1 1 1 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 12 1 1 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 1 2 13 1 2 1 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 3 1 3 3 2 2 3 1 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 14 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 1 2 15 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 16 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 17 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 18 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 19 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 20 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 2 3 21 2 2 2 1 1 3 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 22 1 1 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 4 2 1 2 1 1 3 23 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 1 3 1 2 1 1 3 3 4 2 2 2 2 1 3 24 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 25 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 26 1 2 1 1 2 3 1 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 27 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 28 3 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 29 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 4 2 2 2 2 1 1 30 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 31 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2


(3)

34 1 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 35 2 1 2 2 2 3 3 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 3 1 1 1 3 4 2 2 2 1 1 1 36 3 1 2 1 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 1 3 37 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 38 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 39 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 40 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1 2 41 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 42 3 1 1 1 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 1 2 1 1 3 43 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 44 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 45 3 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 46 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 47 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 48 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 49 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 50 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 4 2 2 3 2 1 1 51 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 52 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 53 3 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 3 2 3 2 54 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 2 3 2 2 2 55 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 56 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 57 2 1 2 1 2 3 1 3 2 3 2 3 3 1 1 3 3 2 3 2 3 3 1 2 1 1 3 2 1 2 1 3 1 3 3 58 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 59 2 2 1 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 60 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 61 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 3 62 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 63 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 64 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 65 2 1 3 1 2 3 3 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 1 3 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 66 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 67 3 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 3 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 4 1 2 3 2 1 2


(4)

68 2 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 69 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 70 3 1 1 3 2 2 1 3 2 3 2 1 3 2 1 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 71 3 1 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 72 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 73 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 74 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 75 3 1 1 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 4 2 1 3 1 3 2 76 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 77 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 78 3 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 79 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 80 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 81 3 1 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 82 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 4 2 2 1 2 2 2 83 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 2 1 1 84 3 1 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 3 1 2 3 2 2 1


(5)

Nama

: Denni Sulastri Tarihoran

Tempat/ Tanggal Lahir

: Pematangsiantar/ 13 Februari 1990

Alamat

: Jl. Sawit Raya No. 31 Medan

Agama

: Kristen Protestan

Anak

: Ketiga dari 5 bersaudara

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD Negeri Pematangsiantar

(1996-2002)

SLTP Negeri 3 Pematangsiantar

(2002-2005)

SMA RK Bintang Timur Pematangsiantar

(2005-2008)

Diploma III Pariwisata USU Medan

(2008-2011)

Ilmu Komunikasi Ekstensi FISIP USU Medan

(2011-2013)

KELUARGA

Nama Ayah

: Amran Tarihoran, BA

Nama Ibu

: Dorita Pardede, BA

Nama Saudara

: Hotlan Parulian Tarihoran

Armitha Mutiara Tarihoran

Yesy Astuty Tarihoran

Titin Artati Tarihoran


(6)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp. (061) 8217168

LEMBARAN CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA

:

Denni Sulastri Tarihoran

NIM

:

110922017

PEMBIMBING

:

Drs. Safrin, M.Si

NO.

TGL

PERTEMUAN

PEMBAHASAN

PARAF

PEMBIMBING

1.

18 Maret 2013

Seminar Proposal

2.

27 Maret 2013

Penyerahan Perbaikan Bab I

3.

15 April 2013

Bimbingan Bab I dan Bab II

4.

22 April 2013

Revisi Kuisoner

5.

25 April 2013

ACC Kuisoner

6.

15 Mei 2013

Bimbingan Bab I-III

7.

29 Mei 2013

Bimbingan I-V

8.

30 Mei 2013

Revisi I-V

9.

31 Mei 2013

ACC Meja Hijau

Catatan:


Dokumen yang terkait

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

INDOMIE MI GORENGkelompok

0 34 2

PERSEPSI MASKULIN PADAMINUMAN BERENERGI PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 13

PENDAHULUAN PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 5 35

PENUTUP PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 27

PENGETAHUAN KONSUMEN TENTANG TAYANGAN IKLAN MIZONE VERSI TEBAK-TEBAKAN.

0 1 1

PENGARUH PREFERENSI DAN HARGA TERHADAP SIKAP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN INDOMIE RASA CABE IJO DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 66

Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo

1 3 14

PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN PRODUK KOSMETIK PRIA ( Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS Terhadap Tayangan Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi )

0 1 87

KUESIONER PERSEPSI PELAJAR TERHADAP FENOMENA INDOMIE GORENG CABE IJO (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-tebakan yang ditayangkan di Televisi)

0 0 12