membeli rokok sedangkan yang Rp. 30.000,00 tiga puluh ribu rupiah disita Polisi sebagai barang bukti;
q. benar terdakwa sudah pernah di hukum sebanyak 3 tiga kali, dan ketiganya dalam kasus yang sama yaitu memiliki, menyimpan, membawa
dan mengedarkan shabu-shabu; r. benar terdakwa merasa sangat menyesal melakukan perbuatan melawan
hukum tersebut dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi; s. benar terdakwa mengetahui bahwa barang yang diperjualbelikannya
tersebut adalah barang terlarang; t. benar terdakwa telah berkeluarga, dan hasil dari penjualan tersebut untuk
menghidupi keluarganya tersebut.
6. Pertimbangan Hakim
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan terdakwa, serta dari hasil pemeriksaan barang bukti, Majelis hakim untuk dapat
menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum maka harus dapat dibuktikan
bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi semua unsur hukum dari tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa. Dalam perkara ini Penuntut
Umum mengajukan dua dakwaan, dimana terdapat dakwaan alternatif, maka hakim mempertimbangkan bahwa tindak pidana yang didakwakan
dalam dakwaan Kesatu tersebut adalah tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 60 ayat 1 huruf b Undang-undang Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 1997 yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: a.
Barang siapa; unsur “barang siapa” yang dimaksud oleh undang-undang ialah subyek
hukum baik orang maupun badan hukum tanpa kecuali dan dalam hubungannya dengan perkara ini yang dimaksud dengan siapa adalah
orang yang bernama Sie Siepo alias Iwan Santoso, yang dihadapkan
sebagai pelakusubyek hukum dari tindak pidana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum, yang kebenaran identitasnya telah diakui
oleh terdakwa sendiri dan dibenarkan pula oleh para saksi, sehingga dengan demikian unsur barang siapa telah terpenuhi;
b. Memproduksi atau mengedarkan Psikotropika dalam bentuk obat yang
tidak memenuhi standar danatau persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7;
unsur “memproduksi atau mengedarkan Psikotropika dalam bentuk obat yang tidak memenuhi standar danatau persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7” telah diperoleh fakta hukum berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan terdakwa serta
memperhatikan barang bukti yang diajukan dalam perkara ini, Majelis hakim menilai serbuk kristal yang dikenal dengan shabu-shabu yaitu
metamfetamina yang dijualdiedarkan oleh terdakwa bukanlah obat yang memenuhi standart danatau persyaratan formakope Indonesia
atau buku standart lainnya, sehingga “unsur memproduksi atau mengedarkan Psikotropika dalam bentuk obat yang tidak memenuhi
standart danatau persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7” telah terpenuhi secara sah menurut hukum.
Majelis hakim berdasar pada pertimbangannya tersebut telah diperoleh suatu kesimpulan dan bahwa oleh karena semua unsur dalam
dakwaan Kesatu telah terbukti, maka dakwaan Kedua yang bersifat altenatif tidak perlu dibuktikan lagi. Namun sebelum Majelis hakim menjatuhkan
pidana terhadap terdakwa terlebih dahulu perlu dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan pidana, yakni:
Hal-hal yang memberatkan : a. Perbuatan terdakwa merusak mental generasi muda penerus bangsa;
b. Terdakwa sudah pernah dihukum dalam perkara sejenis;
Hal-hal yang meringankan : a. Terdakwa mengakui terus terang atas perbuatannya;
b. Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga.
7. Amar Putusan Hakim