Tempat dan Waktu Penelitian Bentuk dan Strategi Penelitian

30

BAB III METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan objek untuk memperoleh data-data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan di MI Negeri Boyolali yang terletak di Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali. Alasan yang mendasari penelitian di MI Negeri Boyolali yaitu: a. Pembelajaran remedial merupakan solusi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa agar tercapai SKBM. b. Di MI Negeri Boyolali terdapat data yang diperlukan peneliti sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai lokasi penelitian. c. Peneliti sebagai tenaga edukatif di MI Negeri tersebut, sehingga hasil penelitian nanti diharapkan dapat memberikan masukan yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap 20072008, dasar pertimbangannya adalah pada semester ganjil masih ada siswa kelas II yang belum tuntas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Waktu penelitian mulai bulan Januari sampai Juli 2008 atau selama 7 bulan.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Untuk mengkaji permasalahan penelitian secara mendetail dan lengkap diperlukan suatu pendekatan pemecahan masalah melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Bentuk penelitian menurut paradigma kualitatif dapat berupa 29 31 penelitian kualitatif eksploratif, penelitian kualitatif eksplanatif, penelitian kualitatif deskriptif, dan penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research CAR. Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang menekankan pada pemecahan permasalahan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar lebih menekankan pada masalah proses, maka bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Ada tiga pengertian yang dapat diterangkan dalam penelitian tindakan kelas yaitu: 1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula Suharsimi Arikunto, 2006: 2. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu 1 penelitian, 2 tindakan, dan 3 kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan tehadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama, tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan siswa.

2. Strategi Penelitian

Untuk mengkaji permasalahan penelitian ini secara lengkap dan mendetail, diperlukan suatu pendekatan pemecahan masalah melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi yang dipilih oleh peneliti ini digunakan sebagai dasar untuk mengamati, mengumpulkan informasi, dan untuk menyajikan analisa hasil penelitian. 32 Rancangan tindakan dalam penelitian ini sesuai dengan desain yang telah ditetapkan. Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain guru sebagai peneliti dari John Elliot. Adapun gambar desain penelitian dapat dilihat seperti gambar di bawah ini: Gambar 2 : Bagan Model John Elliot Model John Elliot ini tampak lebih detail dan rinci. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK Model John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar. Bagan yang Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan Refleksi Pengamatan Perencanaan Pengamatan Perencanaan Pengamatan Perencanaan Siklus I Siklus II Siklus III 33 melukiskan kegiatan pada siklus pelaksanaan penelitian yang terdiri dari menyusun perencanaan tindakan, melaksanakan langkah tindakan pertama, mengobservasi langkah tindakan pertama, dan mengevaluasi untuk menyempurnakan tindakan berikutnya. Dari siklus kesatu, peneliti menilai adanya kekurangan sehingga diperbaiki dan kekurangan dari tindakan ini dijadikan dasar perencanaan langkah tindakan siklus selanjutnya. Siklus dalam penelitian ini berhenti pada siklus ketiga karena tindakan yang dilakukan sudah dievaluasi dengan hasil yang sangat baik. Hasil refleksi dan evaluasi hasil siklus ketiga menunjukkan adanya peningkatan keterampilan membaca menulis permulaan pada siswa kelas II MI Negeri Boyolali melalui pembelajaran remedial teaching.

C. Sumber Data

Dokumen yang terkait

PENANGANAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 4 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DENGAN Peningkatan Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Dengan Metode Cooperative Integrasi Reading And Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas I SD Negeri 02 Jatipurwo Tahun Pelajaran 2012 /

3 37 12

PENERAPAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN : Studi Kasus terhadap Anak Berkesulitan Membaca.

0 5 105

PENGGUNAAN PENDEKATAN PENGALAMAN BAHASA (LANGUAGE-EXPERIENCE APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA :Penelitian Eksperimen dengan Single Subject Research pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Kelas

4 12 33

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS I SD NEGERI I BANGAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

1 4 17

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA.

1 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 16

UPAYA MENGENALI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI ASESMEN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS 3 SD NEGERI 12 SRAGEN.

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SAS (STRUKTUR ANALITIK SINTETIK) BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

0 0 207

KEEFEKTIFAN METODE LINGUISTIK PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS II DI SD NEGERI MUSTOKOREJO.

0 0 218