2.1.1 Kegunaan Udara
Udara sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari antara lain: 1.
Bahan kebutuhan utama dalam pernafasan. 2.
Sebagai sarana bagi pesawat terbang. 3.
Sebagai alat pendingin trafo tekanan tinggi. 4.
Sebagai sarana olahraga terbang layar. 5.
Membantu transfer panas melalui metode konveksi.
2.1.2 Pencemaran Udara
Menurut Harsema 1998, pencemaran udara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah pollutant
pencemar yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan
manusia. Emisi yang disebabkan proses alam disebut biogenic emmisions, sebagai contoh gas Methane
��
4
yang terjadi sebagai akibat dekomposisi bahan organik oleh bakteri
pengurai. Emisi yang disebabkan kegiatan manusia disebut anthropogenic emmisions. Contoh emisi di udara yang
disebabkan oleh kegiatan manusia adalah hasil pembakaran bahan bakar fosil bensin, solar, batubara, pemakaian zat-zat
kimia yang disemprotkan ke udara dan sebagainya.
Penyebab polusi dapat diklasifikasikan sebagai polusi udara primer dan sekunder. Polusi primer seperti
��
2
dapat langsung mencemari udara sebagai proses alamiah atau
aktifitas manusia. Polusi sekunder seperti asam sulfat terbentuk di udara melalui reaksi kimia antara polusi primer dengan
komponen kimia yang sudah ada di udara Darmono, 2001. Ada 9 jenis bahan pencemar udara yang dianggap
penting, yaitu sebagai berikut: a.
Oksida karbon: karbon monoksida �� dan karbon dioksida ��
2
. b.
Oksida belerang: sulfur dioksida ��
2
dan sulfur trioksida ��
3
. c.
Oksida nitrogen: nitrit oksida ��, nitrogen dioksida ��
2
dan dinitrogen oksida
�
2
�. d.
Komponen organik volatil: metana ��
4
, benzene �
6
�
6
, klorofluorokarbon ��� dan kelompok bromin.
e. Suspensi partikel: debu tanah, karbon, asbes, logam berat, nitrat, sulfat, titik
cairan, seperti asam sulfat �
2
��
4
, minyak, bifenil poliklosin ���,
dioksin, dan pestisida. f.
Oksida fotokimiawi: ozon, peroksiasil nitrat, hidrogen peroksida, formaldehid yang terbentuk di atmosfer oleh reaksi oksigen, nitrogen oksida, dan uap
hidrokarbondi bawah pengaruh sinar matahari.
g. Substansi radioaktif: radon-222, iodine-131, strontium-90, plutonim-239 dan
radioisotop lainnya yang masuk ke atmosfer bumi dalam bentuk gas atau suspensi partikel.
h. Panas: energi panas yang dikeluarkan padawaktu terjadi proses perubahan
bentuk, terutama terjadi pada saat pembakaran minyak menjadi gas pada kendaraan, pabrik, perumahaan, dan pembangkit tenaga listrik.
i. Suara: dihasilkan oleh kendaraan bermotor, pesawat terbang, kereta api, mesin
industri, konstruksi, mesin pemotong rumput, sirine, dan sebagainya Darmono, 2001.
Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian: 1.
Polutan primer, adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan dapat berupa:
a. Polutan gas terdiri dari:
- Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenerasi, dan karbon
oksida �� atau ��
2
. -
Senyawa sulfur, yaitu sulfur oksida. -
Senyawa nitrogen, yaitu oksigen dan amoniak. -
Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hidrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan bromin.
Penyebab pencemaran udara biasanya berasal dari sumber kendaraan bermotor dan industri.
b. Partikel, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair di atmosfer. Bahan
tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses dispersi maupun proses erosi bahan tertentu.
2. Polutan sekunder, biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan
kimia di udara, misalnya reaksi fotokimia. Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil Mukono, 2006.
2.1.3 Sifat-sifat Pencemaran Udara