BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Proses pengambilan data untuk penelitian ini menggunakan rekam medis yang berisikan data-data sampel pasien Bakterial Vaginosis. Data yang telah
dikumpulkan kemudian dianalisis, sehingga diperoleh hasil penelitian sebagaimana dalam paparan di bawah ini.
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM yang bertempat di Jalan Bunga Lau No.17 Medan, Indonesia.
RSUP HAM merupakan rumah sakit pemerintah tipe A, berlokasi di Kecamatan Medan Tuntungan; tepatnya di bagian divisi Rekam Medis lantai 1.
5.1.2 Karakteristik Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah wanita yang mengalami Bakterial Vaginosis dan berobat di RSUP HAM, Medan. Jumlah sampel yang seharusnya
ada 413 orang, akan tetapi terdapat sampel yang masuk pada kriteria eksklusi yakni memiliki data rekam medis yang tidak lengkap dan tidak akurat sehingga
jumlah akhir sampel pada penelitian ini menjadi 303 orang. Karakteristik dasar sampel yang dikumpulkan mencakup usia, agama,
rassuku, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan dan riwayat pasangan seksual saat berobat di RSUP HAM, Medan.
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.1 Karakteristik Pasien dengan Bakterial Vaginosis Menurut Usia
Karakteristik Jumlah
Persentase
Usia n = 303
15 – 24 tahun 25 – 34 tahun
35 – 44 tahun 45 – 54 tahun
55 – 64 tahun 65 – 74 tahun
46 80
108 54
12 3
15,2 26,4
35,6 17,8
4,0 1,0
Berdasarkan tabel 5.1.1 dapat diketahui bahwa kelompok usia pasien Bakterial Vaginosis yang pertama terbanyak adalah 108 35,6 berusia 35 – 44 tahun.
Kemudian diikuti pula dengan kelompok kedua terbanyak 80 26,4 berusia 25 – 34 tahun. Kelompok ketiga terbanyak 54 17,8 berusia 45 – 54 tahun.
Kelompok keempat terbanyak 46 15,2 berusia 15 – 24 tahun. Kelompok kelima terbanyak 12 4,0 berusia 55 – 64 tahun. Kelompok yang terakhir dan
paling sedikit 3 1,0 berusia 65 – 74 tahun.
Tabel 5.1.2 Karakteristik Pasien dengan Bakterial Vaginosis Menurut Agama
Karakteristik Jumlah
Persentase
Agama n = 303
Islam Protestan
Katolik 152
143 8
50,2 47,2
2,6
Berdasarkan tabel 5.1.2 dapat diketahui bahwa kelompok agama pasien dengan Bakterial Vaginosis yang pertama terbanyak adalah 152 50,2 beragama Islam.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian diikuti pula dengan kelompok kedua terbanyak 143 47,2 beragama Protestan. Kelompok yang terakhir yang paling sedikit 8 2,6 beragama
Katolik.
Tabel 5.1.3 Karakteristik Pasien dengan Bakterial Vaginosis Menurut RasSuku
Karakteristik Jumlah
Persentase
RasSuku n = 303
Batak Jawa
Melayu Aceh
Nias Padang
Karo 134
102 20
6 12
3 26
44,2 33,7
6,6 2,0
4,0 1,0
8,6
Berdasarkan tabel 5.1.3 dapat diketahui bahwa kelompok rassuku pasien Bakterial Vaginosis yang pertama terbanyak adalah 134 44,2 dengan rassuku
Batak. Kemudian diikuti pula dengan kelompok kedua terbanyak 102 33,7 dengan rassuku Jawa. Kelompok ketiga terbanyak 26 8,6 dengan rassuku
Karo. Kelompok keempat terbanyak 20 6,6 dengan rassuku Melayu. Kelompok kelima terbanyak 12 4,0 dengan rassuku Nias. Kelompok keenam
terbanyak 6 2,0 dengan rassuku Aceh. Kelompok yang terakhir dan paling sedikit 3 1,0 dengan rassuku Padang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.4 Karakteristik Pasien dengan Bakterial Vaginosis Menurut Status
Perkawinan.
Karakteristik Jumlah
Persentase
Status Perkawinan n = 303
Kawin Belum Kawin
Janda 238
49 16
78,5 16,2
5,3
Berdasarkan tabel 5.1.4 dapat diketahui bahwa kelompok status perkawinan pasien dengan Bakterial Vaginosis yang pertama terbanyak adalah 238 78,5
dengan status perkawinan kawin. Kemudian diikuti pula dengan kelompok kedua terbanyak 49 16,2 dengan status perkawinan belum kawin. Kelompok yang
terakhir yang paling sedikit 16 5,3 dengan status perkawinan Janda.
Tabel 5.1.5 Karakteristik Pasien dengan Bakterial Vaginosis Menurut Tingkat
Pendidikan
Karakteristik Jumlah
Persentase
Tingkat Pendidikan n = 303
Tidak SekolahSD SMP
SMA Sarjana
23 44
159 77
7,6 14,5
52,5 25,4
Berdasarkan tabel 5.1.5 dapat diketahui bahwa kelompok tingkat pendidikan pasien dengan Bakterial Vaginosis yang pertama terbanyak adalah 159 52,5
dengan tingkat pendidikan tamat SMA. Kemudian diikuti pula dengan kelompok kedua terbanyak 77 25,4 dengan tingkat pendidikan tamat Sarjana. Kelompok
Universitas Sumatera Utara
ketiga terbanyak 44 14,5 dengan tingkat pendidikan tamat SMP.Kelompok yang terakhir yang paling sedikit 23 7,6 dengan tingkat pendidikan tamat SD
atau tidak sekolah.
Tabel 5.1.6 Karakteristik Pasien dengan Bakterial Vaginosis Menurut Pekerjaan
Karakteristik Jumlah
Persentase
Pekerjaan n = 303
Ibu Rumah Tangga IRT Pegawai Swasta
Pegawai Negeri Wiraswasta
Pelajar Mahasiswa
Tidak Bekerja 203
15 18
33 12
20 2
67,0 5,0
5,9 10,9
4,0 6,6
0,7
Berdasarkan tabel 5.1.6 dapat diketahui bahwa kelompok pekerjaan pasien dengan Bakterial Vaginosis yang pertama terbanyak adalah 203 67,0 dengan
pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga IRT. Kemudian diikuti pula dengan kelompok kedua terbanyak 33 10,9 dengan pekerjaan sebagai Wiraswasta.
Kelompok ketiga terbanyak 20 6,6 dengan pekerjaan sebagai Mahasiswa. Kelompok keempat yang terbanyak 18 5,9 dengan pekerjaan sebagai Pegawai
Negeri. Kelompok kelima terbanyak 15 5,0 dengan pekerjaan sebagai Pegawai Swasta. Kelompok keenam yang terbanyak 12 4,0 dengan pekerjaan
sebagai Pelajar. Kelompok yang terakhir yang paling sedikit 2 0,7 dengan pekerjaan yang Tidak Bekerja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.7 Karakteristik Pasien dengan Bakterial Vaginosis Menurut Riwayat
Pasangan Seksual
Karakteristik Jumlah
Persentase
Riwayat Pasangan Seksual n = 303
VirginTidak ada 1 kali
2 kali 3 kali
4 kali
47 247
7
2 15,5
81,5 2,3
0,0 0,7
Berdasarkan tabel 5.1.7 dapat diketahui bahwa kelompok riwayat pasangan seksual dengan Bakterial Vaginosis yang pertama terbanyak adalah 247 81,5
dengan riwayat 1 kali. Kemudian diikuti pula dengan kelompok kedua terbanyak 47 15,5 dengan riwayat virgin atau tidak ada pasangan seksual. Kelompok
ketiga terbanyak 7 2,3 dengan riwayat 2 kali.Kelompok yang ketiga terbanyak 2 0,7 dengan riwayat 4 kali. Kelompok yang tidak ada riwayat 0
0,0 dengan riwayat 3 kali.
5.2. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Karakteristik Pasien Bakterial Vaginosis di RSUP HAM, Medan Periode 2009 – 2012. Penelitian ini dilakukan
dengan cara mengumpul data dari informasi dalam rekam medis pasien Bakterial Vaginosis. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan informasi pasien lansung
di kartu status penderita.
Universitas Sumatera Utara
5.2.1. Karakteristik Pasien Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian di RSUP. HAM, Medan
didapati bahwa pasien bakterial vaginosis menurut usia dapat diketahui bahwa jumlah kasus Bakterial Vaginosis terbanyak pada kelompok usia dewasa yaitu 35
– 44 tahun sebanyak 108 kasus 35,6 diikuti dari usia 25 – 34 tahun sebanyak 80 kasus 26,4 . Manakala kelompok usia yang paling sedikit adalah pada
lanjut usia yaitu 65 – 74 tahun sebanyak 3 kasus 1,0 . Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dwiana Ocviyanti 2010 di Puskesmas Karawang,
Pedes, Cikampek, Tempuran, Klinik Batalyon 201 Cijantung, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,
didapati penderita bakterial vaginosis lebih banyak pada usia 26 – 40 tahun 59,1 dengan rata-rata 30,9 tahun. Penelitian ini juga disokong kuat dengan
penelitian oleh NHANES yaitu sebanyak 31,3 pada wanita usia 40 – 49 tahun.
Berdasarkan pembagian karakteristik menurut agama dimana dapat diketahui bahwa kasus Bakterial Vaginosis yang terjadi pada agama yang
terbanyak pada kelompok agama Islam yaitu 152 kasus 50,2 . Manakala kelompok agama yang paling sedikit pada kelompok agama Katolik yaitu 8 kasus
2,6 . Ini merupakan karakteristik yang tidak memberi makna maupun pengaruh pada BV.
Berdasarkan pembagian karakteristik menurut suku dapat diketahui bahwa jumlah kasus Bakterial Vaginosis pada rassuku yang paling banyak adalah pada
kelompok rassuku Batak yaitu 134 kasus 44,2 . Manakala yang paling sedikit dari rassuku Padang yaitu 3 kasus 1,0 . Ini merupakan karakteristik yang tidak
berpengaruh signifikan pada BV karena daerah lingkungan RSUP HAM memang daerah tempat tinggal suku Batak.
Berdasarkan pembagian karakteristik Bakterial Vaginosis pada status perkawinan yang paling banyak adalah pada kelompok Kawin yaitu 238 kasus
78,5 . Manakala kelompok status perkawinan yang paling sedikit adalah kelompok Janda yaitu 16 kasus 5,3. Hasil ini mendekati dengan penelitian J.
Universitas Sumatera Utara
Nzomo, P.Waiyaki dan R.Waihenya pada tahun 2013 di Thika, Kenya ditemukan paling sering BV adalah dari kelompok Kawin yaitu sebanyak 47,2 ,7,3
pada yang telah berpisah atau bercerai dan 4,7 pada pasien janda. Juga didukung kuat dari penelitian Ocviyanti pada tahu 2010, status perkawinan belum
kawin 16,9 dan kawin 76,4 . Berdasarkan pembagian karakteristik Bakterial Vaginosis pada tingkat
pendidikan yang paling banyak adalah dari kelompok tamat SMA yaitu 159 kasus 52,5 . Manakala kelompok tingkat pendidikan yang paling sedikit adalah
kelompok tidak sekolah atau tamat SD yaitu 23 kasus 7,6 . Hasil ini mendekati dengan penelitian J. Nzomo, P.Waiyaki dan R.Waihenya pada tahun 2013 di
Thika, Kenya ditemukan paling sering BV menurut tingkat pendidikan adalah dari kelompok tamat SMPSMA sebanyak 52,3 diikuti pula 3,6 tidak sekolah
dan 17,1 tamat sarjana. Berdasarkan pembagian karakteristik Bakterial Vaginosis pada pekerjaan
yang paling banyak adalah kelompok pekerjaan IRT yaitu 203 kasus 67 . Manakala kelompok pekerjaan paling sedikit adalah tidak bekerja yaitu 2 kasus
0,7. Berdasarkan pembagian karakteristik Bakterial Vaginosis pada riwayat
pasangan seksual terbanyak adalah pada kelompok 1 kali yaitu 247 kasus 81,5 . Manakala kelompok riwayat pasangan seksual paling sedikit adalah 4 kali
yaitu 2 kasus 0,7 . Hasil ini sama dengan penelitian Dwiana Ocviyanti, Yeva Rosana, Shanty Olivia, Dan Ferry Darmawan menemukan paling sering BV
adalah dari kelompok menikah 1x yaitu 76,4, belum menikah 16,9 dan menikah 1x 6,7
Dari data yang telah dikumpul, pasien BV yang paling memberi makna dan pengaruh pada Bakterial Vaginosis adalah dari kategori Usia, Status
Perkawinan dan Riwayat Pasangan Seksual. Manakala karakteristik yang lain yaitu agama, rassuku, pekerjaan dan tingkat pendidikan tidak signifikanmemberi
makna dan pengaruh untuk penyakit BV. Hal ini karena, daerah tempat tinggal pasien berhampiran dengan RSUP HAM di mana seperti yang diketahui RSUP
HAM, Medan merupakan rumah sakit pemerintah. Kemudian rassuku,
Universitas Sumatera Utara
banyaknya orang Batak karena daerah tersebut merupakan daerah tempat tinggal yang terdiri dari suku Batak.
Namun, beberapa kegiatan atau perilaku dapat mengganggu keseimbangan normal bakteri di vagina dan menempatkan perempuan pada peningkatan risiko
termasuk: Memiliki banyak pasangan seks dan douching. Hal ini tidak jelas apa aktivitas seksual memainkan peran dalam perkembangan BV. Perempuan tidak
mendapatkan BV dari kursi toilet, tempat tidur, kolam renang, atau dari menyentuh benda-benda di sekitar mereka. Wanita yang tidak pernah memiliki
hubungan seksual juga dapat BV. Namun tidak semua informasi tersedia untuk kriteria karakteristik pasien Bakterial Vaginosis yang dicari dari dalam satu rekam
medis pasien.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN