commit to user 66
b. Faktor Sosial terdiri dari : 1
Langsung kelompok referensi: yaitu kelompok yang memberi pengaruh langsung atau tidak langsung pada sikap dan perilaku
seseorang. 2
Keluarga: keluarga yang merupakan organisasi pembelian konsumen yang terpenting dalam masyarakat. Karena interaksi
dalam keluarga memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari konsumen. Semakin mahal harga suatu produk semakin besar
keterlibatan keluarga dalam minat membeli tersebut.
2. Hubungan Antara frekuensi iklan dengan brand recall
Kaloh dalam Hastuti, 2000 bahwa frekuensi merupakan tingkat keseringan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan tertentu yang
didasari rasa senang dengan kegiatan yang dilakukan tersebut. Chaplin dalam Kartono, 1997 berpendapat bahwa frekuensi adalah suatu sifat
kuantitatif dari satu penginderaan, yang berhubungan dengan intensitas perangsangnya. Verkuyl dalam Effendi, 2004 menyatakan bahwa
frekuensi atau keseringan yang dilakukan oleh individu untuk melakukan perilaku tertentu yang didasari niat seseorang untuk melakukan perilaku
tersebut. Kaloh dalam Bintarti, 1997 menyatakan bahwa frekuensi kegiatan
seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan perasaan. Perasaan senang terhadap kegiatan yang akan dilakukan dapat mendorong minat
orang yang bersangkutan melakukan kegiatan tersebut.
commit to user 67
Sering tidaknya iklan yang ditayangkan di televisi akan memudahkan konsumen untuk mengingat iklan yang ditayangkan disebut dengan brand.
Brand recall menggambarkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali dan mengingat kembali suatu brand sebagai bagian dari suatu
kategori produk tertentu. Pada umumnya konsumen konsumen cenderung membeli produk dengan brand yang sudah dikenalnya atas dasar
petimbangan kenyamanan, keamanan dan lain-lain. Bagaimnapun juga, brand yang sudah kita kenal menghindarkan kita dari resiko pemakaian
dengan asumsi bahwa brand yang sudah dikenal dapat diandalkan Durianto dkk., 2004: 29.
3. Hubungan Antara slogan iklan dengan brand recall
Slogan iklan menggunakan kata-kata yang mudah diingat oleh konsumen untuk menimbulkan persuasi konsumen. Salah satu bagian dari
teori komunikasi adalah teori persuasi. Secara teoritis, persuasi didefinisikan sebagai upaya seseorang atau sekelompok orang untuk
mempengaruhi atau mengubah pandangan atau pendapat seseorang atau sekelompok orang lain. Persuasi adalah upaya mempengaruhi atau
mengubah pendapat yang terjadi dalam proses komunikasi itu sendiri dan berakibat pada organisasi kognitif pada diri seseorang. Dengan demikian,
persuasi tidak hanya terjadi sesaat, tetapi merupakan suatu proses yang berlanjut Hoed 1992:3. Proses komunikasi merupakan proses
pemindahan pesan dari komunikator ke komunikan. Pesan dapat berupa lambang-lambang, yang dapat berbentuk gambar, tulisan, bunyi-bunyian,
commit to user 68
gerakan dan sebagainya. Pesan-pesan yang berupa tanda atau lambang tersebut merupakan hasil implementasi dari pesan yang akan disampaikan.
Peran brand recall dalam ekuitas brand nilai brand tergantung pada tingkat pencapaian kesadaran dalam benak konsumen. Durianto dkk.
2004: 30 menyatakan bahwa brand recall dapat dibangun dan diperbaiki melalui cara-cara berikut:
a. Pesan yang disampaikan oleh suatu brand harus mudah diingat oleh
konsumen. b.
Pesan yang disampaikan harus berbeda dengan produk lainnya serta harus ada hubungan antara brand dengan kategori produknya.
c. Memakai tagline atau slogan maupun jingle lagu yang menarik
sehingga membantu konsumen mengingat brand. d.
Jika suatu brand memiliki simbol, hendaknya simbol tersebut dapat dihubungkan dengan brand-nya.
e. Perluasan nama brand dapat dipakai agar brand semakin diingat
konsumen. f.
Brand recall dapat dperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori produk, brand, maupun keduanya.
g. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena
membentuk ingatan adalah lebih sulit dibanding membentuk pengenalan.
commit to user 69
4. Hubungan Antara arti slogan dengan brand recall