5
pembicara maupun penyimak terlibat dalam suatu kegiatan yang berorientasi pada tujuan tertentu. Searle mengklasifikasikan tindak ilokusi berdasarkan
maksud kedalam lima kategori yaitu: 1.
Representatif atau Assertif yang tujuannya untuk menanyakan, mengusulkan, membual, mengeluh, mengemukakan pendapat, dan
melaporkan. 2.
Direktif yang tujuannya untuk menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur seperti memesan, memerintah,
memohon, menuntut, memberi nasihat. 3.
Komisif yang terikat pada suatu tindakan dimasa depan seperti menjanjikan, penawaran.
4. Ekspresif yang tujuannya untuk mengutarakan sikap psikologis
penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi seperti mengucapkan terimakasih, mengucapkan selamat, mengucapkan belasungkawa, memuji,
memberi maaf, menuduh, dan sebagainya. 5.
Deklarasi yang menggambarkan perubahan dalam suatu keadan hubungan seperti memberi nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan
atau membuang, mengangkat, membabtis, mengundurkan diri dan sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yaitu “Bagaimanakah implikatur dan tindak tutur yang terdapat dalam percakapan
pada masyarakat Sambu?”.
1.3 Batasan Masalah
Suatu penelitian harus dibatasi supaya penelitian terarah dan tujuan penelitian tercapai. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada implikatur
pertuturan atau percakapan pada masyarakat Sambu. Pada penelitian ini penulis akan membatasi tindak tutur seperti yang dikemukakan oleh Searle
dan menentukan implikasi atau implikatur yang dikemukakan oleh Grace. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
6
berada di Sambu baik para pedagang, pembeli, pengantar barang dan yang lainnya.
1.4 Tujuan Penelitian
Pada dasarnya setiap penelitian itu mempunyai tujuan tertentu yang memberikan arah dan pelaksanaan tersebut. Hal ini dilakukan supaya tujuan
dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implikatur dan jenis-jenis ilokusi yang
terdapat dalam percakapan pada masyarakat Sambu.
1.5 Manfaat Penelitian
Secara Teoritis: Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dalam memahami
hasil penelitian. Menambah sumber referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian yang berkaitan dengan implikatur dalam bidang pragmatik. Secara Praktis:
Dapat dijadikan sumber acuan bagi peneliti selanjutnya tentang implikatur bidang pragmatik.
Dapat memberikan pengetahuan baru tentang implikatur masyarakat pasar khususnya di Sambu.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami sesuatu hal
lain. 2.1.1 Implikatur
Impilkatur merupakan satu hal yang sangat penting diperhatikan agar percakapan dapat berlangsung dengan lancar berkat adanya kesepakatan
bersama. Kesepakatan itu berupa kontrak tak tertulis bahwa yang dibicarakan itu harus saling berhubungan atau berkaitan. Pada masing-masing kalimat
artinya makna keterkaitan itu tidak terungkap secara literal. Menurut Gunpers dalam Lubis, 1991:68, implikatur merupakan proses
yang ditentukan oleh situasi konteks. Selalu benar apa yang dimaksud oleh sipembicara tidak sama dengan apa yang ditanggap sipendengar, sehingga
jawaban si pendengar tidak dapat atau sering juga terjadi sipembicara mengulangi kembali ucapannya dengan kalimat yang lain agar dapat
ditanggapi sipendengar. Teori implikatur dicetuskan oleh H.Paul Grice yang menekankan pada maksud dalam komunikasi tercemin dalam penjelasan
tentang makna yang tidak alamiah makna NN. Bagi Grice 1957:385 ‘A berarti sesuatu NN oleh X’ sama dengan berkata:
A menginginkan ujaran X menghasilkan suatu efek tertentu pada khalayak dengan cara mengenal maksud ini.
Menurut definisi ini, penutur tidak cukup hanya bermaksud menyebabkan efek tertentu pada pendengarnya melalui penggunaan ujarannya, malahan efek
ini hanya dapat dicapai dengan tepat apabila maksud untuk menghasilkan efek ini diketahui oleh pendengar. Komponen kedua definisi ini sangat penting
untuk meniadakan dari maksud suatu ujaran semua efek komunikasi yang
Universitas Sumatera Utara
8
diciptakannya, namun yang tidak ingin dikomunikasikan penutur dan yang tidak diketahui oleh pendengar. Oleh karena itu, dia tidak merupakan bagian
dari maksud komunikasi penutur. 2.1.2 Pasar
Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa, dan
tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah. Seperti kita ketahui di pasar
banyak terjadi penawaran dan permintaan, tempat penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang yang sah, dan pembeli yang ingin menukar uang
dengan barang atau jasa. 2.1.3 Masyarakat Sambu
Masyarakat adalah sekelompok orang yang berada di Sambu yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat Sambu berasal dari berbagai suku, ada suku Batak, Karo,
Jawa dan lain sebagainya yang datang untuk membeli sesuatu berbelanja atau pun menawarkan sesuatu berjualan. Bermacam-macam kegiatan yang
dilakukan masyarakat Sambu seperti berjualan, membuka bal, melakukan penawaran dan ada juga yang menawarkan jasa. Masyarakat Sambu itu
memiliki tingkat kekeluargaan yang cukup tinggi hanya saja perkataan yang dilontarkan sedikit kasar dan kata yang dikeluarkan itu berintonasi kuat atau
keras sehingga membuat sebagian orang banyak mengira tidak baik.
2.2 Landasan Teori