34
BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden a. Tempat Tinggal
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang bukan peserta JPKM dan ibu hamil yang menjadi peserta JPKM yang berada di
wilayah Kecamatan Bojongsari, Kalimanah, Mrebet dan Bukateja di Kabupaten Purbalingga. Adapun rincian tempat tinggal responden dapat
dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 1. Distribusi Responden Bukan Peserta JPKM Menurut Tempat
Tinggal Wilayah Kecamatan di Kabupaten Purbalingga.
No Nama Kecamatan
Jumlah Persentase
1 2
3 4
Bojongsari Kalimanah
Mrebet Bukateja
17 6
17 20
28,3 10,1
28,3 33,3
Total 60
100,0
Tabel 2. Distribusi Responden Bukan Peserta JPKM Menurut Tempat Tinggal Wilayah Pedesaan di Kabupaten Purbalingga.
No Nama Desa
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 6
7 Gembong
Kali Kobang Kajongan
Onje Majasem
Wirosobo Mrebet
7 6
10 10
9 11
7 11,7
10,0 16,7
16,7 15,0
18,3 11,7
Total 60
100,0
Responden tersebut dikumpulkan datanya melalui wawancara dengan angket. Data wawancara ini kemudian diolah secara kuantitatif
untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dari penelitian ini.
35 Tabel 3. Distribusi Responden Peserta JPKM Menurut Tempat Tinggal
Wilayah Kecamatan di Kabupaten Purbalingga.
No Nama Kecamatan
Jumlah Persentase
1 2
3 4
Bojongsari Kalimanah
Mrebet Bukateja
14 10
15 21
23,3 16,7
25,0 35,0
Total 60
100,0
Tabel 4. Distribusi Responden Peserta JPKM Menurut Tempat Tinggal Wilayah Pedesaan di Kabupaten Purbalingga.
No Nama Desa
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 6
7 Gembong
Kali Kobang Kajongan
Onje Majasem
Wirosobo Mrebet
4 10
10 10
10 11
5 6,7
16,7 16,7
16,7 16,7
18,3
8,3 Total
60 100,0
b. Karakteristik Ibu Karakteristik ibu pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Karakteristik Ibu
No Karakteristik Ibu
Jumlah Persentase
1 Usia
20 tahun 20-35 tahun
35 tahun 5
110 5
4,2 91,7
4,2 2
Jenis Pekerjaan
Buruh Petani
Wiraswasta PNS
ABRI Tidak bekerja
14 3
10 93
11,7 2,5
8,3 0,0
0,0
77,5 3
Pendidikan
Tidak Sekolah SD
SLTP SMUSMK
PTAkademik 1
32 50
35 2
0,8 26,7
417 29,2
1,7 Total
120 100,0
36 Lanjutan Tabel 5
No Karakteristik Ibu
Jumlah Persentase
4
Jenis Persalinan
Normal Vakum
Operasi 119
1 99,2
0,8 0,0
5 Tempat Persalinan
Rumah Polindes
Puskesmas Rumah SakitRB
82 37
8 1
68,3 30,8
0,0 0,8
6
Penolong Persalinan
Dukun Bidan
Dokter Umum Dokter Spesialis
2 117
1 1,7
97,5 0,8
0,0 Total
120 100,0
Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan sebagian besar ibu hamil berusia 20-35 tahun 91,7 dengan usia terendah 17 tahun dan tertinggi
39 tahun dan sebanyak 77,5 tidak bekerja. Sebanyak 0,8 responden tidak sekolah; 26,7 lulus SD; 41,7 lulus SLTP; 29,2 lulus SMU atau SMK
dan hanya 1,7 yang lulus PT atau Akademik. Berdasarkan Tabel 5 juga menunjukkan bahwa meskipun sebagain besar persalinan ditolong oleh
bidan 97,5, tetapi mayoritas responden melahirkan di rumah 68,3. c. Karakteristik Suami
Karakteristik suami responden ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Distribusi Responden Menurut Karakteristik Suami
No Karakteristik Suami
Jumlah Persentase
1 Usia
20 tahun 20-35 tahun
35 tahun 1
104 15
4,2 91,7
4,2 Total
120 100,0
37 Lanjutan Tabel 6
No Karakteristik Suami
Jumlah Persentase
2
Pendidikan
Tidak Sekolah SD
SLTP SMUSMK
PTAkademik 35
45 38
2 0,0
29,2 37,5
3,,7 1,7
3
Jenis Pekerjaan
Buruh Petani
Wiraswasta PNS
ABRI Tidak bekerja
49 23
39 3
6 40,8
19,2 32,5
0,0 2,6
5,0 4
Tanggungan Keluarga
≤ 4 orang 4 orang
115 5
95,8 4,2
Total 120
100,0
Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan sebagian besar suami responden berusia 20-35 tahun 91,7 dengan usia terendah 19 tahun dan
usia tertinggi 45 tahun. Suami responden yang bekerja sebagai buruh sebanyak 40,8; petani sebanyak 19,2; wiraswasta sebanyak 32,5;
ABRI sebanyak 2,6 dan yang tidak bekerja sebanyak 5,0. Sebanyak 29,2 suami responden lulus SD; sebanyak 37,5 lulus
SLTP; sebanyak 37,5 lulus SMUSMK dan sebanyak 1,7 lulus PTAkademik. Tabel 6 juga menunjukkan 95,8 responden merupakan
keluarga inti atau keluarga batih nucleus family dan hanya 4,2 responden merupakan keluarga besar extended family. Menurut
Sugiyanto, Sugihardjo, Supardjo 2001:14 keluarga inti dipandang sebagai satu kesatuan terkecil yaitu terdiri dari bapak ibu dan anak, sedang
bentuk keluarga besar dipandang dari pengertian darah yang hidup bersama suami istri, yaitu kakak-adik, kakek nenek, dan kemenakan dari
pihak suami dan istri.
38 2. Karakteristik Responden Menurut Variabel-variabel Penelitian
Tabel 7a. Karakteristik Responden Bukan Peserta JPKM dan Peserta JPKM Menurut Variabel Penelitian
No Variabel
Bukan Peserta JPKM
N Peserta JPKM
N
1
Kelengkapan Pelayanan Antenatal
Tidak Lengkap Lengkap
37 61,7 23 38,3
19 31,7 41 68,3
N 60 100
60 100 2
Tingkat Pendidikan Ibu
Tidak SekolahSD SLTPSMU
PTAkademik 18 30,0
41 68,3 1 1,7
15 25,0 44 73,3
1 1,7 N
60 100 60 100
3
Pekerjaan Ibu
Tidak Bekerja Bekerja
48 80,0 12 20,0
45 75,0 15 25,0
N 60 100
60 100 4
Pendapatan Keluarga
≤ Rp.750.000 Rp.750.000
16 26,7 44 73,3
31 51,7 29 48,3
N 60 100
60 100 5
Pendapatan Suami
≤ Rp.750.000 Rp. 750.000
26 43,3 34 56,7
26 43,3 34 56,7
N 60 100
60 100 6
Pendapatan Ibu
≤ Rp.200.000 Rp.200.000
55 91,7 5 8,3
50 83,3 10 16,7
N 60 100
60 100 7
Jumlah Anak Paritas
≤ 1 anak 1 anak
33 55,0 27 45,0
32 53,3 28 46,7
N 60 100
60 100 8
Biaya Pelayanan Antenatal
≤ Rp.10.000 Rp.10.000
12 20,0 48 80,0
31 51,0 29 48,3
N 60 100
60 100 9
Tenaga Pemberi
Layanan Antenatal
Non Nakes Nakes
1 1,7 59 98,3
1 1,7 59 98,3
N 60 100
60 100
39 Tabel 7a, menunjukkan karakteristik responden bukan peserta JPKM
dan peserta JPKM menurut variabe-variabel penelitian. Tabel 7a nampak bahwa responden peserta JPKM yang telah lengkap pelayanan antenatal nya
lebih banyak 68,3 dibanding bukan peserta JPKM 38,3. Responden yang berpendidikan PTAkademik lebih sedikit ikut serta
JPKM 1,7, dan mayoritas peserta JPKM yang tidak bekerja 75,0 lebih sedikit daripada yang bukan peserta JPKM 80,0. Sedangkan keluarga yang
berpendapatan lebih dari Rp.750.000,00 lebih sedikit yang menjadi peserta JPKM 48,3 dan 73,3 tidak menjadi peserta JPKM. Keluarga dengan
pendapatannya kurang dari atau sama dengan Rp.750.000,00 lebih banyak yang menjadi peserta JPKM 51,7 dibandingkan dengan yang tidak menjadi
peserta JPKM 26,7. Responden yang mengeluarkan biaya pelayanan antenatal lebih dari
Rp.10.000,000 lebih banyak bukan peserta JPKM 80 dari pada yang menjadi peserta JPKM 48,3. Sedangkan responden yang mengeluarkan biaya
pelayanan antenatal kurang dari atau sama Rp.10.000,00 lebih banyak peserta JPKM 51,7 dibandingkan responden yang bukan peserta JPKM
20. Tenaga pemberi pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan Nakes
pada peserta JPKM 98,3 sama dengan yang bukan peserta JPKM 98,3. Jumlah anak responden yang lebih dari 1 anak lebih banyak yang menjadi
peserta JPKM 46,7 dibanding responden yang bukan peserta JPKM 45,0.
40 Tabel 7b, menunjukkan karakteristik data kontinyu sampel pada
kelompok anggota JPKM dan bukan anggota JPKM. Tabel tersebut memperlihatkan bahwa kedua kelompok penelitian, yaitu anggota dan bukan
anggota JPKM, telah sebanding dalam nilai-nilai variabel yang mungkin berhubungan dengan variabel dependen yang diteliti, meliputi umur, paritas,
dan biaya ANC. Andaikata variabel-variabel tersebut merupakan faktor perancu dalam penilaian hubungan antara kepesertaan JPKM dan kelengkapan
pemeriksaan ANC, maka variabel-variabel tersebut tidak lagi menyebabkan kerancuan pada penilaian hubungan tersebut.
Tabel 7b. Karakteristik Data Sampel Data Kontinyu dari Kelompok Anggota JPKM Dan Bukan Anggota JPKM
Anggota JPKM Bukan anggota JPKM
Variabel n
Mean SD
n Mean
SD P
Umur tahun 60
26.33 0.63
60 26.22
0.60 0.89
Pendapatan keluarga
Rupiah 60
746,667 230,992 60
880,000 436,589 0.039
Paritas 60
1.73 0.121
60 1.85
0.148 0.543
Biaya ANC Rupiah
60 666,667
987,827 60 488,333 305,787
0.377 Biaya
transport Rupiah
3,133 2.029
4,008 5,277
0.233
Uji t Dikendalikan dengan analisis regresi logistik ganda
Sedangkan kedua kelompok penelitian, yakni anggota dan bukan anggota JPKM, memperlihatkan distribusi variabel pendapatan keluarga yang
tidak sebanding p= 0,039. Pengaruh pendapatan keluarga dalam penilaian pengaruh JPKM terhadap kelengkapan penggunaan pemeriksaan kehamilan
dikendalikan dengan teknik analisis regresi logistik ganda.
41 Tabel 7c, menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat pendidikan
ibu hamil yang signifikan antara kelompok anggota dan bukan anggota JPKM p= 0.550.
Tabel 7c. Kategori Pendidikan Ibu Hamil Menurut Status Kepesertaan Jpkm Variabel
Anggota JPKM Bukan anggota
JPKM Total
P Pendidikan
SD 16 45.71
19 54.29 35 100
0.550 = SMP
44 51.76 41 48.24
85 100 Uji Chi Kuadrat
.
42 Tabel 7d. Karakteristik Responden dan Persentase Kepesertaan JPKM
No Variabel
Bukan Peserta JPKM
N Peserta
JPKM N
Total
1 Kelengkapan Pelayanan Antenatal
Tidak Lengkap Lengkap
37 61,7 23 38,3
19 31,7 41 68,3
56 46,7 64 53,3
60 100 2
Tingkat Pendidikan Ibu
Tidak SekolahSD SLTPSMU
PTAkademik 18 30,0
41 68,3 1 1,7
60 100 15 25,0
44 73,3 1 1,7
60 100 60 100
3 Pekerjaan Ibu
Tidak Bekerja Bekerja
48 80,0 12 20,0
45 75,0 15 25,0
60 100 60 100
4 Pendapatan Keluarga
≤ Rp.750.000 Rp.750.000
16 26,7 44 73,3
31 51,7 29 48,3
60 100 60 100
5
Pendapatan Suami
≤ Rp.750.000 Rp. 750.000
26 43,3 34 56,7
26 43,3 34 56,7
60 100 60 100
6
Pendapatan Ibu
≤ Rp.200.000 Rp.200.000
55 91,7 5 8,3
50 83,3 10 16,7
60 100 60 100
7 Jumlah Anak Paritas
≤ 1 anak 1 anak
33 55,0 27 45,0
32 53,3 28 46,7
60 100 60 100
8 Biaya Pelayanan Antenatal
≤ Rp.10.000 Rp.10.000
12 20,0 48 80,0
31 51,0 29 48,3
60 100 60 100
9
Tenaga Pemberi
Layanan Antenatal
Non Nakes Nakes
1 1,7 59 98,3
1 1,7 59 98,3
60 100 60 100
120 100 33 27,5
85 70,8 2 1,7
120 100 93 77,5
27 22,5 120 100
47 39,2 73 60,8
120 100 52 43,3
68 56,7 120 100
105 87,5 15 12,5
120 100 65 54,2
55 45,8 120 100
43 35,8 77 64,2
120 100 2 1,7
118 98,3 120 100
43 Tabel 7d, menunjukkan bahwa responden yang lengkap pelayanan
antenatal nya lebih banyak pada ibu hamil peserta JPKM 68,3 dibanding ibu hamil yang bukan peserta JPKM 38,3. Ibu hamil yang berpendidikan
menengah mayoritas peserta JPKM 73,3 dibanding ibu hamil yang bukan peserta JPKM 68,3. Sedangkan ibu hamil yang tidak bekerja lebih sedikit
menjadi peserta JPKM 75, pendapatan keluarga responden yang kurang dari Rp.750.000,00 lebih banyak menjadi peserta JPKM 51,7 dibanding
responden yang bukan peserta JPKM 26,7. Ibu hamil yang mempunyai pendapatan kurang dari atau sama dengan
Rp.200.000,00 lebih banyak yang menjadi peserta JPKM 83,3 dibanding yang memiliki pendapatan lebih dari Rp.200.000,00, sedangkan responden
dengan pendapatan suami lebih dari Rp.750.000,00 43,3 sama dengan yang tidak menjadi peserta JPKM 43,3.
Responden yang mengeluarkan biaya pelayanan antenatal kurang dari atau sama Rp.10.000,00 sebagian besar 51,7 adalah peserta JPKM,
sedangkan responden yang mengeluarkan biaya pelayanan antenatal lebih dari Rp.10.000,00 lebih banyak bukan peserta JPKM 80.
Tenaga pemberi pelayanan antenatal kepada ibu hamil yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Nakes pada peserta JPKM 98,3 sama
dengan yang bukan peserta JPKM 98,3. Jumlah anak responden yang lebih dari 1 anak lebih banyak peserta JPKM 46,7 dibanding responden yang
bukan peserta JPKM 45,0.
44
B. Estimasi Pengaruh Variabel