Latar Belakang Bab 1-bab 4 teori lokasi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat sehingga masyarakat berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Perumahan tidak hanya dilihat sebagai sarana kebutuhan hidup tetapi juga berfungsi dalam tebentukntya pendidikan, keluarga, budaya dan peningkatan kualitas pribadi generasi yang akan datang. Karena kebutuhan terhadap rumah mengalami peningkatan terutama masyarakat di perkotaan. Populasi penduduk yang semakin lama semakin besar sehingga Pemerintah harus melaksanakan pembangunan. Pemenuhan perumahan dilakukan oleh masyarakat perorangan dan pengembang perumahan. Pemenuhan kebutuhan perumahan yang dilaksanakan oleh masyarakat perorangan dilakukan secara bertahap sedangkan pemenuhan kebutuhan perumahan secara massal dilakukan oleh Perumnas. Pembangunan Rumah Susun merupakan salah satu cara yang jitu untuk memecahkan dari permukiman dan perumahan pada lokasi yang padat dan ketersediaan lahan yang makin terbatas. Pembangunan rumah susun tentunya juga dapat membuat terbukanya ruang kota menjadi lebih lega dan membantu peremajaan kota sehingga makin hari makin berkurangnya daerah kumuh dan menjadi aman, bersih dan teratur. Pengertian rumah susun menurut UU No. 20 Tahun 2011 adalah bangunan-bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam. Suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang diinstrukturkan secara fungsional , baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah , terutama untuk tempat hunian yang dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. Rumah susun terdiri dari dua bagian yaitu rumah susun sederhana milik dan rumah susun sederhana sewa. Setiap bangunan rusun yang bertingkat tinggi dan pekarangannya harus dilengkapi dengan saluran air hujan. Sistem penyaluran air hujan harus 1 direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan ketinggian permukaan air tanah, permeabilitas tanah, dan ketersediaan jaringan drainase lingkungan. Air hujan harus diresapkan ke dalam tanah pekarangan atau dialirkan ke sumur resapan sebelum dialirkan ke jaringan drainase lingkungan atau kota sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bila belum tersedia jaringan drainase, maka penyaluran air hujan harus dilakukan dengan cara lain yang dibenarkan oleh instansi yang berwenang. Drainase dan sampah merupakan permasalahan yang saling berkaitan karena permbangunan rusun harus memperhatikan faktor kesehatan dan kenyamanan penghuni dengan tersedianya jaringan drainase, pembuangan sampah dll. Rumah Susun yang berada di daerah tengah kota Palembang yaitu di kawasan 24 Ilir dibelakang Palembang Indah Mall PIM merupakan kawasan padat tengah kota menjadi contoh kumuhnya rusun dimana tidak adanya kesadaran diri terhadap lingkungan dan tempat tinggal yang memperhatikan kebersihan dan kenyamanan. Sembarangnya membuang sampah membuat kondisi rusun kurang enak dipandang dan menambah penurunan kualitas hunian di daerah rusun.Walaupun Pemerintah Palembang akan melakukan tindakan merevitalisasi Rumah Susun dengan tujuan mengurangi kekumuhan dan memberikan hunian perumahan murah yang nyaman.

1.2 Rumusan Masalah