19
dua faktor yaitu rasio volume ekstrak aseton dengan pelarut heksan serta lama presipitasi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian  telah  dilaksanakan  pada  bulan  April  sampai  Oktober  2009 di  Laboratorium  di  lingkungan  Departemen  Teknologi  Industri  Pertanian,
Fakultas  Teknologi  Pertanian  IPB  dan  Laboratorium  di  lingkungan  Balai Besar Pasca Panen Departemen Pertanian.
3.3 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Bahan baku  berupa jeruk Pontianak 2.
Bahan  kimia  untuk  esktraksi  limonin  yang  terdiri  dari  heksan,  aseton, diklorometan, isopropanol.
3. Bahan kimia untuk analisis yang terdiri dari : etanol PA, 4-dimethylamino
benzaldehide ,  asam  asetat  glasial,  asam  perklorat,  kloroform,  limonin
standar, dan acetonitrile. Peralatan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  pulper,
penyaring  ukuran  65  mesh,  150  mesh  dan  200  mesh,  membran  mikrofiltrasi polipropilen  ukuran  0,1  µm,  spektrofotometer,  alat  sentrifugasi,  rotary
evaporator vakum,  termometer,  oven,  timbangan  analitik,  corong  pemisah,
perangkat ekstraksi soxhlet dan alat-alat gelas.
3.4 Tahapan Penelitian
Penelitian  ini  terdiri  dari  penelitian  pendahuluan  dan  penelitian  utama, penelitian  pendahuluan  terdiri  dari  empat  tahap,  dengan  tahapan  penelitian
sebagai berikut :
1. Penelitian Pendahuluan
Tahap 1. Persiapan Bahan Baku
Bahan  baku  yang  digunakan  adalah  jeruk  Pontianak  Citrus  nobilis  L.  var microcarpa, Tahapan kerja meliputi :
20
1. Sortasi
Sortasi  bertujuan  untuk  memisahkan  buah  yang  digunakan  agar  diperoleh buah jeruk yang baik dan tidak busuk.
2. Pencucian dan Pengupasan Kulit Buah
Pencucian  bertujuan  untuk  membersihkan  kulit  buah  dari  kotoran-kotoran seperti  tanah  dan  lumpur  serta  sisa  pestisida  yang  melekat.    Selanjutnya
dilakukan  pengupasan  kulit  buah  agar  minyak  yang  terkandung  di  dalam kulit tidak terbawa ke dalam sari buah.
3. Ekstraksi
Jeruk  yang  telah  dicuci  dan  dikupas  selanjutnya  dimasukkan  ke  dalam mesin pulper untuk memperoleh sari jeruk.  Sari jeruk ditampung di dalam
wadah, sedangkan ampasnya yang berupa biji dan pulp langsung terpisah. 4.
Penyaringan Penyaringan  dilakukan  untuk  memisahkan  serat,  pulp  serta  biji  yang  dapat
menghambat proses pemisahan dengan membran mikrofiltrasi. Penyaringan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
- Penyaringan pertama dilakukan menggunakan saringan santan
- Penyaringan kedua dilakukan menggunakan saringan 100 mesh.
- Penyaringan ketiga menggunakan saringan 150 mesh.
- Penyaringan keempat menggunakan saringan 200 mesh.
5.  Pasteurisasi Pasteurisasi  sari  jeruk  bertujuan  untuk  inaktivasi  enzim  dan  membunuh
mikroorganisme  yang  dapat  menyebabkan  fermentasi  dan  kerusakan  pada sari  jeruk.  Pada  penelitian  ini,  pasteurisasi  dilakukan  menggunakan  suhu
70ºC selama 10 menit. Diagram proses persiapan bahan baku disajikan pada
Gambar 6.
Tahap 2. Mikrofiltrasi Sari Jeruk
Penyaringan sari jeruk dilakukan menggunakan membran mikrofiltrasi yang dilakukan  pada  kondisi  operasi  laju  alir  0,08  mdet  yang  didasarkan  pada
hasil  penelitian  Agihitsni  2008.  Skema  proses  mikrofiltrasi  sari  jeruk disajikan pada Gambar 7.
21
Gambar  6. Diagram proses persiapan bahan baku
22
E-1 E-2
V-1 P
I-1
E-3
V-2 P
I-2 V-3
V-4 V-5
V-6 V-7
S1 S2
S3
T1 T2
S4
Keterangan : E-1                 =  tangki umpan
E-2                 =  pompa E-3                 =  membran ultrafiltrasi
I-1                  =  pressure gauge in I-2                  =  pressure gauge out
V-1, V-2         =   katup pengatur tekanan dan laju alir V-3, V-4, V-5 = three way valve
V-6                = katup sampling permeat V-7                = katup sampling retentat
S1,S2,S3,S4 = Selenoid T1, T2           = timer elektronik
Selenoid merupakan valve elektronik, timer T1 mengatur S1 dan S3 yang merupakan pengatur selang periode  frekuensi backwash, sedangkan timer T2 mengatur S1  dan S2 yang menentukan lamanya durasi backwash
Gambar 7. Skema proses mikrofiltrasi sari jeruk
Sumber : Noor et al.  2007
Tahap 3. Backwash Membran Mikrofiltrasi
Pencucian  membran  mikrofiltrasi  dilakukan  untuk  mendapatkan  limonin yang  diduga  tertahan  pada  membran  yang  dilakukan  dengan  metode
backwash menggunakan  akuades.  Skema  proses  backwash  membran
disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Skema proses backwash membran
Sumber : Noor et al  2007
E-1 E-2
V-1 P
I-1
E-3
V-2 P
I-2 V-3
V-4 V-5
V-6 V-7
Keterangan : E-1                 =  tangki umpan
E-2                 =  pompa E-3                 =  membran mikrofiltrasi
I-1                  =  pressure gauge in I-2                  =  pressure gauge out
V-1, V-2         =   katup pengatur tekanan dan laju alir V-3, V-4, V-5 = three way valve
V-6                = katup sampling permeat V-7                = katup sampling retentat
23
Tahap 4. Isolasi Limonin
Isolasi limonin dilakukan pada air backwash,  kulit ari dan biji jeruk. a.
Isolasi Limonin Dari Air Backwash Ekstraksi limonin dari air backwash dilakukan dengan dua metode :
1. Metode pertama adalah maserasi endapan air backwash. Pada metode ini,
air  backwash  sebanyak  3  liter  disentrifugasi  pada  7000  rpm  pada  suhu 4
o
C, selama 20 menit sehingga menghasilkan endapan sebesar 12 g, yang selanjutnya  dimaserasi  menggunakan  dua  jenis  pelarut  yaitu  aseton  dan
diklorometan  sebanyak  200  ml  selama  4  jam  pada  suhu  ruang.  Pelarut selanjutnya diuapkan dengan rotary evaporator vacuum pada suhu 40
o
C. Ekstrak  pelarut  sebesar  20  ml  kemudian  ditambahkan  heksan  sebanyak
tiga kali volume ekstrak. Diagram proses maserasi endapan air backwash disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Diagram proses maserasi endapan air backwash dengan pelarut aseton
dan diklorometan
24
2. Metode  ekstraksi  cair-cair  menggunakan  pelarut  diklorometan  dengan
menggunakan corong pemisah. Ekstraksi 2 liter air backwash dengan 100 ml dengan diklorometan dilakukan menggunakan corong pemisah dimana
200  ml  air  backwash  ditambahkan  dengan  100  ml  pelarut  selanjutnya dilakukan  pengocokan  supaya  limonin  yang  terdapat  pada  fase  air  dapat
pindah  ke  fase  diklorometan.  Kemudian  didiamkan  selama  15  menit sampai terbentuk dua fase dimana bagian bawah adalah diklorometan dan
bagian atas adalah air. Kedua fase tersebut lalu dipisahkan kemudian fase diklorometan dipresipitasi dengan cara ditambahkan heksan sebanyak tiga
kali  volume  pelarut  lalu  didiamkan  selama  20  jam  pada  suhu  refrigerasi. Ekstraksi  air  backwash  dengan  metode  ekstraksi  cair-cair  disajikan  pada
Gambar 10.
Gambar 10. Diagram proses ekstraksi air backwash dengan metode ekstraksi cair- cair
b. Isolasi limonin dari biji, kulit ari dan pulp jeruk
Isolasi  limonin  juga  dilakukan  dari  bagian  jeruk  yang  lain  yang  diduga mengandung limonin seperti biji jeruk dan kulit ari, sisa penyaringan jeruk
tahap awal pulp jeruk. Biji jeruk dan kulit ari dikeringkan menggunakan oven  blower  suhu  50
o
C  sampai  berat  kedua  bahan  tersebut  konstan kemudian  dilakukan  pengecilan  ukuran  menggunakan  hammer  mill.
Selanjutnya  biji  dan  kulit  ari  jeruk  diekstraksi  secara  bertahap,  tahap pertama  menggunakan  heksan  yang  bertujuan  untuk  menghilangkan
minyak serta komponen yang bersifat non polar dari biji, kulit ari dan pulp
25
jeruk,  tahap  kedua  menggunakan  aseton  yang  bertujuan  untuk mengekstrak  limonin  dengan  menggunakan  perangkat  ekstraksi  soxhlet.
Proses isolasi dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan pencucian etanol dan tanpa pencucian etanol.  Diagram proses isolasi limonin dari biji, kulit ari
dan pulp jeruk tanpa pencucian etanol disajikan pada Gambar 11.
Gambar 11.   Diagram  proses  isolasi  limonin  dari  biji,  kulit  ari  dan  pulp jeruk tanpa pencucian etanol
Sumber : Pifferi et al. 1993
26
Diagram  proses  isolasi  limonin  dari  biji,  kulit  ari  dan  pulp  jeruk  dengan pencucian menggunakan etanol disajikan pada Gambar 12.
Gambar 12. Diagram proses isolasi limonin dari biji, kulit ari dan pulp jeruk dengan pencucian etanol
Sumber : Pifferi et al. 1993
27
2. Penelitian Utama
Pada  penelitian  utama  dilakukan  optimasi  proses  isolasi  limonin  dari bahan  baku  dengan  kandungan  limonin  paling  tinggi  yaitu  biji  jeruk  dengan
metode  ekstraksi  tanpa  pencucian  dengan  etanol.  Optimasi  dilakukan  pada tahap  proses  presipitasi  dengan  dua  faktor  yaitu  rasio  ekstrak  aseton  dan
pelarut  heksan  dengan  rentang  1:3  –  1:5  vv  dan  lama  presipitasi  pada rentang waktu 16-24 jam. Presipitasi dilakukan pada kondisi suhu refrigerasi.
Diagram  proses  optimasi  isolasi  limonin  dari  biji  jeruk  siam  disajikan  pada Gambar 13.
3.5 Rancangan Percobaan
Rancangan  percobaan  optimasi  ekstraksi  limonin  menggunakan metode permukaan respon respon surface method. Faktor yang dianalisis ada
dua yaitu: 1.  Rasio  volume  ekstrak  aseton  :  pelarut  heksan    dengan  rentang  1:3  –  1:5
vv 2. Lama presipitasi dengan rentang 16-24 jam.
Dengan basis percobaan 81 gram biji jeruk kering. Desain rancangan percobaan disajikan pada Tabel 2.
Tabel 3. Desain rancangan percobaan No.
Rasio volume pelarut heksan
Lama presipitasi jam Kode Variabel
X
1
X
2
1 3
16 -1
-1 2
5 24
1 -1
3 3
16 -1
1 4
5 24
1 1
5 2,6
20 -1.41
6 5,4
20 1.41
7 4
14 jam 21 menit -1.41
8 4
25 jam 40 menit 1.41
9 4
20 10
4 20
28
Respon  utama  parameter  yang  dianalisis  adalah  konsentrasi  limonin yang  diperoleh  Y.  Model  rancangan  percobaan  faktorial  untuk  mengetahui
pengaruh  dari  kedua  faktor  terhadap  respon  yang  diinginkan  adalah  sebagai berikut:
2 1
5 2
2 4
2 1
3 2
2 1
1
x x
a x
a x
a x
a x
a a
Y +
+ +
+ +
=
Keterangan : Y
= Jumlah limonin mg a
, a
1
, a
2
, a
3
, a
4
, a
5
= Koefisien regresi X
1
=  Pengaruh  linier  faktor  rasio  volume  ekstrak  aseton dan heksan
X
2
= Pengaruh linier faktor lama presipitasi X
1
X
2
=  Pengaruh  linier  interaksi  faktor  rasio  volume ekstrak aseton dan heksan serta lama presipitasi
X
1 2
=  Pengaruh  kuadratik  faktor  rasio  volume  ekstrak aseton dan heksan
X
2 2
=  Pengaruh kuadratik faktor lama presipitasi
29
Biji jeruk
Pengeringan, T 50
o
C ±5
o
C, T 24 Jam
Pengecilan Ukuran
Ekstraksi Dengan aseton Menggunakan Soxhlet Selama 10 Jam
Evaporasi Suhu 40
O
C Optimasi Presipitasi Dengan Faktor Rasio Ekstrak Aseton : Pelarut Heksan = 1:301:5
Dan Lama Presipitasi 16024 Jam
Kristal limonin Ekstraksi dengan heksan Menggunakan Soxhlet Selama 10 Jam
Purifikasi dengan diklorometan : isopropanol = 1 : 3, t=16 jam Presipitat
Bubuk Biji jeruk kering
Gambar 13. Optimasi proses isolasi limonin dari biji jeruk Modifikasi Pifferi et al. 1993
30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Isolasi Limonin dari Air
Backwash, Kulit Ari, Biji dan Sisa Penyaringan Awal
Pulp
Berdasarkan  hasil  penelitian  Setyadjit  2006  terhadap  beberapa varietas  jeruk  yang  beredar  di  Indonesia,  konsentrasi  limonin  paling  tinggi
terdapat pada sari jeruk nipis yaitu 16,25 µg ml
-1
, sari jeruk siam menempati tempat kedua dengan kandungan limonin sebesar 13,70 µg ml
-1
, kemudian sari jeruk  Medan,  4,30
µg  ml
-1
,  sari  jeruk  Argentina  3,13  µg  ml
-1
sedangkan  sari jeruk sunkist tidak mengandung limonin.
Mikrofiltrasi sari jeruk yang didasarkan pada penelitian Aghitsni 2008 telah  berhasil  menghilangkan  rasa  pahit  pada  sari  jeruk  dimana  kandungan
limonin pada sari jeruk hasil mikrofiltrasi yaitu permeat dan retentat berada di bawah  batasan  konsentrasi  yang  dapat  diterima  konsumen  yaitu  6  7g  ml
-1
Mozaffar  1998.  Konsentrasi  limonin  pada  permeat  dan  retentat  disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Konsentrasi limonin dalam permeat, retentat dan air backwash
Hasil  analisis  kandungan  limonin  pada  Tabel  4  menunjukkan kandungan  limonin  pada  sari  jeruk  berbeda  dengan  hasil  penelitian  Setyadjit
2006,  hal  ini  bisa  dikarenakan  perbedaan  masa  panen  jeruk  siam  dimana jeruk  siam  yang  dipanen  pada  musim  kemarau  memiliki  kandungan  limonin
lebih  tinggi.  Limonin  merupakan  metabolit  sekunder  dan  diduga kandungannya  akan  semakin  tinggi  apabila  jeruk  menerima  tekanan  dari
lingkungan sekitar. Penurunan  kandungan  limonin  pada  permeat  maupun  retentat  hasil
mikrofiltrasi  menimbulkan  dugaan  senyawa-senyawa  tersebut  tertahan  di dinding  membran.  Tertahannya  limonin  dan  naringin  pada  membran  juga
Konsentrasi ppm Sari jeruk
13,061 Permeat
2,347 Retentat
3,980 Air Backwash
5,715