Metode Analisis Data PENGARUH CASH FLOW, PROFITABILITY, DAN COMPANY GROWTH TERHADAP INVESTMENT OPPORTUNITY SET PENGUJIAN ATAS PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

liv Merupakan variabel yang dimasukkan dalam model penelitian dengan tujuan untuk mengkontrol hasil penelitian agar terhindar dari confounding effect. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis usaha perusahaan yang dibedakan menjadi tiga, yaitu jasa, perdagangan, dan manufaktur. Pengukuran variabel kontrol ini menggunakan dummy variabel, yaitu: untuk perusahaan jasa diberi nilai 1, untuk perusahaan perdagangan diberi nilai 2, dan untuk perusahaan manufaktur diberi nilai 3.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda, yaitu teknik analisis yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variasi independen Sumodiningrat, 1993. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan cash flow, profitability, dan company growth terhadap investment opportunity set IOS digunakan model regresi berganda yang dirumuskan sebagai berikut: IOS t+1 = α + β 1 CFO t + β 2 ROA t + β 3 ROE t + β 4 GPM t + β 5 PP t + β 6 PL t + β 7 PA t + β 8 STATUS t + ε 1 Notasi : IOS t+1 = Investment Opportunity Set perusahaan pada periode t+1 CFO t = Cash Flow perusahaan pada periode t lv ROA t = Return On Asset perusahaan pada periode t ROE t = Return On Equity perusahaan pada periode t GPM t = Gross Profit Margin perusahaan pada periode t PP t = Pertumbuhan Penjualan perusahaan pada periode t PL t = Pertumbuhan Laba perusahaan pada periode t PA t = Pertumbuhan Aset perusahaan pada periode t STATUS t = Jenis Perusahaan α = konstanta β 1-7 = koefisien variabel independen ε 1 = standart error

1. Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali 2006 uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau distribusi normal. Salah satu cara agar data dapat berdistribusi normal adalah dengan menggunakan lewat pengamatan nilai residual. Cara lain dengan melihat distribusi dan variabel-variabel yang akan diteliti. Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji satatistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat juga menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Dengan uji ini dapat diketahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati terdistribusi normal. Kriteria pengujian dengan dua arah two-tailed test yaitu dengan lvi membandingkan probabilitas dengan tarif signifikan 0,05. jika p 0,05 maka data terdistribusi normal.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian, maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik pada multikolinearitas, autokorelasi, heterokedastisitas, serta normalitas. a Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen yang lainnya sama dengan nol. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan value-inflating factor VIF. Nilai yang umum dipakai adalah tolerance value 0,10 dan VIF 10. b Uji Autokorelasi Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson DW Test. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1 Jika 0 d dl, maka tidak terjadi autokorelasi positif lvii 2 Jika dl ≤ d ≤ du, maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi positif atau tidak ragu-ragu 3 Jika 4-dl d 4, maka tidak terjadi autokorelasi negatif 4 Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl, maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi negatif atau tidak ragu-ragu 5 Jika du d 4-du, maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif c Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas, dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser. Apabila nilai sig 0,05 maka terjadi heterokedastisitas dan ini yang seharusnya terjadi, namun jika sebaliknya nilai sig 0,05 maka terdapat heteroskedasitas.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen berupa cash flow, profitability, dan company growth dapat memprediksikan investment opportunity set IOS dengan tingkat signifikansi yang masih bisa di toleransi ditetapkan 0,05 α = 5. a Pengujian Koefisien Regresi Simultan Signifikansi-F Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai lviii pengaruh secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Langkah-langkah dalam uji ini adalah: 1 Menentukan hipotesis Ho : β 1 = β 2 = β 3… β 7 = 0 Ha : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3… β 7 ≠ 0 2 Menentukan Probability-value dengan tingkat signifikansi 5 Kriteria pengujiannya adalah: a Apabila signifikansi Probability-value 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b Apabila signifikansi Probability-value 0,05 berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b Pengujian Koefisien Regresi Parsial Signifikansi-t Merupakan pengujian masing-masing variabel independen yang dilakukan untuk melihat apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi-t dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5. a Ho diterima dan Ha ditolak jika Probability-value 0,05 variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. b Ho ditolak dan Ha diterima jika Probability-value 0,05 lix variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat. c Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi R 2 dilihat pada hasil pengujian regresi berganda untuk variabel independen berupa cash flow, profitability, dan company growth dan variabel dependen berupa investment opportunity set IOS dengan bantuan program SPSS versi 12.00. Karena penelitan ini menggunakan lebih dari satu variabel independen maka penulis menggunakan Adjusted R Square Adj R 2 seperti yang dinyatakan oleh Ghozali 2006. lx BAB I V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating

6 130 144

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Aset Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

1 62 99

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

PENGARUH CASH FLOW, COMPANY GROWTH, PROFITABILITY, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

18 126 147

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, FREE CASH Pengaruh Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, Struktur Modal, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 18