Evaluasi Kesesuaian dan Ketersediaan Lahan Pertanian Padi.

9 Lahan gambut merupakan penyangga ekologi, terutama sebagai kawasan resapan air. Dengan kemampuan tersebut, lahan gambut berfungsi mengatur air di dalam dan pada permukaan tanah dengan cara menyerap air yang berlebih pada saat musim penghujan, kemudian menampung dan melepaskannya pada saat lahan di sekitar kekurangan air secara perlahan dan terus menerus. Hal ini tentunya akan menyebabkan air akan tetap mengalir secara konsisten dan menjaga terjadinya banjir. Kawasan kubah gambut peat dome merupakan tumpukan serasah atau sisa pelapukan bahan organik yang semakin bertambah ketebalannya. Kubah gambut merupakan tempat yang paling banyak melakukan penyerapan air dan memiliki kedalaman di atas rata-rata, sehingga kapasitas kemampuan untuk menyerap airnya lebih banyak. Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumberdaya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mahluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Salah satu permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya air adalah masalah kekurangan air ataupun kelebihan air. Hal ini diakibatkan antara lain oleh pengaruh perubahan iklim dan juga perubahan tata guna lahan yang menyebabkan penurunan kuantitas air yang terinfiltrasi ke dalam tanah. Tujuan konservasi kawasan lindung pada penelitian ini, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang bahwa ekosistem mangrove termasuk Kawasan Lindung lainnya, yaitu kawasan pesisir berhutan bakau berupa kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami hutan bakau bakau mangrove yang berfungsi memberi perlindungan kepada perikehidupan pantai dan lautan. Kawasan dimaksud memiliki lebar 130 x nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan diukur dari garis air surut terendah kearah darat. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05PRTM2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan, RTH sempadan sungai adalah jalur hijau yang terletak di bagian kiri dan kanan sungai yang memiliki fungsi utama untuk melindungi sungai tersebut dari berbagai gangguan yang dapat merusak kondisi sungai dan kelestariannya.

d. Rekomendasi program kegiatan perencanaan lahan rawa untuk

meningkatkan produksi padi dan revisi tata ruang di KHG Muara Sabak Timur. Untuk mencapai tingkat produksi padi dan revisi tata ruang di Kawasan Hidrologis Gambut Muara Sabak Timur yang lebih maksimal, maka dibutuhkan perencanaan kawasan secara detail dan menyeluruh. Dari solusi permasalahan yang ditemukan pada kerangka pemikiran, maka diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai bahan untuk revisi Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW dalam merencanakan KHG Muara Sabak Timur untuk keperluan peningkatan produksi padi dan revisi tata ruang secara berkelanjutan. Agar penentuan arahan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka sangat perlu untuk ditentukan skala prioritas dalam pengambilan keputusan alternatif strategi kebijakan arahan revisi tata ruang berdasarkan potensi pertanian padi di KHG 10 Muara Sabak Timur yang mengarah pada pentingnya perencanaan lahan rawa untuk kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan serta mendukung upaya pemerintah daerah untuk melaksanakan program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan LP2B. Sistematika penelitian perencanaan lahan rawa secara keseluruhan, disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Sistematika Penelitian Perencanaan Lahan Rawa Analisis sebaran indikasi Intrusi Air Laut dan Lahan Sulfat Masam Evaluasi Kesesuaian dan Ketersediaan Lahan Arahan Kebijakan dalam perencanaan rawa guna meningkatkan produksi padi dan revisi tata ruang Perencanaan pengelolaan kawasan lindung pesisir pantai, sempadan sungai, kubah gambut atau lainnya