Pertimbangan Hakim Putusan pengadilan negeri simalungun Nomor : 370Pid.B2013PN.SIM.

5. Pertimbangan Hakim

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut, Majelis Hakim berpendapat perbuatan terdakwa I. SOFIAN SITIO Alias PAK ROTUA, terdakwa II. WARIYANTO Alias YANTO, terdakwa III. JASARMEN SINAGA dan terdakwa IV. JORDAN SILALAHI Alias PAK MARTIN yaitu mendorong- dorong gerobak pedati ke badan mobil yang mengena pada bagian dinding sebelah kanan belakang hingga rusak dan mengenai badan korban AKP. ANDAR SIAHAAN serta para terdakwa juga berteriak-teriak sambil mengucapkan “bakar…bakar” sambil melempari batu ke mobil korban AKP. ANDAR SIAHAAN yang mengenai pada kaca sebelah kiri mobil korban AKP. ANDAR SIAHAAN hingga rusak ; Menimbang, bahwa terdakwa I. SOFIAN SITIO Alias PAK ROTUA, terdakwa II. WARIYANTO Alias YANTO, terdakwa III. JASARMEN SINAGA dan terdakwa IV. JORDAN SILALAHI Alias PAK MARTIN mengetahui bahwa korban AKP. ANDAR SIAHAAN adalah Kapolsek Dolok Pardamean Kab. Simalungun di mana korban ada memberikan penjelasan kepada masyarakat yang ada disekitar itu dengan mengatakan “Kapolsek do au“ kami baru melaksanakan tugas yang sah yaitu menangkap pelaku permainan judi yaitu KOSDIN SARAGIH ; Menimbang, bahwa maksud perbuatan yang dilakukan terdakwa I. SOFIAN SITIO Alias PAK ROTUA, terdakwa II. WARIYANTO Alias YANTO, terdakwa III. JASARMEN SINAGA dan terdakwa IV. JORDAN SILALAHI Alias PAK MARTIN adalah agar korban AKP. ANDAR SIAHAAN dan rekan-rekan yaitu saksi AIPTU ARMADA SIMBOLON, saksi BRIGADIR LEONARDO SIDAURUK, dan saksi BRIPKA LAMSAR M. SAMOSIR anggota Polsek Dolok Pardamean, mau melepaskan tersangka pelaku permainan judi yaitu KOSDIN SARAGIH ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut juga dapat disimpulkan perbuatan Para Terdakwa telah melawan pejabat yang sah yaitu korban AKP ANDAR SIAHAAN dan rekan-rekan yaitu saksi AIPTU ARMADA SIMBOLON, saksi BRIGADIR LEONARDO SIDAURUK, dan saksi BRIPKA LAMSAR M. SAMOSIR anggota Polsek Dolok Pardamean yang sedang menjalankan tugas yang sah yaitu menangkap pelaku permainan judi yaitu KOSDIN SARAGIH berdasarkan surat perintah tugas No. pol : SPT519III2013RESKRIM tanggal 27 Maret 2013 ; Menimbang, bahwa selain itu juga Terdakwa II WARIYANTO ALIAS, Terdakwa III JASARMEN SINAGA dan Terdakwa IV JORDAN SILALAHI ALIAS PAK MARTIN hanya menghadirkan masing-masing satu saksi tanpa didukung oleh alat bukti yang lain, serta Terdakwa III JASARMEN SINAGA menghadirkan saksi DAHLIA SINAGA yang merupakan anak kandung Terdakwa III dan Terdakwa IV JORDAN SILALAHI ALIAS PAK MARTIN menghadirkan saksi MULADIN SIADARI yang merupakan ibu kandung Terdakwa IV sehingga saksi DAHLIA SINAGA dan saksi MULADIN SIADARI memberikan keterangan tidak di bawah sumpah, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa keterangan masing-masing saksi tersebut tidak cukup memberikan petunjuk bagi Majelis Hakim untuk membuktikan bahwa Terdakwa II WARIYANTO ALIAS, Terdakwa III JASARMEN SINAGA dan Terdakwa IV JORDAN SILALAHI ALIAS PAK MARTIN tidak terbukti melakukan perbuatan sebagaimana unsur kedua a quo ; Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim tetap berkeyakinan unsur “Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang pejabat untuk melakukan perbuatan jabatan atau untuk tidak melakukan perbuatan jabatan dan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan melawan seorang pejabat yang sedang menjalankan tugas yang sah, atau orang yang menurut kewajiban undang-undang atau atas permintaan pejabat memberi pertolongan kepadanya, diancam karena melawan pejabat“ ini telah terbukti secara sah dan menyakinkan ; Menimbang, bahwa yang dimaksud perbuatan tersebut dilakukan dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih adalah dua orang atau lebih tersebut haruslah bertindak sacara bersama-sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 KUHP yaitu seorang pembuat ikut serta mengambil prakarsa dengan berunding dengan orang lain dan sesuai dengan perundingan itu mereka bersama-sama melaksanakan perbuatan tersebut, dalam arti bahwa perbuatan itu terjadi karena adanya inisiatif bersama dan pelaksanaan bersama pula; Unsur Dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu ; Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut dengan demikian unsur “Dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu“ ini telah terbukti secara sah dan menyakinkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas korban AKP ANDAR SIAHAAN meninggal dunia akibat dari serangkaian perbuatan yang bukan hanya dilakukan oleh para terdakwa, akan tetapi dilakukan oleh lebih dari satu orang antara lain : RUSDIN EVERY SINAGA memukuli kepala AKP. ANDAR SIAHAAN dengan kayu broti berbentuk papan DEDI JANRICARDO GIRSANG menendangkan kaki kanannya pada rahang sebelah kiri dari AKP. ANDAR SIAHAAN, dan juga saksi DEDI JANRICARDO GIRSANG meninju wajah korban AKP ANDAR SIAHAAN secara berulang kali, RUDI ANTONI SIDABUTAR meninju dada dan wajah korban AKP. ANDAR SIAHAAN dengan tangan kanannya secara berulang kali, KARNAEN TAMBA Alias PAK RIAN memukul bagian wajah dan kepala korban AKP. ANDAR SIAHAAN dengan menggunakan kayu broti secara berulang kali hingga AKP. ANDAR SIAHAAN menghembuskan nafas yang terakhir serta berdasarkan nomor: 3582IVUPMIV2013 tanggal 02 April 2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Reihard J.D. Hutahaen, SH, S.Pf dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih yang menerangkan sebagai berikut : Unsur mengakibatkan mati:  PEMERIKSAAN BAGIAN LUAR : - Dijumpai lebam mayat warna ungu yang hilang pada penekanan; - Dijumpai kaku mayat yang mudah dilawan; - Dijumpai luka memar pada hamper seluruh daerah kepala; - Dijumpai luka lecet pada hamper seluruh kepala, dada dan kaki; - Dijumpai luka robek pada kepala, dahi, pipi, pelipis mata, daerah alis mata, hidung dan bibir. - Dijumpai patah tulang tengkorak, tulang dahi, tulang pipi, tulang bola mata, tulang hidung, serta tulang rahang bawah; - Dijumpai kedua kelopak bagian luka memar dan bagian putih bola mata perdarahan; - Dijumpai ujung-ujung jari tangan dan kaki berwarna ungu; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, dengan demikian unsur “Mengakibatkan Mati“ ini telah terpenuhi dan terbukti Menimbang, bahwa karena semua unsur-unsur dari Pasal 214 ayat 2 ke-3 KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana telah terpenuhi dan terbukti, maka para terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana sesuai dengan Pasal tersebut ; ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan Pembelaan Penasihat Hukum terdakwa II WARIYANTO ALIAS YANTO dan terdakwa III JASARMEN SINAGA, dan tetap berpendapat sebagaimana diuraikan dalam uraian Dakwaan Keenam unsur kedua sebelumnya yaitu berdasarkan keterangan saksi-saksi yang didengar di persidangan, dihubungkan satu dengan yang lainnya ternyata ada bersesuaian satu dengan yang lainnya ditambah adanya bukti-surat- surat yang diajukan dipersidangan serta adanya keterangan Terdakwa tentang pencabutan keterangan di luar persidangan tanpa alasan yang sah, maka Majelis Hakim mempunyai keyakinan bahwa Terdakwa II WARIYANTO ALIAS YANTO dan terdakwa III JASARMEN SINAGA telah terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana sesuai dengan Pasal 214 ayat 2 ke-3 KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana tersebut ; Menimbang, bahwa seseorang melakukan suatu perbuatan yang bersifat melawan hukum, atau melakukan sesuatu pebuatan mencocoki dalam rumusan Undang-Undang Hukum Pidana sebagai perbuatan pidana, belumlah berarti bahwa dia langsung dipidana. Dia mungkin dipidana yang bergantung kepada kesalahannya Vide. Prof. Dr. Bambang Poernomo, Asas-Asas Hukum Pidana, Penerbit Ghalia Indonesia, 1993, Hal.135 ; Menimbang, bahwa sesuai dengan asas hukum pidana yaitu Geen Straf Zonder Schuld tiada pidana tanpa kesalahan maka selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan apakah para terdakwa dapat dipersalahkan atau tidak terhadap perbuatan pidana yang telah dilakukannya ; Menimbang, bahwa seorang terdakwa akan dapat dinyatakan mempunyai kesalahan apabila menurut konstruksi yuridis telah ternyata lebih dahulu melakukan perbuatan pidana dengan elemen pokoknya bersifat melawan hukum, dan mempunyai kemampuan bertanggung jawab atau mempunyai bentuk kesengajaan kealpaan, dan tidak adanya alasan pemaaf Vide. Prof. Dr. Bambang Poernomo, hal. 141 ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana tersebut di atas dapatlah disimpulkan terdakwa mampu menginsyafi arti perbuatannya dalam hal makna dan akibat sungguh-sungguh dari perbuatannya sendiri, para terdakwa mampu menginsyafi perbuatannya itu bertentangan dengan ketertiban masyarakat dan juga terdakwa mampu menentukan kehendaknya terhadap perbuatan itu, sehingga Majelis Hakim berpendapat para terdakwa dapatlah mempertanggungjawabkan perbuatannya itu ; Menimbang, bahwa selama proses persidangan juga tidak ditemukan adanya alasan pembenar dan alasan pemaaf yang dapat menghapuskan kesalahan para terdakwa ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut Majelis Hakim berpendapat Para Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang diatur dalam Pasal 214 ayat 2 ke-3 KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana sebagaimana yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum kepadanya ; Menimbang, bahwa karena para terdakwa dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, maka terdakwa harus dijatuhi pidana ; Menimbang, bahwa selama pemeriksaan para terdakwa berada dalam tahanan maka masa penahanan yang telah dijalani dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan yang dilakukan para terdakwa merupakan perbuatan pidana yang termasuk dalam Pasal 21 UU No.8 tahun 1981 tentang Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan dikhawatirkan para terdakwa akan menghindarkan diri dari pelaksanaan putusan, maka cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk memerintahkan para terdakwa tetap ditahan ; Menimbang, bahwa oleh karena para terdakwa dijatuhi pidana maka para terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara yang akan ditentukan dalam amar putusan ini ; Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan putusan, Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan sebagai berikut : Hal- yang memberatkan - Perbuatan para terdakwa mengakibatkan luka yang mendalam bagi keluarga korban AKP ANDAR SIAHAAN. : - Perbuatan para terdakwa meresahkan masyarakat. - Para Terdakwa berbelit-belit dan tidak mengakui perbuatannya. Hal-hal yang meringankan - Para Terdakwa belum pernah dihukum ; : Mengingat Pasal 214 ayat 2 ke-3 KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana dan Pasal 197 Undang-Undang No.8 tahun 1981 tentang Undang- Undang Hukum Acara Pidana, serta Peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan perkara ini.

6. Putusan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridi Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Anak Yang Menyebabkan Kematian (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Simalungun No.791/Pid.B/2011/PN.SIM)

5 130 108

Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Aparat Kepolisian Yang Menyebabkan Kematian(Studi Putusan Nomor : 370/Pid.B/2013/Pn.Sim)

1 112 102

Tindak Pidana Kelalaian Berlalu Lintas Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal Dunia Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Putusan Nomor : 579/Pid.Sus/2013/PN.DPS)

2 67 120

Tinjauan Kriminologi Dan Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Terhadap Anak Kandungnya (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tulungagung Nomor : 179/Pid.Sus/2012/PN.Ta)

5 134 138

Tinjauan Yuridis Pertanggungjawaban Pidana Event Organizer Terhadap Tindak Pidana Kelalaian Yang Menyebabkan Meninggalnya Orang Dalam Konser Musik (Studi Putusan NO.713/Pid.B/2008/PN.Bdg)

2 78 95

Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Pejabat Negara (Studi Putusan Nomor : 01/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn)

2 43 164

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridi Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Anak Yang Menyebabkan Kematian (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Simalungun No.791/Pid.B/2011/PN.SIM)

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Aparat Kepolisian Yang Menyebabkan Kematian(Studi Putusan Nomor : 370/Pid.B/2013/Pn.Sim)

0 0 29

BAB II PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP APARAT KEPOLISIAN DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA A. Bentuk kekerasan yang terjadi terhadap Aparat Kepolisian - Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Aparat Kepolisian Yang Menyebabkan Kematian(Studi Putusan Nom

0 0 20

Tindak Pidana Kelalaian Berlalu Lintas Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal Dunia Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Putusan Nomor : 579/Pid.Sus/2013/PN.DPS)

0 2 11