Penyakit ini pada umumnya terjadi pada musim hujan saat kelembaban lebih
besar dari 75, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang dengan pemupukan
nitrogen yang tinggi. Hawar daun bakteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Xanthomonas campestris pv. oryzae yang dapat menginfeksi tanaman padi pada
berbagai stadia pertumbuhan. Klasifikasi Xanthomonas
campestris pv.
oryzae menurut Swings et al. 1990, adalah sebagai
berikut: Phylum : Prokaryota
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Xanthomonas Spesies : Xanthomonas campestris pv.
oryzae
2.3.1 Morfologi Xanthomonas campestris
pv. oryzae
Bakteri Xanthomonas campestris pv. oryzae
berbentuk batang
pendek, di
ujungnya mempunyai satu flagela polar berukuran 1-2 x 0,8-
1 μm dan berfungsi sebagai alat bergerak. Bakteri ini berukuran
6- 8 μ bersifat aerob, gram negatif dan tidak
memiliki endospora. Di atas media XA Xanthomonas Agar bakteri ini membentuk
koloni bulat cembung yang berwarna kuning keputihan sampai kuning kecoklatan dan
mempunyai
permukaan yang
licin Semangun 2001.
Gambar 3 Foto mikroskop elektron Xanthomonascampestris pv.
oryzae 30,000 x Sumber: Koleksi PPOPT Bandung
Berdasarkan bentuknya,
bakteri Xanthomonas
campestris pv.
oryzae merupakan bakteri yang termasuk dalam
kelompok bakteri basil karena berbentuk batang, alat geraknya berupa flagel. Ukuran
flagel bakteri ini sangat kecil, tebalnya 0,02 –
0,1 μm dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri lainnya, flagel yang dimilikinya
hanya satu sehingga bakteri Xanthomonas campestris pv. oryzae termasuk dalam
golongan bakteri monotricous.
2.3.2 Sebaran Penyakit Hawar Daun Bakteri
Penyakit hawar daun bakteri sudah dikenal di Jepang sejak tahun 1884. Penyakit
tersebar luas di berbagai negara penghasil padi seperti Cina, Taiwan, Korea, Thailand,
Vietnam, Philipina, Sri Lanka, India, Afrika, Australia, dan Amerika Selatan Ou 1985.
Seperti bakteri pada umumnya, bakteri Xanthomonas campestris pv. oryzae juga
berkembang biak secara vegetatif atau aseksual, yaitu dengan cara membelah diri.
Jika faktor-faktor luar menguntungkan, maka setelah membelah diri, sel-sel bakteri
yang baru bisa membesar sampai masing- masing
bakteri menjadi
sebesar sel
induknya. Menurut David et al. 2006, bakteri ini berpindah secara vertikal melalui
pembuluh utama daun.
Gambar 4 Siklus hidup Hawar Daun Bakteri Sumber: IRRI Knowledge
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi
bakteri ini. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
reproduksinya adalah suhu, kelembaban, dan cahaya. Suhu optimal utuk perkembangan
bakteri ini adalah 30ºC. Perpindahan bakteri ini dapat melalui percikan air hujan dan
angin Curtis 1943 dalam Niño-liu et al. 2006. Apabila terjadi peningkatan suhu
rata-rata akan mendorong perkembangan bakteri ini. Itulah sebabnya mengapa bakteri
ini banyak dijumpai di daerah yang beriklim sedang dan tropis.
2.3.3 Gejala Serangan Penyakit Hawar Daun Bakteri