25
VIII. STUDI KASUS “INILAH RESIKO BILA TERPAPAR ASAP ROKOK SELAMA 30 MENIT”
Sumber: Kompas 15 Mei 2012
Dalam kompas tersebut membahas peringatan untuk para pecandu rokok yang dapat membahayakan orang-orang yang berada di sekitar pecandu rokok
akibat menghirup asap rokok si pecandu. Riset terbaru mengatakan orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok selama 30 menit akan menyebabkan
kerusakan yang signifikan pada pembuluh darah. Rusaknya pembuluh darah ini akan menyebabkan serangan jantung dan juga bisa menyebabkan stroke.
Inti dari artikel kompas itu adalah adanya hasil temuan mengungkapkan bahwa pembuluh darah utama yang ditemukan di lengan atas disebut arteri brakialis
berisiko mengalami penyempitan pada mereka yang terkena paparan asap rokok sekunder alias menjadi perokok pasif. Hal ini terjadi akibat lapisan dalam
pembuluh darah tidak berfungsi sebagaimana semestinya. Pembahasan
Eksternalitas adalah dampak suatu kegiatan yangdirasakan baik oleh pihak penghasil dampak tersebut maupun pihak penerima dampak yang sama
26 sekali tidak terlibat dalam proses kegiatan yang menimbulkan dampak tersebut
dan tidak adanya konpensasi apapun. Mengacu pada pengertian eksternalitas tersebut dan menghubungkan
dengan artikel di kompas. Jelas telah terjadi eksternalitas karena tindakan si pecandu rokok mengakibatkan kerugian bagi orang-orang yang berada
disekitarnya perokok pasif karena menghirup asap yang dikeluarkan si pecandu rokok.
Melihat dari segi dampak yang di timbulkan dari kasus eksternalitas di atas, bentuk eksternalitas yang terjadi adalah eksternalitas negatif. Kenapa?
Karena akibat tindakan si pecandu rokok mengakibat terganggunya kesehatan si perokok pasif. Penelitian-penilitian membuktikan kalau perokok pasif dapat
dengan mudah menjangkit flek paru-paru karena konsentrasi dari zat berbahaya yang terkandung dalam asap rokok lebih banyak terhirup oleh si perokok pasif
dibandingkan si pecandu rokok karena asap rokok dari perokok aktif tidak terfilter.
Selain menyebabkan flek paru-paru, masih banyak penyakit-penyakit yang lainnya yang dapat ditimbulkan dari tindakan si pecandu rokok. Hal ini tentu
tidak bisa di biarkan karena akan mengurangi utilitas si perokok pasif. Solusi yang ditawarkan
· Menurut teorema coase
Teorema coase mengatakan untuk mengatasi damapak dari eksternalitas dapat dilakukan dengan cara negoisasi atau tawar menawar antara
pihak-pihak yang terkait untuk bersama-sama mencari solusinya. Dengan mengacu pada teorema coase tersebut sipecandu rokok
dengan si perokok pasif dapat saling bernegoisasi. Mungkin contoh konkretnya si perokok pasif mengingatkan sipecandu rokok kalau siperokok pasif terganggu
akibat asap rokok si pecandu rokok dan menyuruh si pecandu rokok untuk menjauh dari siperokok pasif.
Namun biasanya cara ini tidak terlalu efektif karena biasanya kalau si perokok pasif mengingatkan si pecandu rokok malah si perokok pasif dimarah-
marahi oleh si pecandu rokok atau biasanya sipecandu rokok selalu masa bodo dengan kata-kata si perokok pasif.
27 ·
Regulasi pemerintah Cara atau solusi yang lain untuk mengatasi dampak eksternalitas
pada kasus diatas adalah dengan regulasi atau kebijakan atau peraturan- peraturan yang ditetapakan pemerintah.
Mungkin pemerintah harus lebih tegas lagi untuk menerapkan peraturan pelarangan merokok di depan umum. Seperti yang kita ketahui
bersama pemerintah sudah pernah menggembar gemborkan pelarangan merokok di depan umum. Nampun melihat kenyataan sekarang regulasi
pemerintah tersebut tidak berjalan dengan efektif. Itu terlihat dari masih banyak orang-orang yang merokok di depan umum.
· Pajak
Pemberlakuan pajak perorangan pada perokok mungkin tidak dapat di perlakukan karena banyaknya jumlah perokok dan cara mengawasinya yang
sulit tetapi pemerintah dapat memberlakukan pajak yang lebih tinggi lagi kepada pabrik-pabrik rokok. Dengan itu harga rokok pasti akan semakin tinggi.
Dengan semakin tingginya harga rokok, masyarakat diharapkan dapat mengurangi jumlah konsumsi rokoknya
28
IX. PERTANYAAN