3.4.14 Rasio Konversi Pakan
Rasio konversi pakan merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan terhadap pertambahan biomassa udang pada waktu tertentu dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut: FCR = jumlah pakan yang diberikan kgpertambahan biomassa udang kg
3.4.1.5 Ekskresi Amoniak
Nilai ekskresi amoniak dihitung dengan menggunakan rumus Yigid 2005: Eksresi amoniakNH
3
-N mg Ng tubuhjam = {N
2
– N
1
W x t
2–1
} keterangan : N
2
= konsentrasi amoniak pada akhir pengamatan mgl N
1
= konsentrasi amoniak pada awal pengamatan mgl V = volume air di dalam wadah
T
2-1
= jarak waktu pengambilan sampling W = bobot udang g
3.4.2 Pengumpulan Data 3.4.2.1 Data Bobot Udang dan Rumput Laut
Penentuan bobot udang uji dilakukan dengan cara mengambil 10 ekor udang secara acak dalam setiap wadah percobaan, kemudian ditimbang. Penimbangan ini
dilakukan di awal dan setiap seminggu sekali selama masa pemeliharaan. Pengukuran bobot rumput laut dilakukan dengan menimbang bobot basah
rumput laut pada masing-masing perlakuan. Rumput laut diambil secara acak sebanyak 10 rumpun dari setiap ulangan perlakuan. Cara penimbangan, yaitu
rumput laut diangkat dan ditiriskan sampai air berhenti menetes, kemudian ditimbang. Penimbangan dilakukan di tempat terlindung dari sinar matahari
langsung, yang dimaksudkan untuk menjaga agar tallus tidak mengalami kekeringan dan mengalami kerusakan. Data bobot rumput laut diamatin diawal
dan setiap seminggu sekali selama masa pemeliharaan.
3.4.2.2 Data Kelangsungan Hidup SR Udang
Pengukuran kelangsungan hidup udang dapat dilakukan dengan menghitung jumlah udang di awal dan akhir serta mengamati jumlah udang yang mati setiap
harinya selama masa penelitian.
3.4.2.3 Data Kualitas Air
Kualitas air meliputi suhu, salinitas dan pH dilakukan penggukuran setiap hari. Pengukuran DO, total amoniak nitrogen TAN, nitrat dan nitrit dilakukan
seminggu sekali.
3.4.2.4 Data Proksimat
Analisis proksimat pakan dilakukan pada awal sebelum pemeliharaan, sedangkan untuk sampel udang dan rumput laut dilakukan uji proksimat pada
awal dan akhir penelitian. Analisis yang dilakukan hanya kadar protein saja, ini dilakukan untuk mengetahui jumlah amoniak yang terdapat di tubuh udang
vaname dan rumput laut. Analisis proksimat untuk nitrogen dilakukan dengan metode Kjeldahl dijelaskan pada Lampiran 1. Analisis proksimat dilakukan di
Laboratorium Nutrisi, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1 Penelitian Tahap I
Penelitian tahap satu ini dilaksanakan dengan tiga perlakuan dan dua ulangan yaitu kepadatan udang vaname sebanyak 5, 10, dan 15 ekor100 liter air
tiap akuarium. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan kelangsungan hidup SR, bobot dan average daily gain ADG udang agar diketahui jumlah padat
tebar yang baik untuk penelitian tahap kedua sehingga pada penelitian tahap kedua udang yang mati bukan karena terlalu padat tetapi memang dipengaruhi
oleh perlakuan. Nilai pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang selama masa penelitian ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Pertumbuhan udang vaname Litopenaeus vannamei selama penelitian tahap I
Perlakuan ekor
udang 100 liter
Bobot Awal g Bobot Akhir g
Average Daily Gain
ADG ghari
Kelangsungan Hidup
Total Rata-
rata Total
Rata- rata
5 34,074
6,815 41,111
8,222 0,201
100,0 10
75,177 7,518
68,639 8,580
0,152 80,0
15 107,066 7,138
103,021 7,899 0,109
86,7 Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai kelangsungan hidup dan pertambahan berat
harian dalam satu periode pemeliharaan udang vaname pada tahap I diperoleh hasil yang paling tinggi pada perlakuan padat tebar 5 ekor100 liter. Nilai
kelangsungan hidup dan ADG udang vaname yang dipelihara secara sederhana dengan padat tebar 7 ekorm
2
di tambak BBPBAP Jepara sebesar 93 dan 2,24
gram per hari pada masa pemeliharaan 60 hari dengan berat rata-rata udang sebesar 8,97 gram Arifin et al. 2005. Dari data penelitian Budiardi 2008
diperoleh nilai kelangsungan hidup dan ADG udang vaname dengan padat tebar 85 ekorm
2
sebesar 88 dan 0, 199 gram per hari dengan pemeliharaan udang secara intensif di tambak pada masa pemeliharaan 60 hari dengan bobot rata-rata