diaplikasikan untuk satu kali penyerbukan sehingga terdapat 224 Cryovial untuk satu bahan tanam; 448 Cryovial untuk dua bahan tanam
Gambar 2. Serbuk sari dengan bahan pencampurnya sesuai dengan rasio yang telah ditetapkan
4. Untuk Cryovial yang berisi serbuk sari tomat, dimasukkan kedalam boks
plastik yang telah diisi dry ice untuk dibawa ke lahan percobaan PT East West Seed Indonesia desa Karang Kebun Kec. Panti Gambar 3b,
sedangkan untuk Cryovial yang berisi serbuk sari cabai rawit dimasukkan ke dalam kotak Cryovial dan disimpan dalam freezer untuk diaplikasikan di
Screen house PT East West Seed Indonesia.
Gambar 3. Wadah untuk menyimpan serbuk sari: a. Cryovial; b. Cryovial berisi serbuk sari dalam boks plastik; c. Cryovial dalam boks
b. Penyerbukan di lahan
1. Pada tanaman tomat dilakukan kastrasi Gambar 4a satu hari sebelum
penyerbukan yang dilaksanakan siang hingga sore hari dengan menggunakan pinset, sedangkan pada tanaman cabai kastrasi tidak perlu dilakukan karena
tanaman cabai yang digunakan merupakan tanaman yang telah disterilkan terlebih dahulu. Bunga tomat yang dikastrasi adalah bunga yang masih
kuncup dan diserbuki keesokan harinya. Bunga cabai yang diserbuki adalah bunga yang mekar.
2. Penyerbukan Gambar 4b dilaksanakan pagi hari dari pukul 06.50 wib
hingga 10.00 wib sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan dengan menggunakan perlengkapan penyerbukan.
R4 R3
R2 R1
Serbuk sari
1 g
Talk
1 g
Talk
0.7 g 1.3 g
Serbuk sari Serbuk sari
Talk
0.4 g
Serbuk sari
1.6 g
2 g
a b
c
3. Untuk cabai rawit, tidak dilakukan kastrasi karena bahan tanaman yang
digunakan adalah steril jantan.
Gambar 4. Proses penyerbukan buatan: a. Kastrasi bunga betina; b. Penyerbukan dengan serbuk sari yang telah dicampur
Dua minggu setelah penyerbukan, buah yang telah terbentuk dihitung, baik untuk tomat maupun cabai rawit. Peubah yang diamati adalah jumlah buah yang
terbentuk. Persentase pembentukan buah dihitung menggunakan rumus: Pembentukan buah
Jumlah buah yang terbentuk jumlah bunga yang disebuk
c. Pemanenan buah
1. Buah yang telah siap panen buah yang berwarna merah, dipanen dari lahan,
dan dipisahkan sesuai dengan perlakuan. 2.
Buah kemudian diekstrak. 3.
Pada tomat setelah diekstrak, biji dimasukkan ke dalam wadah dan didiamkan selama 24 jam untuk menghilangkan lendir yang menempel pada
biji tomat. Kemudian, biji tersebut dibersihkan dengan menggunakan deterjen, dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari langsung. Setelah
kering, biji bernas dihitung. 4.
Pada cabai, setelah diekstrak biji bernas yang terbentuk dihitung, kemudian dibersihkan dengan menggunakan deterjen dan dikeringkan di bawah sinar
matahari. Peubah yang diamati adalah jumlah biji bernas yang terbentuk per buah.
d. Pengujian daya berkecambah benih
1. Benih ditanam dengan menggunakan metode uji di atas kertas UDK
Gambar 5a. 2.
Penghitungan kecambah normal dilakukan pada hari yang kesepuluh setelah tanam. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah kecambah normal yang
b a
tumbuh pada akhir pengamatan. Persentase daya berkecambah dihitung dengan menggunakan rumus:
Daya berkecambah DB jumlah kecambah normal
jumlah benih yang ditanam x
Kriteria kecambah normal sesuai dengan ketentuan International Seed Testing Association ISTA 2010 : terdapat akar primer yang panjang dan
akar sekunder, memiliki dua kotiledon, terdapat minimal dua daun primer.
e. Pengujian kecepatan tumbuh benih