2.2 Litium Tantalat LiTaO
3
Litium tantalat LiTaO
3
merupakan suatu bahan yang memiliki keunikan dari segi sifat
pyroelectric dan piezoelectric yang terpadu
dengan stabilitas mekanik dan kimia yang baik. Oleh karena itu LiTaO
3
sering digunakan untuk beberapa aplikasi misalnya modulator
electro-optical dan detektor pyroelectric.
LiTaO
3
merupakan kristal non-hygroskopis, tidak berwarna, larut dalam air, memiliki
tingkat transmisi yang tinggi dan tidak mudah rusak sifat optiknya. LiTaO
3
merupakan bahan yang memiliki konstanta dielektrik yang tinggi
serta kapasitas penyimpanan muatan yang tinggi.
7
Pembuatan LiTaO
3
menggunakan peralatan yang cukup sederhana, biaya murah
dan dilakukan dalam waktu relatif singkat. LiTaO
3
merupakan campuran hasil reaksi antara Litium asetat [LiO
2
C
2
H
3
, 99,9] dan Tantalum oksida [Ta
2
O
5
, 99,9]. Berikut ini persamaan reaksi menghasilkan LiTaO
3
: 2
LiO
2
C
2
H
3
+ Ta
2
O
5
+ 4O
2
2 LiTaO
3
+ 3 H
2
O + 4 CO
2
LiTaO
3
merupakan kristal ferroelectric yang mengalami proses suhu currie tinggi sebesar
601±5,5
o
C. Massa jenis LiTaO
3
sebesar 7,45 gcm
3
yang digunakan untuk menghitung ketebalan film.
8
LiTaO
3
merupakan objek yang diteliti secara intensif selama beberapa tahun terakhir
karena memiliki sifat yang unik. Berdasarkan penelitian,
bahan LiTaO
3
merupakan semikonduktor tipe-n karena konsentrasi
elektron yang dimiliki oleh material LiTaO
3
tersebut lebih banyak dibandingkan dengan konsentrasi hole-nya.
2.3 P-N Junction
Cara kerja sebagian besar piranti semikonduktor berlandaskan pada sifat
sambungan antara bahan tipe-n dan tipe-p. Sambungan seperti itu dapat dibuat dengan
beberapa cara,
misalnya pendifusian
ketidakmurnian dalam bentuk uap ke dalam wafer
semikonduktor. Sifat
penting sambungan semikonduktor p-n adalah arus
listrik dapat melewatinya lebih mudah pada suatu arah tertentu daripada arah yang
berlawanan dengan
arah itu.
Bahan semikonduktor tipe-p terdiri atas unsur-unsur
dalam golongan IVA pada sistem periodik seperti Si. Bahan semikonduktor tipe-n terdiri
atas unsur-unsur dalam golongan V dan golongan III pada sistem periodik.
6
P-N junction adalah daerah pertemuan yang terjadi apabila semikonduktor tipe-p dan
semikonduktor tipe-n dipertemukan. Nama lain untuk persambungan semikonduktor
tipe-p dan semikonduktor tipe-n yang membentuk kristal adalah dioda.
9
Dioda adalah suatu komponen elektronik yang dapat
melewatkan arus pada satu arah saja. Dioda memegang
peranan penting
dalam elektronika, antara lain untuk menghasilkan
tegangan searah dari tegangan bolak-balik, untuk membuat berbagai bentuk gelombang
isyarat, untuk mengatur tegangan searah agar tidak berubah dengan beban maupun dengan
perubahan tegangan, untuk saklar elektronik, LED, laser semikonduktor.
6
2.4 Metode Chemical Solution Deposition
CSD
Metode chemical solution deposition CSD
adalah salah satu metode pembuatan film dengan menggunakan larutan yang
diletakkan di permukaan substrat kemudian diputar
dengan kecepatan
tertentu menggunakan alat spin coating. Proses spin
coating dapat dipahami dengan perilaku
aliran larutan pada piringan substrat yang berputar. Metode CSD memiliki kontrol
stoikiometri yang baik, mudah dalam pembuatannya serta sintesisnya terjadi pada
suhu rendah.
10
Kelajuan spin coater merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
keluaran film yang dihasilkan oleh metode spin coating
. Perbedaan laju spin coater ± 50 rpm dapat menyebabkan perbedaan
ketebalan film yang dihasilkan dari proses tersebut sekitar ± 10 . Selain kelajuan spin
coater terdapat beberapa parameter lagi yang
menjadi faktor yang dapat mempengaruhi sifat film diantaranya adalah waktu spinning.
Pemberian waktu spin lebih lama dapat mengakibatkan film yang dihasilkan semakin
tipis untuk molaritas gel yang sama. Tebal tipisnya suatu film yang ditumbuhkan
biasanya dipengaruhi oleh laju putaran spin coater
, material untuk membuat film, substrat serta waktu putaran yang diberikan.
11
2.5 Proses Annealing