Sekilas Tentang Kreasi Kepang Jepang (Kumihimo)

(1)

SEKILAS TENTANG KREASI KEPANG JEPANG (KUMIHIMO) NIHON NO KUMIHIMO NO SOUSAKU NI TSUITE

KERTAS KARYA Dikerjakan

O L E H FITRIANA

102203002

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

SEKILAS TENTANG KREASI KEPANG JEPANG (KUMIHIMO) NIHON NO KUMIHIMO NO SOUSAKU NI TSUITE

KERTAS KARYA

Kertas Karya ini diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang.

Oleh : FITRIANA

102203002

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

SEKILAS TENTANG KREASI KEPANG JEPANG (KUMIHIMO) NIHON NO KUMIHIMO NO SOUSAKU NI TSUITE

KERTAS KARYA

Kertas Karya ini diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang.

Dikerjakan OLEH

NIM : 102203002 FITRIANA

Pembimbing I Pembimbing II

Mhd. Pujiono, S.S.M.Hum Zulnaidi, S.S.M.Hum NIP :196910112002121001 NIP :1967080720051001

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(4)

Disetujui oleh :

Program Diploma Sastra dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi Bahasa Jepang D-III Ketua Program Studi

NIP : 1967 08072005 01 1 001 Zulnaidi, S.S. M.Hum


(5)

PENGESAHAN Diterima Oleh

Panitia Ujian Program Pendididikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang Studi Bahasa Jepang.

Pada : Tanggal : Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Dekan,

NIP : 195110131976031001 Dr. Syahron Lubis, M.A.

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan

1. Zulnaidi, S.S. M.Hum ( )

2. Mhd. Pujiono. S.S. M.Hum ( ) 3. Zulnaidi, S.S. M.Hum ( )


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul “SEKILAS TENTANG KREASI KEPANG JEPANG (KUMIHIMO)” ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna karena kemampuan penulis yang masih terbatas. Tetapi, berkat bantuan beberapa pihak, maka penulis berhasil menyelesaikan kertas karya ini.

Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi, S.S. M.Hum. Selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Mhd. Pujiono, S.S. M.Hum. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. 4. Bapak Zulnaidi, S.S. M. Hum. Selaku Dosen Pembaca yang telah

memberikan pengarahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penyelesaian kertas karya ini.

5. Bapak Drs. Nandi S. Selaku Dosen Wali yang telah memberikan perhatiannya selama penulis menjadi mahasiswa.


(7)

6. Kepada seluruh Dosen dan Staf pengajar Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

7. Untuk Kedua Orang Tua, Ayahanda Amiruddin dan Ibunda Rahma, SH tercinta atas doa, dukungan, perhatian serta kasih sayangnya selama ini kepada penulis sehingga penulis menjadi yang menjadi sekarang ini.

8. Untuk Kak Ayu, Kak Mia, Kak Sai, Dek Pai, Uwi dan Bg Feri yang telah memberi perhatian serta dukungannya, juga untuk yang spesial UYA, yang menemani hari-hari penulis dengan penuh dukungan, motivasi dan perhatian dan untuk Cici yang telah banyak membantu, mendukung, menemani hari-hari yang penuh canda. Serta untuk Teman-Teman Puja, Elsya, Winda, Dara, Ira, Osy, Nisa, Indah dan teman-teman hinode semoga semakin kompak.

9. Untuk semuanya yang telah banyak membantu dan mendukung selama ini yang tidak dapat disebut satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga kertas karya ini dapat berguna bagi kita dikemudian hari.

Medan, Juli 2013

FITRIANA NIM : 102203002


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Metode Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo ... 5

2.2 Jenis-jenis Pola Kepang Kumihimo ... 6

2.3 Jenis-jenis Teknik Kumihimo ... 8

2.4 Alat-alat yang Digunakan ... 12

BAB III PROSES PEMBUATAN DAN MANFAAT KUMIHIMO 3.1 Pembuatan Kumihimo ... 15

3.2 Manfaat Kumihimo ... 20

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 21

4.2 Saran ... 22 DAFTAR PUSTAKA


(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul

Jepang merupakan negara yang memiliki beragam seni dan budaya. Orang-orang Jepang melestarikan dan menjaga seni dan budaya mereka hingga saat ini. Misalnya, seni merangkai bunga dan budaya berpakaian yang mempunyai ciri khas di setiap daerahnya . Tidak hanya itu, satu lagi yang sudah lama dilestarikan oleh masyarakat Jepang yaitu seni kepang.

Di Jepang orang-orang menggunakan seni kepang untuk membuat dasi, cording, dan ikat pinggang sebagai pakaian dan penutup prajurit Samurai. Seni kepang ini dikenal oleh masyarakat Jepang dengan sebutan Kumihimo.

Kumihimo atau seni kepang yang sudah ada sejak seribu tahun yang lalu. Seni kepang ini diyakini muncul berawal dari masyarakat Jepang yang menggunakan kimono dan menggunakan kumihimo atau seni kepang sebagai pembuatan obi (ikat pinggang), dari sinilah orang Jepang mengembangkan kreasi kumihimo menjadi lebih luas lagi.

Secara umum kumihimo dapat didefenisikan sebagai kreasi motif kepang asli Jepang untuk berbagai kebutuhan aksesoris. Kumihimo dapat ditemukan di toko aksesoris, tidak heran bila kumihimo banyak sekali diminati kaum perempuan.

Orang-orang Jepang menjadikan kreasi ini sebagai hobi dan bisnis. Awalnya Teknik yang mereka gunakan adalah teknik tradisional Jepang. Namun, karena teknik ini menggunakan bahan-bahan yang khusus dari Jepang yang sulit ditemukan di negara lain, maka timbul teknik sederhana. Dari sini kumihimo menyebar ke berbagai negara.


(10)

Pada saat ini, kreasi aksesoris kumihimo sangat populer di berbagai negara terutama di Indonesia karena kreasi kepangannya yang cantik dan bermotif. Tetapi, untuk cara pembuatannya di negara lain selain Jepang masih langka. Hal ini yang menjadi kumihimo banyak diminati, karena mulai banyak diminati di kalangan masyarakat terutama di kalangan kaum perempuan yang menyukai dan menekuninya, baik sebagai hobi maupun untuk dijadikan lahan bisnis yang menggiurkan dengan memproduksi beraneka ragam aksesoris. Hal tersebut yang membuat penulis tertarik terhadap kumihimo dan menjadikan kumihimo sebagai judul kertas karya ini.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulis memilih judul kumihimo dalam penulisan kertas karya ini adalah :

1. Untuk mengetahui asal mula kumihimo dan perkembangannya di masa sekarang ini;

2. Untuk mengetahui perbedaan kumihimo secara teknik tradisional Jepang dan kumihimo secara teknik sederhana;

3. Untuk mengetahui jenis-jenis kepang dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kumihimo;

4. Untuk mengetahui proses pembuatan kumihimo dalam bentuk kreasi yang lebih bermotif;


(11)

1.3 Batasan Masalah

Penulis akan memfokuskan pembahasan kertas karya ini pada proses pembuatan kumihimo secara teknik sederhana yang kini lebih sering digunakan. Untuk mendukung pembahasan, akan dikemukakan juga tentang kumihimo secara tradisional yang meliputi sejarah, jenis-jenis kepang, dan bahan-bahan dalam proses pembuatan kumihimo.

1.4 Metode Penelitian

Dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan (Library Research), yakni dengan cara mengumpulkan sumber-sumber bacaan yang ada, berupa buku sebagai referensi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas kemudian dirangkum dan dideskripsikan ke dalam kertas karya ini. Selain itu, penulis juga memanfaatkan Informasi Teknologi Internet sebagai referensi tambahan agar data yang didapatkan menjadi lebih akurat dan lebih jelas.


(12)

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo

Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali

diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti merudai itu digunakan untuk membuat kepang lebih kompleks dalam waktu yang lebih singkat. Penggunaan kumihimo yang paling menonjol dari pakaian dan penutup samurai baik sebagai cara yang fungsional dan dekoratif untuk renda baju besi pipih dan baju besi kuda (barding) mereka. Pada waktu munculnya kumihimo, kumihimo disebut

kumihimo kabel yang digunakan sebagai ikatan pada haori jaket dan

yang digunakan sebagai obi (pengikat kimono) pada baju kimono pria. Dengan Kumihimo Anda dapat menjalin benang dan tali yang indah. Menurut masyarakat Jepang, kumihimo adalah suatu seni kreativitas yang timbul untuk membuat kreasi kepang menjadi suatu hal yang indah.

Masyarakat Jepang ingin memperkenalkan kreasi kumihimo kepada negara-negara lain tidak hanya sebagai cording, dasi, ikat pinggang kimono dan ikat pinggang penutup baju pajurit samurai, maka mereka mengekspresiasikan dalam berbagai bentuk aksesoris yang dapat ditekuni sebagai hobi dan lahan bisnis.

Oleh karena itu, kumihimo tidak hanya dapat ditemukan di negara Jepang saja tetapi kini diindonesia juga dapat kita temui kreasi kumihimo. namun, seperti cara dan kursus pembuatan kumihimo masih sangat langkah karena kumihimo ini memiliki teknik khusus asli Jepang.

Teknik yang biasanya digunakan orang Jepang adalah teknik tradisional yang memang asli Jepang . Teknik ini akan menghasilkan kepang dengan banyak variasi, tetapi karena alat-alatnya yang langkah mereka menciptakan


(13)

teknik sederhana dan pada saat ini kumihimo lebih sering mengunakan teknik sederhana.

2.2 Jenis-jenis Pola Kepang Kumihimo

Jenis – jenis kepang kumihimo amat beragam ditentukan oleh pola yang dibuat. Pola kumihimo diklasifikasikan menjadi dua, yang terdiri atas pola bundar dan pola datar.

1. Pola Bundar Kumihimo

Pola bundar kumihimo dihasilkan oleh kepang disk kumihimo yang berbentuk bundar. Kepang ini dibuat dengan cara diputar, sehingga kepang yang dihasilkan berbentuk bundar.

Kemudian ada beberapa pola dan motif bundar kumihimo, yaitu : a. Dua warna kepang bundar delapan alur putaran,

b. Dua warna kepang bundar motif anak panah, c. Dua warna kepang bundar motif oval,

d. Dua warna kepang bundar motif kepang kecil, e. Dua warna kepang bundar memutar motif garis, f. Dua warna kepang bundar motif diagonal memutar, g. Dua kepang bundar motif rantai,

h. Dua warna kepang bundar motif segitiga, i. Dua kepang bundar motif gerigi,

j. Dua kepang bundar motif diagonal putaran ganda, k. Tiga warna kepang bundar motif anyaman,


(14)

2. Pola Datar Kumihimo

Kepang kumihimo yang memiliki bentuk rata berasal dari pola datar

kumihimo. Pola datar kepang kumihimo dihasilkan oleh disk kumihimo yang

berbentuk persegi. Disk kumihimo persegi memiliki alur empat arah, sehingga dapat menghasilkan pola kepang datar.

Kemudian ada pola dan motif datar kumihimo, yaitu : a. Dua warna kepang datar dengan motif diagonal b. Tiga warna dengan motif pangkat militer c. Dua warna kepang datar motif persegi d. Lima warna kepang datar motif zig-zag e. Dua warna kepang datar motif hati

2.3 Jenis-jenis Teknik Kepang Kumihimo

Teknik untuk membuat Kumihimo dapat dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tradisional Jepang dan teknik sederhana dengan menggunakan disk kumihimo. Teknik tradisional sudah lama dipakai oleh masyarakat Jepang. Namun, karena tingginya harga alat-alat tersebut, maka terciptalah alat pembuat kumihimo sederhana yaitu disk kumihimo. Alat ini digunakan sebagai pengganti teknik tradisional Jepang agar penggunaanya tampak lebih sederhana, sehingga semua orang dapat dengan mudah mempelajari kreasi kumihimo.

1. Teknik Tradisional Jepang

Teknik tradisional Jepang secara pembuatannya cukup rumit karena menggunakan alat-alat tradisional yang berasal dari jepang dan pembuatannnya menggunakan benang sutra, benang rajut, benang katun


(15)

dan tali yang lembut. Dalam proses pengerjaan teknik tradisional Jepang ini memiliki lima metode, yaitu :

a. Ayatakedai (Bambu Tegak Berdiri)

Ayatakedai hanya mampu menciptakan kepang datar, secara teknis alat ini bekerja seperti alat tenun. Alat ini dapat membuat banyak variasi berbagai pola. Jahitan dasar sangat mudah ditentukan dengan alat ini. Banyak obijime yang dibuat menggunakan ayatakedai dengan pola garis vertikal ataupun horizontal. Pola ini dilakukan dengan menggerakan benang lungsin (yang menjalankan panjangnya kepangan) dari atas ke bawah berbentuk V. Obijime yang dibuat dengan ayatakedai banyak menggunakan warna-warna cerah. Di musim panas, obijime dibuat lebih tebal, benang lebih kaku, pola berlubang yang biasa dibuat dengan ayatakedai.

b. Marudai (Berdiri Memutar)

Marudai tradisional terbuat dari kayu yang memiliki tekstur halus. Tetapi, saat ini juga tersedia marudai yang dibuat dari bahan acrylic transparan. Marudai transparan ini memungkinkan kita dapat melihat dengan jelas proses pengepangan yang sedang berlangsung. Seluruh permukaan sisi marudai sangat halus, sehingga benang tidak akan tersangkut. Dengan menggunakan teknik marudai, kita dapat menghasilkan kepangan yang baik. Kepang kumihimo yang dihasilkan berbentuk bulat, persegi, atau flat tergantung pada bagaimana cara kita memindahkan kumparan benang. Saat sedang bekerja, kepang selesai ditarik ke bawah oleh penyeimbang.

Marudai banyak digunakan oleh penggemar kerajinan tangan didunia barat. Terutama karena biaya pembelian alat marudai relatif rendah karena alatnya cukup sederhana dan bobblin yang digunakan tidak terlalu banyak, serta mudah dibawa kemana-mana. Posisi mengepang dengan alat marudai, benang menjuntai ke bawah di dalam lubang tengah, dan ada pemberat yang menarik turun kebawah agar benang tetap kencang.


(16)

Marudai yang paling sering digunakan adalah delapan, enam belas, dan dua puluh empat kumparan. Secara teori jumlah yang sangat besar dapat digunakan dan berbagai pola yang dapat dikepang cukup lebar.

c. Takadai (Berdiri Tinggi)

Takadai hanya dapat menciptakan kreasi kepang datar tunggal atau ganda erlapis dengan pola yang sangat rumit. Di dunia barat, jenis ini juga dikenal sebagai alat untuk mengepang terbaik kedua setelah marudai. Bentuk takadai lebih terlihat seperti alat tenun dengan menggunakan dua kaki. Posisi benang yang dikepang berada di bawah, sedngakan bobblin berada pada sisi kanan dan kiri. Para pengrajin biasanya duduk diatas tempat duduk yang tinggi pada takadai. Berbeda dengan alat yang lain, kaki pengrajin tidak menyentuh permukaan lantai. Hasil dari kepang takadai kebanyakan datar, satu per dua sampai tiga per empat lebar dan menggunakan enam puluh atau enam puluh delapan benang untuk kepang bermotif.

d. Kakudai (Persegi Tegak Berdiri)

Kakudai berbentuk persegi pada bagian atas. Ukurannya kecil tidak seperti alat tradisional lainnya. Alat ini cukup ringkas karena tidak terlalu besar. Dalam menggunakannya diperlukan benag yang erat dan bekerja secara berputar. Kakudai menghasilkan kepang berbentuk persegi, bulat, atau oval. Ketika proses pengerjaan, kepang yang telah selesai dibuat, ditarik ke atas menggunakan katrol tertimbang.

Kakudai mungkin alat yang paling mudah digunakan karena dapat membuat kepangan sederhana yang bagus dan cukup cepat. Pada dasarnya, satu kepang mengelilingi putaran yang singkat sementara pemberat digantung di atas dan menarik benang yang telah dikepang ke atas. Hal tersebut lebih menyerupai metode mengepang dengan teknik terbalik bila dibandingkan dengan metode standar lainnya. Kelemahan utama dari alat ini adalah jangkauannya terbatas biasanya hanya


(17)

menggunakan empat atau delapan bobbin dan pola yang dapat dibuat juga tidak terlalu banyak.

e. Karakumidai (Berdiri Mengepang Kecil)

Karakumidai menghasilkan kepang yang berpola berlian atau intan. Bentuk ini disebut hishi (hee-dia). Jumlah benang menentukan jumlah bentuk berlian. Para pengrajin merasa pola tersebut sangat menarik untuk dilihat dalam berbagai warna. Kepang ini dikembangkan selama periode heian. Karakumidai telah menghasilkan sabuk yang disebut hirao. Cara untuk membuat kepang dengan alat ini sangat rumit. Ujung warna yang dihasilkan berbeda dari awal benang. Proses pewarnaan benang sering digunakan pada sutera dengan sulaman yang menghiasi ikat pinggang atau sabuk.

2. Teknik Sederhana

Tidak semua orang-orang Jepang mampu menggunakan alat-alat tradisional. Metode pembuatannya yang cukup rumit dan harga yang relatif mahal. Oleh sebab itu, maka terciptalah disk kumihimo sebagai alat yang praktis dan mudah digunakan untuk mempelajari seni kepang atau kumihimo. Disk kumihimo adalah alat yang memiliki fungsi sebagai pengganti alat tradisional Jepang. Selain itu disk kumihimo dapat dibuat dengan memanfaatkan benda-benda di lingkungan serta mudah dibawa kemana-mana.


(18)

2.4 Alat-alat dan Bahan-bahan Yang Digunakan

Dibawah ini alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kumihimo adalah :

1. Benang

Secara tradisional masyarakat jepang menggunakan jenis benang sutera sebagai media kumihimo. Namun, benang sutera harganya relative mahal dan sulit ditemukan. Maka dari itu benang apapun dapat digunakan seperti benang rajut atau benang katun, asalkan ukurannya tidak melebihi lubang slot disk dan tekstur benang halus, kuat, dan tidak melar. Selain benang, tali juga dapat digunakan untuk membuat kumihimo. Namun, tali yang dapat digunakan adalah tali yang tidak terlalu tebal, tidak keras, dan memiliki tekstur halus.

2. Disk Kumihimo

”Disk Kumihimo” istilah ini sangat jarang didengar. Namun, alat inilah yang wajib dimiliki untuk berkreasi dengan kumihimo. Disk kumihimo adalah sebuah alat yang biasa digunakan oleh masyarakat Jepang untuk membuat kumihimo supaya lebih simple dan mudah dalam proses pengerjaan. Disk kumihimo berbentuk lingkaran yang mirip seperti disk, bahkan ada juga yang memiliki bentuk persegi.

3. Bobbin

Bobbin adalah alat untuk meletakkan gulungan benang yang belum terpakai sekaligus sebagai pemberat agar benang tidak saling bercampur satu sama lain. Bila kita tidak memiliki bobbin, alat ini dapat dibuat sendiri dari kertas yang dibentuk seperti bobbin. Namun, jika jumlah benang yang digunakan tidak terlalu banyak gunakanlah klip penjepit. Klip penjepit ini digunakan sebagai pemberat agar benang atau tali yang belum dikepang tidak saling menempel satu sama lain ketika sedang mengerjakan proses mengepang.


(19)

Lem yang digunakan adalah lem cair yang merekat kuat. Tujuan penggunaan lem yaitu sebagai perekat ujung-ujung benang. Supaya terlihat lebih rapi bila akan disambung dengan pengait gelang atau kalung yang akan dibuat. Penggunaan tusuk gigi hanya sebagai media untuk merekatkan lem

5. Meteran Kain

Tentu saja kita perlu mengukur ukuran benang sesuai dengan panjang benang yang diinginkan. Pergunakanlah meteran kain agar lebih mudah mengukurnya.

6. Pengait Gelang atau Kalung

Kita dapat menggunakan pengait gelang atau kalung untuk men yambung ujung-ujung tali kumihimo yang sudah selesai dibentuk. Pengait yang digunakan sebaiknya yang dapat menutupi ujung-ujung benang agar terlihat lebih rapi.

7. Tang Kecil

Guna tang disini adalah sebagai alat untuk memasang pengait gelang atau kalung. Gunakanlah tang yang berukurang kecil dan tidak terlalu besar. Supaya lebih mudah dalam pemasangan pengait gelang atau kalung yang akan dibuat.

8. Gunting

Gunting digunakan untuk memotong benang yang akan dibuat, serta merapikan serat-serat benang yang keluar setelah proses pembuatan kreasi kumihimo selesai.

9. Mote dan Liontin

Aneka mote dan liontin digunakan sebagai pelengkap tambahan agar kreasi kumihimo yang kita buat tampak lebih cantik dan menarik.


(20)

Gunakanlah klip penjepit untuk menahan benang yang ada di lubang disk kumihimo agar tidak berpindah-pindah arah ketika proses pengepangan sedang berlangsung. Klip penjepit juga dapat berfungsi sebagai bobbin, jika benang yang digunakan tidak terlalu banyak.

11.Jarum Sulam

Jarum sulam berfungsi untuk memasukkan benang kedalam simpul serta sebagai alat untuk memasukkan manik-manik ke dalam benang.

12.Kain Felt dan Hiasan Tempel

Kain felt dan hiasan temple berfungsi sebagai tambahan aplikasi atau hiasan pada tali kumihimo agar terlihat lebih menarik.


(21)

BAB III

PROSES PEMBUATAN DAN MANFAAT KUMIHIMO 3.1 Pembuatan Kumihimo

Di bawah ini Proses Pembuatan kreasi kumihimo seperti, gelang kumihimo dan bando kumihimo.

a. Pembuatan Gelang Kumihimo Alat dan bahan :

1. Benang katun warna pink dan biru muda 2. Lem

3. Manik-manik 4. Meteran kain 5. Disk kumihimo 6. Jarum sulam 7. Gunting

Langkah-langkahnya :

a. Langkah pertama, potonglah benang dengan panjang 40 cm masing-masing warna sebanyak 4 helai. Selanjutnya, buatlah simpul pada ujung benang.

b. Kemudian, susun benang pada sisi disk kumihimo dengan posisi warna biru muda di slot nomer 1, 2, 17, 18, dan warna pink di slot nomer 9, 10, 25, 26.

c. Lepaskan benang yang ada di slot nomer 26, lalu biarkan dulu tidak memiliki slot. Kemudian, benang yang ada di slot nomer 2 pindahkan ke slot nomer 26.


(22)

d. Pindahkan benang pink dari slot nomer 26 yang dilepas dan tidak memiliki slot ke slot nomer 18. Kemudian, lepaskan benang pink yang ada di slot nomer 10 dan biarkan dulu tidak memiliki slot. e. Kemudian, pindahkan benang pink yang tidak memiliki slot ke slot

nomer 2.

f. Lepaskan benang pink yang ada di slot nomer 9, kemudian biarkan dulu tidak memiliki slot. Lalu pindahkan benang biru muda yang ada di slot nomer 1 ke slot nomer 9.

g. Pindahkan benang pink yang dilepas dari slot nomer 9 dan tidak memiliki slot ke nomer 17, lalu biarkan dulu tidak memiliki slot. h. Pindahkan benang biru muda yang tidak memiliki slot ke slot nomer

25. Lalu pindahkan benang yang ada di slot nomer 25 ke slot nomer 1.

i. Setelah proses pengepangan selesai, buatlah simpul pada ujung benang agar kepangan tidak lepas.

j. Potonglah bagian tali yang tidak terpakai. Sisakan 8 cm untuk memasang mote.

k. Gunakanlah jarum sulam untuk memasukkan kedua ujung benang kedalam simpul.

l. Kemudian, guntinglah sisa benang yang tidak terpakai. Lalu beri lem pada ujung simpul agar bekas potongan benang terlihat rapi.

m. Masukkan mote bulat ke dalam benang. Gunakanlah jarum sulam agar lebih mudah.


(23)

n. Langkah terakhir, ikat ujung-ujung benang dan beri lem. Gelang kumihimo siap untuk dipakai.

b. Pembuatan Bando Kumihimo Alat dan bahan :

1. Benang katun warna putih dan biru muda 2. Lem

3. Disk kumihimo 4. Gunting

5. Meteran kain

6. Pita warna biru muda 7. Kawat bando

8. Renda

9. Hiasan temple berbentuk teddy bear Langkah-langkahnya :

a. Potong benang dengan ukuran 80 cm. Masing-masing warna benang terdiri atas 6 helai. Lalu, buat simpul pada ujung benang.

b. Susun benang di atas disk kumihimo dengan posisi benang warna putih di slot nomer 1, 2, 12, 13, 22, 23 dan warna biru muda di slot nomer 6, 7, 17, 18, 28, 29.

c. Lepas benang biru muda yang ada di slot nomer 6 dan biarkan dulu tidak memiliki slot. Kemudian, pindahkan benang putih yang ada di posisi slot nomer 1 ke nomer 6.

d. Lepas benang putih yang ada di slot nomer 12 dan biarkan dulu tidak memiliki slot. Lalu, pindahkan benang biru muda yang tidak punya slot ke nomer 12.


(24)

e. Lepas benang biru muda yang ada di slot nomor 17 dan biarkan dulu tidak memiliki slot. Pindahkan benang putih yang tidak memiliki slot ke nomor 17.

f. Lepas benang putih yang ada dislot nomor 22 dan biarkan dulu tidak memiliki slot. Pindahkan benang biru muda ke slot ke nomor 22.

g. Pindahkan benang biru muda yang ada di slot nomor 28 ke slot nomor 1. Lalu, masukkan benang putih yang tidak memiliki slot ke nomor 28.

h. Lepas benang biru muda yang ada di slot nomor 29 dan biarkan dulu tidak memiliki slot. Kemudian, pindahkan benang putih yang ada di slot nomor 2 ke nomor 29.

i. Lepas benang putih yang ada di slot nomor 23 dan biarkan dulu tidak memiliki slot. Pindahkan benang biru muda yang tidak memiliki slot ke nomor 23.

j. Lepas benang biru muda yang ada di slot nomor 18 dan biarkan dulu tidak memiliki slot. Kemudian, pindahkan benang putih yang tidak memiliki slot ke nomor 18.

k. Lepas benang putih yang ada di slot nomor 13 dan biarkan dulu tidak memiliki slot. Lalu, pindahkan benang biru muda yang tidak memiliki slot ke nomor 13.

l. Pindahkan benang biru muda yang ada di slot nomor 7 ke nomor 2. Kemudian, letakkan benang putih yang ke slot nomor 7. Ulangi


(25)

langkah nomor 3 s.d 12 hingga mencapai panjang kepang yang diinginkan.

m. Setelah selesai proses pengepangan, potong ujung simpul. Kemudian beri lem pada permukaan yang telah dipotong.

n. Lalu, masukkan perlahan kawat bando ke dalam lubang tali kumihimo. Lakukan hingga seluruh permukaan kawat tertutup.

o. Ikat renda dengan pita, kemudian rekatkan hiasan boneka teddy bear diatas renda.

p. Langkah terakhir, temple hiasan teddy bear di permukaan kanan atas bando. Bando yang lembut dan cantik ini dapat dipakai.

3.2 Manfaat Kumihimo

Proses pembuatan kumihimo memang tidak sulit dengan menggunakan disk kumihimo. Namun, setelah kumihimo dibuat banyak manfaat yang dapat digunakan dalam sehari-hari. Berikut beberapa manfaat dari kumihimo, yaitu :

a. Kumihimo dapat dijadikan obi (ikat pinggang) kimono dan ikat pinggang baju samurai.

b. Kumihimo dapat dijadikan dasi.

c. Kumihimo dapat dijadikan aksesoris dalam berbagai bentuk misalnya seperti gelang, ikat rambut, kalung, jepitan rambut, bando, tas handphone, gantungan kunci dan gantung handphone.

d. Dapat dijadikan lahan bisnis yang mengguntungkan.

e. Dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian.


(26)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Kumihimo merupakan seni kepang yang sudah ada sejak seribu tahun yang lalu. Seni ini muncul ketika orang-orang Jepang yang menggunakan kimono dan menggunakan seni kepang atau kumihimo ini sebagai pembuatan obi (ikat pinggang).

Selain itu kumihimo atau seni kepang ini juga sering digunakan orang-orang Jepang untuk membuat dasi, cording, dan lain-lain sebagai penutup pakaian para samurai. Kumihimo juga dijadikan orang-orang Jepang untuk membuat aksesoris yang menarik dan unik.

Kumihimo memiliki dua teknik dalam pembuatannya. Yang pertama adalah teknik tradisional Jepang. Teknik cara pembuatannya cukup sulit dan menggunakan alat-alat yang tradisional pula. Misalnya, Ayatakedai, marudai, takadai, kakudai, dan karakumidai.

Yang kedua adalah teknik sederhana, teknik ini menggunakan alat yang bernama disk kumihimo. Alat ini diciptakan sebagai alat yang praktis dan cukup murah untuk mempelajari seni kepang atau kumihimo. Kumihimo juga dapat diaplikasikan dengan mote atau aplikasi-aplikasi lain sehingga dapat tercipta seni kepang yang menarik dan unik.

Selain itu, kumihimo juga dapat dijadikan lahan bisnis yang menggiurkan dengan menciptakan produk-produk yang berkualitas dan menarik. Kemudian, kumihimo juga dapat menciptakan lapangan kerja dan dapat juga meningkatkan perekonomian.


(27)

4.2 Saran

Kumihimo adalah suatu seni kreativitas yang melatih keterampilan. Maka, pembaca dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya menjadi sebagai konsumen dan melatih kreativitas dalam keterampilan tetapi juga dapat menjadi produsen yang menjadikan kumihimo sebagai lahan bisnis yang menguntungkan.

Oleh karena itu bagi pembaca khususnya kaum perempuan, mahasiswa prodi Bahasa Jepang. kumihimo dapat dimanfaatkan sedemikian rupa, sebab kumihimo tidak hanya dapat sebagai melatih kreativitas. Namun, pembaca dapat menuangkan imajinasi yang tinggi, dan ikut serta dalam kepedulian sesama yang dapat menjadikan kumihimo sebagai lahan bisnis dalam pembuatan yang tidak begitu sulit dengan menggunakan teknik sederhananya.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Desti, Sumarni. 2012 . Kumihimo Kreasi Motif Kepang Dari Jepang. Jakarta : Demedia Pustaka.

http://id.wikipedia.org/wiki/kategori:kumihimo http://whatiskumihimo.com

http://kumihimo.de/html/history.html


(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)