HASIL PENELITIAN Efek Antibakteri Sea Cucumber (Stichopus Variegatus) Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini sampel adalah bakteri Enterococcus faecalis, ekstrak Sea Cucumber Stichopus variegatus yang dibagi atas kelompok perlakuan dan kontrol CaOH 2 Rata-rata dan simpangan baku jumlah bakteri yang tereliminasi dengan pemberian ekstrak Sea Cucumber Stichopus variegatus dalam waktu 4 jam ditampilkan pada Tabel 4.1. Rata-rata jumlah bakteri yang tereliminasi terbanyak pada konsentrasi 0,3 dan jumlah bakteri yang tereliminasi paling sedikit pada konsentrasi 0,1. dengan pemeriksaan 4 jam, 6 jam, 8 jam dan 24 jam serta mengukur konsentrasi yang efektif dalam membunuh bakteri Enterococcus faecalis. Hasil pengamatan antibakterial kemudian diukur dengan menggunakan metode 3-4,5- dimethythiazol-2-yl-2,5-diphenyl tetrazoliun bromide MTT assay dan dibaca dengan microplate reader panjang gelombang 650 nm. Tabel 4.1. Rata-rata dan simpangan baku jumlah bakteri dengan pemberian ekstrak Sea Cucumber Stichopus variegatus dengan konsentrasi 0,1, 0,2, 0,25, 0,3, 0,4, 0,5 dan CaOH 2 Kadar dalam waktu 4 jam. Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. 0,1 .364 3 - .799 3 .113 0,2 .347 3 - .835 3 .201 0,25 .264 3 - .955 3 .590 0,3 .384 3 - .752 3 .053 0,4 .385 3 - .750 3 .051 0,5 .200 3 - .995 3 .860 CaOH .312 2 3 - .896 3 .374 Dari hasil tabel di atas didapat bahwa yang paling yang besar tereliminasi terdapat pada konsentrasi 0,3 yaitu sebanyak 110 mm sedangkan daerah yang paling sedikit terdapat pada konsentrasi 0,1 yaitu sebanyak 40 mm. Pada konsentrasi 0,25 menunjukkan jumlah daerah yang mengeliminasi bakteri Enterococcus faecalis sama dengan CaOH2 yaitu sebanyak 80 mm. Hal ini terlihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1. Rata-rata jumlah bakteri Enterococcus faecalis yang tereliminasi dengan konsentrasi Sea Cucumber Stichopus variegatus pada waktu 4 jam dalam bentuk diagram. Rata-rata dan simpangan baku jumlah bakteri yang tereliminasi dengan pemberian ekstrak Sea Cucumber Stichopus variegatus dalam waktu 6 jam ditampilkan pada tabel 4.2. Rata-rata jumlah bakteri yang tereliminasi terbanyak pada konsentrasi 0,3 dan jumlah bakteri yang tereliminasi paling sedikit pada konsentrasi 0,1. Tabel 4.2. Rata-rata dan simpangan baku jumlah bakteri dengan pemberian ekstrak Sea Cucumber Stichopus variegatus dengan konsentrasi 0,1, 0,2, 0,25, 0,3, 0,4, 0,5 dan CaOH 2 Kadar dalam waktu 6 jam. Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. 0,1 .195 3 - .996 3 .884 0,2 .278 3 - .941 3 .530 0,25 .320 3 - .884 3 .337 0,3 .175 3 - 1.000 3 1.000 0,4 .354 3 - .822 3 .168 0,5 .385 3 - .750 3 .000 CaOH .385 2 3 - .751 3 .001 20 40 60 80 100 120 Lu a s a rea y a n g ter el im in a si mm Konsentrasi Dari hasil tabel di atas didapat bahwa daerah yang paling yang besar tereliminasi terdapat pada konsentrasi 0,3 yaitu sebanyak 110 mm sedangkan daerah yang paling sedikit terdapat pada konsentrasi 0,1 yaitu sebanyak 38 mm. Pada konsentrasi 0,25 menunjukkan jumlah daerah yang mengeliminasi bakteri Enterococcus faecalis sama dengan CaOH2 yaitu sebanyak 80 mm. Hal ini ditunjukkan pada gambar 4.2. Gambar 4.2. Rata-rata jumlah bakteri Enterococcus faecalis yang tereliminasi dengan konsentrasi Sea Cucumber Stichopus variegatus pada waktu 6 jam dalam bentuk diagram. Rata-rata dan simpangan baku jumlah bakteri yang tereliminasi dengan pemberian ekstrak Sea Cucumber Stichopus variegatus dalam waktu 8 jam ditunjukkan pada tabel 4.3. Rata-rata jumlah bakteri yang tereliminasi terbanyak pada konsentrasi 0,5 dan jumlah bakteri yang tereliminasi paling sedikit pada konsentrasi 0,1. 20 40 60 80 100 120 Lua s da e ra h y a ng t e re li m ina si mm Konsentrasi Tabel 4.3. Rata-rata dan simpangan baku jumlah bakteri dengan pemberian ekstrak Sea Cucumber Stichopus variegatus dengan konsentrasi 0,1, 0,2, 0,25, 0,3, 0,4, 0,5 dan CaOH 2 Kadar dalam waktu 8 jam. Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. 0,1 .177 3 - 1.000 3 .970 0,2 .285 3 - .932 3 .494 0,25 .361 3 - .806 3 .128 0,3 .175 3 - 1.000 3 1.000 0,4 .384 3 - .751 3 .002 0,5 .385 3 - .750 3 .000 CaOH .310 2 3 - .898 3 .379 Dari hasil tabel di atas didapat bahwa daerah yang paling yang besar tereliminasi terdapat pada konsentrasi 0,5 yaitu sebanyak 150 mm sedangkan daerah yang paling sedikit terdapat pada konsentrasi 0,1 yaitu sebanyak 50 mm. Hal ini ditunjukkan pada gambar 4.3. Gambar 4.3. Rata-rata jumlah bakteri Enterococcus faecalis yang tereliminasi dengan konsentrasi Sea Cucumber Stichopus variegatus pada waktu 8 jam dalam bentuk diagram. 50 100 150 200 0,1 0,2 0,25 0,3 0,4 0,5 Kontrol Lua s da e ra h y a ng t e re li m ina si mm Konsentrasi Rata-rata dan simpangan baku jumlah bakteri yang tereliminasi dengan pemberian ekstrak Sea Cucumber Stichopus variegatus dalam waktu 24 jam ditunjukkan pada tabel 4.4. Rata-rata jumlah bakteri yang tereliminasi terbanyak pada konsentrasi 0,2 dan jumlah bakteri yang tereliminasi paling sedikit pada konsentrasi 0,1 Tabel 4.4. Rata-rata dan simpangan baku jumlah bakteri dengan pemberian ekstrak Sea Cucumber Stichopus variegatus dengan konsentrasi 0,1, 0,2, 0,25, 0,3, 0,4, 0,5 dan CaOH 2 Kadar dalam waktu 24 jam. Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. 0,1 .242 3 - .973 3 .683 0,2 .374 3 - .776 3 .059 0,25 .178 3 - 1.000 3 .960 0,3 .329 3 - .869 3 .292 0,4 .382 3 - .757 3 .055 0,5 .318 3 - .887 3 .345 CaOH .272 2 3 - .947 3 .555 Dari hasil tabel di atas didapat bahwa daerah yang paling yang besar tereliminasi terdapat pada konsentrasi 0,2 yaitu sebanyak 115 mm sedangkan daerah yang paling sedikit terdapat pada konsentrasi 0,1 yaitu sebanyak 70mm. Hal ini ditunjukkan pada gambar 4.4. Gambar 4.4. Rata-rata jumlah bakteri Enterococcus faecalis yang tereliminasi dengan konsentrasi Sea Cucumber Stichopus variegatus pada waktu 24 jam dalam bentuk diagram. Hasil analisis distribusi data dan homogenitas varians adalah sebagai berikut; semua data jumlah bakteri Enterococcus faecalis yang tereliminasi dengan konsentasi Sea Cucumber 0,1, 0,2, 0,25, 0,3, 0,4, 0,5 dan waktu 4 jam, 6 jam, 8 jam, 24 jam distribusinya tidak normal dan variansi datanya juga tidak homogen. Hasil ini tidak memenuhi asumsi untuk dapat dilakukan uji parametrik. Kemudian dilakukan transformasi data dan didapatkan data yang tidak normal dan variansinya tetap tidak homogen. Maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov dan dilakukan uji non parametrik Shapiro-Wilk untuk melihat perbedaan masing-masing kelompok. Didapat pada waktu 4 jam dan 6 jam pada konsentrasi 0,3 memberikan hasil yang tingkat signifikan p = 0,001 p0,05 sedangkan pada waktu 8 jam pada konsentrasi 0,5 memberikan hasil yang tingkat signifikan p= 0,005 p0.05 dan pada waktu 24 jam pada konsentrasi 0,4 memberikan hasil yang signifikan p= 0,05 p0,05. 20 40 60 80 100 120 Lua s da e ra h y a ng ter el im in a si m m Konsentrasi

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernoniaamygdalina) Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar Terhadap Enterococcus Faecalis(Secarain Vitro)

21 182 71

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In vitro)

1 47 71

Efek Antibakteri Minyak Atsiri Kayu Manis terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In vitro

10 60 69

Pengaruh Hidrogel Teripang Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis (In Vitro)

0 2 21

Pengaruh Hidrogel Teripang Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis (In Vitro)

0 1 2

Pengaruh Hidrogel Teripang Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis (In Vitro)

0 0 11

Pengaruh Hidrogel Teripang Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis (In Vitro)

0 1 32

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Enterococcus faecalis sebagai Salah Satu Bakteri yang Berperan - Efek Antibakteri Sea Cucumber (Stichopus Variegatus) Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar

0 0 24

BAB 1 PENDAHULUAN - Efek Antibakteri Sea Cucumber (Stichopus Variegatus) Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar

0 0 9

EFEK ANTIBAKTERI SEA CUCUMBER (Stichopus variegatus) SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis (In Vitro)

0 0 19