Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan berdasarkan sistem Bank Syariah

panjang. Pada akhir periode yang disepakati, aset tersebut dikembalikan kepada bank. Operating lease berbeda dari financial lease dalam dua hal. Pertama, bahwa operating lease dapat dibatalkan dan biasanya dilakukan hanya untuk periode yang relatif lebih singkat. Kedua, dalam operating lease, bank bertanggung jawab sepenuhnya atas biaya pemilikan. Bai’ al muajjal adalah istilah untuk mengacu pada suatu kesepakatan yang di dalamnya pembelian barang oleh bank dikehendaki oleh konsumennya yang membutuhkan barang tersebut, dan kemudian menjual barang tersebut kepada konsumen dengan harga yang disepakati dengan memberikan keuntungan tertentu kepada bank. Pembayaran dilakukan oleh konsumen dalam periode tertentu yang ditentukan dengan cara kredit atau tunai.

3. Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan modal kerja adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan: a peningkatan produksi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif; b untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang. Unsur-unsur modal kerja terdiri dari komponen-komponen alat likuid cash, piutang dagang receivable, dan persediaan inventory yang umumnya terdiri dari persediaan bahan baku raw material, Universitas Sumatera Utara persediaan barang dalam proses work in process, dan persedian barang jadi finished goods. Oleh karena itu, pembiayaan modal kerja merupakan salah satu atau kombinasi dari pembiayaan likuiditas cash financing, pembiayaan piutang receivable financing, dan pembiayaan persediaan inventory financing. Bank syariah dapat membantu memenuhi seluruh kebutuhan modal kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang, melainkan dengan menjalin kemitraan dengan nasabah, dimana bank bertindak sebagai penyandang dana shahibul maal, sedangkan nasabah sebagai pengusaha mudharib. Skema pembiayaan semacam ini disebut dengan mudharabah trust financing. Fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu tertentu, sedangkan bagi hasil dibagi secara periodik dengan nisbah yang disepakati. Setelah jatuh tempo, nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut beserta porsi bagi hasil yang menjadi bagian bank. Makhalul Ilmi SM memaparkan pembiayaan modal kerja ini dengan cukup singkat. Pembiayaan ini terdiri dari: pinjaman dengan ongkos pelayanan loans with a service charge, pinjaman tanpa ongkos no-cost loans, dan overdrafts. Pinjaman dengan ongkos pelayanan adalah pinjaman yang diberikan bank tanpa bunga, namun untuk menutupi pengeluarannya, bank menetapkan ongkos pelayanan. Penetapan ongkos pelayanan Universitas Sumatera Utara maksimal dilakukan oleh pihak yang berwenang pemerintah. Pinjaman tanpa ongkos dan overdrafts diberikan bank kepada golongan ekonomi lemah seperti petani kecil, wiraswasta, produsen kecil, dan sebagainya. Dana pinjaman ini diperoleh dengan menyisihkan sebagian pendapatan bank.

BAB IV PENANGANAN KREDITPEMBIAYAAN MACET PADA USAHA

MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI BANK MUAMALAT A. Bank Muamalat dan Perkembangannya Sejarah berdirinya Bank Muamalah, diprakarsai oleh MUI, dalam lokakarya “ Bunga Bank dan Perbankan” pada tanggal 19-22 Agustus 1990, di Cisarua, Bogor-Jawa Barat. Universitas Sumatera Utara