Latar Belakang Peramalan Tingkat Produksi Kelapa Sawit Rakyat Pada Tahun 2009-2010 Di Kabupaten Labuhan Batu

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara swasta maupun perkebunan rakyat. Kabupaten Labuhan Batu menampilkan berbagai potensi di bidang perkebunan. Daerah ini memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dan masih dikembangkan untuk sektor industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perkebunan, peternakan, properti dan pariwisata. Tahun lalu, perkebunan memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap produk domestik regional bruto PDRB kabupaten, yaitu mencapai 27,33 persen dan ini mendominasi penggunaan lahan. Komoditi andalan dari perkebunan adalah kelapa sawit yang pengolahannya masih tetap pengolahan bahan baku. Luas perkebunan di Labuhan Batu 406.718,02 hektar atau 44,10 persen dari luas keseluruhan wilayah Labuhan Batu. Perkebunan kelapa sawit 303.040,13 hektar, baik yang dikelola perkebunan besar maupun swasta rakyat. Di daerah ini terdapat sebesar 77.271 Ha kebun sawit rakyat atau 50,23 persen dari seluruh perkebunan kelapa sawit rakyat di Sumatera Utara. Menurut Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Utara Sumut , Washington Siregar, pada harian Medan Bisnis tanggal 7 februari 2009, “Walaupun luas perkebunan rakyat lebih besar, namun Universitas Sumatera Utara hasil produksinya hampir sama dengan milik perkebunan swasta yang luasnya di bawah kebun rakyat”. Hal itulah yang menjadi permasalahan. tentu saja masalah ini hal yang menarik untuk dipelajari, karena jika tingkat produksi kelapa sawit milik perkebunan rakyat meningkat, efeknya adalah kesejahteraan rakyat di Labuhan Batu akan meningkat. Kendala perkebunan rakyat itu umumnya adalah disebabkan minimalnya modal yang dimiliki, hingga mereka tidak bisa membeli bibit dan pupuk unggul. Tidak hanya masalah modal, tetapi perawatan, pengetahuan serta sumber daya manusia SDM petani juga masih rendah. Melihat hal itu penulis tertarik untuk meramalkan tingkat produksi kelapa sawit milik perkebunan rakyat yang saat ini tingkat produksinya lebih rendah dibandingkan dengan perkebunan besar meskipun luas tanah lebih besar milik rakyat. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka penulis membuat tugas akhir dengan judul tulisan yaitu “Peramalan Tingkat Produksi Kelapa Sawit Rakyat Pada Tahun 2009 – 2010 Di Kabupaten Labuhan Batu ”. 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan judul tersebut maka yang menjadi identifikasi masalah adalah berapa besar jumlah produksi kelapa sawit rakyat yang dihasilkan di Kabupaten Labuhan Batu di tahun yang akan datang dan bagaimana upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit rakyat yang produksinya lebih rendah dibandingkan perkebunan besar. Universitas Sumatera Utara Seperti halnya sebagian besar penduduk di Labuhan Batu bermatapencaharian sebagai petani kelapa sawit dan umumnya di Provinsi Sumatera Utara penghasilan terbesar kelapa sawit adalah Labuhan Batu. Dengan mengetahui tingkat produksi kelapa sawit rakyat di Labuhan Batu, maka tingkat produksi kelapa sawit di masa yang akan datang dapat diperkirakan.

1.3 Batasan Masalah