OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari pernyataan tersebut maka fokus permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana Penerapan model pembelajaran Examples Non
Examplesuntuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pelajaran IPS pada materi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi?
Berdasarkan pernyataan diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS
materi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dengan menggunakan model Examples Non Exampleskelas IV Sekolah Dasar?
b. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPS peserta didik kelas IV
Sekolah Dasar setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang penerapan model pembelajaran Examples Non Examples untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada konsep bentuk-bentuk kegiatan ekonomi. Adapun tujuan khususnya yaitu untuk :
1. Mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan model
pembelajaran Examples Non Examples pada pembelajaran IPS di kelas IV
Sekolah Dasar.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran Examples Non Examples pada mata pelajaran IPS di kelas
IV Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat kontribusi terhadap berbagai pihak sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik
a. Peserta didik diharapkan dapat lebih berfikir kritis dalam menganalisa
gambar yang relevan.
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Meningkatkan semangat belajar sehingga prestasi belajar meningkat.
2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan evaluasi dalam memberikan proses pembelajaran.
b. Guru dapat berkembang secara profesional, sehingga mampu menilai
dan memperbaiki kegiatan pembelajaran. 3.
Bagi Civitas Akademika PGSD a.
Meningkatkan wawasan tentang penelitian tindakan kelas. b.
Menambah pengalaman dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas. c.
Menemukan suatu rancangan PTK yang tepat dan efektif dalam pemecahan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.
d. Memperoleh masukan dari hasil PTK sebagai bahan untuk
diaplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. e.
Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi program S1 PGSD UPI KampusSerang.
19
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas PTK disebut dengan Classroom Action Reaserch. Merupakan suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran dikelas secara
lebih profesional. Elliott dalam Kusnandar 2008, hlm.43 mendefinisikan penelitian
tindakan kelas sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart seperti yang dikutip oleh Kusnandar, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah
suatu bentuk self-inquiri kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik
sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan.
Dari pengertian penelitian tindakan di atas, dapat disimpulkan tiga perinsip, yakni: 1 adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program atau
kegiatan; 2 adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut; dan 3 adanya tindakan
treatment untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan. 1.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Secara umum tujuan penelitian tindakan kelas bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional guru. Kusnandar 2008:4 mengemukakan bahwa tujuan PTK adalah sebagai
berikut: a.
Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan peserta
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-
menerus mengingat masyarakat berkembag secara cepat. c.
Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran.
d. Sebagai alat traning in-service, yang memperlengkapi guru dengan
skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif
terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan.
f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik
pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa.
g. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
h. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah,
sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelajutan.
i. Peningkatan efisiensi pengelolaann pendidikan, peningkatan atau
perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukan untuk
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi.
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Kusnandar 2008, hlm. 68 Manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis.
a. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan
pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain: 1 merupakan
pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin
merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran; 2 pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru
melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu
dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran
yang aktif, inovatif,kreatif,efektif, dan menyenangkan.
3. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Kusnandar 2008, hlm. 58 mengemukakan bahwa PTK berbeda dengan penelitian formal konvensional pada umumnya. PTK memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut: a.
On-the job problem oriented. PTK didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas.
b. Problem-solving oriented. PTK yang dilakukan oleh guru dilakukan
sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam PBM di kelasnya melalui suatu tindakan treatment tertentu
sebagai upaya menyempurnakan proses pembelajaran di kelasnya. c.
Improvement-oriented. PTK dilaksanakan dalam kerangka untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM yang dilakukan oleh
guru dikelasnya. d.
Ciclic siklus. Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan, yakni perencanaan tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau
observasi dan analisis atau refleksi. e.
Action oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan treatment tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas.
f. Pengkajian terhadap dampak tindakan. Dampak tindakan yang
dilakukan harus dikaji apakah sesuai dengan tujuan, apakah
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan dampak positif lain yang tidak diduga sebelumnya, atau bahkan menimbulkan dampak negatif yang merugikan peserta didik.
g. Specifics contextual. Aktifitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis
yang dihadapi oleh guru dalam PBM di kelas. h.
Partisipatory collaborative. PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Jadi dalam
PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat.
i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. Dalam
refleksi ini banyak hal yang harus dilakukan, yaitu mulai dari mengevaluasi tindakan sampai degan memutuskan apakah masalah
itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus berikutnya. j.
Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus di mana dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan planning,
tindakan action,
pengamatan observation,
dan refleksi
reflection dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus.
4. Teknik Penelitian
Penelitian ini terdapat empat langkah yaitu: a.
Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan b.
Melaksanakan tindakan dan pengamatan c.
Merefleksikan hasil pengamatan d.
Perbaikan atau perubahan perencanaan, untuk mengembangkan tingkat keberhasilan.
Sebelum tahap satu siklus terlebih dahulu orientasi dalam bentuk observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dan di diskusikan bersama
dengan guru kelas sebagai mitra penelitian dalam penelitian tentang kondisi
dan permasalahan
yang ditemukan
serta alternatif
memecahkannya.
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara operasional kegiatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas melalui beberapa tahapansiklus yang kegiatannya terkait antara satu
dengan yang lainnya. “Berdasarkan model Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus terdiri
dari 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan , observasi dan refleks i”
Yusnandar 2005, hlm.20. Rencana : Langkah-langkah yang dipersiapkan peneliti sebelum tindakan
dilakukan Tindakan : Apa yang di lakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Observasi : Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan
atau dikenakan terhadap peserta didik. Refleksi : Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan yang dilaksanakan ataudikenakan terhadap peserta didik.
PRA SIKLUS
SIKLUS 1 Observasi
Refklesi
Tindakan Rencana
Refleksi Observasi
Tindakan Rencana
SIKLUS II
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Bagan siklus Model Kemmis Mc. Taggart Kusnandar 2008, hlm.4
B. Subjek dan Lokasi Penelitian