1
KHOLIDAH, 2015 KETERKAITAN DAERAH AKTIF DI MATAHARI
DENGAN KEJADIAN BADAI GEOMAGNET KUAT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang realitas pada obyek yang diteliti secara obyektif. Studi literatur ini dilakukan dengan menganalisis keterkaitan antara kejadian badai geomagnet kuat
dengan daerah aktif di Matahari. Pada penelitian ini, digunakan indeks Dst sebagai indikator kejadian badai
geomagnet kuat indeks Dst -100 nT .Adapun variabel daerah aktif yang digunakan yaitu luas daerah aktif dan konfigurasi medan magnet daerah aktif. Data
kejadian badai geomagnet yang diolah merupakan data sekunder yang diunduh dari World Data Center C2 at Kyoto University database http:wdc.kugi.kyoto-u
ac.jpdst_finalindex.html sedangkan untuk memperoleh data daerah aktif maka dilakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap CME atau lubang korona yang diduga
sebagai penyebab peningkatan kecepatan angin Matahari yang dapat menyebabkan terjadinya badai geomagnet. Data luas dan konfigurasi medan magnet daerah aktif
dapat diperoleh jika badai tersebut disebabkan oleh CME yang dipicu oleh flare.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian : Februari 2015 s.d Juni 2015 Tempat Penelitian: Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional LAPAN, Jl. Dr. Djunjunan No.133 Bandung 40173
2
KHOLIDAH, 2015 KETERKAITAN DAERAH AKTIF DI MATAHARI
DENGAN KEJADIAN BADAI GEOMAGNET KUAT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.2 Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari hasil pengamatan satelit dan pengamatan landas Bumi yang
mengamati aktivitas Matahari dan Bumi . Data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Data kejadian badai geomagnet indeks Dst yang diperoleh dari World Data
Center C2
at Kyoto
University database
http:wdc.kugi.kyoto-u
ac.jpdst_finalindex.html
World Data Center Kyoto merupakan laman yang menyediakan data kejadian badai geomagnet dengan indikator indeks Dst . Data yang terdapat
pada laman ini merupakan data dari hasil pengamatan yang dilakukan di empat stasiun yaitu Kakioka Jepang, Hermanus Afrika Selatan , Honolulu
USA dan San Juan Brasil yang tersedia dari tahun 1957 sampai dengan sekarang yang disajikan dalam tabulasi tahunan dan tabulasi bulanan perjam
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1.Tampilan awal pengambilan data badai geomagnet berdasarkan indeks Dst Sumber:wdc.kugi.kyoto-u ac.jpdst_finalindex.html
3
KHOLIDAH, 2015 KETERKAITAN DAERAH AKTIF DI MATAHARI
DENGAN KEJADIAN BADAI GEOMAGNET KUAT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Data
CME diperoleh
dari SOHOLASCO
CME Catalog
http:cdaw.gsfc.nasa.govCME_list untuk data CME sampai dengan tahun 2013 dan dari Cactus http:sidc.oma.becactuscatalog.php untuk data CME
tahun 2014.
Katalog ini berisi identifikasi semua CME yang diidentifikasi secara manual sejak tahun 1996 dari LASCO Large Angle and spektrometri
coronagraph dibawah misi Solar dan Heliospheric Observatory SOHO.
Satelit SOHO merupakan satelit yang mempelajari Matahari mulai dari bagian inti sampai lapisan korona. SOHO dilengkapi beberapa instrumen
antara lain teleskop EIT Extreme Ultraviolet Coronagraph yang berfungsi untuk mengamati Matahari pada spektrum Ultraviolet dan LASCO Large
Angle and Spektrometri Coronagraph yang berfungsi untuk mengamati
CME. LASCO memiliki tiga teleskop C1, C2, dan C3. Namun, hanya data C2 dan C3 yang digunakan untuk keseragaman karena C1 dinonaktifkan pada
bulan Juni 1998. Katalog ini disajikan dalam tabulasi tahunan dan tabulasi bulanan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Tampilan awal SOHOLASCO CME Catalog
Sumber : cdaw.gsfc.nasa.govCME_list
4
KHOLIDAH, 2015 KETERKAITAN DAERAH AKTIF DI MATAHARI
DENGAN KEJADIAN BADAI GEOMAGNET KUAT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.
Data flare dan erupsi filamen diperoleh dari Spaceweather ftp:ftp.swpc.noaa.govpubwarehouse
Data flare dan erupsi filamen dapat diunduh dari internet yang tersedia di ftp:ftp.swpc.noaa.govpubwarehouseevents dengan kode flare yaitu XRA
seperti di tunjukan pada Gambar 3.3 dan erupsi filamen yaitu DSF atau EPL.
Gambar 3.3. Contoh data flare pada 4 November 1997 Sumber:
ftp.swpc.noaa.govpubwarehouse
4. Data
lubang korona
diperoleh dari
Solar Monitor
http:www.solarmonitor.org
Solar Monitor merupakan laman yang disediakan oleh Solar Physics Group, Trinity College Dublin
dan e-INIS, Irish National e-Infrastructure. Laman ini berisi informasi data realtime tentang daerah aktif dan aktivitas
Matahari seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4. Data yang terdapat pada solar Monitor relevan dengan sumber data dari
SDO Solar Dynamics Observatory, SOHO Solar and Heliospheric Observatory
, GONG Global Oscillation Network Group, SXI Solar X-ray Imager
, Hinode XRT X-Ray Telescope, GHN Global High Resolution H- alpha Network
, STEREO Solar TErrestrial RElations Observatory,
5
KHOLIDAH, 2015 KETERKAITAN DAERAH AKTIF DI MATAHARI
DENGAN KEJADIAN BADAI GEOMAGNET KUAT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
SECCHI Sun Earth Connection Coronal and Heliospheric Investigation, SOLIS Synoptic Optical Long-term Investigations of the Sun, NOAA
National Oceanic and Atmospheric Administration Space Weather Prediction Center.
Gambar 3.4. Tampilan awal Solar Monitor Sumber : Solarmonitor.org
6
KHOLIDAH, 2015 KETERKAITAN DAERAH AKTIF DI MATAHARI
DENGAN KEJADIAN BADAI GEOMAGNET KUAT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5.
Data daerah aktif di Matahari yang diperoleh dari Spaceweather
ftp:ftp.swpc.noaa.govpubwarehouse. Dari laman ini, data daerah aktif yang digunakan yaitu luas daerah aktif dan konfigurasi medan magnet darah
aktif seperti ditunjukkan oleh lingkaran hitam pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5.Contoh data luas dan konfigurasi medan magnet daerah aktif dengan nomor daerah aktif 8100 pada 4 November 1997
Sumber : ftp.swpc.noaa.govpubwarehouse
3.3 Prosedur Penelitian