Milta Kemala, 2015
PEMANFAATAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PERCAKAPAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN JATIGINTUNG II KABUPATEN TANGERANG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana langkah-langkah penggunaan media komik dalam menulis percakapan di kelas IV
SDN Jatigintung II?, dan bagaimana implikasi penggunaan media komik dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis percakapan di kelas IV SDN
Jatigintung II?. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut pada bab ini akan di uraikan mengenai metode penelitian, prosedur penelitian, subjek dan lokasi
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta validitas dan reliabilitas penelitian. Berikut peneliti uraikan secara berurut.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
penelitian yang
dimaksudkan untuk
memperbaiki praktek-praktek
pembelajaran menjadi lebih efektif serta memecahkan berbagai persoalan pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik
masalah yang harus dipecahkan yaitu persoalan praktek pembelajaran sehari- hari yang dihadapi oleh guru. Namun tidak semua guru mampu melihat
sendiri persoalan apa yang telah dilakukan selama mengajar di kelas. Oleh karena itu guru dapat meminta bantuan orang lain untuk melihat apa yang
selama ini dilakukan dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat melakukan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif Yusnandar dan
Nur’aeni, 2015, hlm. 7-8. Dengan demikian, peneliti akan melakukan penelitian dengan metode
penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki dan memecahkan masalah yang ada di kelas IV SDN Jatigintung II Kabupaten Tangerang. Dan penelitian ini
mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart. Hermawan dkk, 2007, hlm. 128 menyatakan bahwa desain model Kemmis dan Mc Taggart ini pada
hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu
perangkat yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun gambar alur penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan gambar bagan diatas, penelitian ini dimulai dari kegiatan prasiklus dengan melakukan observasi yang kemudian direfleksikan dan
ditemukan suatu masalah di dalam pembelajaran. Dari hasil pra siklus kemudian masuk ke dalam siklus I di mulai dengan perencanaan dengan
mempersiapkan semua bahan untuk ke tahap tindakan. Di dalam tahap tindakan dilakukan sebuah solusi yang kemudian diamati dalam tahap
observasi, setelah itu direfleksikan untuk mengetahui keberhasilannya. Jika Pra Siklus
Perencanaan Tindakan
Observasi
Refleksi SIKLUS I
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi SIKLUS II
hasil refleksi belum memenuhi hasil yang dicapai maka dilanjutkan dengan siklus berikutnya dengan tahapan yang sama seperti pada siklus I.
B. Prosedur Penelitian