5 Penggunaan antibiotik diberikan jika suatu bibit penyakit resisten terhadap
antibiotik yang diberikan. Entjang, 2003
7. Pengobatan Tuberkulosis Anak
Prinsip pengobatan TB pada anak tidak berbeda dengan orang dewasa, tetapi memerlukan perhatian seperti berikut:
a. Pemberian obat baik pada tahap intensif maupun tahap lanjutan diberikan
setiap hari. b.
Dosis obat harus disesuaikan dengan berat badan anak. Depkes RI, 2006
a. Panduan Pengobatan Tuberkulosis pada Anak
Pengobatan TB dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap awalintensif 2 bulan pertama dan tahap lanjutan 4 bulan. Prinsip dasar pengobatan TB adalah
minimal 3 macam obat pada fase awalintensif 2 bulan pertama dan dilanjutkan dengan 2 macam obat pada fase lanjutan 4 bulan, kecuali pada TB berat. Obat
Anti Tuberkulosis OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif maupun tahap lanjutan. Untuk menjamin ketersediaan OAT untuk setiap pasien,
OAT disediakan dalam bentuk paket. Satu paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa pengobatan. Paket OAT anak berisi obat untuk tahap intensif, yaitu
Rifampisin R, Isoniazid H, Pirazinamid Z; sedangkan untuk tahap lanjutan yaitu Rifampisin R dan Isoniasid H Depkes RI, 2009.
b. Susunan Panduan Obat pada Tuberkulosis Anak adalah 2HRZ4HR
Tahap intensif terdiri dari Isoniazid H, Rifampisin R dan Pirazinamid Z selama 2 bulan diberikan setiap hari 2HRZ. Tahap lanjutan terdiri dari dari
Isoniazid H dan Rifampisin R selama 4 bulan diberikan setiap hari 4HR. Depkes RI, 2006
Dosis: Isoniazid
: 5-15 mgkgBBhari, dosis maksimal 300 mghari Rifampisin
: 10-20 mgkgBBhari, dosis maksimal 600 mghari Pirazinamid : 15-30 mgkgBBhari, dosis maksimal 2000 mghari
Depkes RI, 2009
Untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan yang relatif lama dengan jumlah obat yang banyak, paduan OAT disediakan dalam
bentuk Kombinasi Dosis Tetap = KDT Fixed Dose Combination = FDC. Tablet KDT untuk anak tersedia dalam 2 macam tablet, yaitu:
1 Tablet RHZ yang merupakan tablet kombinasi dari R Rifampisin, H
Isoniazid dan Z Pirazinamid yang digunakan pada tahap intensif.
2 Tablet RH yang merupakan tablet kombinasi dari R Rifampisin dan H Isoniazid yang digunakan pada tahap lanjutan.
Jumlah tablet KDT yang diberikan harus disesuaikan dengan berat badan anak dan komposisi dari tablet KDT tersebut. Tabel berikut ini adalah contoh dari
dosis KDT yang komposisi tablet RHZ adalah R = 75 mg, H = 50 mg, Z= 150 mg dan komposisi tablet RH adalah R = 75 mg dan H = 50 mg.
Depkes RI, 2009
Tabel 2. Dosis KDT R75H50Z150 dan R75H50 pada anak BERAT BADAN kg
2 BULAN TIAP HARI RHZ 7550150 mg
4 BULAN TIAP HARI RH 7550 mg
5-9 1 tablet
1 tablet 10-14
2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet
3 tablet 20-32
4 tablet 4 tablet
Keterangan: 1.
Bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg dirujuk ke rumah sakit 2.
Anak dengan BB ≥ 33 kg , disesuaikan dengan dosis dewasa 3.
Obat harus diberikan secara utuh, tidak boleh dibelah 4.
OAT KDT dapat diberikan dengan cara: ditelan secara utuh atau digerus sesaat sebelum diminum.
Depkes RI, 2009. Bila paket KDT belum tersedia, dapat digunakan paket OAT Kombipak
Anak. Dosisnya seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 3. Dosis OAT Kombipak-fase-awalintensif pada anak JENIS OBAT
BB10 kg BB 10-20 kg
BB 20-32 kg
Isoniazid 50 mg
100 mg 200 mg
Rifampisin 75 mg
150 mg 300 mg
Pirazinamid 150 mg
300 mg 600 mg
Depkes RI, 2009.
Tabel 4. Dosis OAT Kombipak-fase-lanjutan pada anak JENIS OBAT
BB10 kg BB 10-20 kg
BB 20-32 kg
Isoniazid 50 mg
100 mg 200 mg
Rifampisin 75 mg
150 mg 300 mg
Depkes RI, 2009.
c. Tindak Lanjut Pengobatan Tuberkulosis