Widia Ayu Juhara, 2014 Implementasi Pendekatan Problem Based Learning Berbantuan 3d Sketchup Untuk Meningkatkan
Kemampuan Spatial Sense Siswa Sma Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
ini bertujuan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini terdiri atas lima pilihan
jawaban, yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, N Netral, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak Setuju. Namun dalam penelitian ini, pilihan
jawaban N Netral tidak digunakan, karena siswa yang ragu-ragu dalam mengisi pilihan jawaban mempunyai kecenderungan yang sangat besar
untuk memilih jawaban N Netral. b.
Lembar Observasi Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk memperoleh
data yang
berhubungan dengan aktivitas pembelajaran pada kelas
eksperimen. Aktivitas pembelajaran tersebut terdiri atas aktivitas guru, aktivitas siswa, dan kondisi kelas.
F. Teknik Analisis Data
Terdapat dua jenis data yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapat dari hasil pretest dan posttest,
sedangkan data kualitatif didapat dari hasil angket dan lembar observasi. 1.
Teknik Analisis Data Kuantitatif Teknik analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah peningkatan kemampuan spatial sense siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan problem based learning berbantuan 3D
SketchUp lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan
konvensional. Sebelum
dilakukan pengujian
terhadap data
kuantitatif, terlebih dahulu dilakukan perhitungan terhadap deskripsi data yang meliputi rata-rata, simpangan baku, skor maksimum, dan skor minimum
menggunakan bantuan Microsoft Excel. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai data yang akan diuji. Selanjutnya, analisis pengujian data
statistika dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 15.0 Statistical Product and Service Solution.
Widia Ayu Juhara, 2014 Implementasi Pendekatan Problem Based Learning Berbantuan 3d Sketchup Untuk Meningkatkan
Kemampuan Spatial Sense Siswa Sma Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
a. Analisis Data Pretest
1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pretest dari kedua kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji
normalitas ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan perumusan hipotesis sebagai berikut:
H : Data pretest berdistribusi normal
H
1
: Data pretest berdistribusi tidak normal Dengan mengambil taraf nyata
α = 5, maka kriteria pengujian adalah menerima H
jika nilai signifikansi lebih besar sama dengan α, dan menolak H
jika nilai signifikansi lebih kecil α. Dari hasil pengujian tersebut, jika kedua kelas penelitian
berdistribusi normal maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians. Namun jika minimal satu kelas penelitian berdistribusi tidak normal,
maka pengujian
dilanjutkan dengan
menggunakan statistika
nonparametrik, yaitu uji Mann-Whitney. 2
Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah data
pretest dari kedua kelas penelitian mempunyai varians yang homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas varians ini digunakan uji Levene
dengan perumusan hipotesis sebagai berikut: H
: Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen
H
1
: Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang tidak homogen
Dengan mengambil taraf nyata α = 5, maka kriteria pengujian
adalah menerima H jika nilai signifikansi lebih besar sama dengan α, dan
menolak H jika nilai signifikansi lebih kecil α.
Widia Ayu Juhara, 2014 Implementasi Pendekatan Problem Based Learning Berbantuan 3d Sketchup Untuk Meningkatkan
Kemampuan Spatial Sense Siswa Sma Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah data pretest dari kedua kelas penelitian memiliki rata-rata kemampuan
spatial sense yang sama atau berbeda. Jika data pretest berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka pengujian dilakukan
menggunakan uji t. Sedangkan jika data pretest berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak homogen, maka pengujian dilakukan
menggunakan uji t dengan varians yang tidak homogen. Namun jika data pretest
tidak berdistribusi
normal, maka
pengujian dilakukan
menggunakan uji nonparametrik, yaitu uji Mann Whitney. Perumusan hipotesis uji adalah sebagai berikut:
H : Rata-rata data pretest kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol
H
1
: Rata-rata data pretest kelas eksperimen tidak sama dengan kelas kontrol
Dengan mengambil taraf nyata α = 5, maka kriteria pengujian
adalah menerima H jika nilai signifikansi lebih besar sama dengan α, dan
menolak H jika nilai signifikansi lebih kecil α.
b. Analisis Data Posttest
1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data posttest dari kedua kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji
normalitas ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan perumusan hipotesis sebagai berikut:
H : Data posttest berdistribusi normal
H
1
: Data posttest berdistribusi tidak normal Dengan mengambil taraf nyata
α = 5, maka kriteria pengujian adalah menerima H
jika nilai signifikansi lebih besar sama dengan α, dan menolak H
jika nilai signifikansi lebih kecil α.
Widia Ayu Juhara, 2014 Implementasi Pendekatan Problem Based Learning Berbantuan 3d Sketchup Untuk Meningkatkan
Kemampuan Spatial Sense Siswa Sma Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dari hasil pengujian tersebut, jika kedua kelas penelitian berdistribusi normal maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians.
Namun jika minimal satu kelas penelitian berdistribusi tidak normal, maka
pengujian dilanjutkan
dengan menggunakan
statistika nonparametrik, yaitu uji Mann-Whitney.
2 Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah data posttest dari kedua kelas penelitian mempunyai varians yang homogen
atau tidak. Dalam uji homogenitas varians ini digunakan uji Levene dengan perumusan hipotesis sebagai berikut:
H : Data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians
yang homogen H
1
: Data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang tidak homogen
Dengan mengambil taraf nyata α = 5, maka kriteria pengujian
adalah menerima H jika nilai signifikansi lebih besar sama dengan α, dan
menolak H jika nilai signifikansi lebih kecil α.
3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan spatial sense pada kelas eksperimen lebih besar
daripada kelas kontrol. Jika data posttest berdistribusi normal dan memiliki
varians yang
homogen, maka
pengujian dilakukan
menggunakan uji t. Sedangkan jika data posttest berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak homogen, maka pengujian dilakukan
menggunakan uji t dengan varians yang tidak homogen. Namun jika data posttest
tidak berdistribusi
normal, maka
pengujian dilakukan
menggunakan uji nonparametrik, yaitu menggunakan uji Mann-Whitney. Perumusan hipotesis uji adalah sebagai berikut:
Widia Ayu Juhara, 2014 Implementasi Pendekatan Problem Based Learning Berbantuan 3d Sketchup Untuk Meningkatkan
Kemampuan Spatial Sense Siswa Sma Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
H : Rata-rata data posttest kelas eksperimen tidak lebih besar daripada
kelas kontrol H
1
: Rata-rata data posttest kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol
Dengan mengambil taraf nyata α = 5, maka kriteria pengujian
adalah menerima H jika setengah dari nilai signifikansi lebih besar sama
dengan α, dan menolak H jika setengah dari nilai signifikansi lebih kecil
α. c.
Analisis Data Gain Ternormalisasi Untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan spatial sense,
maka dilakukan analisis terhadap indeks gain. Indeks gain adalah gain ternormalisasi yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data indeks gain dari kedua kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji
normalitas ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan perumusan hipotesis sebagai berikut:
H : Data indeks gain berdistribusi normal
H
1
: Data indeks gain berdistribusi tidak normal Dengan mengambil taraf nyata α = 5, maka kriteria pengujian
adalah menerima H jika nilai signifikansi lebih besar sama dengan α, dan
menolak H jika nilai signifikansi lebih kecil α.
Dari hasil pengujian tersebut, jika kedua kelas penelitian berdistribusi normal maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians.
Namun jika minimal satu kelas penelitian berdistribusi tidak normal,
Widia Ayu Juhara, 2014 Implementasi Pendekatan Problem Based Learning Berbantuan 3d Sketchup Untuk Meningkatkan
Kemampuan Spatial Sense Siswa Sma Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
maka pengujian
dilanjutkan dengan
menggunakan statistika
nonparametrik, yaitu uji Mann Whitney. 2
Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah data
indeks gain dari kedua kelas penelitian mempunyai varians yang homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas varians ini digunakan uji
Levene dengan perumusan hipotesis sebagai berikut: H
: Data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen
H
1
: Data indeks gain kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang tidak homogen
Dengan mengambil taraf nyata α = 5, maka kriteria pengujian
adalah menerima H jika nilai signifikansi lebih besar sama dengan α, dan
menolak H jika nilai signifikansi lebih kecil α.
3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan spatial sense pada kelas eksperimen lebih besar
daripada kelas kontrol. Jika data indeks gain berdistribusi normal dan memiliki
varians yang
homogen, maka
pengujian dilakukan
menggunakan uji t. Sedangkan jika data indeks gain berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak homogen, maka pengujian dilakukan
menggunakan uji t dengan varians yang tidak homogen. Namun jika data indeks gain tidak berdistribusi normal, maka pengujian dilakukan
menggunakan uji nonparametrik yaitu menggunakan uji Mann-Whitney. Perumusan hipotesis uji adalah sebagai berikut:
Widia Ayu Juhara, 2014 Implementasi Pendekatan Problem Based Learning Berbantuan 3d Sketchup Untuk Meningkatkan
Kemampuan Spatial Sense Siswa Sma Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
H : Peningkatan rata-rata kemampuan spatial sense siswa SMA yang
mendapat pembelajaran PBL berbantuan 3D SketchUp tidak lebih besar daripada siswa SMA yang mendapat pembelajaran dengan
pendekatan konvensional H
1
: Peningkatan rata-rata kemampuan spatial sense siswa SMA yang mendapat pembelajaran PBL berbantuan 3D SketchUp lebih besar
daripada siswa
SMA yang
mendapat pembelajaran
dengan pendekatan konvensional
Dengan mengambil taraf nyata α = 5, maka kriteria pengujian
adalah menerima H jika setengah dari nilai signifikansi lebih besar sama
dengan α, dan menolak H jika setengah dari nilai signifikansi lebih kecil
α. d.
Analisis Peningkatan Kemampuan Spatial Sense Kualitas peningkatan kemampuan spatial sense dapat dilihat seperti
pada tabel berikut Meltzer, 2002: Tabel 3.11
Kriteria Indeks Gain Indeks Gain
Kriteria g 0,7
Tinggi 0,3 ≤ g 0,7
Sedang g 0,3
Rendah Selain melihat peningkatan kemampuan spatial sense pada kedua
kelas, dilakukan pula perbandingan peningkatan kemampuan spatial sense pada kelompok siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah pada kelas
eksperimen dan kontrol. Pengelompokan siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah didasarkan pada tabel distribusi data hasil nilai Ujian
Tengah Semester UTS matematika masing- masing kelas.
Widia Ayu Juhara, 2014 Implementasi Pendekatan Problem Based Learning Berbantuan 3d Sketchup Untuk Meningkatkan
Kemampuan Spatial Sense Siswa Sma Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Teknik Analisis Data Kualitatif
Teknik analisis data ini digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan problem based learning
berbantuan 3D SketchUp. a.
Angket Angket diberikan kepada kelas eksperimen setelah pembelajaran
selesai. Model skala sikap yang akan digunakan adalah model skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju,
N Netral, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak Setuju. Dalam Suherman 2003: 191, dijelaskan bahwa untuk pernyataan
yang bersifat positif, jawaban SS diberi skor 5, S diberi skor 4, N diberi skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan
yang bersifat negatif, jawaban SS diberi skor 1, S diberi skor 2, N diberi skor 3, TS diberi skor 4, dan STS diberi skor 5. Namun dalam penelitian ini,
pilihan jawaban N Netral tidak digunakan karena siswa yang ragu-ragu dalam mengisi pilihan jawaban mempunyai kecendrungan yang sangat besar
untuk memilih jawaban N Netral. Untuk mengetahui sikap siswa, subjek dapat digolongkan menjadi
kelompok yang memiliki sikap positif dan sikap negatif. Penggolongan dapat dilakukan dengan menghitung rata-rata skor subjek. Jika nilainya lebih
besar dari 3, maka subjek memiliki sikap positif. Sedangkan jika nilainya lebih kecil dari 3, maka subjek memiliki sikap negatif. Namun jika nilainya
sama dengan 3, maka subjek memiliki sikap netral. b.
Lembar Observasi Lembar
observasi digunakan
untuk memperoleh
data yang
berhubungan dengan
aktivitas pembelajaran pada kelas eksperimen.
Aktivitas pembelajaran tersebut terdiri atas aktivitas guru, aktivitas siswa, dan kondisi kelas. Penilaian terhadap aktivitas pembelajaran diamati selama
proses pembelajaran berlangsung.
Widia Ayu Juhara, 2014 Implementasi Pendekatan Problem Based Learning Berbantuan 3d Sketchup Untuk Meningkatkan
Kemampuan Spatial Sense Siswa Sma Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
G. Prosedur Penelitian