jelek, kotor, persepsi yang mungkin timbul akan negatif. Tapi situasi dimana lingkungan sudah menyadari pentingnya pendidikan
seks diberikan pada remaja, maka persepsi positif akan timbul.
B. Pendidikan Seks 1. Definisi Pendidikan Seks
Pendidikan seks adalah suatu diskusi yang realistis, jujur dan terbuka, tidak semata-mata dikte moral belaka, tapi berupa pemberian pengetahuan
yang factual, menempatkan seks pada persepktif yang tepat berhubungan dengan penghargaan terhadap diri, penanaman rasa percaya diri dan
difokuskan pada peningkatan kemampuan dan mengambil keputusan Pratiwi,2004
Menurut Sarwono 2003 pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar, yang meliputi
terjadinya pembuahan, kehamilan, tingkah laku seksual, hubungan seksual dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaaan dan kemasyarakatan.
2. Tujuan Pendidikan Seks
Pendidikan seksual selain menerangkan tentang aspek-aspek anatomis dan biologis juga menerangkan tentang aspek-aspek psikologis dan moral.
Pendidikan seksual yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia. Juga nilai-nilai kultur dan agama diikutsertakan sehingga akan
merupakan pendidikan akhlak dan moral juga.
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan seksual yang baik harus dilengkapi dengan pendidikan etika, pendidikan tentang hubungan antar sesama manusia baik dalam hubungan
keluarga maupun dalam hubungan bermasyarakat. Dikatakan juga bahwa tujuan dari pendidikan seksual adalah bukan untuk menimbulkan rasa ingin
tahu dan ingin mencoba hubungan seksual antar remaja, tetapi ingin menyiapkan agar remaja tahu tentang seksualitas dan akibat-akibatnya bila
dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, adat istiadat serta kesiapan mental dan material seseorang. Selain itu pendidikan seks bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan mendidik anak agar berprilaku yang baik dalam hal seksual, sesuai dengan norma agama, sosial, dan kesusilaan.
Pendidikan seks tidak semata-mata mengajarkan tentang seks dalam arti sempit seperti anggapan banyak orang. Pendidikan seks jauh lebih luas dari
sekedar membahas anatomi dan fisiologi organ seks dan hubungan seks. Ruang lingkup pendidikan seks mencakup dimensi biologis, psikologis,
social, prilaku dan agama serta budaya. Semuanya saling berkaitan dalam pendidikan seks yang tujuan akhirnya agar remaja dapat memahami segala hal
yang berkaitan dengan dirinya, memiliki perilaku seksual yang sehat dan dapat menjalankan kehidupan seksualnya tanpa bertentangan dengan nilai
agama dan budaya yang ada dimasyarakat Pratiwi, 2004 Pendidikan seks remaja yang paling baik diberikan oleh orang tua mereka
sendiri. Orang tua seharusnya menyadari bahwa remaja berada pada masa yang kritis, dan kejiwaan remaja yang sedang labil sangat mudah terpengaruh
oleh berbagai media yang banyak memberikan informasi tentang seks yang
Universitas Sumatera Utara
tidak tepat. Orang tua bisa saja menjadi psikolog amatiran asal mereka mau meluangkan sedikit waktunya untuk memperhatikan perilaku anak remajanya
dengan seksama. Sedikit saja perubahan, maka orang tua dapat melihat perubahan tersebut. Pendidkan seks yang diberikan dengan tepat oleh orang
tua kepada anak remaja nya ialah dengan cara orang tua dapat menjadi sahabat bagi remajanya, dengan demikan maka remaja akan mau terbuka dalam
membicarakan masalah seks dengan orang tua mereka. Orang tua juga sebaiknya berusaha menghilangkan pemikiran bahwa membicarakan seks
dengan remaja adalah tabu, menggunakan cara atau bahasa yang mudah diterima serta memberikan contoh yang baik pada remaja dalam keluarga
Mu’tadin, 2002
C. Budaya