5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK yang dicantumkan oleh Sofyan Syafri Harahap 2005:134 mengemukakan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah “Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Dengan demikian secara umum bahwa laporan keuangan bertujuan untuk memberikan berbagai informasi penting tentang berbagai hal yang menyangkut atau
terkait dengan pos-pos yang mempengaruhi kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan, serta sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi bagi para
pemakai laporan keuangan tersebut.
2.3. Pengertian Likuiditas
Analisis dan penafsiran posisi keuangan jangka pendek adalah penting, baik bagi pihak manajemen maupun pihak-pihak di luar perusahaan seperti kreditur terutama
kreditur jangka pendek dan pemilik perusahaan. Bank-bank komersial dan kreditur jangka pendek lainnya sangat menaruh perhatian pada tingkat keamanan bagi kredit-
kredit jangka pendeknya, manajemen berkepentingan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal kerja, dan pemegang saham beserta kreditur jangka panjang
berkepentingan untuk mengetahui prospek pembayaran dividen dan bunga. Menurut Suad Husnan 2003:195 bahwa “Likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi jangka
Universitas Sumatera Utara
pendek”. Tagihan seorang pemberi kredit jangka panjang, misalnya pemilik obligasi,
sebaliknya bersifat jangka panjang, dan karenanya ia akan lebih berminat terhadap kemampuan aliran kas untuk melunasi hutang dalam jangka panjang. Pemilik obligasi
mungkin akan menilai struktur modal perusahaan, sumber-sumber dana dan penggunaan dana, profitabilitas selama beberapa periode dan proyeksi profitabilitas di masa yang akan
datang.
2.4. Rasio-Rasio Likuiditas
Pada umumnya perhatian pertama dalam analisis keuangan adalah rasio likuiditas, yaitu rasio yang memperlihatkan hubungan perbandingan antara kas dan
aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Tujuannya untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dari rasio likuiditas ini dapat
diketahui apakah perusahaan mampu memenuhi kewajibannya yang akan segera jatuh tempo. Jenis-jenis rasio yang tergolong dalam rasio likuiditas sebagai berikut:
a. Rasio Lancar Current Ratio
Current ratio atau rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio lancar
menunjukkan apakah tuntutan dari kreditur jangka pendek dapat dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi aktiva lancar dalam periode yang sama dengan jatuh
temponya utang. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadi masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang memiliki rasio lancar terlalu
tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan. Menurut Erich A. Helfert
Universitas Sumatera Utara
2003:96, “Rasio yang paling umum digunakan untuk menaksir risiko hutang yang disajikan dalam neraca adalah rasio lancar. Rasio ini menghubungkan aktiva lancar
terhadap kewajiban lancar untuk mencoba memperlihatkan keamanan klaim pemberi hutang jika ada kegagalan”.
Rasio Lancar = Kewajiban Lancar
Menurut Sofyan Syafri Harahap 2005:301: Current ratio dapat dihitung dengan rumus:
Aktiva Lancar
Rasio lancar dapat dibuat dalam bentuk beberapa kali atau dalam bentuk persentase. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100 ini berarti bahwa aktiva
lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100 . Artinya aktiva lancar harus jauh di atas
jumlah hutang lancar.
26
Rasio Cepat = Kewajiban Lancar
b. Rasio Cepat Quick Ratio atau Acid Test
Persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya paling rendah, sering mengalami fluktuasi harga, dan sering menimbulkan kerugian jika terjadi
likuidasi. Oleh karena itu, dalam perhitungan rasio cair quick ratio, nilai persediaan dikeluarkan dari aktiva cair.
Aktiva Lancar - Persediaan
26
Sofyan Syafri Harahap, Op.Cit, hal. 301.
Universitas Sumatera Utara
Quick ratio or acid test lebih baik dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, karena dalam perhitungannya semua
unsur-unsur persediaan dikurangkan atau dianggap tidak digunakan untuk membayar utang jangka pendek.
c. Rasio Kas Cash Ratio
Rasio kas adalah perbandingan antara aktiva lancar yang benar-benar likuid yaitu dana kas dengan kawajiban jangka pendek. Rasio kas dihitung dengan rumus
sebagai berikut: Kas dan bank + Surat Berharga
Rasio Kas =
Kewajiban lancar
Dari rumus tersebut terlihat bahwa persediaan dan piutang dagang yang kurang likuid harus dikeluarkan dari aktiva lancar, sehingga pembayaran kewajiban
jangka pendek hanya bersumber dari kas dan setara kas efek-efek.
2.5. Pengertian Profitabilitas