47 c. Penerapan TIK oleh guru berhubungan dengan penerapan TIK dalam komponen
dari sebuah proses instruksi sebagai berikut: 1 mempersiapkan dan merancang lingkungan pembelajaran dan pengalaman
yang efektif dengan dukungan TIK; 2 mewujudkan, memfasilitasi, dan mengawasi strategi belajar mengajar yang
mengintegrasikan TIK untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik; dan 3 menilai dan mengevaluasi kemampuan dan kemajuan belajar peserta didik
dengan menggunakan TIK. Dari rangkuman di atas kemudian dikembangkan menjadi kisi-kisi instrumen
penelitian yang dijabarkan pada Bab III Metode Penelitian.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Amin Prihatin Istiarto yang berjudul “Studi
Kelayakan Fasilitas Fisik dan Kemampuan Guru dalam Menunjang Pembelajaran Berbasis TIK di Jurusan Elektro SMKN 2 Pengasih” menunjukkan hasil sebagai
berikut: 1. Tingkat pencapaian fasilitas fisik adalah layak, dengan kategori hardware
cukup dan kategori software sangat layak. 2. Tingkat pencapaian kemampuan guru dalam menunjang pembelajaran berbasis
TIK adalah layak. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Rifky Sapto Aji yang berjudul “Kelayakan Sekolah Dalam Menerapkan TIK Di SMK Negeri 1 Seyegan
”, menunjukkan hasil sebagai berikut:
48 1. Kategori Hardware
Dari hasil observasi 21 item fasilitas fisik dalam kategori hardware di laboratorium komputer diperoleh skor 74 dari skor maksimum 84, sehingga
diperoleh persentase 90,48 , sehingga dapat dikatakan kelayakan failitas fisik kategori hardware di laboratorium komputer SMK N 1 Seyegan berada pada
tingkat sangat layak. 2. Kategori Software
Dari hasil observasi 10 item fasilitas fisik dalam kategori software di laboratorium komputer diperoleh skor 40 dari skor maksimum 40, sehingga
diperoleh persentase 100 , sehingga dapat dikatakan kelayakan fasilitas fisik kategori software di laboratorium komputer SMK N 1 Seyegan berada pada
tingkat sangat layak.
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran berbasis TIK dapat digambarkan sebagai sebuah sistem di mana setiap komponen penyusunnya saling berhubungan satu dengan lainnya. Komponen
penyusun sistem tersebut adalah konten pembelajaran, aplikasi LMS, peserta didik, dan pendidik, yang sistem ini dapat berjalan karena adanya infrastruktur pendukung
pembelajaran berbasis TIK. Dalam menilai pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK, dapat dilakukan dengan menilai setiap kondisi dari masing-masing komponen
pembentuk sistem tersebut. Namun karena keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya, maka pada penelitian ini, peneliti hanya melakukan penilaian pada tiga komponen
saja, yaitu infrastruktur sarana dan prasarana, pendidik kemampuan guru, serta
49 proses pembelajaran. Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan pada
gambar 3 sebagai berikut:
Gambar 3. Kerangka Pikir Penelitian
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian ini bersifat deskriptif, karena tidak terdapat perbandingan variabel pada sampel lain, atau
mencari hubungan variabel satu dengan variabel lainnya. Sugiyono, 2011:35.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Depok Sleman yang beralamat di Ring Road Utara, Depok, Sleman. Penelitian akan dilaksanakan pada
bulan April 2013 sampai Mei 2013.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana dalam penelitian ini adalah segala bentuk fasilitas
yang dimiliki sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK. Fasilitas tersebut dapat berupa perangkat keras hardware maupun perangkat
lunak software, baik yang berada di ruang kelas, laboratorium komputer, atau ruangan lain.
2. Kemampuan TIK guru. Kemampuan TIK guru dalam penelitian ini adalah kemampuan TIK yang
dimiliki guru. Kemampuan TIK guru dalam penelitian ini dibatasi pada pengetahuan umum mengenai komputer, jaringan komputer dan internet, serta
pengintegrasian hardware maupun software dalam pembelajaran.