Konfigurasi PIN ATMega16 Liquid Crystal Display LCD

25

2.5 Konfigurasi PIN ATMega16

Mikrokontroler ATmega16 mempunyai jumlah pin sebanyak 40 buah, dimana 32 pin digunakan untuk keperluan IO yang dapat menjadi pin IO sesuai konfigurasi. Pada 32 pin tersebut terbagi atas 4 bagian Port yang masing-masingnya terdiri atas 8 pin. Pin-pin lainnya digunakan untuk keperluan rangkaian osilator, supply tegangan, reset, serta tegangan referensi untuk ADC. Susunan pin-pin pada mikrokontroler ATMega 16 dapat di lihat pada gambar berikut : Gambar 2.3. Konfigurasi Pin ATMega16 Universitas Sumatera Utara 26 Konfigurasi pin ATMega16 dengan kemasan 40 pin DIP Dual In-line Package dapat dilihat pada Gambar 2.2. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin ATMega16 sebagai berikut: 1. Vcc merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merupakan pin Ground 3. Port A PA0…7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin masukan ADC. 4. Port B PB0…7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin dengan fungsi khusus seperti SPI, MISO, MOSI, SS, AIN1OC0, AIN0INT2, T1, T0 T1XCK 5. Port C PC0…7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin dengan fungsi khusus, seperti TOSC2, TOSC1, TDI, TD0, TMS, TCK, SDA, SCL 6. Port D PD0…7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin dengan fungsi khusus, seperti RXD, TXD, INT0, INT1, OC1B, OC1A, ICP1 7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC

2.6 Liquid Crystal Display LCD

LCD Liquid Crystal Display adalah modul penampil yang banyak digunakan untuk menampilkan output. LCD yang paling banyak digunakan saat ini dan digunakan juga pada rangkaian ini ialah tipe M1632 karena harganya cukup Universitas Sumatera Utara 27 murah. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2×16 2 baris x 16 kolom dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD. Untuk rangkaian interfacing, LCD tidak banyak memerlukan komponen pendukung. Hanya diperlukan satu variable resistor untuk memberi tegangan kontras pada matriks LCD. Dengan menggunakan CodeVision AVR, pemrograman untuk menampilkan karakter atau string ke LCD sangat mudah karena didukung library yang telah disediakan oleh CodeVision AVR itu sendiri. Kita tidak harus memahami karakteristik LCD secara mendalam, perintah tulis dan inisialisasi sudah disediakan oleh library dari CodeVision AVR. Gambar 2.6. Liquid Crystal Display LCD

2.7 Air Laut