Teori Perilaku Terencana Theory Of Planned Behavior

15 memiliki berbagai arti, di antaranya keadaan di mana kita merasa ditekan, kondisi yang berat saat kita menghadapi kesulitan. dapat dilihat bahwa pressure dapat menjadi motivasi bagi manusia dalam melakukan tindakan salah satunya kecurangan. Opportunity adalah peluang yang memungkinkan fraud terjadi. Biasanya disebabkan karena internal control suatu organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, danatau penyalahgunaan wewenang. Di antara 3 elemen fraud triangle, opportunity merupakan elemen yang paling memungkinkan untuk diminimalisir melalui penerapan proses, prosedur, dan control dan upaya deteksi dini terhadap fraud. Sedangkan, rationalization menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari pembenaran atas tindakannya.

2.1.2 Teori Perilaku Terencana Theory Of Planned Behavior

Teori Perilaku Terencana Theory of Planned Behavior merupakan perluasan dari Theory of Reasoned Action TRA yang dikembangkan oleh Icek Ajzen 1985. Menurut Ajzen niat untuk melakukan berbagai jenis perilaku dapat diprediksi dengan tingkat keakuratan yang tinggi dari sikap seseorang terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. TPB digunakan untuk memprediksi apakah seseorang akan melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku, memprediksi dan memahami dampak niat berperilaku, serta mengidentifikasi strategi untuk merubah perilaku. Dalam TPB diasumsikan bahwa manusia yang bersifat rasional akan menggunakan informasi yang ada secara sistematik kemudian memahami dampak perilakunya sebelum memutuskan untuk mewujudkan perilaku tersebut. 16 Ajzen memperkenalkan theory of planned behavior dengan menambahkan komponen baru yaitu kontrol perilaku perceived behavioral control. Dengan ini, ia memperluas theory of reasoned action untuk menutupi perilaku non-kehendak. Dalam TPB, perilaku yang ditampilkan individu timbul karena adanya intensi untuk berperilaku. Intensi individu untuk menampilkan suatu perilaku adalah kombinasi dari sikap untuk menampilkan perilaku tersebut dan norma subjektif. Sikap individu terhadap perilaku meliputi kepercayaan mengenai suatu perilaku, evaluasi terhadap hasil perilaku, norma subjektif, kepercayaan-kepercayaan normatif dan motivasi untuk patuh. Theory of planned behavior dijelaskan bahwa niat individu untuk melakukan suatu tindakan atau berperilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1 Sikap Terhadap Perilaku Attitude Toward The Behavior Individu akan bertindak atau berprilaku sesuai dengan sikap yang melekat dalam dirinya terhadap suatu perilaku. Sikap terhadap perilaku yang dianggap positif, nantinya akan dijadikan pilihan individu untuk membimbingnya dalam berperilaku di kehidupannya. 2 Norma Subyektif Subjective Norm Persepsi individu tentang perilaku tertentu, yang dipengaruhi oleh penilaian orang lain yang signifikan. 3 Persepsi kontrol perilaku Perceived Behavioral Control Kontrol perilaku mengacu pada persepsi-persepsi individu akan kemampuannya untuk mewujudkan suatu perilaku tertentu. 17 Penulis menggunakan variabel profesionalisme yang merepresentasikan sikap terhadap perilaku. Seseorang yang memiliki profesionalisme dalam dimensi dedikasi terhadap profesi yang baik cenderung akan memiliki keyakinan yang relatif stabil dalam segala situasi. Sikap terhadap perilaku dapat berubah tergantung situasi dan jenis perilaku yang akan dilakukan. Oleh karena sikap terhadap prilaku didasari dengan sikap yang melekat dalam dirinya terhadap suatu perilaku, maka sebagai seorang profesional yang berdedikasi terhadap profesi atau pekerjaan harus menilai segala jenis perilaku yang positif dengan menggunakan peraturan dan kode etik yang berlaku dalam profesinya. Dengan demikian mereka telah memiliki sikap terhadap perilaku yang baik dan menjunjung profesionalisme profesi karena telah bekerja dengan berdasarkan peraturan yang ada dan kode etik profesi. Selanjutnya variabel kompetensi merepresentasikan komponen presepsi kontrol perilaku. Dalam variabel ini individu mengacu pada persepsi-persepsi individu akan kemampuannya untuk menampilkan perilaku tertentu. Seorang individu tidak dapat mengontrol perilaku sepenuhnya dibawah kendali individu tersebut atau dalam suatu kondisi tertentu dapat terjadi hal yang sebaliknya, seorang individu dapat mengontrol perilakunya dibawah kendali individu tersebut. Kontrol tersebut disebabkan oleh faktor internal dan eksternal individu, faktor internal adalah diri individu itu sendiri sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan dimana individu itu berada. 18

2.1.3 Teori Sikap dan Perilaku