Strategi Visual Non Verbal

commit to user

3. Strategi Visual Non Verbal

Strategi Visual non verbal adalah strategi dimana simbol-simbol yang berupa visual, jingle, endoser, setting dan idiom-idiom lain sebagi elemen visual iklan dapat dimaknai yang akhirnya dapat membangun sebuah persepsi dari audience. Strategi ini cenderung lebih di tekankan pada tingkat pemahaman konsumen. a. Layout Layout adalah penataan antara naskah dan gambar sehingga terbentuk suatu keharmonisan dalam suatu tata ruang iklan. Pembaca akan senang membaca sesuatu yang jelas dan tersaji rapi sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat dimengerti Tschibold, 1935:267. Lay out yang dipakai dalam kampanye kebudayaan Jawa pada generasi muda Kota Surakarta harus mudah untuk dimengerti dan mengena di hati para remaja, sehingga bisa member pengertian pada mereka bahwa budaya Jawa itu mempunyai fleksibilitas juga teradap perkembagan zaman, tidak selalu memiliki pencitraan yang kuno meskipun tanpa meninggalkan esensi serta substansi pokok budaya itu sendiri. Jenis layout yang digunakan dalam desain kampanye kebudayaan Jawa pada generasi muda Kota Surakarta adalah : 1 Group Layout ini menggunakan sejumlah elemen berupa gambar ilustrasi yang diletakkan berkelompok dalam statu titik konsentrasi pandang di commit to user halaman iklan. Tujuannnya adalah untuk memberikan satu pusat perhatian. 2 Band Elemen iklan dipasang membentang seperti sabuk, tetapi letaknya membujur vertikal. Tipikal tersebut memberikan blocking materi setinggi halaman iklan. b. Ilustrasi Ilustrasi berfungsi membantu pembaca untuk menggambarkan apa yang tertulis dalam suatu artikel maupun cerita Kusrianto, 2007:139. commit to user Ilustrasi adalah gambar yang difungsikan sebagi penarik pandang, menjelaskan sesuatu pernyataan dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Ilustrasi dapat berupa grafik, gambar, foto, piktograf, simbol dan vektor art. Ilustrasi harus relevan dengan produk yang di tawarkan dan mampu terbaca walau dalam sekilas pandang. Dalam materi kampanye kebudayaan Jawa pada generasi muda Kota Surakarta, ilustrasi yang dipakai adalah vektor art dan foto-foto yang diolah secara digital imaging, diharapkan bisa menjadi alat komunikasi yang efektif. Dengan foto, audience akan bisa menangkap langsung isi dan tujuan iklan, karena kekuatannya terletak pada kemampuan untuk menggambarkan kenyataan, meskipun tidak seperti aslinya C.J. Stratman, 1995:23 . c. Tipografi Tipografi dapat diartikan sebagai seni mengatur bentuk, jenis dan ukuran huruf diatas bidang cetak. Hal terpenting adalah kemampuannya untuk perhatian dan mudah dibaca. Macelle Lapow Toor, 1994:83. Huruf sendiri banyak jenisnya, masing-masing jenis disebut typeface. Kasali, 1995:9. Setiap jenis typeface memiliki karakter personalitas masing-masing, sehingga pemilihan typeface harus sesuai dengan bentuk desain, bentuk pasar, produk yang ditawarkan dan sasaran yang dituju. Jenis huruf yang dipakai dalam kampanye kebudayaan Jawa pada generasi muda Kota Surakarta adalah jenis huruf yang sesuai dengan commit to user trend generasi muda sekarang dan jenis huruf yang memiliki kesan klasik tapi elegan, Diantaranya adalah : 1 Badaboom BB Jenis huruf ini termasuk sanserif yang tidak memiliki sirip diujungnya. Alasan pemilihan huruf ini karena dirasa sesuai dengan trend remaja sekarang ini. A b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x w z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 Arial Huruf ini termasuk jenis sanserif yang tidak memiliki sirip lembut di ujungnya. Alasan pemilihan huruf ini karena bekesan simpel dan tegas. a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x w z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 3 Hanacaraka Huruf ini termasuk jenis dekoratif. Alasan pemilihan huruf ini karena memberikan unsur budaya Jawa yang kuat didalam desain kampanye kebudayaan Jawa pada generasi muda kota Surakarta. a n c r k d t s w l p d j y v m g b 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 commit to user d. Maskot Maskot adalah bagian dari ilustrasi yang dapat menggambarkan karakteristik sebuah instansi atau perkumpulan. Selain itu maskot juga harus unik, sehingga mudah dikenal dan diingat masyarakat. Dalam kampanye kebudayaan Jawa pada generasi muda kota Surakarta, digunakan maskot yang unik dan dapat menarik perhatian remaja, tapi juga mempertahankan inti dan kekhasan dari budaya Jawa. Dalam hal ini digunakan ilustrasi karakter Semar yang berpenampilan seperti trend remaja sekarang ini, yang merasa nyaman dan menyukai budaya barat, namun dengan mengolahnya terlebih dulu dan mengkombinasikan dengan unsur filosofi budaya Jawa. Semar diambil sebagai dasar maskot dari kampanye ini karena karakternya dalam wayang Jawa yang bijaksana, dihormati, mengayomi, namun jenaka walaupun sebenarnya dia adalah dewa. Sehingga karakter semar ini dapat memberikan kesan bahwa kebudayaan Jawa tidak selalu kaku atau luwes dan dapat menyesuaikan diri dalam perkembangan jaman sekarang ini. Gambar 2 : Maskot kampanye peduli budaya Jawa pada generasi muda kota Surakarta commit to user Warna maskot : 1 Merah Merah merupakan simbol dari semangat, kekuatan, keberanian, energi, kehangatan dan cinta. 2 Coklat muda Coklat muda atau krem merupakan simbol dari tanah atau Bumi, reliability, Kenyamanan, dan daya tahan. 3 Hitam Hitam merupakan simbol dari keanggunan, kekuatan, kokoh, dan kemakmuran 4 Putih Putih merupakan simbol dari suci, bersih, damai, kebaikan, kemurnian, keanggunan, damai, kerendahan hati. e. Warna Warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respon secara psikologis. Holzcshag : 1995,47. Jadi warna dapat menjadi alat komunikasi dengan membawa karakter dari image yang dibawanya. Dalam pembuatan materi kampanye ini lebih banyak menggunakan gambar yang berhubungan dengan kebudayaan Jawa jadi warna yang akan digunakan adalah warna-warna yang mendukung, yaitu warna- warna klasik tradional Jawa. Warna yang digunakan dalam kampanye ini adalah : commit to user Gold Iced Blue C:20 M:99 C:2 M:4 Y:96 K:0 Y:16 K:0 Hitam Putih

C. Media Placement