Hasil Belajar Siswa Pembahasan

29 dalam proses belajar mengajar. Guru adalah fasilitator dan motivator siswa agar aktif dalam pembelajaran.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang dicapai pada pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media animasi gambar menunjukkan hasil yang baik. Nilai tertinggi yang dicapai adalah 86,39 di kelas XI IPA 3 dan nilai terendahnya adalah 57,32 di kelas XI IPA 2. Ketuntasan klasikal kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 adalah 100 sedangkan kelas XI IPA 2 mempunyai ketuntasan klasikal 90,63 Tabel 6 . Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 telah mencapai ketuntasan belajar dan 3 orang siswa kelas XI IPA 2 belum tuntas belajar. Hasil belajar tuntas dipengaruhi oleh faktor siswa dan faktor guru. Siswa dan guru saling mempengaruhi dalam proses pembelajaran di kelas. Hasil belajar sangat dipengaruhi faktor-faktor yang kompleks. Tiga siswa kelas XI IPA 2 belum tuntas dalam pembelajaran karena tingkat keaktifan siswa tersebut berada dalam kategori rata-rata sedang Lampiran 8. Nilai tes ketiga siswa juga sangat rendah sehingga berpengaruh terhadap nilai akhir siswa karena bobot nilai tes adalah 3. Hal lain yang menyebabkan hasil belajar tidak tuntas adalah gaya belajar siswa. Pembelajaran dengan media animasi gambar belum menyajikan materi secara lengkap sehingga siswa dituntut untuk menemukan sendiri materi yang belum tersampaikan melalui buku, bertanya kepada siswa atau pada guru. Ketidakaktifan siswa untuk bertanya dan membaca buku merupakan salah satu penyebab hasil belajar tidak optimal. Guru hendaknya memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga siswa akan berusaha untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut dengan mencari pada buku ataupun berdiskusi dengan teman. Metode yang diterapkan dan media yang digunakan juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Setiap siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Tabel 8 menunjukkan bahwa ± 13 siswa tidak menyukai suasana kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Suasana kelas pada saat pembelajaran berlangsung menjadi ramai Lampiran 11. 30 Analisis aktivitas siswa dalam kelas Lampiran 8 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki aktivitas tinggi di kelas akan mendapat hasil belajar yang tuntas sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik 2003 bahwa aktivitas dapat mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Dengan kata lain aktivitas berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Akan tetapi hasil belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor intelegensi. Contohnya seorang siswa yang memiliki aktivitas rendah di kelas, tetapi memperoleh hasil belajar yang baik. Hasil belajar didukung oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi, perhatian, minat, dan intelegensi. Faktor eksternal terkait dengan strategi pembelajaran penggunaan pendekatan, metode, dan model pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan Slameto 2003. Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa 85 siswa mempunyai minat, motivasi dan perhatian terhadap pembelajaran. Tingginya minat, motivasi dan perhatian terhadap pembelajaran akan berpengaruh terhadap keterlibatan siswa selama pembelajaran dan akhirnya akan berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap suatu materi. Faktor intelegensi setiap siswa juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar siswa, tetapi tidak semua siswa yang memiliki intelegensi tinggi berhasil dalam belajar Dalyono 2009. Hal itu disebabkan karena belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Motivasi merupakan daya penggerak dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar yang optimal. Dengan kata lain hasil belajar akan optimal jika siswa diberi motivasi yang tepat. Namun tidak optimalnya hasil belajar siswa tidak hanya dikarenakan faktor siswa saja tetapi juga faktor guru yang belum dapat memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa Sardiman 2007. Berdasarkan penelitian oleh Ismiati 2009 guru adalah pendorong, penggerak atau pengarah setiap kegiatan siswa dengan memberikan motivasi. Sebanyak 86,46 siswa termotivasi untuk belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media animasi gambar Tabel 8. 31 Minat adalah kecenderungan siswa untuk memperhatikan dan memahami suatu materi pembelajaran. Jika bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan belajar sebaik-baiknya. Jika bahan pelajaran tidak menarik perhatian siswa maka akan timbul kebosanan dalam diri siswa sehingga siswa tidak lagi ingin belajar Sardiman 2009. Tabel 8 menunjukkan sebanyak 96,88 siswa tertarik terhadap pembelajaran, sehingga dapat dikatakan siswa berminat dan perhatian terhadap materi yang disampaikan dengan menggunakan media animasi gambar. Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah penerapan strategi pembelajaran penggunaan pendekatan, metode dan model pembelajaran dan sumber belajar. Pembelajaran yang digunakan adalah Student Teams Achievement Division STAD. Secara umum STAD merupakan pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok pada kegiatan di kelas. Siswa dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 3 - 4 orang Slavin 2009. Slavin 2009 menyampaikan bahwa pembelajaran tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan paling mudah digunakan di kelas. Pembelajaran ini berisi kegiatan diskusi kelas, presentasi dan kuis di akhir pembelajaran. Kuis bertujuan untuk mengetahui skor kemajuan individual. Kemajuan hasil belajar siswa merupakan tujuan utama dari pembelajaran ini. Pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan motivasi pada siswa untuk mempelajari materi lebih dalam lagi. Jika ada anggota kelompok yang tidak menguasai materi, maka hal ini akan menjatuhkan nilai kelompok sehingga setiap anggota kelompok akan berusaha agar semua anggota kelompok berhasil. Hal ini akan menunjang keberhasilan pembelajaran Ismiati 2008. Penggabungan metode pengajaran dengan media pembelajaran dalam hal ini adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD dan dengan menggunakan media animasi gambar dapat meningkatkan pemahaman materi digesti bagi siswa. Tabel 8 menunjukkan bahwa 85 siwa menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media animasi gambar memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan.

3. Tanggapan Siswa

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Media Film Animasi terhadap Pemahaman Konsep Siswa (Kuasi Eksperimen di SMA N 2 Cibinong)

1 7 236

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media Animasi dan Media Powerpoint terhadap Hasil Belajar pada Konsep Fluida Statis

0 6 315

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ATAU KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 3 SMA NEGERI 2 MAGELANG

0 21 167

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM INDRAMANUSIA DI KELAS XI IPA SMA N 1 KISARANTAHUN PEMBELAJARAN 2012 2013.

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAHDRAMA DENGAN MEDIA GAMBAR KOMIK PADA SISWA KELAS XI IPS 3 Peningkatan Keterampilan Menulis Naskahdrama Dengan Media Gambar Komik Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA N 2 Sragen.

0 1 14

PEDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Naskahdrama Dengan Media Gambar Komik Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA N 2 Sragen.

0 1 7

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 2 19

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI BERBANTUAN MEDIA ANIMASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM REPRODUKSI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI.

0 0 36

KKM SEMESTER 1 KELAS XI IPA KIMIA

0 0 5