Daya serap air Indeks Kelarutan Air

14 Tabel 4. Karakteristik Fungsional Tepung Suweg Termodifikasi Pregelatinisasi Perlakuan Karakteristik Swelling Power gg Daya Serap Air Indeks Kelarutan Air gml Indeks Penyerapan Air gg 50 o C 13,39 b ± 4,39 206,64 a ± 2,49 0,0057 a ± 0,0040 0,2626 a ± 0,0135 55 o C 15,30 a ± 2,78 212,23 a ± 1,35 0,0053 a ± 0,0008 0,3037 b ± 0,1160 60 o C 15,48 a ± 3,94 220,05 a ± 2,05 0,0054 a ± 0,0006 0,3133 bc ± 0,0232 65 o C 15,41 a ± 2,92 239,17 ab ± 2,82 0,0058 a ± 0,0005 0,3136 bc ± 0,0019 70 o C 15,65 a ± 3,27 267,28 b ± 2,58 0,0072 ab ± 0,0004 0,3377 c ± 0,0017 Keterangan : Angka yang ikuti dengan notasi berbeda menunjukkan perbedaan yang sangat nyata P0,01

5.5 Daya serap air

Daya serap air dari tepung suweg termodifikasi mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan suhu pemanasan dari tepung, rerata daya serap air tepung suweg termodifikasi berkisar antara 206,64-267,28. Berdasarkan hasil analisis ragam perlakuan suhu gelatinisasi memberikan pengaruh nyata terhadap daya serap air dari tepung suweg termodifikasi P 0,05. Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan suhu pemanasan 70 o C memiliki rerata nilai daya serap air tertinggi yaitu sebesar 267,28. Daya serap air yaitu kemampuan tepung untuk menyerap air secara maksimal. Daya serap air dipengaruhi oleh kadar air bahan serta rasio amilosa dan amilopektin Wirakartakusumah dan Febriyanti, 1994. Kemampuan menyerap air yang besar diakibatkan karena molekul pati mempunyai gugus hidroksil yang sangat besar Winarno, 2002.

5.6 Indeks Kelarutan Air

Indeks kelarutan air dari tepung suweg termodifikasi berada pada kisaran 0,0053-0,0094 Tabel 4. Berdasarkan hasil analisis ragam perlakuan suhu pemanasan memberikan pengaruh nyata terhadap indeks kelarutan air dari tepung suweg termodifikasi P0,01. Hasil indeks kelarutan air cenderung mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan suhu pemanasan dari tepung suweg. Peningkatan suhu pemanasan suspensi pati akan mengakibatkan penurunan kadar amilosa yang akan meningkatkan indeks kelarutan air. Setelah pati mengalami 15 gelatinisasi maka akan terjadi degradasi amilosa dan amilopektin menghasilkna molekul yang lebih kecil. Molekul yang lebih kecil inilah yang mudah larut dalam air Haryanti, et al, 2014. 5.7 Indeks Penyerapan Air Indeks penyerapan air dari tepung suweg termodifikasi berada pada kisaran 0,26-0,34 Tabel 4. Berdasarkan hasil analisis ragam perlakuan suhu gelatinisasi memberikan pengaruh sangat nyata terhadap indeks penyerapan air dari tepung suweg termodifikasi P0,01. Indeks penyerapan air tepung suweg termodifikasi mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan suhu pemanasan. Indeks Penyerapan air dipengaruhi oleh deanturasi protein, gelatinisasi pati, dan pembengkakan serat kasar selama proses pengolahan menjadi tepung. Semakin banyak pati yang tergelatinisasi maka semakin besar produk menyerap air Gomez dan Aguilera, 1983. Penelitian Tahap II : Penentuan Formulasi Mie basah Nilai rerata komposisi kimia dari mie basah yang dihasilkan dengan perlakuan perbandingan antara tepung suweg termodifikasi terbaik dengan tepung kelor dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai Rerata Kandungan Gizi Mie Basah Perlakuan Tepung Suweg Termodifikasi : Tepung Kelor Kandungan Gizi Kadar Air Kadar Abu Kadar Protein Kadar Lemak Kadar Karbohidrat M1 50 : 0 37,41 tn 0,65 tn 3,09 a 15,55 a 43,30 a M2 45 : 5 38,19 tn 0,77 tn 3,73 ab 15,56 a 41,76 ab M3 40 : 10 38,72 tn 0,87 tn 3,86 ab 16,17 ab 40,39 ab M4 35 : 15 38,75 tn 0,96 tn 4,66 b 16,74 ab 38,89 bc M5 30 : 20 38,92 tn 0,97 tn 5,08 b 17,62 b 37,40 c Keterangan : Angka yang ikuti dengan notasi berbeda menunjukkan perbedaan yang sangat nyata P0,01

5.8 Kadar Air Mie Basah